Spodumen merupakan salah satu mineral yang terkandung di dalam batuan sebagai sumber litium. Mineral bahan baku litium ditemukan di alam dalam bentuk α – spodumen. Syarat utama dalam melakukan ekstraksi litium dari spodumen dengan metode leaching adalah fasa β – spodumen. Hal tersebut dapat terjadi karena fasa tersebut mempunyai poros yang membuatnya menjadi lebih reaktif jika dibandingkan dengan fasa α – spodumen. Pembentukan fasa β – spodumen diperoleh dari batuan sekismika Indonesia dengan metode roasting menggunakan natrium sulfat sebagai aditif pada 650, 700, 750 dan 850 ºC selama 20, 40 dan 60 menit. Proses leaching dilakukan untuk mengetahui pengaruh fasa yang terbentuk terhadap persen ekstraksi litium. Variasi perbandingan solid dan liquid pada proses leaching yaitu 1 : 15, 1 : 10, 1 : 5, 1 : 2 dan 1 : 1. Proses leaching dilakukan menggunakan aquadest selama 1 jam pada temperatur kamar. Analisis Simultaneous Thermal Analysis (STA) digunakan untuk menentukan temperatur reaksi antara sekismika dan natrium sulfat pada saat proses roasting. Analisis X – ray diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM) dilakukan untuk analisis secara fisik dalam mengetahui perubahan fasa yang terbentuk, morfologi dan mapping. Sedangkan komposisi dari sekismika ditentukan dengan Inductively Coupled Plasma (ICP). Di dalam batuan sekismika, Kebumen Indonesia mengindikasikan adanya kandungan mineral spodumen. Fasa β – spodumen mulai terbentuk pada temperatur 700 ºC dan waktu roasting 20 menit namun fasa tersebut berubah pada 750 ºC dan waktu roasting 40 menit menjadi sanidine (AlLiO8Si3). Persen ekstraksi optimum litium yang diperoleh adalah 70,6% pada 700 ºC dan waktu roasting 40 menit.
Copyrights © 2018