cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bangkalan,
Jawa timur
INDONESIA
Al-Ibrah : Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam
ISSN : 20881886     EISSN : 25800663     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 112 Documents
GENEALOGI PERAN KAUM SANTRI DALAM SKETSA POLITIK NASIONAL Zaini Tamin AR
AL - IBRAH Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.139 KB)

Abstract

Tulisan ini menarasikan tentang peran kaum santri dan pesantren yang sampai saat ini membuktikan keberhasilannya menjawab tantangan zaman. Kemampuan adaptatif pesantren atas perkembangan zaman memperkuat eksistensinya sekaligus memberikan kontribusi yakni, mensinergikan intelektual, emosional, dan spiritual, yang dapat membentuk kepribadian; sebuah faktor penting dalam integritas kepemimpinan. Di sisi lain, pesantren memiliki kemampuan untuk melangkah keluar dari budaya yang ada dan memulai proses perubahan evolusioner yang lebih adaptif. Sementara, lingkup pembahasan tulisan adalah relasi pesantren dan kepemimpinan dan peran kaum santri terhadap dunia politik Nasional. Pesantren dapat mendidiksantri yang tak hanya mempunyai integritas keilmuan yang memadai tapi juga integritas moral dan etika, yang akan menjadi faktor penting ketika seorang santri kembali ke lingkungan sosialnya.Santri dan pesantren dari masa ke masa telah memberi kontribusi konkrit dalam perjalanan sejarah Republik ini, tak terkecuali dalam sosial politik. Perjuangan melawan penjajah, pembentukan NKRI, hingga terdistribusinya kaum santri dalam posisi politis di Indonesia.Kontribusikaum santri dan pesantren yang demikian menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dan masih tetap eksis hingga kini, tetapi juga merupakan entitas sosial yang memiliki pengaruh cukup kuat - sekaligus unik - dalam kehidupan sosial politik di Indonesia.
PROGRAM AMALIYAH TADRISDANKEMAMPUANMENGAJAR BERBAHASA ARAB DI TARBIYATUL MUALLIMIEN AL-ISLAMIYAH PONDOK PESANTREN NURUL HUDA DESA PAKANDANGAN BARAT KECAMATAN BLUTO KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 Mufiqur Rahman
AL - IBRAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.715 KB)

Abstract

Aim of this researh devided into two kinds. To know The Correlation Between Teaching Practice Program With Teaching Ability Of Practitioner StudentTarbiyatul Muallimien Al-Islamiyah Boarding School Nurulhuda West Village District Sub District Bluto Regency Sumenep 2015. And to know how The Correlation Between Teaching Practice Program With Teaching Ability Of Practitioner StudentTarbiyatul Muallimien Al-IslamiyahBoarding School Nurulhuda West Village District Sub District Bluto Regency Sumenep 2015. The remark obtained by this researh indicates that teaching practise program is correlated possitivelly and efectivelly With Teaching Ability Of Practitioner StudentTarbiyatul Muallimien Al-IslamiyahBoarding School Nurulhuda West Village District Sub District Bluto Regency Sumenep 2015. And The Correlation Between Teaching Practice Program With Teaching Ability Of Practitioner StudentTarbiyatul Muallimien Al-IslamiyahBoarding School Nurulhuda West Village District Sub District Bluto Regency Sumenep 2015 is mediun category.
PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Analisis Integratif Komparatif Lintas Negara) afandi yusuf
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan akhlak atau yang kini lebih ngetren disebut juga pendidikan karakter merupakan hal yang sangat penting dan harus menjiwai segala bentuk pendidikan. Jika tidak, pendidikan akan hanya menimbulkan madarat di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Mengenai sejak kapan seharusnya anak mendapat pendidikan khususnya pendidikan akhlak atau juga pendidikan karakter, ada beberapa teori. Islam telah mengajarkan pendidikan anak sejak dini, semenjak ia masih dalam kandungan, bahkan pada saat prosesi pembuahan, bahkan lagi ada yang berpendapat jauh hari sebelum kedua orang tuanya menikah. Berbagai isu sosial yang terjadi di tanah air saat ini sepertinya tidak dapat dilepaskan dari peranan pendidikan. Isu mengenai korupsi, kekerasan, penipuan dan yang lainnya, sepertinya sudah begitu merebak hingga memunculkan pemakluman, Pendidikan harus mampu membentuk karakter setiap pribadi siswa/pelajar. Siapa yang tidak mengelus dada melihat pelajar yang tidak punya sopan santun, suka tawuran, bagus nilainya untuk "pelajaran" pornografi, senang narkotika, dan hobi begadang dan kebut-kebutan[1]. Oleh karenan nya pendidikan karakter harus di tanankan sejak dini pada peserta didik khusunya dan juga harus di kembangkan demi mencetak generasi yang berbudi luhur.
FENOMENA TERSIHIRNYA NABI MUH}AMMAD SAW. DALAM KOLEKSI RIWAYAT IBN MAJAH Moh Amiril Mukminin
AL - IBRAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.935 KB)

Abstract

Penelitian dan penulisan tentang Fenomena Tersihirnya Nabi Muhammad SAW merupakan suatu pencarian rekam jejak tentang suatu kejadian atau problem ditengah-tengah masyarakat sosial-religion, dimana hal tersebut dianggap mistik, dan sangat banyak yang mempercayainya, dilain sisi ada juga yang tidak percaya, namun hal itu benar-benar terjadi. Di masyarakat muslim, hal tersebut bagian dari fenomena konspirasi kepentigan antara manusia dengan makhluk halus (jin-setan) yang memiliki tendensi negatif untuk melakukan perbuatan jahat. Dari sini, penulis kemudian memeriksa sebagian teks hadis sebagai rekam jejak atau referensi untuk memulai pemetaan ruang kajian, dalam hal ini adalah hadis atau teks ke Islaman, dan ternyata walaupun sedikit yang tertuang dalam teks lama (hadis), hal itu bisa terdeteksi secara jelas dengan adanya crita yang melibatkan sang pembawa pesan Tuhan (Muhammad SAW). Dimana Muhammad sebagai Rasul, pernah mengalami kejadian yang demikian. Penelitian ini di fokuskan pada satu riwayat teks, yaitu Sunan Ibn Majah untuk memudahkan satu pencarian dalam suatu koleksi cerita. Namun tidak menutup kemungkinan akan adanya penemuan-penemuan teks dari riwayat lain sebagai bahan pertimbangan validasi data, hal ini dikenal dengan korelasi teks, sebagai pengantar untuk melakukan uji teks dan kandungan makna. Penelitian ini tidak berhenti pada sisi teks, akan tetapi penelitian ini juga melibatkan kritik terhadap struktur sanad atau individu periwayat, juga analisis teks melalui korelasi teks dan pen-syarah-an serta metode pemaknaan.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERPADU DI SEKOLAH Moch Sya’roni Hasan
AL - IBRAH Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.52 KB)

Abstract

Model PengembanganKurikulum ini mendeskripsikan secara terperinci tentang komponen yang harus ada pada setiap kurikulum yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran. Wacana tersebut menyebutkan bahwa dalam kurikulum itu terdapat beberapa komponen, diantaranya adalah tujuan kurikulum, bahan ajar atau materi atau isi dari kurikulum tersebut, strategi mengajar atau metode mengajar, media mengajar dan evaluasi pengajaran serta penyempurnaan pengajaran. Ada lima model pengembangan kurikulum PAI: Model Pengembangan Kurikulum melalui Pendekatan Subjek Akademis, Model Pengembangan Kurikulum Melalui Pendekatan Humanistik, Model Pengembangan Kurikulum Melalui Pendekatan Teknologi, Model Pengembangan Kurikulum Melalui pendekatan Rekonstruksi Sosial, Model Ekletik Sebagai Alternatif Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)
BERPIKIR KESISTEMAN DALAM MENGATASI PERMASALAHAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Sumarto Sumarto
AL - IBRAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.018 KB)

Abstract

Problematika Lembaga pendidikan Islam harus segera diselesaikan dan dikembalikan kepada makna pendidikan dan tujuan pendidikan Nasional. Seperti permasalahan di Kota Jambi memiliki 3 (tiga) permasalahan: kekurangan infrastruktur, tidak adanya pemerataan guru dan tanah sekolah/madrasah yang banyak tidak memiliki bersertifikat. Fakta itu terungkap dari pengumpulan data yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Komisi D Kota Jambi di beberapa SD-MI, SMP-Mts dan SMA-MA se-Kota Jambi. Pemerataan guru dan meningkatkan kemampuan pendidik menciptakan suasana dari pengalaman belajar bervariasi dalam pengelolaan peserta didik yang memenuhi kurikulum yang disiapkan, memiliki pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, memiliki pemahaman terhadap peserta didik, mampu mengembangkan kurikulum atau silabus, mampu menyusun rancangan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, melakukan evaluasi hasil belajar dengan prosedur yang benar, mampu mengembangkan potensi peserta didik untuk mengaktualkan berbagai potensi yang dimilikinya. Menerapkan Sistem Desentralisasi dengan pemahaman yang baik dan benar yaitu desentralisasi merupakan salah satu strategi dalam suatu proses pembangunan guna mangatasi berbagai hambatan institusional fisik maupun hambatan-hambatan administrasi terutama permasalahan sertifikat tanah sekolah. Pemerintah harus menjalankan tugas dan fungsinya yaitu dengan mengatur dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
TRANSFORMASI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING (Studi Kasus di Lembaga Pendidikan Islam al-Munawar Tulungagung) muh Nurul Huda
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.915 KB)

Abstract

Tantangan persaingan pendidikan yang dihadapi oleh LPI al-Munawar meliputi tantangan dalam delapan standar pendidikan. Tantangan tersebut pada dasarnya merupakan tuntutan bagi LPI al-Munawar supaya meningkatkan kualitasnya dalam delapan standar tersebut. Strategi lembaga pendidikan Islam al-Munawar dalam menghadapi tantangan persaingan pendidikan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang tepat, terarah dan transfaran. Disamping itu, pelaksanaannya memakai strategi normative re educative.
DEMOKRASI PENDIDIKAN ALA SOEKARNO DAN IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN ISLAM Sukma Umbara Tirta Firdaus
AL - IBRAH Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.993 KB)

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk mendeskripsikan pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan, dan menemukan implikasinya bagi pendidikan Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan hermeneutik. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil penelitian ini adalah: (1) Pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan adalah, bahwa proses pendidikan itu harus dilaksanakan secara demokratis, dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar tanpa dihinggapi perasaan takut dan tertekan, mereka dapat belajar dengan senang, bebas dan penuh keceriaan. Yang ditekankan Soekarno di sini terletak pada bentuk dan proses belajar-mengajarnya, diharapkan dari proses tersebut dapat menumbuhkan sikap peserta didik yang kritis, demokratis, terbuka dan bebas dalam mengemukakan pendapat dan melakukan tindakan. (2) Implikasi dari pemikiran Soekarno tentang demokrasi pendidikan bagi pendidikan Islam adalah, bahwa pendidikan Islam juga harus dilaksanakan secara demokratis. Pola pembelajaran dalam pendidikan Islam yang masih tradisional (konvensional) harus di rubah dengan pola-pola pendidikan yang lebih dinamis dan modern. Pola dogmatis atau pola hubungan finalistis yang menempatkan murid sebagai obyek atau benda pasif dalam pendidikan Islam harus ditinggalkan diganti dengan pola hubungan baru, yaitu pola hubungan kemitraan yang egaliter antara guru dan murid, serta memberikan kebebasan (kemerdekaan) berpikir kepada para murid.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF KITAB AYYUHAL WALAD; KONSTRUKSI PEMIKIRAN IMAM AL-GHAZALI Abd Khaliq
AL - IBRAH Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.846 KB)

Abstract

editor
PENDIDIKAN AKHLAK SEBAGAI MEDIA MENGHILANGKAN BUDAYA CAROK; PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER Abdullah Abdullah
AL - IBRAH Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al - Ibrohimy Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.499 KB)

Abstract

Membincang masyarakat Madura acap kali mengaitkannya dengan budaya caroknya yang biasa dilabelkan atau stigma negatif pada masyarakat Madura. Budaya carok sering kali diidentikkan dengan masyarakat Madura sebagai penggambaran secara umum jati diri komunitas suku dan etnik Madura dalam perilaku dan berinteraksi dalam kehidupan sosial. Disisi lain, dalam konteks keagamaan, masyarakat Madura selalu memegang teguh ajaran Islam dalam pola kehidupan sehari-hari. Walau pun hal itu menyisakan “keraguan,” untuk menyebut adanya kontradiksi antara ajaran Islam, sacara substantif dan perilaku sosial serta kultur dalam praktek keberagamaan mereka. Islam sebagai ajaran formal diyakini sebagai pedoman dalam kehidupan individu, suku dan etnik Madura itu ternyata tidak selalu menampakkan keselarasan pada sikap, karkter, dan pola perilaku masyarakat Madura. Orang Madura sangat menjunjung tinggi akhlak dan agama, Seperti diketahui, karakter manusia meliputi tiga aspek: yaitu aspek jasmaniyah, kejiwaan, dan kerohanian. Karakter ini akan menjadi sesuatu yang sangat urgen bagi kehidupan manusia bila dilandasi dengan dasar agama. Karena itu, pendidikan agama sangat berperan dalam membentuk karakter seseorang, terutama pendidikan akhlak yang diberikan secara intensif dan berkesinambungan. Pada dasarnya, memiliki karakter yang baik adalah dambaan semua orang. Sebab itu, ia akan dihormati, disegani orang disekitarnya. Maka, pendidikan akhlak berperan penting dalam membentuk karakter sihingga bisa menghilangkan budaya Carok.

Page 1 of 12 | Total Record : 112