Abstrak: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina, dapat dicegah dengan cara mencegah gigitan nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor virus ini. Larva dari nyamuk Aedes aegypti berkembang sangat pesat di daerah perkotaan. Sekolah adalah salah satu sasaran program pencegahan DBD karena aktivitas anak usia sekolah saat kegiatan sekolah bersamaan dengan aktivitas nyamuk menghisap darah. Selain itu, upaya mengentaskan masalah DBD adalah dengan menjadikan anak sekolah sebagai agent of change. Penelitian berupa quasy experimental. Populasi adalah seluruh siswa kelas V di SDN 060885 dan SDN 060895 Padang Bulan Kota Medan. Sampel adalah bagian dari populasi yang hadir pada saat pengukuran dan intervensi dilakukan, melibatkan sebanyak 43 subjek. Pembagian subjek pada 2 subkelompok dalam kelompok perlakuan dilakukan secara acak. Penelitian ini menggunakan metode ceramah, dan metode Lomba Cerdas Cermat dengan modifikasi puzzle sebagai intervensi, untuk mengukur peningkatan pengetahuan digunakan kuesioner. Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon, didapati pada kelompok kontrol nilai p = 0,113 (p> 0,005), artinya tidak terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna sebelum dan sesudah penyuluhan, terdapat 8 subjek dengan tingkat pengetahuan yang menurun, 13 subjek meningkat dan 1 tetap. Pada kelompok perlakuan nilai p = 0,000 (p<0,005), artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna sebelum dan sesudah intervensi, terdapat 1 subjek tingkat pengetahuan menurun, 17 meningkat, dan 3 tetap. Kesimpulan hasil penelitian adalah penyuluhan dengan metode LCC dengan modifikasi puzzle lebih bermakna dalam meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar tentang DBD dibandingkan dengan metode penyuluhan dengan ceramah.Kata Kunci: DBD, pengetahuan, metode penyuluhan, metode ceramah, lomba cerdas cermat, Puzzle.
Copyrights © 2019