cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Biodjati
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2017): November" : 10 Documents clear
Optimalisasi Kultur Daphnia yang Berperan sebagai Hewan Uji dalam Ekotoksikologi Hertien Koosbandiah Surtikanti; Rahardian Juansah; Diah Frisda
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1571

Abstract

Daphnia (udang-udangan) merupakan hewan standar Internasional yang layak dan sering digunakan dalam pengujian kualitas air. Salah satu persyaratan sebagai hewan uji diantaranya adalah, bahwa hewan tersebut dapat dikultur dalam kondisi laboratorium. Oleh sebab itu diperlukan studi awal tentang kultur Daphnia di Laboratorium Riset Lingkungan di FPMIPA, UPI. Studi ini bertujuan untuk (1) menentukan jumlah neonate (umur < 24 jam) yang dihasilkan oleh satu gravid female Daphnia dalam 250 ml medium dan (2) menentukan tingkat kesintasan 10 neonate selama 3 hari dalam 3 medium (10 mL) yang berbeda (air tawar buatan, air sumur dan air PDAM). Experimen ini dilakukan masing-masing dengan 5 kali ulangan. Hasil yang diperoleh bahwa rata-rata jumlah neonate yang dihasilkan dari satu induk Daphnia pada hari ke 2 dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM berturut-turut adalah 14; 13; dan 11. Sedangkan rata-rata jumlah neonate yang mampu bertahan dalam medium air buatan, air sumur dan air PDAM adalah 8.5-10 ekor. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Daphnia dapat dikultur di laboratorium dan neonate yang dihasilkan mengalami tingkat kesintasan lebih dari 80% hingga hari ke 3 dengan menggunakan ketiga medium yang berbeda. Sehingga neonate layak digunakan dalam uji hayati metode statis tanpa pakan dan oksigen.
Pemanfaatan Anggrek Spesies Kalimantan Tengah Berbasis Kearifan Lokal yang Berpotensi sebagai Bahan Obat Herbal Tri Suwarni Wahyudiningsih; Yanetri Asi Nion; Pahawang .
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1570

Abstract

Pemanfaatan anggrek spesies dari Kalimantan Tengah yang berpotensi sebagai bahan obat herbal berbasis kearifan lokal perlu dikaji. Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober hingga Desember 2016. Tempat penelitian: koleksi anggrek spesies Kalimantan Tengah di Jl.Temanggung Tilung XIII Palangka Raya. Pemanfaatan anggrek spesies berdasar kearifan lokal berasal dari hasil wawancara pemilik kebun yang didukung  dengan  data  hasil  studi  literatur.  Spesies  anggrek  dari Kalimantan Tengah yang bermanfaat sebagai bahan obat herbal adalah batang dan daun anggrek tewu tadung/anggrek tebu (Grammatophylum speciosum) sebagai bahan obat kista dan uwei menyame (Bromheadia finlaysoniana (Lind.) Miq.) sebagai salah satu komponen obat sakit pinggang. Beberapa anggrek spesies yang berpotensi sebagai bahan obat herbal  dan  fitoterapi  berdasar  studi  literatur  antara  lain:  rhizome anggrek bambu (Arundina graminifolia (D. Don) Hochr) mengandung senyawa Arundinan mempunyai aktivitas anti bakteri. Daun Phalaenopsis manii  mengandung  phalaenopsine.  Seluruh  bagian  tumbuhan  Eria bambusifolia  Lindl.  Kimar  digunakan  untuk  mengatasi  keasaman lambung yang berlebihan dan gangguan sakit perut. Anggrek Coelogyne cristata   mengandung   Coeloginanthrin,   Coeloginanthridin,   dan Combretastatin  C-1.  Daun  Dendrobium  crumenatum  Sw.  (anggrek merpati) dapat digunakan untuk tapal pada bisul dan jerawat.
Extracellular β-Glucosidase Production from bglp15.2 Gene Carrying Inulinase Signal Peptide in Saccharomyces cerevisiae BY4741 Armaya Badiatul Fitri; Elvi Restiawaty; Maelita Ramdani Moeis
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1619

Abstract

One of the important enzymes in cellulase complex is β-glucosidase. In this research, adding signal peptide of inulinase gene from Kluyveromyces marxianus, cloning, and expressing of bglp15.2 gene in S. cerevisiae BY4741 had been done. Gene of bglp15.2 encoding β-glucosidase has 90% identity to nucleotide sequence of Shewanella frigidimarina NCIMB 400 bacteria. Adding nucleotide sequence of signal peptide was aimed to secrete β-glucosidase and had been done with PCR (Polymerase Chain Reaction) method. The addition of nucleotide sequence of signal peptide in bglp15.2 gene had been done succesfully that indicated from nucleotide sequencing result and the increment of amplicon band size in electroferogram of the last addition PCR step. The bglp15.2 and bglp15.2INU gene (the bglp15.2 gene that has signal peptide nucleotide sequence) were cloned in Escherichia coli DH5α using pGEM-T-Easy vector and pBEVY-GL shuttle vector. The pBEVY-GL shuttle vector was used for transforming S. cerevisiae BY4741 with bglp15.2 and bglp15.2INU. The recombinant S. cerevisiae BY4741 carrying bglp15.2INU gene and growing in 48 hours had extracellularly β-glucosidase enzyme activity of 0,0178 U/ml and the intracellularly activity was 0,0181 U/ml. The  β-glucosidase enzyme without signal peptide was not secreted. With K. marxianus inulinase signal peptide, about 50% Bglp15.2INU protein could be secreted. The protein molecular weight of secreted Bglp15.2INU was 44 kDa in SDS-PAGE result.
Potensi Ekstrak Buah Buni (Antidesma bunius L) Sebagai Antibakteri dengan Bakteri Uji Salmonella thypimurium dan Bacillus cereus Ida Indrawati; Andita Fitri Mutiara Rizki
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1309

Abstract

Terdapat senyawa bioaktif pada tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Tumbuhan genus Antidesma menunjukkan adanya aktivitas antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas zat antibakteri yang terkandung di dalam buah buni (Antidesma bunius L) terhadap bakteri uji Salmonella thypimurium dan Bacillus cereus. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode difusi Kirby Bauer dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil yang diperoleh adalah diameter zona hambat yang dihasilkan dari uji antibakteri terhadap bakteri B. cereus terbesar yaitu 20 mm pada konsentrasi ekstrak 80%, dan terkecil sebesar 6 mm pada konsentrasi ekstrak 1,25%. Hasil uji antibakteri ekstrak buah buni terhadap bakteri S. thypimurium dengan zona hambat terbesar yaitu 28 mm pada konsentrasi 80% dan zona hambat terkecil yaitu 0 mm pada konsentrasi 1,25%. Simpulan yang diperoleh adalah terdapat aktivitas antibakteri dari ekstrak buah buni terhadap bakteri uji S. thypimurium dan B. cereus. Rata-rata diameter zona hambat yang terbentuk pada ekstrak Buah Buni (Antidesma bunius) terhadap bakteri B. cereus pada konsentrasi 80; 40; 20; 10; 5; 2,5; dan 1,25% masing-masing adalah sebesar 18,4; 12; 9,4; 8,4; 7,4; 7; dan 6,4 mm. Sedangkan terhadap bakteri S. thypimurium pada konsentrasi 80; 40; 20; 10; 5; 2,5; dan 1,25% masing-masing adalah sebesar 26,7; 21; 11; 10; 8; 7; dan 4,3 mm. 
Asosiasi Makroalga dengan Gastropoda pada Zona Intertidal Pantai Pananjung Pangandaran Tri Dewi Kusumaningrum Pribadi; Ramdan Nurdiana; Keukeu Kaniawati Rosada
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1573

Abstract

Interaksi yang terjadi antar organisme dengan lingkungannya merupakan proses yang kompleks, karena setiap komponen lingkungan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dan saling memengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Keberadaan maupun ketiadaan suatu populasi dalam komunitas tertentu dapat memberikan gambaran tentang kondisi komunitas tersebut. Untuk mengetahui pola interaksi pada komunitas padang lamun di zona intertidal Pantai Pananjung Pangandaran, dilakukan penelitian tentang asosiasi antara populasi makroalga dan gastropoda. Pengukuran indeks ekologis diperoleh melalui observasi kuantitatif populasi makroalga dan gastropoda pada transek garis sepanjang 200 m sejajar garis pantai dengan plot kuadrat, di dua lokasi studi yang memiliki karakteristik biofisik yang berbeda, yaitu Pantai Pasir Putih dan Pantai Batu Nunggul. Hasil menunjukan bahwa di lokasi studi Pantai Pasir Putih terdapat 12 spesies makroalga dan 7 spesies gastropoda. Di lokasi studi Pantai Batu Nunggul terdapat 11 spesies makroalga dan 8 spesies gastropoda. Tutupan Makroalga tertinggi terdapat di kawasan Pantai Batu Nunggul dengan jenis Gracilaria coronopifolia sebesar 57,5%. Kepadatan Gastropoda tertinggi terdapat di lokasi studi Pantai Batu Nunggul, yaitu Cypraea annulus. Asosiasi antara makroalga dengan gastropoda di kedua lokasi studi menunjukkan asosiasi positif namun tidak terjadi ketergantungan antara kedua populasi tersebut.
Perbandingan Struktur dan Komposisi Vegetasi Kawasan Rajamantri dan Batumeja Cagar Alam Pananjung Pangandaran, Jawa Barat Deden Nurjaman; Joko Kusmoro; Pribadi Santoso
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1304

Abstract

Abstrak,Cagar Alam Pananjung Pangandaran merupakan kawasan konservasi, kawasan tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Barat (Rajamantri) merupakan hutan wisata sedangkan bagian Timur (Batumeja) merupakan area yang tertutup bagi wisatawan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui  perbandingan struktur dan komposisi vegetasi pada transek Rajamantri dan Batumeja Cagar Alam Pananjung Pangandaran.Tumbuhan yang ditemukan di transek Batumeja yaitu 36 jenis dari 25 famili, transek Rajamantri ditemukan 38 jenis dari 31 famili. Indeks Nilai Penting tertinggi pada transek Batumeja kategori pohon Buchanania arborescens (84,07%), kategori tiang Buchanania arborescens (73,49%), kategori pancang Dyospiros oblonga (53,93%) dan kategori anakan Syzigium lineatum (38,24%). Pada transek Rajamantri, Indeks Nilai Penting tertinggi pada kategori pohon yaitu Syzygium densiflora (82,36%), kategori tiang Psycotria palentonic(52,99%). Kategori pancang Dyospiros oblonga (53,93%), dan kategori anakan Psycotria palentonic (115,98%). Penelitian struktur dan komposisi vegetasi, pada transek Batumeja Indek Nilai Penting tertinggi yaitu pada kategori pohon. Pada transek Rajamantri Indek Nilai Penting tertinggi yaitu kategori anakan. Perbandingan struktur dan komposisi vegetasi pada kedua transek tidak begitu berbeda nyata atau komposisi jenisnya hampir sama. 
Pengaruh Persentase Pemangkasan Daun dan Bunga Jantan Terhadap Hasil Tanaman Jagung (Zea mays L.) Ninuk Herlina; Widya Fitriani
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1306

Abstract

Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas jagung adalah  memangkas bagian-bagian tanaman yang sudah tidak aktif berfotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase pemangkasan daun dan bunga jantan yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2016 di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan pemangkasan tersebut meliputi: P0 (Tanpa Pemangkasan), P1 (25% Dafgun Atas), P2 (50% Daun Atas), P3 (50% Daun Bawah), P4 (100% Daun Bawah), P5 (25% Daun Atas + Bunga Jantan), P6 (50% Daun Atas + Bunga Jantan), P7 (50% Daun Bawah + Bunga Jantan), P8 (100% Daun Bawah + Bunga Jantan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemangkasan daun dan bunga jantan berpengaruh nyata pada bobot kering tongkol, bobot pipilan kering biji serta intersepsi cahaya. Perlakuan pemangkasan 50% daun bawah dan bunga jantan dapat meningkatkan bobot segar tongkol 19.77%; bobot kering tongkol 22.82%; bobot pipilan kering biji per tanaman  21.00% dan bobot pipilan kering biji per hektar 16.41% dibandingkan dengan tanpa pemangkasan.
Terapi Biopsikologi di Rumah untuk Meningkatkan Kekuatan Motorik Pasca Stroke Ulangan Ambar Sulianti; Dadang Sahroni
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1329

Abstract

Stroke merupakan merupakan penyakit penyebab kecacatan tertinggi di dunia. Jumlah penduduk penderita stroke di Indonesia sebagian besar berada pada usia produktif dan berisiko mengalami stroke ulangan dengan permasalahan yang lebih berat. Stroke berdampak kepada perubahan-perubahan baik biologis pada tubuh manusia maupun kepada psikis penderita. Permasalahan yang ditimbulkan oleh stroke tidak hanya dialami penderita tetapi juga oleh keluarga. Penelitian ini bertujuan menguji metode terpadu biologi-psikologi untuk meningkatkan kekuatan motorik penderita pasca stroke ulangan yang dapat dilakukan di rumah penderita oleh keluarga penderita. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan menggunakan Single Subject Randomized Time Series Design. Subjek adalah seorang perempuan berusia 64 tahun yang mengalami kelumpuhan akibat stroke ulangan. Keluarga yang tinggal dengan subjek hanyalah seorang anak perempuan yang bekerja pada perusahaan swasta. Perlakuan yang diberikan berupa metode terpadu Biopsikologi dengan memberikan masase pada jalur-jalur akupunktur dikombinasi dengan mendengarkan, membaca, dan memahami ayat-ayat Al Quran, serta pengaturuan diet. Penelitian dilakukan selama 2 bulan di rumah penderita di Bandung. Pelaksanaan dilakukan oleh keluarga yang telah dilatih oleh peneliti dengan pengamatan setiap 3 hari. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif berupa grafik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan motorik pada subjek. Penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian terapi biopsikologi di rumah pada subjek yang lebih luas.
Keanekaragaman Jenis Euphorbiaceae (Jarak-Jarakan) Endemik di Sumatra Tutie Djarwaningsih
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1305

Abstract

Suku Euphorbiaceae mewadahi 91 marga dengan 1354 jenis di kawasan Malesia (Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Papua Nugini). Euphorbiaceae merupakan suku keempat terbesar dari 5 suku tumbuhan berpembuluh yang mempunyai jumlah jenis di atas 1000. Walaupun sudah diketahui tingginya jumlah jenis di Malesia, akan tetapi belum banyak yang melaporkan tentang endemisitas jenis-jenis Euphorbiaceae di suatu pulau. Keunikan geologi Indonesia  menyebabkan tingginya endemisitas flora, fauna dan mikroba. Indonesia memimiliki tingkat endemisitas flora antara 40–50 % dari total jenis flora pada setiap pulau, kecuali Sumatra yang endemisitasnya diperkirakan hanya 23 %.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dengan pasti jenis-jenis endemik Euphorbiaceae di Sumatra.  Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengamatan specimen herbarium serta penelusuran pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa jenis tumbuhan dari suku Euphorbiaceae (jarak-jarakan) ada yang endemik di Sumatra yaitu Clonostylis forbesii S. Moore, Gymnanthes remota  (Steenis) Esser, Mallotus sphaerocarpus (Miq.) Mull. Arg., Sauropus asymmetricus  Welzen, dan Trigonostemon magnificum R.I. Milne. 
Estimasi Pertumbuhan Larva Lalat Black Soldier (Hermetia illucens) dan Penggunaan Pakan Jerami Padi yang Difermentasi dengan Jamur P. chrysosporium Ateng Supriyatna; Ramadhani Eka Putra
Jurnal Biodjati Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v2i2.1569

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai estimasi pertumbuhan larva lalat Black Soldier (Hermetia illucens) dan penggunaan pakan jerami padi yang difermentasi dengan jamur P.chrysosporium, yang bertujuan untuk mengetahui komposisi jerami setelah fermentasi, mengetahui laju pertumbuhan larva, nilai ECD dan WRI. Metode penelitian yang dilakukan yaitu: jerami difermentasikan dengan menggunakan jamur P.chrysosporium 4% (b/v), jerami hasil fermentasi selanjutnya digunakan sebagai pakan larva BSF dengan perlakuan pemberian pakan 12,5; 25; 50; 100; dan 200 (mg/larva/hari). Larva yang digunakan berusia 6 hari, untuk semua perlakuan mengguanakan 200 ekor larva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur P. chrysosporium dapat menurunkan kadungan hemiselulosa 3,89%, selulosa 4,65%, dan lignin sebesar 10,05% serta menaikan kandungan protein jerami sebesar 1,88%. Pemberian pakan 100 mg/larva/hari menghasilkan rata-rata berat akhir larva paling tinggi yaitu 13,68 mg, rata-rata mencapai prepupa selama 39 hari, rata-rata nilai ECD dan WRI sebesar 12,96% dan 0,42.  

Page 1 of 1 | Total Record : 10