cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Forum Arkeologi
Published by Balai Arkeologi Bali
ISSN : 08543232     EISSN : 25276832     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Forum Arkeologi Journal as a media for disseminating various information related to culture in the past, based on the results of archaeological research and cultural scientific studies. Forum Arkeologi Journal is a scientific journal published by Balai Arkeologi Bali since 1988. Forum Arkeologi Journal published twice a year. Each article published in Forum Arkeologi reviewed by at least two peer-reviewers who have the competence and appropriate field of expertise. Editorial received writings of archaeological research, history, ethnography, anthropology, and other supporting science related to human and culture. Forum Arkeologi is accredited as national scientific journal number 772 / AU1 / P2MI-LIPI / 08 / 2017. Starting at the end of 2016, Forum Arkeologi begins to use electronic journal systems following technological and information developments and facilitate reader access.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015" : 10 Documents clear
SIWA-BUDHA DI PURA PEGULINGAN I Nyoman Linggih
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1004.256 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.24

Abstract

Since the ancient time Bali has witnessed the harmony of Siva-Buddha religion, as can be seen from numerous cultural artifacts, including the Pegulingan Buddha ?iwa di Pura Pagulingan. This research was aimed at finding the form of the Buddhism artefacts in Pegulingan Temple, the structure of Pegulingan Temple, and the perception of the villager of Desa Pakraman Basangambu upon the, Tampaksiring district, Gianyar regency upon the the harmony of Buddha ?iwa di Pura Pagulingan. The research data is compiled through observation, literature study, and interview; the analysis was done through data reduction and data display, followed by conclusion drawin. The findings of this research was the Siva_buddha artefacts in the temple in form of Buddhism Stupa, and several Siva shrines. These artefacts shows the harmony and similarities of goals, which must be preserved in celebrating the oneness of God.Kebersamaan Agama Siwa-Budha di Bali telah ada sejak jaman dahulu, dibuktikan dengan berbagai tinggalan budayanya, salah satunya di Pura Pegulingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud tinggalan dari Agama Budha di Pura Pegulingan, struktur Pura Pagulingan dan persepsi masyarakat Desa Pakraman Basangambu, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar terhadap kebersamaan Buddha ?iwa di Pura Pagulingan. Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, studi pustaka dan wawancara, kemudian dianalisis dengan langkah reduksi data, display data dan conclusion rawin/verification. Hasil penelitian ini berupa tinggalan yang bersifat Siwa-Budha di pura tersebut. Tinggalah tersebut berdasarkan penelitian berupa stupa Agama Budha, beberapa palinggih dari Agama Siwa, dan persepsi masyarakat berhubungan dengan kebersamaan Siwa-Budha di Pura tersebut. Keberadaan bangunan suci dari kedua agama tersebut menyiratkan adanya kerukunan dan kesamaan tujuan, yang perlu dijaga melalui kesucian lahir dan batin. Pura tersebut merupakan sarana pemersatu umat, dengan dasar keyakinan bahwa Tuhan itu satu.
JEJAK-JEJAK PERADABAN KUNO DI DESA GETASAN I Nyoman Sunarya
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1772.877 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.25

Abstract

Indication that ancient civilization has ever developed here is supported by archaeological remains found in Getasan Village. This research aims to understand the development of Getasan civilization in order to provide the information needed to reconstruct the cultural history of Bali. Data were collected through observation, i.e. excavation and survey, interview, and literature study. Data analysis was done through identification of archaeological remains, associated with the concepts of civilization. The results of analysis were presented using descriptive-qualitative approach. The result of this research shows that the findings of the structure in Getasan Village indicates the development of ancient civilization. The trails of civilization which were found there was a continuity from the previous culture. The interpretation is supported with the findings from survey that covers several locations in Getasan Village.Indikasi bahwa di Desa Getasan pernah berkembang peradaban masa lalu didukung juga dengan tinggalan-tinggalan arkeologinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan peradaban di Desa Getasan agar mampu melengkapi informasi dalam merekonstruksi sejarah kebudayaan Bali. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, meliputi ekskavasi dan survei, wawancara, serta studi kepustakaan. Analisis dilakukan melalui identifikasi tinggalan arkeologi yang dikaitkan dengan konsep-konsep peradaban. Hasil analisis kemudian disajikan secara deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temuan struktur di Desa Getasan mengindikasikan pernah berkembangnya peradaban kuno di wilayah ini. Desa Getasan memiliki jejak-jejak peradaban yang merupakan kelanjutan dari kebudayaan sebelumnya. Penafsiran tersebut didukung dengan temuan-temuan hasil survei yang dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Desa Getasan.
TINGGALAN ARKEOLOGI DI PURA PUSEH KIADAN, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG: KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI I Wayan Suantika
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1107.896 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.26

Abstract

Puseh Kiadan is a temple which store many important archaeological remains. This study aimsto know the form and function of the archaeological remains. The data were collected througharchaeological survey, then analyzed using the methods of iconography, iconoclastic, iconometry, iconology, technology, and contextual. The result of this research are in the forms of ganesha, ancestor figurine, a yoni, and several plates of selonding traditional music instrument. From their forms, it is known that these remains came from Bali Madya period, which are still used as worshipping media by the villagers.Pura Puseh Kiadan merupakan pura yang menyimpan banyak tinggalan arkeologi, yang bernilaipenting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan fungsi tinggalan arkeologidi pura tersebut. Data penelitian ini dikumpulkan melalui survei arkeologi, kemudian dianalisissecara ikonografi, ikonoklastik, ikonometri, ikonologi, teknologi dan kontekstual. Hasil penelitian ini berupa tiga buah arca Ganesa, arca Perwujudan, sebuah yoni dan beberapa bilah gamelan selonding. Berdasarkan bentukanya dapat diketahui bahwa tinggalan ini berasal dari periode Bali Madya, yang sejak dahulu sampai sekarang masih dimanfaatkan sebagai media pemujaan bagi masyarakat.
POLA PERSEBARAN TINGGALAN BUDAYA MEGALITIK DI LEUWISARI, TASIKMALAYA Sudarti Prijono
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.167 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.22

Abstract

Ancient society determined the location for their settlement and activity according to particular zone and pattern. The existence of these sites is predicted to had been patterned. This study aims to reveal the distribution of megalithic sites in Leuwisari, as well other aspects related to adaptation strategy. The data were collected through survey and literature study. The data were analyzed through spatial archaeology and ecology approaches. The result of this study shows thatmegalithic culture had been developed in this area with settlement pattern following river flow. Ancient society used natural resources to support their daily life and religious aspect.Masyarakat masa lampau memilih lokasi beraktivitas dan bermukim dengan mengikuti pola dan zona tertentu. Keberadaan situs-situs ini diperkirakan telah terpolakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap persebaran situs-situs budaya megalitik di wilayah Leuwisari serta aspek lain yang berkaitan dengan strategi adaptasi. Data dikumpulkan melalui survei dan studi kepustakaan.Analisis data dilakukan dengan pendekatan arkeologi ruang dan ekologi. Hasil yang diperoleh memberikan gambaran bahwa di wilayah ini pernah berkembang budaya megalitik dengan pola penempatan situs yang mengikuti aliran sungai atau sumber daya air. Masyarakat masa lalu memanfaatkan sumber daya alam untuk mendukung kehidupan yang berkaitan dengan aspek religi dan permukiman.
APLIKASI ADI PARWA DALAM RELIEF SITUS CANDI KIDAL Ni Nyoman Tanjung Turaeni
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1058.308 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.27

Abstract

Old Javanese literatures which are visualized into relief are in limited number few of them are the story of Partayadnya, Kunjarakarna, Arjuna Wiwaha, Adi Parwa and so on. This study aims to describe completely the structure and social phenomenon of Adi Parwa literature with wall relief at Kidal Temple Site. The analysis of this research describes descriptively with media changing approach, Adi Parwa literature into relief at Kidal temple. On the wall of Kidal Temple. There are three Garuda relief with different characteristic. All of those Garuda relief have close relation with parts of Adi Parwa.Karya sastra Jawa Kuno yang divisualisasikan ke dalam bentuk relief cerita jumlahnya sangat terbatas seperti Partayadnya, Kunjarakarna, Arjuna Wiwaha, Adi Parwa, dan lainya. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan secara lengkap fenomena struktural dan sosial dalam cerita Adi Parwa dengan relief Situs Candi Kidal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif analisis dengan pendekatan alih wahana, cerita Adi Parwa ke dalam relief Candi Kidal. Pada dinding Candi Kidal ditemukan tiga relief Garuda dengan laksana yang berbeda. Semua relief Garuda tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dengan penggalan-penggalan cerita Adi Parwa.
LINGGA BERHIAS PADMA ASTADALA Nyoman Rema; Nyoman Sunarya
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.252 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.23

Abstract

Worship of Lord Siwa with medium lingga is very popular in Bali, evidenced by the large number of lingga on holy places in Bali, with various forms. The purpose of this study was to determine the form, function, and meaning of the lingga in the region. Results of this study are different forms of the lingga, which is spread over the area in Penebel District. However, as object of research is decorated with padma aadala lingga at Jambe Langu and Puseh Sunantaya Temple. The lingga is the lingga pseudo lingga consisting of Siwabhaga, rectangular pedestal decorated with padma aadala. Lingga is used as a medium of worship of Lord Siwa to invoke safety. Lingga is meaningful as a symbol of inner purity, creation and freedom.Pemujaan Dewa Siwa dengan media lingga sangat populer di Bali, dibuktikan dengan bayaknya jumlah lingga pada tempat-tempat suci di Bali, dengan berbagai bentuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan makna lingga di kawasan tersebut. Hasil penelitian ini berupa berbagai bentuk lingga, yang tersebar di kawasan Kecamatan Penebel. Namun, yang dijadikan objek penelitian adalah lingga yang berhiaskan padma aadala di Pura Jambe Langudan Pura Puseh Sunantaya. Lingga tersebut adalah lingga semu yang terdiri atas Siwabhaga, lapik segi empat yang berhiaskan padma aadala. Lingga ini digunakan sebagai media pemujaan kepada Dewa Siwa untuk memohon keselamatan. Lingga ini bermakna sebagai simbol kesucian batin, penciptaan dan kebebasan.
COVER FORUM ARKEOLOGI VOL. 28 NO. 2 AGUSTUS 2015 Forum Arkeologi
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.931 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.463

Abstract

PREFACE FORUM ARKEOLOGI VOL. 28 NO. 2 AGUSTUS 2015 Forum Arkeologi
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.497 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.464

Abstract

APPENDIX FORUM ARKEOLOGI VOL. 28 NO. 2 AGUSTUS 2015 Forum Arkeologi
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.837 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.465

Abstract

BACK COVER FORUM ARKEOLOGI VOL. 28 NO. 2 AGUSTUS 2015 Forum Arkeologi
Forum Arkeologi VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015
Publisher : Balai Arkeologi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.495 KB) | DOI: 10.24832/fa.v28i2.466

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue VOLUME 34, NOMOR 2, OKTOBER 2021 VOLUME 34, NOMOR 1, APRIL 2021 VOLUME 33, NOMOR 2, OKTOBER 2020 VOLUME 33, NOMOR 1, April, 2020 VOLUME 32, NOMOR 2, OKTOBER, 2019 VOLUME 32, NOMOR 1, APRIL, 2019 VOLUME 31, NOMOR 2, OKTOBER, 2018 VOLUME 31, NOMOR 1, APRIL 2018 VOLUME 30, NOMOR 2, OKTOBER 2017 VOLUME 30, NOMOR 1, APRIL 2017 VOLUME 29, NOMOR 3, NOVEMBER 2016 VOLUME 29, NOMOR 2, AGUSTUS 2016 VOLUME 29, NOMOR 1, APRIL 2016 VOLUME 28, NOMOR 3, NOVEMBER 2015 VOLUME 28, NO 3, NOVEMBER 2015 VOLUME 28, NOMOR 2, AGUSTUS 2015 VOLUME 28, NOMOR 1, APRIL 2015 VOLUME 27, NOMOR 3, NOVEMBER 2014 VOLUME 27, NOMOR 2, AGUSTUS 2014 VOLUME 27, NOMOR 1, APRIL 2014 VOLUME 26, NOMOR 3, NOVEMBER 2013 VOLUME 26, NOMOR 2, AGUSTUS 2013 VOLUME 26, NOMOR 1, APRIL 2013 VOLUME 25, NOMOR 3, NOVEMBER 2012 VOLUME 25, NOMOR 2, AGUSTUS 2012 VOLUME 25, NOMOR 1, APRIL 2012 VOLUME 25, NO 1, APRIL 2012 VOLUME 24, NOMOR 3, NOVEMBER 2011 VOLUME 24, NOMOR 2, AGUSTUS 2011 VOLUME 24, NOMOR 1, APRIL 2011 VOLUME 23, NOMOR 3, NOVEMBER 2010 VOLUME 23, NOMOR 2, AGUSTUS 2010 VOLUME 23, NOMOR 1, APRIL 2010 VOLUME 22, NOMOR 1, MEI 2009 VOLUME 21, NOMOR 3, OKTOBER 2008 VOLUME 21, NOMOR 2, JULI 2008 VOLUME 21, NOMOR 1, MEI 2008 VOLUME 20, NOMOR 1, MEI 2007 VOLUME 19, NOMOR 2, OKTOBER 2006 VOLUME 19, NOMOR 1, MEI 2006 VOLUME 17, NOMOR 1, JUNI 2004 VOLUME 16, NOMOR 3, SEPTEMBER 2003 VOLUME 16, NOMOR 2, JUNI 2003 VOLUME 15, NOMOR 2, SEPTEMBER 2002 VOLUME 15, NOMOR 1, JUNI 2002 VOLUME 14, NOMOR 1, JULI 2001 VOLUME 13, NOMOR 2, NOVEMBER 2000 VOLUME 13, NOMOR 1, JUNI 2000 VOLUME 11, NOMOR 2, DESEMBER 1999 VOLUME 11, NOMOR 2, DESEMBER 1998 VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 1998 VOLUME 10, NOMOR 2, NOVEMBER 1997 VOLUME 10, NOMOR 1, JUNI 1997 VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 1996 VOLUME 8, NOMOR 2, MARET 1995 VOLUME 6, NOMOR 2, SEPTEMBER 1993 VOLUME 6, NOMOR 1, MARET 1993 VOLUME 2, NOMOR 2, FEBRUARI 1990 VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 1989 More Issue