Hermeneutika : Jurnal Hermeneutika
Vol 3, No 1 (2017)

Mengentaskan Kemiskinan: Multidimensional Approach

Hisnuddin Lubis (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 May 2017

Abstract

Abstrak Kemiskinan merupakan persoalan krusial dalam pembangunan nasional. Terdapat beberapa tipologi  kemiskinan dari berbagai perspektif. Sesungguhnya persoalan kemiskinan ini bukan sekedar  permasalahan ekonomi, melainkan permasalahan sosial, ekonomi, budaya dan politik. Oleh karena  terdapat relatifitas dalam memahami kemiskinan, maka kemiskinan dapat dipahami dan  dikategorikan sebagai kemiskinan berdimensi ekonomi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan  relatif. Kemiskinan berdimensi sosial-budaya yaitu kemiskinan kultural dan kemiskinan berdimensi  struktural yaitu kemiskinan struktural. Pengentasan kemiskinan tidak selamanya berdimensi  ekonomi, berikut dibahas melalui pendekatan peran, fungsional struktural, kapabilitas sistem politik  dan partisipatif. Dimana pokok persoalan adalah bagaimana stakeholder menjalankan fungsi dan  peran masing-masing. Pemerintah, swasta dan masyarakat merupakan tiga elemen kunci dalam  program pengentasan kemiskinan. Program pengentasan kemiskinan di Indonesia diklasifikasikan  menjadi dua, program delivery approach dan emergency, yang sifatnya mendesak, jangka pendek  dan program yang bersifat capacity building dan sustainability, yaitu program strategis jangka  panjang yang mengedepankan peningkatan kapasitas masyarakat dan keberdayaan masyarakat.  Masing-masing program dan strategi pengentasan kemiskinan mempunyai kelebihan dan  kelemahan, tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu diperlukan efektifitas dan efisensi program  pengentasan kemiskinan dalam implementasinya. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi  diperlukan langkah strategis, pemetaan masalah, pemetaan kelompok sasaran, implementor dan  monitoring. Kata Kunci: kemiskinan, program pengentasan kemiskinan, capacity building, pendekatan partisipatif, delivery approach Abstract Poverty is a crucial issue in national development. There are several typologies from different perspectives. In fact this is not an economic barrier, the release of social, economic, cultural and  political issues. Because there is a relative importance in understanding poverty, poverty can be  understood and categorized as economic dimensionless poverty, namely absolute poverty and  relative criticism. Social-cultural dimension of poverty. Poverty alleviation is not always economic  dimension, following example above role, structural functional, political and participative system  capability. Where the main problem is how stakeholders perform their respective functions and  roles. Government, private and public are the three key elements in poverty alleviation programs.  Poverty alleviation programs in Indonesia are classified into two, urgent, short-term and  emergency programming and delivery approaches that require capacity building and sustainability,  a long-term strategic program that promotes community capacity building and community  empowerment. Each poverty reduction program and strategy has its advantages and disadvantages,  nothing is perfect. Therefore, the effectiveness and efficiency of poverty reduction program is  needed. To achieve the effectiveness and efficiency required strategic steps, problem mapping,  target group mapping, implementing and monitoring. Keywords: poverty, poverty alleviation program, capacity building, participatory approach, delivery approach.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

Hermeneutika

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

“Hermeneutika”memuat hasil penelitian yang berkaitan dengan pengembangan sains dan teknologi dalam bidang ...