Tambolang and hornbill bird story is one of Wotu folklore known and loved by its people. The method used in this paper is a descriptive-qualitative method. Tambolang and hornbill bird story has high aesthetic that makes it interesting to read, and most important is humanitarian messages implied is very diverse. Tambolang concerning for animal trouble rescue in Wotu valley becomes one of intrinsic characteristic that stands out in this story. Extrinsically, the story conveys a message about the importance of working together to confront and overcome the difficulties of life. Although the characters are not human, but the messages contained in it is very informative. Theory used included the sociology of literature. Abstrak Cerita Burung Tambolang dan Enggang merupakan salah satu cerita rakyat Wotu yang dikenal dan disenangi oleh masyarakatnya. Adapun metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Cerita Burung Tambolang dan Enggang memiliki estetika yang tinggi sehingga menarik untuk dibaca, dan yang terpenting adalah pesan-pesan kemanusiaan yang terkandung di dalamnya sangat beragam. Kepedulian Tambolang untuk menyelamatkan warga satwa di lembah Wotu yang tertimpa kesulitan menjadi salah satu ciri intrinsik yang menonjol dalam cerita ini. Secara ekstrinsik cerita ini menyampaikan pesan mengenai pentingnya kerja sama untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan kehidupan. Walaupun tokoh-tokohnya bukan manusia, tetapi pesan-pesan yang tertuang di dalamnya sangat informatif. Teori yang digunakan antara lain sosiologi sastra.
Copyrights © 2013