Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital
Vol. 15 No. 1 Juni 2018

IDENTIFIKASI POTENSI REMBESAN MIKRO DI LAPANGAN MIGAS MELALUI DETEKSI MINERAL LEMPUNG MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 OLI/TIRS, STUDI KASUS LAPANGAN MIGAS CEKUNGAN JAWA BARAT BAGIAN UTARA

Tri Muji Susantoro (Center for Remote Sensing - Bandung Institute of Technology
Research and Development Center for Oil and Gas Technology "LEMIGAS")

Ketut Wikantika (Pusat Penginderaan Jauh, Institut Teknologi Bandung)
Asep Saepuloh (Fakulta Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung)
Agus Handoyo Harsolumakso (ForMIND Institute (Forum Peneliti Muda Indonesia))



Article Info

Publish Date
27 Feb 2019

Abstract

Clay minerals in the oil and gas field have changed with an increase of the quantities in the middle of the oil and gas field and reduction in the edges. This reduction is the effect of micro seepage from oil and gas from the subsurface. The aims of the research is to identify the potential oil and gas seepage through clay mineral mapping. The data used where Landsat 8 OLI/TIRS with recording dated September 25, 2015. The method used in the mapping of clay minerals using the ratio of 1.55-1.75 µm (Short Wave Infrared 1) and 2.08-2.35 µm (Short Wave Infrared 2). The result of Landsat 8 OLI/TIRS data processing shows the potential of anomalies in edges of the oil and gas field. The anomaly is a change in the index value of clay minerals that tend to be lower with values 1.0 to 1.5 than the middle of oil and gas field with values 1.5 to 2.0. The potential pattern of the anomaly follows the border of the oil and gas field. Field surveys show that oil and gas field based on grain size analysis is dominated by clay-sized soil. The dominant clay minerals from X-Ray Diffraction analysis are smectite (56%) and kaolinite (6%).ABSTRAKMineral lempung di lapangan migas mengalami perubahan dengan terjadinya peningkatan kandungannya pada tengah lapangan migas dan pengurangan di tepinya. Pengurangan ini merupakan efek adanya rembesan mikro dari migas yang berasal dari bawah permukaan. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya potensi rembesan migas melalui pemetaan mineral lempung. Adapun data yang digunakan adalah Landsat 8 OLI/TIRS dengan perekaman tanggal 25 September 2015. Metode yang digunakan pada pemetaan mineral lempung menggunakan perbandingan panjang gelombang 1.55-1.75 µm (Short Wave Infrared 1) dengan 2.08-2.35 µm (Short Wave Infrared 2). Hasil pengolahan data Landsat 8 OLI/TIRS menunjukkan adanya potensi anomali di tepi lapangan migas. Anomali tersebut berupa perubahan nilai indeks mineral lempung yang cenderung lebih rendah yaitu dengan nilai 1,0 – 1,5 dibandingkan lokasi di tengah lapangan yaitu dengan nilai 1,5 – 2,0.  Pola potensi anomali tersebut mengikuti batas tepi lapangan migas. Survei lapangan menunjukkan bahwa pada lapangan migas berdasarkan analisis ukuran butir didominasi oleh tanah berukuran lempung. Adapun mineral lempung yang dominan dari hasil analisis XRD berupa smektit (56%) dan terdapat kaolinit (6%).

Copyrights © 2018