cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
staialhikmahjakarta10@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Hikmah : Journal of Islamic Studies
ISSN : 20882629     EISSN : 25810146     DOI : -
Core Subject : Education,
HIKMAH (ISSN. 2088-2629) is a journal of Islamic Studies which published by ALHIKMAH Islamic Studies Institute Jakarta. This journal is published each semester. It is publication media for research results and the thoughts of lectures, intelectuals, and the observer of Islamic studies. By upholding the spirit of multi disciplinary studies, the HIKMAH journal is providing various research report and articles which related to the f eld of education, social, culture, law, politics, economy, and science. T ey are seriously studied in terms of islamic perspective. the substance of the writings is the responsibility of the writers and doesn’t necessarily ref ected the oppinion of the redaction.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif" : 8 Documents clear
Analisis Kebijakan Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Provinsi Jakarta Kamal Fuadi
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.198 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.64

Abstract

Abstract This research uses descriptive-qualitative method to describe policy of inclusive educational implementation and policy implementation in Province of Jakarta. Based on finding of the research, some conclusions can be made as follow: first, inclusive education held in Province of Jakarta tends to describe unification of disorder children into school program. Though some students with special intelligence and skill are included in the inclusive education, their existence is not become the very issue in inclusive educational implementation. Second, the inclusive educational implementation does not use a model as instructed in some literatures and common rules of inclusif education. The model is just a part of strategies that teachers need to understand and execute. Third, some kategories of disorder children are still excluded from inclusive educational program. The cause is inadequacy of school resourches for it. Fourth, the number of school for implementing inclusive education in Province of Jakarta exceed what given by central government. Fifth, Province Government of Jakarta always cooperates with schools to facilitate training for inclusive teachers, to give financial aid, tools and infrastructure aid, and scholarship for schools which implement the inclusive education. Keywords: Policy, Inclusive Educational Abstrak Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam upaya mendeskripsikan kebijakan penyelenggaraan pendidikan inklusif dan implementasi kebijakan di Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa, pertama, pendidikan inklusif yang diselenggarakan di Provinsi DKI Jakarta cenderung untuk mendeskripsikan penyatuan anak-anak berkelainan (penyandang hambatan/cacat) ke dalam program sekolah. Walaupun peserta didik dengan kecerdasan dan/atau bakat istimewa juga dimasukkan dalam salah satu peserta didik pendidikan inklusif, keberadaan mereka tidak banyak menjadi isu dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. Kedua, penyelenggaraan pendidikan inklusif tidak menggunakan model sebagaimana terdapat dalam literatur dan ketentuan umum pendidikan inklusif. Model hanya merupakan bagian dari strategi yang perlu diketahui dan dilaksanakan guru. Ketiga, belum semua kategori anak berkebutuhan khusus diterima menjadi peserta didik program pendidikan inklusif. Hal tersebut berkaitan dengan belum terpenuhinya sumber daya sekolah yang memadai. Keempat, penunjukkan sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan inklusif di Provinsi DKI Jakarta melebihi ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Kelima, Pemerintah Provinsi DKI selalu bekerja sama dengan pihak sekolah dengan memberikan pelatihan bagi guru-guru inklusi, bantuan finansial, bantuan sarana dan prasarana, dan beasiswa bagi sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan inklusif. Kata Kunci: Kebijakan, Pendidikan Inklusif
Kemampuan Kerja dalam Mengelola Organisasi Pendidikan Ahmad Ridwan
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.897 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.73

Abstract

Abstract Leadership in an environment of educational organization for increasing teachers and staffs productivity to increase social services is one of factors influencing leader’s ability of work. The success of educational organization to get into top of achievement is often not followed by leader’s ability of work in managing his/ her educational organization. Such condition causes development decrease in that educational organization. The work ability of a leader can be observed from some stances, namely cognitive, emotional, physical, and intellectual ability. Keywords: Cooperation Ability, Educational Organization, Leader Abstrak Kepemimpinan di lingkungan organisasi pendidikan dalam meningkatkan produktivitas kerja tenaga pengajar dan karyawan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan kerja pimpinan. Kesuksesan suatu organisasi pendidikan dalam mencapai puncak prestasi seringkali tidak diikuti dengan kemampuan kerja pimpinan dalam mengelola organisasi pendidikannya. Keadaan yang demikian itu mengakibatkan lambannya perkembangan lembaga pendidikan tersebut. Kemampuan kerja seorang pimpinan dapat dilihat dari beberapa sisi, diantaranya kemampuan kognitif (cognitif ability), kemampuan emosional (emotional ability), kemampuan fisik (phisical abilities), dan kemampuan intelektual (intelectual ability). Kata Kunci: Kemampuan kerjasama, Organisasi pendidikan, Pimpinan
Fenomena Konstruktivistik dalam Metode al-Barqy dalam Pembelajaran al-Qur'an: Perspektif Psikolinguistik Toni Pransiska
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.425 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.65

Abstract

Abstract As we know that the method to teach the Qur’an spread in our contemporary world. One of the methods applied by some teachers in the teaching of the Qur'an is al-Barqy Method (tharīqah al-Barqy). This method is one of the most important educational methods, particularly in teaching the Quran. Certainly, This method made it easy for students to read Qur’an. But it’s important to mention here, The Basic concepts of this method build the theory of constructivism in the field of Psycholinguistic. Then, this writing discover about the phenomenon of constructivist theory in the al-Barqy method. Key word: Theory of constructivism, al-Barqy method, Psycholinguistic Abstrak Sebagamana maklum diketahui bahwa banyak metode pembelajaran al-Qu’ran yang muncul dewasa ini. Salah satu metode yang diimplementasikan oleh banyak pengajar dalam pembelajaran al-Qur’an adalah metode al-Barqy (al-Barqy Method). Sebagian kalangan menganggap metode ini sebagai metode penting dalam pembelajaran (al-Qur’an). Akan tetapi, perlu disebutkan di sini bahwa konsep dasar metode ini dibangun atas teori konstruktivisme dalam bidang psikolinguistik. Sebab itulah, uraian akan memaparkan tentang fenomena teori konstruktivistik dalam metode al-Barqy. Kata Kunci: Teori Konstruktivisme, Metode Al-Barqy, Psikolinguistik
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Motivasi Guru PAI Terhadap Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Se-Kota Banda Aceh Muhsin Muhsin
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.802 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.74

Abstract

Abstract This research is an efort “to know” how great the influence of professional competence and motivation of Islamic Studies’s teacher on students’s achievement in the city of Banda Aceh. Problem that would be solved in this research is: Do professional competence and work motivation, individually and simultaneously influence students’s achievement in entire city of Banda Aceh? Using quantitative approach and statistical analysis of correlation and multiple regression, the result of this research shows that students’s achievement in the city of Banda Aceh is more significantly influenced by teacher motivation of work than by professional competence. Keywords: Professional Competence, Motivation, Achievement Abstrak Penelitian ini merupakan suatu upaya “mencari tahu” seberapa besar pengaruh kompetensi professional dan motivasi guru pendidikan Agama Islam terhadap prestasi siswa di Kota Banda Aceh. Rumusan masalah yang ingin dijawah dalam penelitian ini adalah; apakah terdapat pengaruh kompetensi professional, motivasi kerja, atau gabungan antara kompetensi profesional dan motivasi kerja guru PAI terhadap prestasi belajar siswa se-Kota Banda Aceh. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis menggunakan uji statistik korelasi dan regresi beranda, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja guru lebih signifikan pengaruhnya daripada kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa di Kota Banda Aceh. Kata Kunci: Kompetensi profesional, Motivasi, Prestasi
Asal-usul dan Karakteristik Madrasah: Analisis Historis Prospek Pengembangan Pendidikan Islam dalam Konteks Ke-Indonesia-an Fathor Rachman; Muhammad Husnan
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.679 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.68

Abstract

Abstract Islamic School or Madrasah is an educational institution which full of religious educational contents. It is a compromise product of an encounter between traditional system of education (boarding school: pesantren) and modern one which introduced by the Dutch during imperialism era. At the time, people optimize means exist like houses of religious leaders (ustadz/ kyai), mosques, prayer houses and such. Yet by the time, the houses of kyai could no longer accommodate number of students, even more when they all stay at place (muqim). So that, kyai prepares dormitories which then known as boarding school (pesantren). The encounter with modern world has been boosting Madrasah to adapt without leaving its special characteristics. Keywords: Islamic School, Characteristics, Traditional Education, Stay at Place Abstrak Madrasah adalah lembaga pendidikan yang sarat dengan muatan pendidikan keagamaan. Ia merupakan hasil kompromi dari persinggungan antara sistem pendidikan “tradisional” (pesantren) dengan sistem pendidikan “modern” yang diperkenalkan Belanda pada masa penjajahan. Masyarakat belajar – pada saat itu – dengan mengoptimalkan sarana yang ada seperti rumah ustadz/kyai, masjid, surau, dan sejenisnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu rumah kiai tidak mampu lagi menampung jumlah santri apalagi jika mereka semuanya muqim, maka tahap selanjutnya kiai mempersiapkan asrama, yang kemudian di kenal dengan sebutan pesantren. Persinggungan dengan dunia modern ini mendorong madrasah untuk bisa beradabtasi, tanpa harus menanggalkan ciri khas dan karakteristiknya. Kata Kunci: Madrasah, Karakteristik, Pendidikan Tradisional, Muqi>m
Manajemen Ekonomi Pondok Pesantren: Studi al-Ashriyah Nurul Iman Parung Mundzier Suparta; Mahyudin Mahyudin
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8707.785 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.75

Abstract

Absract Boarding school (pesantren) is an image of traditional education, and for years has been mantaining its tradition through development of pesantren educational system. However, its encounter with modern world motivates pesantren to adapt by accomodating values of modernism in its management. Pesantren of al-Ashriyah Nurul Islam is one of pesantren which modernize its economic management. This pesantren creates various business units such as rubbish-recycling, production of soybeand curd and fermented soybean cake, production of bread, cooperation, plantation and such. Outcomes of those businesses are used to develop pesantren and schoolarship program. Those business units have to be maximum because the thousands number of students there are not asked for educational fee. Keywords: Management, Boarding School Economic, Entrepreneurship Abstrak Pondok pesantren merupakan potret pendidikan tradisional dan selama bertahun-tahun mempertahankan tradisinya melalui pembangunan sistem pendidikan pesantren. Namun persentuhan dengan dunia modern, mendorong pesantren untuk melakukan penyesuaian dengan mengakomodasi nilai-nilai modernism dalam manajemen pengelolaan. Pondok Pesantren al-Ashriyah Nurul Islam termasuk pesantren yang memodernisasi manajemen ekonomi. Ragam unit-unit usaha di bidang ekonomi diciptakan mulai dari pengelolaan sampah, produksi tahu-tempe, produksi roti, koperasi, perikanan, perkebunan dan unit usaha lainnya. Hasil usaha tersebut dipergunakan untuk pengembangan pesantren dan pemberian beasiswa. Dengan jumlah santri yang mencapai ribuan orang, sudah barang tentu unit usahanya harus maksimal. Karena di dalam pesantren tersebut, seluruh santri tidak dimintai biaya pendidikan. Kata Kunci: Manajemen, Ekonomi pesantren, Kewirausahaan
Karakteristik Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan M. Saekan Muchith
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.401 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.71

Abstract

Abstract Target or goal that has to be produced by learning and educational process in institution of religion and religious education is completely complicated and has various meaning which have to be understood by teachers and institutional management. This complexity is multi-interactive, while subjects of knowledge learned in institution of non-religion and non-religious education are mono-interactive. The subjects of knowledge learned by those two kinds of institution are not enough by only including subjects exist in the knowledge itself, but the subjects have to be strenghtened by subjects beyond the learned knowledge. Academic and methodological complexity has implication on professionalism profile owned by teachers who are on duties in institution of religion and religious education compared to teachers who are on duties beyond those institution. Alumni who graduate from institution in religion and religious education also have different ability compared to alumni who graduate from institution of general education. Based on this assumption, every single teachers and management staffs for institution of religion and religious education have to realize and understand completely about some significant differencies in their own institution compared to general education. Keywords: Characteristics of Science, Religion and Religious Education Abstrak Target atau tujuan yang harus dihasilkan oleh proses pembelajaran dan pendidikan di lembaga pendidikan agama dan pendidikan keagamaan sangat rumit dan menyimpan berbagai makna yang harus dipahami oleh guru dan pengelola lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Kerumitan tersebut bersifat multi-interaktif, sementara materi ilmu yang diajarkan di non lembaga pendidikan agama dan pendidkan keagamaan cukup bersifat mono-interaktif. Materi ilmu yang diajarkan di lembaga pendidikan agama dan keagamaan tidak cukup hanya meliputi materi yang ada di dalam ilmu itu sendiri, melainkan harus juga dikuatkan dengan materi di luar ilmu yang dipelajari. Kerumitan secara akademik dan metodologis berimplikasi kepada profil profesionalisme yang dimiliki oleh guru yang bertugas di lembaga pendidikan agama dan pendidikan keagamaan dengan guru yang bertugas di luarnya. Lulusan atau alumni dari lembaga pendidikan agama dan pendidikan keagamaan juga memiliki ketrampilan yang berbeda dengan alumni dari lembaga pendidikan umum. Berdasarkan pada asumsi tersebut, maka seluruh tenaga kependidikan dan pengelola lembaga pendidikan agama dan keagamaan harus memiliki kesadaran dan pemahaman yang utuh tentang perbedaan yang cukup signifikan yang ada di dalamnya dengan pendidikan umum. Kata Kunci: Karakteristik Ilmu, Pendidikan Agama, Pendidikan Keagamaan
Pengaruh Persepsi Tunjangan Profesi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tangerang Zaharah Zaharah
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1133.44 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.72

Abstract

Government policy by giving professional subsidy for teachers significantly increases number of scholars who would choose their profession as teachers. However in Indonesia, the number of certified teachers is not equally followed by qualities of education. Presence of professional subsidy for teachers becomes not related to the increase of teachers performance. This irony is firmed in this research by case study in State Islamic Senior High School 2 Tangerang. Relation between presence of subsidy and teachers performance is confirmed to be weak. More influences to increase of teachers performance are found in competition. Keywords: Certification, Professional Subsidy, Motivation Abstrak Kebijakan pemerintah dengan memberikan tunjangan profesi kepada para guru secara signifikan menaikkan jumlah sarjana yang ingin berprofesi menjadi guru. Namun demikian, banyaknya guru tersertifikasi belum berbanding lurus dengan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Adanya tunjangan profesi guru menjadi sesuatu yang tidak berkaitan dengan kinerja guru yang makin membaik. Ironi ini dipertegas dalam penelitian ini dengan mengambil studi kasus di MAN 2 Tangerang. Hubungan antara keberadaan tunjangan dengan kinerja guru dinyatakan lemah. Justru variable kompetensi lebih besar pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja guru tersebut. Kata Kunci: Sertifikasi, Tunjangan profesi, Motivas

Page 1 of 1 | Total Record : 8