cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara terbit pada bulan Januari, Mei dan September, memuat karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan litbang mineral dan batubara mulai dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, ekstraksi, pemanfaatan, lingkungan, kebijakan dan keekonomian termasuk ulasan ilmiah terkait. ISSN: 1979-6560 (print) ISSN: 2527-8789 (online) Accreditation Number (LIPI): 688/AU3/P2MI-LIPI/07/2015
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013" : 5 Documents clear
MODEL REKLAMASI TAMBANG RAKYAT BERWAWASAN LINGKUNGAN : TINJAUAN ATAS REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BATU APUNG IJOBALIT, KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT ALI R. KURNIAWAN; WULANDARI SURONO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.319 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.760

Abstract

Reklamasi lahan bekas tambang pada pertambangan rakyat batu apung Ijobalit bertujuan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi di lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Keberhasilan reklamasi batu apung dapat diukur berdasarkan parameter kualitas lingkungan biogeofisik yang meliputi kualitas tanah, air dan udara serta tingkat pemberdayaan potensi masyarakat setempat. Tingkat kesuburan tanah berdasarkan uji kimia tanah (unsur hara makro dan mikro) pada lahan bekas tambang yang sudah direklamasi menunjukkan tingkat kesuburan yang lebih baik dibandingkan dengan lahan yang belum direklamasi. Kualitas udara dari hasil pengukuran kadar SO2, NO2 dan debu di lokasi tambang dan bekas tambang yang direklamasi, masih berada di bawah ambang batas peraturan yang berlaku. Flora dan fauna pada area reklamasi terlihat lebih memiliki tingkat keragaman yang semakin berkembang sesuai dengan peningkatan mutu lingkungan. Keinginan masyarakat terhadap kegiatan reklamasi terukur sangat tinggi, didominasi oleh model reklamasi social forestry. Model reklamasi yang telah dijalankan di Lembah Hijau yang merupakan salah satu lokasi lahan bekas tambang di wilayah Ijobalit, menjadi model reklamasi berwawasan lingkungan dan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. Dalam perkembangannya, rancangan model reklamasi baru yang menjadikan area bekas tambang batu apung menjadi arena motocross sebagai alternatif yang bisa dikembangkan.
FUNGSI PRODUKSI SERTA PENYUSUNAN NERACA EKONOMI DAN LINGKUNGAN PADA SUMBERDAYA TIMAH DI INDONESIA SURYADI SURYADI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.528 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.756

Abstract

Timah merupakan salah satu bahan tambang yang mendominasi dunia. Peningkatan output sumberdaya timah akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh input terhadap output serta skala hasil usaha timah, mengetahui nilai deplesi dan biaya lingkungan dari eksploitasi sumberdaya timah serta untuk mengetahui nilai tambah bersih (Green GDP) sumberdaya timah di Indonesia. Metode penelitian menggunakan analisis inferensia dan analisis deskriptif. Analisis inferensia dilakukan dengan menggunakan model regresi linear ber- ganda. Model tersebut akan menjelaskan hubungan antara variabel bebas (X) terhadap satu variabel tak bebas (Y). Model yang digunakan dalam menganalisis hubungan antara input dan output produksi timah adalah model fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang signifikan memengaruhi output timah adalah varia- bel upah pekerja (X1), bahan bakar (X4) dan biaya transportasi (X6). Variabel upah pekerja dan variabel bahan bakar, berpengaruh positif terhadap output timah. Variabel biaya transportasi berpengaruh negatif terhadap output timah. Nilai elastisitas upah pekerja sebesar 0,490, elastisitas bahan bakar sebesar 0,736 dan elastisitas transportasi sebesar negatif 0,508. Skala hasil usaha pertambangan timah menunjukkan decreasing return to scale dengan nilai 0,947. Nilai tersebut menunjukkan kurang dari 1 yang mengandung pengertian bahwa laju pertambahan produksi akan lebih kecil dari laju pertambahan input. Nilai deplesi pada tambang timah sebesar 3,52 triliun dan imputasi biaya lingkungan sebesar 56,86 miliar rupiah. Nilai green GDP (PDB Hijau) komoditi timah pada tahun 2010 sebesar 4,82 triliun rupiah atau sebesar 45,31 % terhadap PDB konvensional.
KONTRIBUSI INVESTASI PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROPINSI PAPUA BARAT TRISWAN SUSENO
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.111 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.757

Abstract

Produk domestik regional bruto (PDRB) Propinsi Papua Barat pada tahun 2011 mencapai Rp.11,92 triliun. Subsektor minyak dan gas bumi menyumbang 51,31% sedangkan subsektor pertambangan dan penggalian hanya menyumbang 0,63%. Padahal selain minyak dan gas bumi, daerah ini juga memiliki sumber daya batubara yang cukup potensial. Tercatat ada 86 perusahaan yang telah memiliki izin usaha pertambangan (IUP), namun belum satu pun beroperasi. Apabila sudah beroperasi diperkirakan akan dapat meningkatkan kontribusi subsektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB propinsi ini. Berdasarkan hasil perhitungan finansial terhadap usaha pertambangan batubara, dengan menanamkan modal sebesar Rp.303.495.000.000,00 diperkirakan akan memperoleh keuntungan sekarang (NPV) sebesar Rp.784.800.846.901,00 karena lebih besar dari 0 (positif). Sedangkan tingkat pengembalian (IRR) yang ditanamkan pada usaha ini sebesar 31,37%, lebih besar dari nilai diskonto yang digunakan, yakni sebesar 12%. Jangka waktu pengembalian (PP) 3 tahun dan 2 bulan sejak masa konstruksi, lebih pendek dari umur proyek, yaitu 16 tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga kriteria investasi (NPV, IRR dan PP) usaha pertambangan batubara ini layak untuk diusahakan. Beroperasinya satu perusahaan pertambangan batubara diperkirakan akan mampu memberikan kontribusi sebesar 3,77% (atau Rp.449.696.106.500,00) terhadap PDRB propinsi.
MENGOPTIMALKAN PEROLEHAN MINERAL MAGNETIK PADA PROSES SEPARASI MAGNETIK PASIR BESI PANTAI SELATAN KABUPATEN KEBUMEN, JAWA TENGAH CHUSNI ANSORI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.583 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.758

Abstract

Potensi pasir besi Pantai Selatan Kebumen cukup tinggi. Material ini terdiri atas mineral magnetik dan bukan magnetik; yang pertama berupa magnetit lepas dan magnetit ikat yang berasosiasi dengan olivin, piroksin dan horblende, sedangkan yang kedua berupa kuarsa, K-feldspar, plagioklas, zirkon, rutil dan karbonat/fosil. Pemisahan optimum antara mineral magnetik dengan bukan magnetik dengan kadar Fe total maksimal memerlukan penelitian lapangan dan laboratorium. Penelitian lapangan dilakukan untuk pengambilan percontoh pada dua lokasi terpisah di bagian timur dan barat pantai Kebumen. Analisis laboratorium meliputi pengujian separasi magnetik pada fraksi kasar (-20 +35 mesh), sedang (-35+60 mesh) dan halus (-60+120 mesh) dengan intensitas magnetik 200 , 1000 dan 3000 Gauss. Mineral magnetik hasil separasi dianalisis kandungan Fe total, SiO2 dan TiO2 menggunakan metode AAS. Berdasarkan hasil analisis, mineral magnetik lebih banyak terdapat di bagian timur dengan prosentase sejumlah 66,46 % berat dan kadar Fe total 56,57 % yang didapat dari hasil separasi magnetik partikel berukuran -60+120 mesh dengan intensitas 200 G. Pemisahan mineral magnetik untuk percontoh berasal dari bagian barat menggunakan partikel berukuran -120+200 mesh dan intensitas magnetik 200 G. Hasilnya menunjukkan persentase mineral magnetik sebanyak 34,39 % berat dengan kadar Fe total 60,72 %. Kadar Fe total mineral magnetik berlawanan dengan SiO2 sedangkan TiO2 mengikuti pola Fe total.
PENGARUH PENAMBAHAN KALSIUM KLORIDA, KALSIUM HIDROKSIDA DAN KARBON AKTIF TERHADAP PENURUNAN SILIKA TERLARUT DALAM LARUTAN SODIUM ALUMINAT DESSY AMALIA; MUCHTAR AZIZ; YUHELDA YUHELDA
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.176 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No3.2013.759

Abstract

Larutan sodium aluminat adalah larutan hasil ekstraksi aluminium dari bijih bauksit melalui proses Bayer. Bijih bauksit Kalimantan Barat yang digunakan dalam percobaan ini mengandung mineral utama gibbsite, dan berasosiasi dengan mineral lain sebagai pengotor utama seperti silikat (kaolinit, halloysite) dan silika (kuarsa), serta oksida besi (goethite). Bijih bauksit kadar rendah mengandung pengotor yang tinggi dan berpengaruh terhadap kualitas larutan sodium aluminat yang dihasilkan dari proses Bayer. Pada percobaan ini, bijih bauksit memiliki komposisi oksida 50,98% Al2O3, 5,99% SiO2, 15,90% Fe2O3, 0,070% CaO, 0,0107% MgO, 1,35% TiO2 dan 25,3% LOI. Ekstraksi aluminium dengan proses Bayer menghasilkan larutan sodium aluminat dengan kandungan 60 g/L Al2O3, 17,5 g/L SiO2, 1,6 mg/L Fe2O3, 0,82 mg/L CaO dan 113 g/L Na2O. Pengotor utama SiO2 terlarut yang terkandung dalam larutan masih tinggi, lalu dimurnikan menggunakan reagen-reagen desilikasi CaCl2, Ca(OH)2 dan C-aktif. Masing-masing reagen desilikasi tersebut direaksikan dengan larutan sodium aluminat pada suhu 70oC. Percontoh larutan hasil desilikasi diambil pada menit ke 30, 90, 150, 210, 270 dan 300. Hasil percobaan terbaik diperoleh pada menit ke 180 menggunakan Ca(OH)2 yang mampu mengikat hampir semua silika dari larutan sodium aluminat. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 18, No 3 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2022 Vol 18, No 2 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2022 Vol 18, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022 Vol 17, No 3 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2021 Vol 17, No 2 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2021 Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2021 Vol 16, No 3 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2020 Vol 16, No 2 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2020 Vol 16, No 1 (2020): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2020 Vol 15, No 3 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2019 Vol 15, No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2019 Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2019 Vol 14, No 3 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2018 Vol 14, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2018 Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2018 Vol 13, No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017 Vol 13, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2017 Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2017 Vol 12, No 3 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2016 Vol 12, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2016 Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2016 Vol 11, No 3 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2015 Vol 11, No 2 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2015 Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2015 Vol 10, No 3 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2014 Vol 10, No 2 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2014 Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014 Vol 9, No 3 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2013 Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2013 Vol 9, No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013 Vol 8, No 3 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2012 Vol 8, No 2 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2012 Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012 Vol 7, No 4 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2011 Vol 7, No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011 Vol 7, No 2 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2011 Vol 7, No 1 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2011 Vol 6, No 4 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2010 Vol 6, No 3 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2010 Vol 6, No 2 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi April 2010 Vol 6, No 1 (2010): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2010 Vol 5, No 4 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Oktober 2009 Vol 5, No 3 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2009 Vol 5, No 2 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Mei 2009 Vol 5, No 1 (2009): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2009 Vol 5, No 14 (2009) Vol 5, No 13 (2009) Vol 4, No 12 (2008) More Issue