Radikal bebas merupakan penyebab timbulnya kerusakan sel, yang mendasari munculnya berbagai penyakit degeneratif. Kelebihan radikal bebas dapat menyebabkan stress oksidatif. Karbontetraklorida termasuk bahan kimia yang dimetabolisme di hepar, hasil metabolismenya bersifat radikal bebas. Antisipasi kerusakan pada hepar dibutuhkan antioksidan. Untuk itu dibutuhkan antioksidan dari luar tubuh dalam meningkatkan pertahanan sel, sebagai penetralisir radikal bebas, seperti vitamin E. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh vitamin E terhadap aktifitas enzim Glutathion Peroksidase pada tikus yang terpapar karbontetraklorida. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan desain post test only control group design. Sampel penelitian terdiri dari 15 ekor tikus strain wistar jantan, yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (CCl4), perlakuan I (CCl4 dan Vitamin E). CCl4 diberikan dengan dosis tunggal 0,2 mg/kgbb, 24 jam berikutnya diberikan Vitamin E 0,8 ml/kgbb, diberikan secara oral selama 14 hari. Data dianalisis dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan rerata aktifitas enzim glutathione peroksidase (nmol/ml) adalah kelompok KN 114.4 ± 5.5 nmol/ml, KP 96 ± 7.4nmol/ml, P1 129.2 ± 5.4 nmol/ml, P2 140.2 ± 3.2 nmol/ml, P3 156 ± 4.2 nmol/ml. Secara statistic didapatkan perbedaan rerata yang signifikan aktifitas glutahion peroksidase antar kelompok (p ˂ 0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Vitamin E dapat meningkatkan aktifitas Glutathion Peroksidase pada tikus yang terpapar karbontetraklorida. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh Vitamin E dengan melihat jaringan yang ada pada hepar.
Copyrights © 2017