MAJALAH ILMIAH GLOBE
Vol 21, No 1 (2019)

KARAKTERISTIK POLA SPEKTRAL PADA LAHAN TAMBANG TIMAH BERBASIS CITRA

Haryani, Nanik Suryo ( Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN))
Fitriana, Hana Listi ( Pusfatja - LAPAN)
Effendy, Iskandar ( Pusfatja - LAPAN)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2019

Abstract

Obyek yang berada di permukaan bumi mempunyai nilai spektral yang berbeda, sehingga setiap obyek yang terekam dalam citra satelit pada setiap panjang gelombang elektromagnetik akan mempunyai nilai spektral yang berbeda pula. Permasalahan yang muncul pada lahan bekas tambang ini adanya lahan terbuka yang secara visual terlihat adanya beraneka ragam kenampakan. Kondisi ini menarik untuk dilakukan penelitian masalah karakteristik spektral pada obyek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik spektral pada lahan bekas tambang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data citra Landsat tahun 2005, 2010, dan 2015, dengan mengkonversi nilai digital menjadi nilai reflektansi, selanjutnya melakukan konversi ke spektral radiansi Top of Atmosphere (ToA), konversi ke reflektansi ToA, dan konversi spektral radiansi ke temperatur kecerahan. Karakteristik pola spektral pada lahan bekas tambang yang dihasilkan berdasarkan reflektansi yang diperoleh dari citra tersebut. Hasil karakteristik pola spektral yang diteliti dari obyek pada lahan bekas tambang yang dikelaskan menjadi 4 kelas yaitu daerah terbuka secara visual berwarna abu-abu, putih terang, coklat dan kolong (bekas lahan tambang berbentuk cekung yang terisi air) yang secara visual berwarna biru. Perbedaan spektral yang terlihat jelas adalah pola spektral pada band 1, band 2, dan band 5, sedangkan band 3 dan band 4 mempunyai pola yang hampir sama. Korelasi antara nilai spektral hasil pengolahan citra terhadap nilai spektral hasil pengukuran di lapangan pada lahan terbuka bekas tambang timah mempunyai nilai korelasi terbesar pada obyek timah coklat dengan nilai korelasi sebesar 83,70%, sedangkan nilai korelasi terkecil pada obyek kolong dengan nilai korelasi sebesar 67,90%.

Copyrights © 2019