Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami)
Vol 2 No 1 (2018): Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami)

Analisis Model Dinamik Wabah HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro

M Ivan Ariful Fathoni (Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri)
Ismanto Ismanto (Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2018

Abstract

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dengan cara merusak sistem kekebalan tubuh. WHO (World Health Organization) memperkirakan AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Indonesia sendiri masih memiliki angka penderita HIV yang relatif tinggi. Penderita HIV di Indonesia sekarang sudah merata, tidak lagi di kota-kota besar, namun juga penduduk di kota-kota kecil sudah banyak yang terjangkit HIV. Bojonegoro merupakan kota kecil yang ada di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk sekitar 1.408.089 jiwa manusia. Pada saat ini Bojonegoro menjadi salah satu pusat tambang minyak yang ada di Indonesia. Meningkatnya proyek migas di Blok-Cepu serta pesatnya pembangunan menimbulkan dampak sosial yang negatif di tengah masyarakat. Terutama banyaknya tempat-tempat prostitusi yang memicu penularan penyakit HIV/AIDS di Bojonegoro. Jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bojonegoro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius karena HIV/AIDS akan memberikan dampak yang sangat besar jika tidak ditanggulangi. Model matematika seringkali digunakan untuk menjelaskan fenomena dalam bidang biologi, seperti model penyebaran penyakit menular. Fenomena tersebut dimodelkan oleh persamaan diferensial dengan representasi proses waktu kontinu. Populasi penduduk bojonegoro yang sehat, terinfeksi HIV, dan pengidap AIDS, serta populasi serupa di kota lain yang warganya melakukan perpindahan penduduk ke bojonegoro dimodelkan dalam bentuk sistem persamaan diferensial. Analisis terhadap sistem diperoleh titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik. Bilangan reproduksi dasar menentukan kestabilan dari titik kesetimbangan dan parameter-parameter yang dapat dikendalikan dalam upaya pencegahan endemi HIV/AIDS di Kab.Bojonegoro

Copyrights © 2018