Berdasarkan data dari BKKBN (2010) bahwa penggunaan kontrasepsi suntik mempunyai efek samping pada wanita yaitu perubahan pola perdarahan haid, seperti hipermenorea 6,67%, hipermenorea 5%, oligomenorea 50%, polimenorea 10,55%, mendapatkan prevalensi amenoria primer sebanyak 5,3%, amenorea sekunder 18 %, dan gangguan campuran sebanyak 15,8%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan lama pemakaian alat kontrasepsi suntik yang mengandung hormon Depo medroxy progesteron asetat (DMPA) dengan gangguan siklus menstruasi pada akseptor yang menggunakan kontrasepsi DMPA di Wilayah Kerja Puskesmas Pangambiran Kota Padang Tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain penelitian cross sectional dengan populasi seluruh akseptor suntik yang mengandung hormon DMPA berjumlah 45 orang. Seluruh anggota populasi di jadikan subjek penelitian. Pengumpulan data di lakukan dengan memberikan kuesioner dan wawancara pada akseptor suntik DMPA. Pengolahan data melalui tahapan editing, coding, entry dan cleaning. Analisis data menggunakan, analisis univariat dan bivariat. Uji hipotesis menggunakan uji chi-square pada = 0,05 Hasil penelitian didapatkan, sebagian besar (68,9%) ibu menggunakan kontrasepsi suntik DMPA lebih dari 6 bulan. Sebagian besar (86,7%) ibu mengalami gangguan menstruasi. Terdapat hubungan bermakna antara lama penggunaan alat kontrasepsi suntik yang mengandung hormon DMPA dengan gangguan siklus menstruasi (P = 0,008). Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan bagi tenaga kesehatan untuk menyediakan sarana informasi tentang alat kontrasepsi suntik secara menyeluruh sehingga calon akseptor KB maupun bukan calon akseptor KB memahami secara utuh tentang segala hal yang berhubungan dengan kontrasepsi suntik.
Copyrights © 2018