Penelitian ini merupakan upaya untuk mendiskusikan kembali asumsi dasar yang selama ini telah terbangun mengenai Wittgenstein II, terutama tentang kehadiran manusia sebagai subjek yang otonom dalam bahasa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis kritis dan metode kepustakaan. Untuk menopang pernyataan tesis, penelitian ini memanfaatkan teori otonomi, konsep objektivasi, dan teori strukturalisme. Hasil penelitian ini ialah Ludwig Wittgenstein telah memperlakukan bahasa dan subjek sebagai entitas yang terpisah, dan sekaligus menempatkan subjek ke dalam posisi yang inferior di hadapan bahasa. Selain itu, Ludwig Wittgenstein secara implisit menolak kehadiran subjek yang otonom di dalam bahasa. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa Ludwig Wittgenstein di dalam Philosophical Investigations menolak kehadiran subjek dalam menentukan makna kata.
Copyrights © 2016