cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota salatiga,
Jawa tengah
INDONESIA
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is a double blind-peer-reviewed journal managed by Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga cooperates with the Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia presenting diverse themes, yet still within major themes in education. Particularly about the study of theoretical education and results of classroom action research, experimental research and development research in the development of education including sustainable professionalism. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan is published three times a year in January, May and September.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue " Vol 5, No 3 (2015)" : 11 Documents clear
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI BUDAYA SEKOLAH BERKARAKTER Wardani, Naniek Sulistya
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.257 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p12-22

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui nilai-nilai budaya apa sajakah yang berkembang di SD Negeri Blotongan 3 Salatiga; 2) untuk mengetahui karakteristik nilai budaya berkarakter yang berkembang di SD Negeri Blotongan 3 Salatiga; 3) mengetahui pola pendidikan budaya karakter yang telah diterapkan, dan 4) menemukan pola pendidikan nilai budaya yang efektif di SD Negeri Blotongan 3 Salatiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subyek penelitian yakni siswa SD Negeri Blotongan 3 Salatiga. Teknik pengumpul-an data melalui observasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Nilai–nilai budaya berkembang di sekolah melalui: a) simbol-simbol tertulis seperti: Visi sekolah, pajangan penuntun berperilaku, dan slogan pesan; b) Sikap siswa berupa tingkat kedisiplinan mengikuti pelajaran mencapai 100 %, kesehatan 97,04 % (164 dari 169 siswa), keberbersihan; kecerdasan yang ditunjukkan oleh tingkat kelulusan siswa selama 3 tahun mencapai 100 % dan tingkat kenaikan kelas 97,40% (dari keseluruhan 192 siswa); keterampilan siswa unggul dalam bermain drum band; berbudi luhur dalam bertutur kata dan kejujuran; bertaqwa kepada Tuhan melalui pelajaran agama, upacara bendera dan kegiatan pengajian bersama; c) Kepercayaan yang tertanam ditunjukkan oleh kepercayaan orang tua dan siswa kepada sekolah; 2) Karakteristik nilai budaya berkarakter yang berkembang di sekolah meliputi nilai kesopanan, nilai kepedulian terhadap sesama dan nilai kerjasama mencapai 84,22%, 87,52% dan 84,81%; 3) Pola pendidikan budaya karakter mengikuti pendekatan komunikasi persuasif, pendekatan kontak pribadi dan pendekatan bermain peran berturut-turut sebesar 84,61%; 84,02% dan 65,68%; 4) Pola Pendidikan Nilai Budaya terlaksana dengan efektif melalui membiasakan bertingkah laku, pemberian contoh dan penciptaan suasana harmonis.
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE SOSIODRAMA DI KELAS 5 SD TLOMPAKAN 01 - TUNTANG Hardini, Tri
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.214 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p120-135

Abstract

Keluhan guru dalam pembelajaran  PKn  pada saat ulangan harian dan semeter  nilainya rendah . Dan penerapan sikap dalam kehidupan sehari-hari sangat kurang.Guru mengajar belum menggunakan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran.  Penggunaan metode sosiodrama untuk dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran PKn di SD Tlompakan 01 sangatlah perlu. Adapun tujuan dari pelelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam  pembelajaran PKn yang dilandasi dengan penerapan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Jenis data meliputi data hasil belajar, data keaktifan siswa. Tehnik pengumpulan data dengan cara observasi dan tes. Hasil analisis data pada siklus pertama diperoleh data  keaktifan siswa mencapai kategori sedang (2,1); hasi belajar  mencapai rerata 65,3; sedangkan jumlah siswa yang memenuhi KKM mencapai 9 siswa (34,6. Pada siklus kedua keaktifan siswa meningkat, meskipun baru mencapai kategori sedang (2,38); prestasi siswa lebih meningkat  (68,9) dan jumlah siswa yang mencapai KKM ada 23 siswa (88,5%). Begitu pula pada siklus ketiga lebih bagus, keaktifan mencapai kategori baik (2,54);  rata-rata hasil belajar 75,2 dan jumlah siswa yang mencapai KKM mencapai 26 siswa (100%). Dengan demikian penerapan metode sosiodrama dalam proses belajar mengajar PKn melalui tahapan yang dilakukan guru dengan cara menetukan situasi sosial yang akan disosiodramakan  mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas 5 SDN Tlompakan 01 pada pembelajaran PKn menggunakan metode sosiodrama.
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Giarti, Sri
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.995 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p37-46

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru kelas VI SD Negeri 2 Bengle melalui supervisi akademik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah. Kegiatan dalam penelitian ini terdiri atas tahapan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik obeservasi kelas. Instrumen observasi yang digunakan adalah alat penilaian kemampuan guru (APKG) berupa: 1) instrument penilaian kemampuan guru dalam mengembangkan silabus, 2) instrument penilaian kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran, 3) instrument penilaian kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif. Data kuantitatif yang diperoleh di deskripsikan dalam bentuk kata-kata atau penjelasan. Selanjutkan dilakukan komparasi data untuk memastikan ada tidaknya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran, peningkatan kemampuan guru dalam pelaksanaan. Hasil penelitian menunjukkan temuan bahwa supervisi akademik dapat: a) meningkakan kemampuan guru kelas VI dalam mengembangkan silabus di SD Negeri 2 Bengle, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali sebesar 41%. b) meningkakan kemampuan guru kelas VI dalam menyususn rencana pembelajaran di SD Negeri 2 Bengle, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali sebesar 39%. c) meningkakan kemampuan guru kelas VI dalam melaksanakan pembelajaran di SD Negeri 2 Bengle, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali sebesar 34%.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS 4 SD GUGUS MAWAR - SURUH Utama, Mawardi; Sari, Desty Lusia
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.888 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p82-99

Abstract

Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan agar siswa mempunyai pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah yaitu penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan. Model pembelajaran Picture and Picture dan Make a Match adalah model pembelajaran yang menjadi solusi permasalahan pembelajaran IPA yang masih bersifat hafalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keefektifan yang signifikan antara model pembelajaran Picture and Picture dan Make a Match ditinjau dari hasil belajar IPA kelas 4 SD gugus Mawar Suruh. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Hasil uji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kontrol menunjukkan adanya kesamaan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Populasi pada penelitian ini adalah gugus Mawar Suruh dan sampelnya siswa kelas 4 SDN Plumbon 01, SDN Plumbon 04, dan SDN Kebowan 02. Teknik analisis data yang dipakai untuk menguji skor hasil belajar siswa adalah uji t dengan teknik Independent Sample t- Test. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan model pembelajaran Picture and Picture dan Make a Match ditinjau dari hasil belajar IPA pada SD gugus Mawar Suruh. Hal tersebut dapat dibuktikan setelah dilakukan uji t posttest yang menunjukkan bahwa nilai t hitung dan t tabel adalah 0,538 dan 1,994 dengan sig. (2-tailed) adalah 0,592.
IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS Slameto, Slameto
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.85 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p47-58

Abstract

Dalam tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK), langkah merencanakan merupakan langkah pertama. Tanpa rencana, kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah. Rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua. Tanpa tindakan, rencana hanya merupakan angan-angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Dalam implementasi PTK tahap merencanakan dan melakukan tindakan terdiri dari langkah utama yaitu: mengiden-tifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan tindakan kelas, melaksanakan tindakan kelas (membuat perencanaan, melaksanakan, observasi, analisis dan refleksi), mengumpulkan data dan menganalisis data tentang proses dan hasil beserta tindak-lanjutnya; terakhir adalah menulis laporan. Langkah-langkah ini merupakan langkah yang berurutan; artinya langkah pertama harus dikerjakan lebih dahulu sebelum langkah kedua dilaksanakan, demikian seterusnya.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK DAN NUMBERED-HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS 4 SDN GUGUS MAHESA JENAR AMBARAWA Prakoso, Galuh Adi
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.299 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p100-119

Abstract

Pembelajaran IPS adalah pembelajaran bersifat hafalan dan hubungan interaksi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran Pair Check  dan Numbered-Heads Together (NHT) adalah model pembelajaran yang tepat menjadi solusi permasalahan pembelajaran IPS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar IPS yang signifikan dalam pembelajaran menggunakan  model Pair Check  dan  model  Numbered-Heads Together (NHT) pada siswa kelas IV SDN  gugus Mahesa Jenar  Ambarawa. Penelitian eksperimen jenis quasi experiment dengan design Nonequivalent Control Group Design. Teknik analisis data menggunakan tes dan observasi. Populasi penelitian adalah gugus Mahesa Jenar Ambarawa dan sampelnya siswa kelas IV SDN Sudirman, SDN Lodoyong 02 dan SDN Tambakboyo 01. Teknik analisis data untuk menguji skor hasil belajar siswa adalah uji t dengan teknik Independent Sample T Test. Hasil post test  siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah dilakukan uji t (uji beda rata-rata) menunjukkan signifikansi 0,001 karena signifikan < 0,05 maka ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Pair Check dan Numbered-Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar IPS pada SDN gugus Mahesa Jenar Ambarawa. Berdasarkan hasil uji beda t maka disarankan guru untuk menggunakan model pembelajaran Numbered-Heads Together (NHT) karena ada perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam pembelajaran IPS Kelas IV SDN gugus Mahesa Jenar Ambarawa.
HUBUNGAN ANTARA PEMBERDAYAAN PSIKOLOGIS DAN KOMITMEN KARIER GURU Ariani, Dwi Setya
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.905 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p75-81

Abstract

The purpose of this research is to verify the correlation between Psychological Empowerment and Career Commitment.  There are two scales used in this research, i.e. Psychological Empowerment Scales by Spreitzer (1995) and Career Commitment Scale by Carson & Bedeian (1994). The participants of this research are 60 teachers of private high-school in Salatiga, Indonesia. Data analysis uses SPSS 16 Program. Statistic’s method to be used is pearson product moment correlation test. The result of statistic test shows that there is significant correlation between Psychological Empowerment and Career Commitment.
PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SD Wahyudi, Wahyudi; Siswanti, Mia Christy
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.482 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p23-36

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran matematika yang masih menekankan pada konsep hafalan sehingga siswa hanya berpusat pada angka dan rumus. Pemerintah menyajikan solusi yang menarik melalui kurikulum 2013 yang tertulis dalam Permendikbud Nomor 57 Tahun 2014. Sebelum pendekatan beserta model pembelajaran dalam kurikulum 2013 dibuktikan keberhasilnya, pemerintah telah menetapkan berhentinya kurikulum 2013 (Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik melalui model discovery learning dengan permainan terhadap hasil belajar siswa kelas 5 semester II SD kristen 03 Eben Haezer Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan metode Quasi Eksperimen Research. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design dan teknik pengambilan sampel sampling jenuh. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V paralel SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh penerapan pendekatan saintifik melalui model discovery learning dengan permainan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 semester II SD Kristen 03 Eben Haezer Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015. Rata-rata kelas eksperimen 80,84 sedangkan kelas kontrol 71,75. Hal ini juga didukung dari nilai t hitung > t tabel, yaitu (4,905>2.018) dan signifikan 0,000<0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak H1 diterima.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA SEHAT ITU PENTING MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS 5 SDN NGENING 01, BATANGAN - PATI TAHUN 2014-2015 Widyawati, Hana
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.862 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p1-11

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik sebagai proses kegiatan pembelajaran dari penerapan Kurikulum 2013 belum berfungsi dengan maksimal, sehingga menyebabkan rendahnya ketuntasan yang belum mencapai persentase minimal KKM yang ditentukan oleh sekolah. Dipilih model Problem Solving yang berpotensi untuk menerapkan pendekatan saintifik dalam meningkatkan kompetensi hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model Problem Solving melalui pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar muatan IPA pada siswa kelas 5 SDN Ngening 01 Tahun Pelajaran 2014/1015. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 3 kali petemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5A SDN Ngening 01 yang berjumlah 20 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembelajaran mengacu pada langkah-langkah model Problem Solving yang terdiri atas lima tahapan yaitu mengidentifikasi permasalahan, membatasi permasalahan, menyusun hipotesis, mengumpulkan data, dan menguji hipotesis dengan membuat simpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar muatan IPA. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa yaitu 62,40 dengan persentase ketuntasan 40%. Pada pembelajaran Siklus I dengan menerapkan model Problem Solving, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 71,80 dengan persentase ketuntasan 50%. Pada pembelajaran siklus II nilai rata-rata siswa 87,15 dengan persentase ketuntasan 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model Problem Solving dapat meningkatkan hasil belajar muatan IPA siswa kelas 5A SDN Ngening 01.
SEBUAH TINJAUAN MENGENAI STIMULUS BERPIKIR KRITIS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR Purba, Romirio Torang
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.1 KB) | DOI: 10.24246/j.scholaria.2015.v5.i3.p59-64

Abstract

Berpikir kritis adalah proses berpikir yang cukup kompleks. Kekomplek-sannya ini membuat sebagian orang pesimis untuk bisa menghadirkannya dalam proses pembelajaran di sekolah dasar. Temuan dari hasil-hasil penelitian beraneka ragam, namun tetap, masih menjadi pertanyaan, stimulus apa yang paling memungkinkan bagi siswa sekolah dasar untuk berpikir kritis. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan hal mendasar yang dapat menstimulus berpikir kritis di sekolah dasar. Melalui pembahasan dari beberapa literatur, ditemukan bahwa masalah dan dialog dapat menjadi dasar bagi kehadiran berpikir kritis dalam proses pembela-jaran di sekolah dasar.

Page 1 of 2 | Total Record : 11