Kekurangan asupan gizi pada masa bayi dapat menimbulkan kerusakan otak, letargi, sakit, dan penurunan pertumbuhan fisik. Status gizi dapat ditingkatkan dengan pemberian ASI secara optimal dan dengan adanya dukungan keluarga Dari data Puskesmas Trienggadeng tahun 2015 yang mencakup 27 desa di dapatkan 2 balita (0,04 %) berstatus gizi buruk,144 balita (28,8%) berstatus gizi kurang, dan 354 balita (70,8%) berstatus gizi baik. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan pemberian ASI dengan status gizi bayi 0-6 Bulan di wilayah kerja Puskesmas Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2016. Jenis penelitian bersifat analitik dengan pendekatan crossectional yang dilakukan wilayah kerja Puskesmas Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya pada tanggal 14 s/d 28 Juli 2016. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 67 orang dengan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan uji statistik menggunakan chi-square. Berdasarkan hasil uji statistik, dari 27 responden yang mendapat dukungan dari keluarga status gizi balita mayoritas normal yaitu sebanyak 85,2%, dengan nilai P value=0,001, dan dari 32 responden yang baik dalam pemberian ASI status gizi balita mayoritas normal yaitu sebanyak 75%, dengan nilai P value=0,028. Ada hubungan yang antara dukungan dan pemberian ASI dengan status gizi bayi 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2016. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Tringgadeng tentang frekuensi pemberian ASI eksklusif yang benar pada bayi khususnya serta dapat menjadi bahan masukan bagi bidan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan khususnya pada bayi.
Copyrights © 2017