cover
Contact Name
Yahya Wijaya
Contact Email
gemateologika@staff.ukdw.ac.id
Phone
+62274563929
Journal Mail Official
gemateologika@staff.ukdw.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana Jl. Dr. Wahidin no 5-25 Yogyakarta 55225
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
GEMA TEOLOGIKA : Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
ISSN : 25027743     EISSN : 25027751     DOI : https://doi.org/10.21460/gema.2020.52.614
GEMA TEOLOGIKA receives articles and book reviews from various sub disciplines Theology, particularly contextual theology Divinity Studies in the context of socio cultural religious life Religious Studies Philosophy of Religion Received articles will be reviewed through the blind review process. The submitted article must be the writers original work and is not published in another journal or publisher in any language. Writers whose articles are accepted and have account in google scholar profile will be requested to participate as peer reviewers.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian" : 10 Documents clear
"U Puna Maisi'a Yari Maisi'a": Kajian Teologi Kontekstual Terkait Pandangan Orang Maneo di Seram Utara tentang Tanah dan Hutan bagi Kemanusiaan Mereka Hendrik Jondri Paays; Steve G. Ch. Gaspersz; Henky H. Hetharia
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.700

Abstract

AbstractThis article examines the perspective of the Maneo community on land and forest as identity. Based on an oral tradition, the Maneo people understand land and forest as medium for meeting Lahatala (the supreme god, the creator, the sacred) and their ancestors to interconnect with other creations. The destruction and control of the land of the Maneo people not only destroy their lives and future but also harm their cultural and religious identities. Using a qualitative research method, this article studies Maneo people’s views on land and forests in relation to their existence and identity. Through the presentation of Maneo’s perspective on U’puna maisi’a yari maisi’a as an entry point, this study explores the realities of land tenure and forest destruction in Maneo, and the way the church responds to the situation. As a conclusion, this article offers a contextual theology about humanizing humans in the concept of Maneo society. AbstrakTulisan ini hendak menggali perspektif orang Maneo tentang tanah dan hutan sebagai identitas dirinya. Memegang teguh prinsip kultural (turun temurun dari) yang diturun-alihkan leluhur, orang Maneo memahami tanah dan hutan sebagai medium perjumpaan dengan Lahatala (Tuhan Pencipta, yang sakral) dan leluhur, serta sebagai cara berelasi dengan sesamanya dan ciptaan lainnya. Penulis menandaskan, penghancuran dan penguasan lahan tidak saja menjadi kekelaman masa depan orang Maneo, melainkan juga meluluhlantahkan identitas kultural dan religi mereka. Melalui metode pendekatan kualitatif, tulisan ini hendak menggali pandangan orang Maneo tentang tanah dan hutan bagi eksistensi dan identitas mereka. Pertama-tama, penulis memperlihatkan perspektif orang Maneo tentang U’puna maisi’a yari maisi’a. Hal itu menjadi pintu masuk untuk mendalami realitas gempuran penguasaan tanah dan pengrusakan hutan yang marak terjadi di Maneo. Lantas, bagaimana gereja memaknai fenomena tersebut. Akhirnya, tulisan ini diakhiri dengan tawaran teologi kontekstual tentang memanusiakan manusia dalam konsep orang Maneo.
Resensi Buku: Essays in Contextual Theology Haleluya Timbo Hutabarat
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.702

Abstract

Penerapan Metode Cambrigde Scriptural Reasoning Texts (CSRT) pada Kelas Pendidikan Agama Kristen di Universitas Kristen Duta Wacana Nani Minarni
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.731

Abstract

Abstract The aim of this Classroom Action Experimental Research is to know the changing attitude of the students after implementing CSRT method. Christian Religious Education (CRE) at Duta Wacana Christian University (DWCU) emphasizes a multidisciplinary approach covering the fields of Sociology, Psychology, Theology, and Studies of Religions. Through CRE, students are expected to embrace inclusive and respectable attitudes as Indonesian citizens. How do CRE materials support the formation of inclusive and respectable attitudes? One of the teaching materials is the Interpretation of Scriptural Texts that are theoretically taken from the thoughts of John Hayes and Holladay in Biblical Exegesis, while the form of development of the theoretical interpretation exercise uses the “Cambridge Scriptural Reasoning Texts (CSRT)” method. The CSRT method was tested in one of the CRE classes as a “research sample”. The finding shows that students’ insights and perspectives were more open after learning hermeneutics using the CSRT method. Abstrak Penelitian Tindakan Kelas Experimental ini bertujuan untuk melihat perubahan sikap mahasiswa setelah menerapkan metode CSRT. Pendidikan Agama Kristen (PAK) di UKDW menekankan pada pendekatan multidisiplin yang meliputi bidang Sosiologi, Psikologi, Teologi, dan Studi Agama-agama. Melalui PAK, mahasiswa diharapkan semakin dikuatkan dalam menghidupi sikap inklusif dan respek sebagai warga bangsa Indonesia. Bagaimana materi PAK mendukung pembentukan sikap inklusif dan respek? Salah satu materi bahan ajar PAK di UKDW yakni Interpretasi Teks Kitab Suci yang secara teoritik diambil dari pemikiran John Hayes dan Holladay dalam Biblical Exegesis, sedangkan bentuk pengembangan dari latihan interpretasi atas teori tersebut digunakan metode “Cross Scriptural Reasoning Texts (CSRT)”. Metode CSRT tersebut diujikan dalam salah satu kelas PAK sebagai “sampel penelitian”, didapati bahwa wawasan dan cara pandang mahasiswa semakin terbuka setelah belajar hermeneutik dengan metode CSRT.
Eksistensi Perempuan: Kritik Sastra Feminis, Perempuan sebagai Pembaca Kidung Agung 3:1-5 Jusuf Haries Kelelufna; Selvone Pettiserlihun
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.735

Abstract

AbstractThe growing involvement of women in various fi elds and at various levels does not negate patriarchal culture in the forms of discrimination and violence against women. Religion contributes to the persistence of patriarchal culture through the male-oriented interpretation of sacred texts. This article reinterprets the text of Song of Songs 3:1-5 withthe method of feminist literary criticism according to Elaine Showalter to explain the existence of women implied in the text. The data were analyzed with the stages of interpretation, analysis, and assessment. The results of the analysis show that women, as independent individuals, play important roles in the family and society. The implied authorcriticizes the domination of men over women but, on the other hand, acknowledges the possibility that women also contribute to patriarchal model. Abstrak Ada perkembangan keterlibatan perempuan dalam berbagai bidang dan di berbagai tingkatan. Namun demikian tidak dapat dinafikan bahwa dominasi budaya patriarki memunculkan fenomena diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di mana agama berkontribusi terhadap diskriminasi dan kekerasan tersebut. Kontribusi agama dilakukan lewat tafsir kitab suci yang didominasi oleh budaya Patriarki. Upaya teologis untuk memaksimalkan peran perempuan adalah dengan menafsirkan kembali teks-teks Alkitab dengan pendekatan feminis. Penulis menafsirkan teks Kidung Agung 3:1-5 dengan metode kritik sastra feminis perempuan sebagai pembaca menurut Elaine Showalter untuk menjelaskan eksistensi perempuan serta maksud pengarang tersirat dalam teks tersebut. Data dianalisis dengan tahapan interpretasi, analisis, dan penilaian. Hasil analisis menunjukkan perempuan sebagai pribadi yang mandiri, berperan penting dalam keluarga dan masyarakat. Pengarang tersirat mengkritisi dominasi laki-laki atas perempuan tetapidi sisi lain ia mengakui adanya kemungkinan bahwa perempuan turut berkontribusi bagi dominasi laki-laki terhadap perempuan.
Pendekatan Paulus dalam Penyelesaian Konflik Perbudakan: Analisis Sosio-Historis terhadap Surat Paulus kepada Filemon Vincent Kalvin Wenno
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.750

Abstract

Abstract There are many texts and interpretations of slavery and its problems in the Greco-Roman world. However, few have attempted to unravel the approaches and strategies used to resolve the conflict by Paul with people/communities who have accepted the gospel. This study focuses on Paul’s role as a mediator to the slavery conflict between Philemonand Onesimus in his letter to Philemon. This study aims to analyze: First, the reasons for Paul being concerned on the issue of slavery in his letter to Philemon. Second, Paul’s approach in resolving the slavery conflict. Third, the relevance of Paul’s approach in resolving the slavery conflict in modern life. To reach these objectives, this study uses a socio-historical interpretation method, which emphasizes the reciprocal relationshipbetween humans with all their dynamics and interactions, which also influences the meaning of the biblical text. The data collected in the form of literature studies/scientific literature related to the title of this study, were processed and presented in the form of a description. Abstrak Ada banyak teks dan penafsiran tentang isu perbudakan dan masalahnya dalam konteks masyarakat Yunani-Romawi pada masa Rasul Paulus. Namun demikian, kajian mengenai pendekatan dan strategi Paulus dalam penyelesaian konflik pada orang/komunitas yang telah menerima Injil, masih jarang dilakukan. Studi ini mempertanyakan peranan dan pendekatan yang dipakai Paulus dalam konflik perbudakan dan relevansinya dalam konteks masa kini. Dengan menggunakan kritik sosio-historis, studi ini bertujuan untuk menganalisis: Pertama, Alasan isu perbudakan menjadi perhatian Paulus dalam suratnya kepada Filemon. Kedua, Pendekatan Paulus dalam penyelesaian konflik perbudakan. Ketiga, Relevansi pendekatan Paulus dalam penyelesaian konflik perbudakan dalam kehidupan modern. Untuk mencapai tujuan tersebut, studi ini menggunakan metode penafsiran sosiohistoris, yang menekankan pada hubungan timbal balik antar manusia dengan segala dinamika dan interaksinya, yang turut memengaruhi pemaknaan teks Alkitab. Data yang dikumpulkan berupa kajian-kajian pustaka/literatur ilmiah yang berhubungan dengan judul studi ini, kemudian akan diolah dan disajikan dalam bentuk deskripsi.
The The Boti-Christian Engagement in Interreligious Cultural Dialogue: Response to Environmental Crisis on Timor Island Nezia Mavitau Rustyana
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.754

Abstract

AbstrakArtikel ini bertujuan membangun dialog budaya lintas agama antara penganut agama asli Boti dan umat Kristiani di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Fokus kajian tertuju pada dua fenomena: krisis lingkungan artifisial yang berakar pada paradigma Kristen barat yang mengunggulkan modernisme, dan fenomena konversi yang tidak ramahterhadap masyarakat asli. Fenomena tersebut mencakup berbagai kenyataan sehubungan dengan peran komunitas Boti dalam ritual dan praktik kehidupan sehari-hari, yang mengusung nilai-nilai ekologis yang berakar pada pengetahuan setempat. Paradigma yang dipakai orang Boti terbentuk dari pengalaman interpersonal antara manusia dan alam.Pandangan itu telah menolong mereka melewati kekeringan yang panjang yang disebabkan oleh faktor alam sebagai dampak dari krisis lingkungan di Timor. Artikel ini menggugat pengaruh kekristenan yang menggunakan pandangan barat, dan mengusulkan untuk menggantinya dengan sebuah teologi yang menghargai tradisi Boti. Sehubungan dengan itu, artikel ini menggarisbawahi kritik terhadap konsep superioritas manusia terhadap alam sebagaimana terkandung di dalam Alkitab, kemudian menawarkansebuah konsep hubungan yang lebih serasi antara alam dan manusia di mana penghargaan dan pemeliharaan alam adalah wujud hubungan yang harmonis dengan Tuhan. Abstract This article aims to build an inter-religious cultural dialogue between Boti indigenous people and Christians, South Timor Tengah, East Nusa Tenggara. It responds to two phenomena: the artifi cial environmental crisis rooted in the western paradigm of Christianity glorifying modernism and expanded with the phenomenon of conversionthat is not friendly to indigenous peoples. The phenomena cover various facts about the role of the Boti community in their rituals and daily practices, which have promoted ecological values derived from their local knowledge. The Boti people uphold the indigenous paradigm through their interpersonal relationships with nature. This view has helped them face the long drought due to the natural factor of the environmental crisis in Timor. This article criticizes the influence of Christianity using the western view by replacing it with theology in appreciating local knowledge of Boti indigenous peoples. It also criticizes the human superiority in the Bible toward nature by offering a harmonious relationship between the two that humans should respect and preserve nature to maintain a harmonious relationship with God.
Mengidungkan Macapat Injil lewat Lectio Divina: Sebuah Usaha Membumikan Kitab Suci dalam Budaya Jawa Antonius Galih Arga Wiwin Aryanto; Agustinus Brian Kurniawan
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.779

Abstract

AbstractThe conversion of the Gospel texts into the Javanese song (macapat) is a strategic effort to enroot the Word of God in the Javanese culture. The process of conversion requires a mastery of the formula of macapat comprising guru lagu, guru gatra, and guru wilangan. Sindhunata and Suwandi have conducted a research project on such conversion. Thisarticle suggests that the method of lectio divina, as a tradition of bible reading in the Church to contemplate the word of God, can be employed in singing the Gospel macapat. Merging the two traditions helps believers experience the Word through the process of ngeningke cipta, nggegilut sabda, and nglelimbang sabda suci. AbstrakPenerjemahan teks Injil ke dalam macapat Jawa merupakan langkah strategis untuk membumikan Sabda Allah dalam budaya Jawa. Tentu saja penerjemahan tersebut membutuhkan keahlian menguasai rumus-rumus tembang Jawa, yaitu guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan, dan menyelaraskan terjemahan teks Injil Jawa dalam rumusan tersebut. Paper penelitian tentang macapat Injil karya Sindhunata dan Suwandi berupaya untuk memahami proses penerjemahan dari teks Injil bahasa Jawa menjadi teks macapat Jawa. Tulisan ini berpendapat bahwa teks macapat Injil ini bisa ditembangkan dan didalami dengan metode lectio divina, sebagai sebuah metode tradisional Gereja agar orang beriman bisa meresapi makna sebuah teks Injil. Saat macapatan, orang beriman diundangmasuk pada kandungan makna terdalam dari sabda Allah, dan mengalami pertemuan dengan Sang Sabda sendiri lewat ngeningke cipta, nggegilut sabda, dan nglelimbang sabda suci.
Allah Transenden yang Ditangguhkan: Kristus Pengharapan Eskatologis dalam Jürgen Moltmann dan Slavoj Žižek Albungkari Albungkari
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.788

Abstract

Abstract This article aims to offer suspended transcendent God as an alternative for the thoughts of Jürgen Moltmann and Slavoj Žižek. Although they place Christ as the basis of eschatological hope, they have different opinions regarding the involvement of a transcendental entity (God). If Moltmann emphasizes on God’s intervention in the fulfillment of eschatological expectations Žižek rejects the involvement of transcendental entities by assuming that the divine has died so that the responsibility is transferred to humans. Departing from the lens of Ernst Bloch’s speculative materialism, this article concludes with a construction of a suspended transcendent God. This concept neither accepts nor rejects God’sintervention, but sees it as a speculative possibility. Abstrak Artikel ini bertujuan menawarkan Allah transenden yang ditangguhkan (suspended transcendent God) sebagai alternatif pemikiran Jürgen Moltmann dan Slavoj Žižek. Meskipun sama-sama menempatkanKristus sebagai dasar pengharapan eskatologis, akan tetapi keduanya berbeda pendapat perihal keterlibatan entitas transendental (Allah). Jika Moltmann sangat menekankan intervensi Allah dalam pemenuhan pengharapan eskatologis, maka Žižek menolak keterlibatan entitas transendental dengan menganggap yang Ilahi telah mati sehingga tanggung jawab tersebut dialihkan pada manusia. Berangkat dari lensa materialisme spekulatif Ernst Bloch, artikel ini ditutup dengan konstruksi mengenai Allahtransenden yang ditangguhkan. Konsep ini tidak menerima maupun menolak intervensi Allah, melainkan melihatnya sebagai kemungkinan spekulatif. 
Penyataan Diri Allah di Tengah Kerapuhan Dunia: Pesan Teologis tentang Inkarnasi Allah dalam Tradisi Teologis Yohanes Simon Rachmadi
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.790

Abstract

Abstract This article describes a theological idea about the presence of God among God’s people. The presence of God takes the form of becoming “flesh” (incarnation), as depicted by the Johannine tradition in the Gospel of John, the First Letter of John, and the Book of Revelation. By becoming “flesh” God wholly participates in the vulnerability and precariousness of the human “flesh”: pointing to the very nature of humanity. This articlelocates the divine incarnation within the daily life of human beings in the “flesh”. Using the method of simple Bible reading, with a limited theoretical approach, this article suggests a hermeneutical message of the Johannine tradition. Since the Word has become “flesh,” the divine realm could always be found in the vulnerability of the world. As a result, despitesuff ering (theodicy) remains a mystery, the experience of vulnerability — through critical, persistent, and grateful faith — is potentially worthy of accommodating the divine presence. Abstrak Artikel ini mendeskripsikan suatu visi teologis tentang Allah yang setia menyertai umat-Nya. Kesetiaan menyertai umat-Nya itu terwujud dengan cara men-“daging” (berinkarnasi), sebagaimana terlukis di dalam tradisi Rasul Yohanes: yaitu di dalam Injil Yohanes, Surat 1 Yohanes, dan Kitab Wahyu. Cara men-“daging” itu membuat Allah senantiasa terlibat dalam aspek-aspek kerapuhan dan kehinaan kodrati “daging” manusia. Pertanyaannya, di manakah keterlibatan ilahi itu ditemukan di dalam realitas insani sehari-hari yang selalu bersalutkan aneka kerapuhan kodrati? Dengan metode pembacaan Alkitab sederhana,dengan pendekatan teoretis tafsir yang terbatas, artikel ini berusaha mendekati pertanyaan tersebut dengan memeriksa pesan hermeneutis dari tradisi Yohanes. Karena Sang Sabda menjadi “daging”, maka Allah bersemayam di dalam kerapuhan dunia. Akibatnya, meskipun misteri penderitaan (theodicy) tidak akan pernah dapat dijelaskan oleh manusia secara lengkap, pengalaman derita itu — via iman yang kritis, tabah, dan penuh syukur — selalu berpeluang untuk diolah menjadi wadah perjumpaan ilahi.
Resensi Buku: Pengantar Teologi Ekologi Moshe William Daniel
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2022.71.893

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 8 No. 2 (2023): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 8 No. 1 (2023): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 2 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 7 No. 1 (2022): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 2 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 6 No 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 6 No. 1 (2021): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 2 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 5 No 1 (2020): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 4 No 2 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 4 No 1 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 4 No. 1 (2019): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 3 No. 2 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 3 No 2 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 3 No. 1 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 3 No 1 (2018): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 2 No. 2 (2017): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 2 No. 1 (2017): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 1 No. 2 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol 1 No 2 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 1 No. 1 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian More Issue