Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah perilaku senior auditor berpengaruh terhadap kinerja dan kepuasan staf audit. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas perilaku senior auditor dan variabel tergantung kinerja tim audit (yang ditunjukan oleh eftsiensi dan efektifitas audit) dan kepuasan kerja staf audit. Alat ukur yang digunakan adalah Yukl 's 23 Taxonomy, yaitu kusioner perilaku senior auditor yang dikembangkan oleh Yukl (1986). Kuisioner meliputi pernyataan perilaku senior auditor yang terbagi ke dalam dua dimensi dasar perilaku kepemimpian, yaitu perilaku yang berorientasi pada tugas dan perilaku yng berorientasi pada hubungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tim audit pada kantor akuntan publik di Surabaya. Dengan menggunakan metode random sampling diperoleh sampel sebanyak 57 tim audit. Untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara perilaku senior auditor terhadap kinerja tim audit dan kepuasan staf audit, digunakan stepwise regression analysis. Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh bahwa efasiensi audit dapat meningkat bila senior auditor menggunakan perilaku yang berorientasi pada tugas (seperti pelatihan) maupun perilaku yang berorientasi pada hubungan (seperti bimbingan karir). Sedangkan kepuasan staf audit dapat ditingkatkan jika senior auditor menggunakan balk perilaku yang berorientasi pada tugas (seperti menyediakan imbalan) maupun berorientasi pada hubungan (seperti menginspirasi bawahan dan menunjukkan pertimbangan).
Copyrights © 2006