Khatulistiwa
Vol 7, No 2 (2017)

EKSISTENSI TRADISI PEMBACAAN ASSALAI/ASY’RAKAL DAN MAKAN BESAPRAH PADA PESTA PERNIKAHAN MASYARAKAT MELAYU KABUPATEN SAMBAS PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Fathan Mun`in (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak)



Article Info

Publish Date
01 Sep 2017

Abstract

Pembacaan Assalai/ Asyrakal yang dipraktekkan pada pesta pernikahan masyarakat Melayu Sambas yaitu membaca pasal tertentu dalam Kitab al-Barzanji. Pada sisi lain, dalam melakukan ritual tradisi pembacaan Assalai/ Asyrakal selalu diakhiri dengan Makan Besaprah (makan bersama-sama dengan cara bersila sebanyak 6 orang), tradisi ini merupakan salah satu bentuk nyata tradisi ritual budaya yang bernuasa keagamaan yang bertahan sampai saat ini khususnya di Kalimantan Barat. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis Faktor apa saja penyebab eksistensi tradisi Serakalan dan Makan Besaprah dalam acara Pesta Pernikahan pada Masyarakat Muslim Kecamatan Sambas, mendeskripsikan tata cara pelaksanaan Tradisi Pembacaan Serakalan dan Makan Besaprah, mendeskripsikan Upaya Apa saja yang Dilakukan Tokoh Adat, Pemerintah Daerah dan Aparat terkait dalam melestarikan Tradisi Pembacaan Serakalan dan Makan Besaprah, menganalisis nilai dan filosofi dari tradisi Serakalan serta makan besaprah berdasarkan prinsip-prinsip Ekonomi Islam. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan analisis kualitatif. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis menurut teknik yang sesuai dengan sifat dari mana data yang diperoleh. Data Primer diperoleh melalui penggunaan teknik observasi dan wawancara (data primer) dari tokoh masyarakat, budaya, akademisi di Kota Sambas. Data Sekunder diperoleh melalui literatur yang erat kaitanya dengan Tradisi pelaksanaan adat istiadat Melayu dalam pernikahan di Kabupaten Sambas. berdasarkan hasil penelitian di lapangan disimpulkan bahwa Faktor yang paling dominan penyebab lestarinya tradisi Serakalan dan Makan Besaprah dalam acara Pesta Pernikahan pada Masyarakat Muslim Kecamatan Sambas adalah faktor budaya yaitu berupa keinginan kuat dari masyarakat secara umum dalam melestarikan budaya serta adat istiadat itu sendiri, faktor semangat keberagamaan. Pada pelaksanaan ritual pembacaan kitab tersebut sudah mengalami perubahan baik dari sisi durasi waktu pembacaan dan pasal yang dibaca, hal ini disebabkan oleh keterbatasan tempat dan porsi waktu undangan antara undangan laki-laki dan perempuan yang terpisah. Disamping itu juga perubahan pada pembacaan redaksi do’a yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa tidak lagi dibaca dari sumber satu kitab al-Barzanji. Upaya Pemerintah Daerah dan Aparat terkait, dalam melestarikan Tradisi Pembacaan Serakalan dan Makan Besaprah pada acara Pesta Pernikahan Masyarakat Muslim Kecamatan Sambas tidak bersifat jangka panjang dan berkesinambungan hanya aksidental dan seremonial. Prinsip dan nilai Ekonomi Islam dalam Ritual ini diantaranya, Nilai Kerjasama dan ta’âwun (tolong menolong), ‘Urf Shohih, Social Charity, terjalinnya hubungan Silaturrahmi, Hidupnya sektor riil diantaranya tumbuh suburnya usaha-usaha rental tarup, pecah belah sebagai piranti pelengkap saprahan, sound system, dan tanjidor .

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

khatulistiwa

Publisher

Subject

Religion Social Sciences

Description

KHATULISTIWA: Journal of Islamic Studies welcome papers from academicias on theories, philoshopy, conceptual paradigms, academic research, as wel as religion practices, in particular, papers which consider the following general topics are invited; Islamic education, Islamic Law, Islamic Economic and ...