YARSI Medical Journal
Vol 25, No 2 (2017): MEI - AGUSTUS 2017

Suplementasi bFGF (basic Fibroblast Growth Factor) meningkatkan kecepatan migrasi sel kultur HDF (Human Dermal Fibroblast) pada model luka in vitro

Sandra, Yurika ( Department of Biochemistry, Faculty of Medicine, YARSI University)



Article Info

Publish Date
05 Sep 2017

Abstract

PendahuluanFibroblas adalah sel utama sebagai penentu keberhasilan penyembuhan luka. Untuk mempercepat penyembuhan luka, diperlukan molekul untuk meningkatkan kemampuan proliferasi dan migrasi fibroblas. bFGF merupakan faktor pertumbuhan yang biasa digunakan sebagai suplemen dalam kultur sel dalam rangka meningkatkan kemampuan proliferasi dan mempertahankan stemness sel. Diduga selain berperan dalam proliferasi sel, bFGF juga berperan meningkatkan kemampuan migrasi fibroblas. Studi ini bertujuan untuk verifikasi peningkatan kemampuan migrasi fibroblas oleh bFGF.MetodeStudi ini menggunakan desain eksperimental. Fibroblas diperoleh dari Laboratorium Stem Cell Universitas YARSI. Studi ini menggunakan 4 kelompok kultur fibroblas yaitu, kontrol tanpa perlakuan, DMSO 2%, bFGF 8ng/ml, DMSO 2%+bFGF 8ng/ml. Perlukaan dilakukan menggunakan tip 10ul. Kemampuan migrasi dinilai 4 jam dan 24 jam pasca perlukaan dengan software mikrofotografi nikon. Analisis data dilakukan menggunakan paired student t-test.HasilPada 4 jam pasca luka, belum terlihat perbedaan yang bermakna pada semua kelompok. Pada 24 jam pasca luka, kemampuan migrasi fibroblas dengan bFGF meningkat 40% dibandingkan kontrol (p<0,05). Pada sel yang diberi DMSO 2% sebagai inhibitor migrasi, kemampuan migrasi turun hingga 40,83% dibandingkan kontrol (p<0,05). Sel yang diberi DMSO2%+bFGF 8ng/ml menunjukkan kemampuan migrasi yang hampir sama dengan kontrol.KesimpulanbFGF terbukti mampu meningkatkan kecepatan migrasi fibroblas sehingga berpotensi sebagai alternatif terapi luka. Perlu studi lanjut tentang mekanisme peningkatan kecepatan migrasi fibroblas oleh bFGF.

Copyrights © 2017