cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
ISSN : 19796072     EISSN : 26210193     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Bidang kajian dimuat meliputi agribisnis, teknologi budidaya, sumberdaya perikanan, kelautan, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, bioteknologi perikanan. Sejak tahun 2017 mulai diterbitkan secara elektronik kerjasama Pusat Studi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha.
Arjuna Subject : -
Articles 26 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2017): Edisi Perdana Publikasi Online" : 26 Documents clear
Respon penawaran kacang tanah di Indonesia Yonette Maya Tupamahu
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 10, No 2 (2017): Edisi Perdana Publikasi Online
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.10.2.56-64

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi respon penawaran dan elastisitas penawaran kacang tanah di Indonesia. Bentuk respon penawaran adalah Model Nerlove dan teknik estimasinya Ordinary Least Square (OLS) menggunakan Eviews 7. Penelitian menggunakan data time series selama 26 tahun yaitu 1990-2015. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi respon penawaran kacang tanah di Indonesia adalah : harga kacang tanah pada tahun sebelumnya, penawaran kacang tanah pada tahun sebelumnya, harga padi pada tahun sebelumnya, harga kedelai pada tahun sebelumnya, dan produksi kacang tanah pada tahun t. Elastisitas penawaran harga sendiri dalam jangka pendek dan panjang bersifat elastis. Sedangkan elastisitas harga silang terhadap harga padi pada tahun sebelumnya dan terhadap harga kedelai tahun sebelumnya bersifat inelastis.
Komposisi Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan Teluk Buli, Halmahera Timur Yuliana Yuliana; Fasmi Ahmad
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 10, No 2 (2017): Edisi Perdana Publikasi Online
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.10.2.44-50

Abstract

Keberadaan ikan dan kesuburan perairan merupakan salah satu indikator adanya zooplankton, mengingat peranan zooplankton dalam ekosistem sebagai konsumer pertama yang memakan fitoplankton, kemudian zooplankton dimakan oleh anak-anak ikan.  Berdasarkan fungsi zooplankton dalam perairan tersebut, maka sangat penting untuk melakukan penelitian tentang kondisi zooplankton terutama terkait dengan komposisi jenis dan kelimpahan di perairan Teluk Buli Kabupaten Halmahera Timur.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis dan kelimpahan zooplankton di perairan Teluk Buli Halmahera Timur.  Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 di perairan Teluk Buli Kabupaten Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara pada 5 (lima) stasiun.  Pengambilan sampel zooplankton menggunakan metode penyaringan dengan melakukan penarikan plankton secara horizontal selama 5 menit di bagian permukaan laut (kedalaman 0,5 meter).   Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 33 jenis zooplankton dengan kelimpahan yang berkisar antara 4.567,84 - 19.321,61 ind/m3.  Indeks-indeks biologi zooplankton berturut-turut dengan kisaran adalah indeks keanekaragaman (H’) : 1,5286 - 1,9282, indeks keseragaman ( E ) :  0,4945 - 0,6238, dan indeks dominansi (D) : 0,1926 - 0,3389.
Kepadatan dan pola distribusi kerang kima (Tridacnidae) di Perairan Teluk Nitanghahai Desa Morella Maluku Tengah Inem Ode
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 10, No 2 (2017): Edisi Perdana Publikasi Online
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.10.2.1-6

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan pola distribusi kerang kima (Tridacnidae ) di Perairan Teluk Nitanghahai Desa Morella Maluku Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan metode belt transek. Hasil penelitian menemukan 5 jenis kima, yaitu Tridacna squamosa, Tridacna maxima, Tridacna maxima, Tridacna gigas dan Hipoppus hipoppus. Kelimpahan relatif individu tertinggi pada Tridacna squamosa sebesar 38,54% dan terendah Hipoppus hipoppus sebesar 0,52%. Kepadatan individu tertinggi pada Tridacna crocea sebesar 0.048 dan terendah pada Tridacna gigasyaitu 0.0013. Terdapat tiga pola distribusi kima di lokasi penelitian, yaitu pola distribusi mengelompok pada jenis Tridacna sqoamosa, Tridacnacrocea, dan Tridacna maxima. Pola distribusi acak pada jenis Tridacna gigas dan pola distribusi seragam pada jenis Hipoppus hipoppus.
Pengaruh sistem jarak tanam dan pemberian EM-4 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit (Carpsicum frutescens L.) Said AR. Assagaf
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 10, No 2 (2017): Edisi Perdana Publikasi Online
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.10.2.65-79

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karang Jaya, Kecamatan Namlea, Kabupaten Buru, berlangsung dari bulan Nopember 2016 sampai Februari 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak tanam  dan EM-4 terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Adapun faktor pertama adalah Jarak Tanam (J) terdiri dari 3 taraf, yaitu J1 (40 cm x 60 cm), J2 (50 cm x 60 cm), J3 (60 cm x 60 cm) . Faktor kedua adalah EM-4 (E) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu E0 (Kontrol), E1 (150 L/ha) dan E2 (300 L/ha), diperoleh 9 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga terdapat 27 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kombinasi perlakuan jarak tanam 60 cm x 60 cm  dan  EM-4 konsentrasi 300 L/ha  (J3E2) lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya, ini dapat dilihat pada produksi berat buah per petak yaitu 6,64 kg.
Analisis ekologi mangrove sebagai dasar rehabilitasi di Pesisir Arafura Samkai Distrik Merauke Kabupaten Merauke Provinsi Papua Siti Masiyah; Nova Monika
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 10, No 2 (2017): Edisi Perdana Publikasi Online
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.10.2.29-35

Abstract

Pesisir Payum-Lampu satu merupakan salah satu pesisr yang secara geografis berhadapan langsung dengan Laut Arafura. Metode yang digunakan menggunakan metode transek 10 x 10m dengan mengambil sampel pada ekosistem mangrove yang rusak maupun mangrove yang baik. Hasil Penelitian didapatkan kerusakan mangrove di pantai payum disebabkan kareana adanya aktifitas masyarakat sebagai penggali pasir dan memanfaatkan kayu mangrove sebagai bahan bangunan. Hasil pengukuran luasan mangrove yang rusak dengan mengambil koordinat pesisir Kampung payum memiliki panjang mangrove yang rusak 1478,6 m atau 1,5 km dengan lebar mangrove antara 127–80 m sehingga didapatkan luasan mangrove yang rusak kurang lebih 2 ha. Adapun koordinat mangrove yang rusak mulai dari 8,517450 LS - 140, 407750 BT sampai 8,550040 LS - 140, 419770 BT. Pesisir Lampu satu memiliki luasan mangrove yang lebih kecil daripada Payum. Penentuan Panjang mangrove yang rusak didapatkan koordinat 8,500490 LS - 140,375410 BT Sampai 8,498320 LS - 140,367260 BT. Memiliki Panjang pesisir dengan mangrove yang rusak 374 m dengan titik koordinat pengukuran pada titik awal: 8, 501040 LS - 140, 369040 BT yang merupakan lebar mangrove yang rusak. Hasil Analisis kualitas air di pesisir payum COD: 22,12 - 25,13 ppm, DO: 4,63 - 8,13 ppm, 20,46 - 21,34 ppm, phosphate: 0,020 - 0,045 ppm, nitrat 0,005 - 0,009 ppm sedangkan pada pesisir lampu satu didapatkan COD: 20,72 - 28,17 ppm, DO: 3,58 - 8,79 ppm, BOD: 20,11 - 21,39 ppm Phosphate: 0,019 - 0,060 ppm dan nitrat 0,009 - 0,059 ppm. Analisis kualitas air dengan perbandingan baku mutu kualitas air Kepmen LH No.53 Tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota. Dan didapatkan sesuai untuk kelangsungan hidup biota. Sedangkan untuk biota yang berasisiasi didapatkan 14 jenis gastropoda dan I jenis bivalvia, di Payum didapatkan. Sedangkan di pesisir payum didapatkan 9 jenis gastropoda dan 3 jenis bivalvia. Sedangkan untuk jenis ikan yang tertangkap pada ekosistem mangrove yang rusak maupun yang baik didapatkan 10 jenis ikan. Pasang surut yang terdapat pada kedua stasiun sama dimana pasang tertinggi 4,1 m dan pasang terendah 3,7 dengan kedalaman pada ekosistem mangrove Payum lebih besar dari pada Lampu Satu.
Strategi pengembangan agribisnis holtikutura pada Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) Ekaria Ekaria
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 10, No 2 (2017): Edisi Perdana Publikasi Online
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.10.2.17-21

Abstract

Lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat (LM3) adalah lembaga yang tumbuh di tengah masyarakat dan telah berperan dalam pembinaan dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat, khususnya di bidang pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi LM3 dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh LM3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan analisis yang digunakan dalam menentukan strategi adalah dengan analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh: 1) faktor-faktor eksternal yang merupakan peluang adalah tersedianya sarana transportasi untuk pemasaran, informasi pasar, tersediannya dana pengembangan LM3 dari Kementrian Pertanian RI, adanya kemitraan dengan instansi, sedankan ancaman yaitu banyannya produk holtikultura yang didatngkan dari luar daerah merupakan ancaman bagi LM3 dan adanya persaingan harga. 2) Faktor-faktor internal yang merupakan kekuatan adalah LM3 memiliki modal yang cukup, ketersedian lahan pertanian, tenaga kerja yang trampil, produk/panen yang stabil, sedangkan kelamahan yaitu penguasaan teknologi di LM3 masih rendah merupakan kelamahan LM3, sulitnya pengadaan bibit yang besertifikat/berkualitas, dan kurangnya ketersediaan pupuk. 3) Perencanaan strategis yang dapat dilakukan yaitu meningkatkan produktivitas panen, melakukan penjadwalan sistem tanam dan bekerjasama dengan Dinas Pertanian dalam melakukan kegiatan pengembangan dan pelatihan sehingga dapat memenuhi permintaan pasar.

Page 3 of 3 | Total Record : 26