Ternakan ayam broiler merupakan salah satu jenis usaha yang dipilih masyarakat karena lajunya perputaran modal, tetapi dalam usaha ini dibutuhkan modal yang lumayan besar maka dari itu, sebagian dari masyarakat memutuskan untuk bekerjasama dengan perusahaan. Dalam pengisian bibit ayam broiler kondisi kandang yang menentukan kelayakan pengisian bibit ayam, pada penentuan kelayakan kandang pihak perusahaan belum menggunakan sistem sehingga tingkat keakuratan penentuan masih rendah. Dalam penelitian ini akan membandingkan dua metode yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Tecnique For Oder Preferance by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), penelitian menggunakan empat kriteria yaitu kebersihan, kelengkapan, suhu dan kelembapan. Dari hasil perbandingan perankingan kedua metode memiliki hasil yang berbeda, dimana AHP memiliki nilai yang tertinggi A3 dengan nilai 0.1591 dan AHP-TOPSIS A4 dengan nilai 0.2319, rentang penilaian AHP-TOPSIS lebih jauh yaitu 20.54% dibandingkan dengan AHP murni yaitu 2.26%.
Copyrights © 2018