Tanaman pepaya merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional. Kandungan seperti flavonoid, alkaloid, saponin dan fenol dalam tanaman pepaya memiliki efektivitas antibakteri yang membantu penyembuhan luka. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah sediaan salep ekstrak batang pepaya (Carica papaya L.) memiliki efektivitas sebagai penyembuh luka. Metode yang digunakan yaitu dengan mengekstrak simplisia batang pepaya jinggo dan dibuat dalam formulasi sediaan salep dan diaplikasikan pada tikus galur wistar jantan yang telah diberikan luka eksisi, selama 15 hari dengan interval pengamatan 2 hari. Tikus dibagi atas 4 kelompok uji yaitu kelompok 1 dengan betadine salep, kelompok 2 dengan formulasi tanpa ekstrak, kelompok 3 dengan formulasi dengan ekstrak dan kelompok 4 tanpa perlakuan (kontrol negatif). Penyembuhan luka pada formulasi dengan ekstrak diketahui terjadi penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm pada hari ke-7 lebih lambat dari betadine salep yaitu penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm terjadi pada hari ke-5 namun lebih baik dari formulasi tanpa ekstrak dimana penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm baru terjadi pada hari ke-9 dan kontrol negatif baru mengalami penurunan diameter luka awal 10 mm menjadi 0 mm pada hari ke-11. Berdasarkan penelitian diketahui ekstrak batang pepaya memiliki efektivitas sebagai penyembuh luka pada pengamatan hari ke-7.
Copyrights © 2018