Jurnal Artefak
Vol 4, No 2 (2017): September

PEWARISAN NILAI-NILAI HISTORIS DAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT KAMPUNG ADAT DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Dede Wahyu Firdaus (Dosen STAI Miftahul Huda Al Azhar Kota Banjar, Jawa Barat)



Article Info

Publish Date
05 Sep 2017

Abstract

Pada masa sekarang ini pendidikan modern yang lebih mengarah pada rasionalitas seringkali mengabaikan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan lokal yang kaya akan nilai-nilai budaya. Sehingga akan menjadi sebuah permasalahan jika kita tidak dapat mengenal jati diri bangsa kita sendiri. Bagaimana kita dapat memiliki sebuah identitas nasional jika tidak mengenal akar budaya leluhur kita. Rendahnya pengetahuan akan keberadaan komunitas adat merupakan sebuah hal yang perlu diperhatikan oleh berbagai pihak. Selain itu perlu adanya sebuah kebijakan baru yang tidak hanya melindungi komunitas adat tersebut, tetapi mengenalkan nilai-nilai ajaran luhur yang dimiliki oleh komunitas-komunitas adat di Indonesia terhadap kaum muda di Indonesia. Untuk itu, dalam mengatasi berbagai gejala seperti di atas, sebenarnya dapat dipahami bersama dengan pendekatan budaya, yaitu pendekatan melalui pewarisan nilai-nilai historis dan kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Pewarisan nilai-nilai historis dan kearifan lokal masyarakat kampung adat Kuta dalam pembelajaran sejarah ini dilakukan melalui proses penerapan model pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran yang bisa digunakan agar hasil belajar bisa optimal dalam rangka pewarisan nilai sejarah lokal adalah dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL). Model Pembelajaran ini merupakan suatu sistem pengajaran yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa.Today, modern education that leads to rationality often ignores the knowledge of local knowledge that is rich in cultural values. So it will be a problem if we can not recognize our own national identity. How can we have a national identity if we do not know the roots of our ancestral cultures. The low knowledge of the existence of indigenous communities is a matter of concern to the various parties. In addition, there is a need for a new policy that not only protects the indigenous community, but introduces the noble teachings of indigenous communities in Indonesia to young people in Indonesia. Therefore, in overcoming the various symptoms as above, it can be understood in conjunction with the cultural approach, namely the approach through the inheritance of historical values and local wisdom. The method used in this study used a qualitative approach with ethnographic methods. The inheritance of the historical values and the local wisdom of the indigenous villagers of Kuta in the study of history is done through the process of applying contextual learning model. Learning model that can be used for learning outcomes can be optimal in order to inherit the value of local history is to use Contextual Teaching and Learning (CTL). This learning model is a teaching system that generates meaning by linking the academic content and the context of the student's daily life.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

artefak

Publisher

Subject

Education Other

Description

Jurnal ARTEPAK, diterbitkan olah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh. Jurnal ini memuat hasil penelitian atau kajian teoritis yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan profesi guru IPS, kajian Sejarah Lokal & Nasional, Kebudayaan, dan ...