Interaksi spasial merupakan interaksi antara satu tempat dengan tempat lainnya. Interaksi spasial mengarah pada pergerakan orang, barang, dan informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Interaksi antar tempat ini bisa terjadi di mana saja melalui adanya manusia dan kegiatan yang dilakukan di dalam ruang. Salah satu area yang terdapat interaksi spasial di dalamnya yaitu kawasan transmigrasi. Salah satu kawasan transmigrasi yaitu Kota Terpadu Mandiri (KTM). Penelitian ini berlokasi di KTM Lunang Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan perkembangan KTM Lunang Silaut dan interaksi spasial di KTM Lunang Silaut baik itu proses, perkembangan maupun fenomena lain yang terjadi di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan induktif-kualitatif. Di tahap awal akan dilakukan penurunan kisi-kisi terkait apa saja yang harus diamati di lapangan. Pendekatan induktif-kualitatif dilakukan melalui pengolahan data dan informasi yang diperoleh di lapangan menjadi unit-unit informasi yang lebih abstrak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa interaksi spasial di KTM Lunang Silaut merupakan interaksi spasial yang terbatas. Prinsip-prinsip pembentuknya yaitu jangkauan pelayanan, interaksi fisik, interaksi sosial, dan interaksi ekonomi yang juga masih terbatas. Keterbatasan interaksi spasial tersebut menjadi penyebab belum berkembangnya KTM menjadi kawasan perkotaan.
Copyrights © 2019