Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
Vol 16, No 2 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

ANALISIS KINERJA PLTU INDRAMAYU SEPANJANG TAHUN 2015; PERFORMANCE ANALYSIS OF INDRAMAYU'S COAL-FIRED POWER PLANTS IN YEAR 2015

Widhiatmaka, Widhiatmaka (Unknown)
Gunawan, Yohanes (Unknown)
Simorangkir, Charles Lambok F. (Unknown)
Aman, Mohamad (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Mar 2018

Abstract

Subsidi listrik yang semakin besar telah memberatkan pengeluaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk biaya energi. Salah satu cara untuk mengurangi subsidi tersebut adalah dengan meningkatkan efisiensi pada pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit terbesar di Indonesia yang harus ditingkatkan efisiensinya dengan menurunkan heat rate. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kinerja PLTU Indramayu (Jawa Barat) yang mempunyai kapasitas 3x330 MW sepanjang tahun 2015. Metodologi yang digunakan adalah metode heat loss atau metode tidak langsung dan diasumsikan bahwa nilai heat rate yang rendah akan menghasilkan efisiensi yang maksimum. Hasil menunjukkan bahwa dari ketiga unit yang ada, Unit 3 memiliki nilai heat rate terendah yaitu 2.765 kcal/kWh dengan kalori batubara 4.690 kcal/kg dan efisiensi termal tertinggi yaitu 31,1%. Dengan data tersebut dapat dikatakan bahwa PLTU Indramayu tidak efisien yang disebabkan oleh rugi-rugi boiler akibat hilangnya panas pada preheater air. Dua hal penting yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi PLTU Indramayu adalah kalori batubara dan kebocoran pada komponen-komponen boiler. Kata kunci: heat rate; efisiensi termal; PLTU;  The increasing of electricity subsidy – in terms of energy – has resulted a heavy burden on government spending. One of the key strategies to reduce those burden is generation efficiency. Coal-fired power plant has currently been the largest generating capacity in Indonesia. This paper examines the generation performance in Indramayu’s coal-fired power plant (West Java) in year 2015 which has a total capacity 3x330 MW. The methodology used is the heat loss or indirect method and we assume that the lowest heat rate parameter could produce a maximum efficiency. The results show that among 3 installed units, there was only one units (3rd unit) that the lowest heat rate (2,765 kcal/kWh), using coal callories (4,690 kcal/kg) and highest thermal efficiency about 31.1%. These implies that Indramayu’s power plants in inefficient due to the boiler losses: heat elimination at the water preheater. Two crucial components that are required to increase the Indramayu’s generation capacity, that are coal callories and leakage on boiler components. Keywords: heat rate; thermal efficiency; coal- fired power plan;

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

ket

Publisher

Subject

Electrical & Electronics Engineering Energy

Description

Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan merupakan jurnal ilmiah yang berisi hasil penelitian/kajian dibidang ketenagalistrikan, energi baru, terbarukan, dan konservasi energi. Diterbitkan melalui proses review oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, ...