cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Jalan Jembatan
ISSN : 19070284     EISSN : 25278681     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Jalan-Jembatan adalah wadah informasi bidang Jalan dan Jembatan berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait yang meliputi Bidang Bahan dan Perkerasan Jalan, Geoteknik Jalan, Transportasi dan Teknik Lalu-Lintas serta Lingkungan Jalan, Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan. Terbit pertama kali tahun 1984, dengan frekuensi terbit tiga kali setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember. Mulai tahun 2016 terbit dengan frekuensi dua kali setahun, edisi Januari - Juni dan edisi Juli - Desember, dalam versi cetak dan versi elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 32 No 3 (2015)" : 5 Documents clear
EMTIMASI KAPASITAS BERDASARKAN DATA WAKTU AMTARA PADA JALAN ANTAR KOTA EMPAT LAJUR DUA ARAH TERBAGI Basuki, Tri; Nurcahya, Sidiq Bagus; Pratama, Vicky Satria
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 3 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.634 KB)

Abstract

ABSTRAKDesain dan evalusi prasranan jalan memerlukan parameter lalulintas yang sesuai dengan kondisi lalu lintas yang nyata. Variasi jumlah,jenis dan dimensi kendaraan serta perilaku pengguna jalan tang beragam menunjukan kemungkinanan variasi nilai para meter lalulintas, misalnya kapasitas jalan, sehingga menjadikan sebagai variable acak. Tujuan dilakukanynya studi ini adalah menentukan nilai kapasits dan menentukan nilai ekivalensi mobil penumpang (emp) jalan antar kota Nagreg-Bandung menggunakan data waktu antara kendaraan. Nilai kapasitas jalan dianalisis dengan metode Dynamics Highway Capacity Estimation dan dilakukan pada dua kondisi, yaitu pada saat lalu lintas campuran dan saat tanpa memperhitungkan sepeda motor. Hasil analisis mengkonfirmasi adanya variasi nilai kapasitas yang mengindifikasikan nilai kapasitas sebagai variable acak. Analiasi menunjukan kapasitas pada kondisi lalulintas campuran adalah sebesar 2538 kendaraan/jam/arah, dan nilai kapasitas pada kondisi lalu lintas sepeda motor adalah 2557 kendaraan/jam/arah. Analisis juga menunjukan bahwa nilai emp untuk  kendaraan berat menengah adalah sebesar 1,41 bis besar 2,09, dan sepeda motor 0,66. Kata kunci : kapasitas, waktu antara, ekivalensi mobil penumpang, jalan anatar kota, empat lajur dua arah terbagi
EVALUASI STABILITAS DINAMIS DAN FLOW NUMBER SEBAGAI PARAMETER KETAHANAN CAMPURAN BERASPAL TERHADAP DERFORMASI PERMANEN Suaryana, Nyoman
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 3 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1030.066 KB)

Abstract

ABSTRAKPengujian deformasi permanen di laboraturium dapat dilaksanakan dengan fundamental dengan alat triaxial test atau dengan pengujian simulative dengan menggunakan alat wheel tracking. Pengujian pertama menghasilkan nilai flow number sementara pengujian kedua menghasilkan nilai stabilitas dinamis (dynamic stability). Evaluasi terhadap prilaku kedua parameter tersebut di lakukan untuk campuran SMA (Split Mastic Asphalt) dengan aspal minyak dan aspal yang dimodifikasi asbuton. Metodologi yang digunkan adalah metoda komproratif antara dua hasil pengujian tersebut untuk campuran beraspalyang  sejenis. Flow number diperoleh dari nilai  minimum pada turunan pertama hubungan antara deformasi dengan jumlah cycle pembebanna. Namum dari hasil pengujian, khususnya pada terperatur tinggi (56oC) fenomena tersebut belum terkihat karena contoh uji terlanjut runtuh, pola tersebut terlihat jelas pada pengujian dengan temperature yang lebih rendah, yaitu 35oC dan 45oC. Beradasrkan pengamatan terhadap nilai stabilitas dinamis dengan penambahan waktu pengujian dari yang standar 1 x 60 menit menjadi 3 x 60 menit, terlihat nilai stabilitas dinamis meningkat pada setiaptahap. Hal ini mengindikasikan pada pengujian 1 x 60 menit belum dicapai nilai kecepatan deformasi yang kostan, khusunya pada temperatur35oC dan 45oC. meskipun dengan jumlah data yang terbatas, kolerasi kedua parameter tersebut terlihat baik. Pengujian flow number lebih memberikan keuntungan karena dapat menjelaskan fenomena deformasi geser dengan lebih jelas.Kata kunci :  folw number, stabilitas dinamis, deformasi permanen, SMA, asbuton
PEMANFAATAN MATERIAL DAUR ULANG (RAP) PERKERASAN BERASPAL UNTUK CAMPURAN BERASPAL DINGIN BERGRADASI MENERUS DENGAN ASPAL CAIR -, Nono
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 3 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.975 KB)

Abstract

ABSRTAK Material daur ulang perkerasan beraspal (RAP) merupakan produk limbah yang diperoleh dari aktivitas pemeliharaan perkerasan lentur. Pada umumnya material daur ulang ini memiliki gradasi agregat menerus  serta sifat aspal yang sudah mengalami penuaan, sehingga bila digunakan untuk campuran beraspal panas proporsi penggunaan terbatas, karena temperature pencampuran akan mengalami penurunan yang dapat mengakibatkan campuran beraspal tidak dapat dipadatkan secara optimum. Namun bila digunakan dalam campuran dingin temperature pencampuran tidak akan menjadi kendala. Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat pengaruh pemakaian material daur ulang perkerasan beraspal (RAP)n dalam campuran beraspal dingin dengan aspal cair mengikat sedang (MC-250) sebagai bahan pengikat. Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah pengujian dalam skala laboratorium Hasil studi ini menunjukkan bahwa pada umumnya campuran beraspal dingin dengan aspal asapal cair MC-250 yang tanpa dan dengan menggunakan RAP memiliki sifat campuran memenuhi persyaratan, kecuali untuk campuran dengan menggunakan 100%  RAP, baik untuk yang RAP Bogor maupun RAP Jateng memiliki nilai pelelehan >4 mm. membandingkan antara nilai stabilitas campuran dingin dengan 100% RAP dengan yang tanpa dan 40% RAP maka nilai stabilitas campuran dingin yang menggunakan 100%  RAP lebih tinggi, sedangkan untuk penggunaan 40% RAP memiliki nilai stabilitas lebih rendah dibandingkan dengan nilai stabilitas campuran dingin tanpa RAP. Berdasarkan sifat campuran dingin tersebut maka RAP dapat dimanfaatkan untuk perkerasan jalan yang bervolume lalu lintas rendah sampai dengan sedang. Namun demikian proporsi penggunaan RAP dapat diatur sehingga memiliki sifat yang sesuai dengan persyaratan.Kata kunci : Daur ulang perkerasan beraspal (RAP), campuran beraspal dingin, aspal cair, gradasi menerus, perkerasan lentur
PENENTUAN BOBOT ASPEK PENILAIAN KEBERLANJUTAN DALAM PEMERINGKATAN JALAN HIJAU Suprayoga, Gede Budi; Lawalata, Greece M
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 3 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.559 KB)

Abstract

ABSTRAKJalan hijau sebagai suatu skema penilaian dan pemeringkatan proyek jalan memberikan profil atas aspek atau elemen jalan yang memerlukan perhatian dalam rangka mewujudkan konstruksi jalan yang berkelanjutan. Makalah ini bertujuan untuk menentukan bobot nilai kategori dan subkategori dalam persyaratan sukarela yang mencerminkan kontribusi setiap aspek maupun elemen proyek dalam pewujudannya tersebut. Metode pengumpulan data adalah wawancara tatap muka dengan menggunakan perangkat kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan secara purposif, yaitu data yang dikumpulkan dari para ahli yang terdiri dari peneliti, pakar, dan praktisi dalam konstruksi jalan, transportasi, dan pengelolaan lingkungan jalan. Teknik analisis menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) yang menguraikan perbandingan berpasangan setiap kategori dan subkategori. Melalui analisis ini, bobot setiap kategori adalah sebagai berikut: ‘lingkungan dan kecairan’ memiliki bobot terbesar 26,7% diikuti oleh kategori ‘teknologi perkerasan’, dan kategori ‘penggunaan material dan sumber daya alam’ sebesar 20,2% dan 20,1%. Dua bobot terkecil adalah 13,7% dan 19,3% yang dimiliki oleh kategori ‘penyediaan akses dan kesetaraan hak’ dan ‘pelaksanaan konstruksi’. Berdasarkan analisis prioritas global, tiga subkategori dengan bobot terbesar terhadap keseluruhan tujuan adalah ‘penyediaan sistem drainase’, ‘perancangan perkerasan berumur panjang’ dan ‘analisis banjir lingkungan’ dengan bobot 5,4%, 4,1%, dan 4,0% secara berturut-turut.Kata kunci : jalan hijau, proyek jalan, keberlanjutan, kategori penilaian, Analytical Hierarchy Process (AHP)
PENGEMBANGAN PERANCANGAN PRAKTIS TEBAL PERKERASAN KAKU UNTUK LALU LINTAS RENDAH Wardana, Panji Krisna; Suaryana, Nyoman
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 32 No 3 (2015)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.351 KB)

Abstract

ABSTRAKTeknologi perkerasaan kaku di Indonesia umunya untuk lalu lintas berat, dengan beban lebih besar dari satu juta Equivalentl Single Axle Load (ESAL) selama umur rencanannya. Saat ini, perkembangan perkerasan kaku di Indonesia, sudah mulai banyak dilaksanankan pada jalan dengan volume lalu lintas rendah seperti jalan kabupaten dan jalan di perkotaan, tanpa ditunjang oleh pedoman yang diperlakukan. Keadaan ini menuntut adannya peremvcaan perkerasaan kaku yang praktis untuk lalu lintas yang rendah yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. Kajian ini menggunakan metode gabungan antara analitis dengan experimental dimana metode analitis mengikuti prinsip perancangan perkerasan dari Portland Cement Association (PCA) sedangkan experimental didasarkan kinerja perkerasan kaku lalu lintas yang rendah sudah dilakukan di Indonesia. Mutu beton yang umumya digunakan pada perkerasan jalan kabupaten dan kota, yaitu K250 kg/cm2, K300 kg/cm2 dan K350 kg/cm2. Hasil simulasi perancangan, menunjukan perbedaaan temperature antara sisi atas dan bawah pelat cukup berpengaruh, dimana peningkatan temperature 1°C akan menaikkan ketebalan antara 5 samapai 7 mm, sedangkan peningkatan mutu beton 100 kg/cm2 akan mengurangi ketebalan pekatsekitar 1,6 mm. peningkatan Muatan Sumbu Terberat (MST) dari 8 ton menjadi 12 ton akan menaikkan tebal pelat sebsar 4 cm. Dalam rancangan praktis yang diusulkan, CBR tanah dasra ditetapkan minimum sebesar 6% dan kelas jalan dibagi menjadi tiga kelompok. Untuk jalan desa dan permukiman mutu betonnya ialah K250 kg/cm2, jalan lokal/ kolektor K3000 kg/cm2 serta jalan daerah intdustri K350 kg/cm2. Ketebalan pelat beton yang diperoleh berturut-turut adalah 15 cm, 20 cm, 23 cm dengan lapisan pondasi dari bahan berbutir setebal 15 cm.Kata kunci : perkerasan kaku, lalu lintas rendah, perancangan tebal, mutu beton, CBR, kelas jalan

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 39 No 1 (2022) Vol 38 No 2 (2021) Vol 38 No 1 (2021) Vol 37 No 2 (2020) Vol 37 No 1 (2020) Vol 36 No 2 (2019) Vol 36 No 1 (2019) Vol 35 No 2 (2018) Vol 35 No 1 (2018) Vol 34 No 2 (2017) Vol 34 No 1 (2017) Vol 33 No 2 (2016) Vol 33 No 1 (2016) Vol 32 No 3 (2015) Vol 32 No 2 (2015) Vol 32 No 1 (2015) Vol 31 No 3 (2014) Vol 31 No 2 (2014) Vol 31 No 1 (2014) Vol 30 No 3 (2013) Vol 30 No 2 (2013) Vol 30 No 1 (2013) Vol 29 No 3 (2012) Vol 29 No 2 (2012) Vol 29 No 1 (2012) Vol 28 No 3 (2011) Vol 28 No 2 (2011) Vol 28 No 1 (2011) Vol 27 No 3 (2010) Vol 27 No 2 (2010) Vol 27 No 1 (2010) Vol 26 No 3 (2009) Vol 26 No 2 (2009) Vol 26 No 1 (2009) Vol 25 No 3 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 2 (2008) Vol 25 No 1 (2008) Vol 24 No 3 (2007) Vol 24 No 2 (2007) Vol 24 No 1 (2007) Vol 23 No 3 (2006) Vol 23 No 2 (2006) Vol 23 No 1 (2006) Vol 22 No 4 (2005) Vol 22 No 3 (2005) Vol 22 No 2 (2005) Vol 22 No 1 (2005) Vol 21 No 4 (2004) Vol 21 No 3 (2004) Vol 21 No 2 (2004) Vol 21 No 1 (2004) Vol 20 No 4 (2003) Vol 19 No 3 (2002) Vol 19 No 2 (2002) Vol 19 No 1 (2002) Vol 18 No 2 (2001) Vol 18 No 1 (2001) Vol 17 No 2 (2000) Vol 17 No 1 (2000) Vol 16 No 3 (2000) Vol 16 No 2 (1999) Vol 15 No 4 (1999) Vol 15 No 1 (1998) Vol 15 No 3 (1997) Vol 15 No 1 (1997) No 4 (1997) No 2 (1997) Vol 13 No 2 (1996) Vol 13 No 1 (1996) No 4 (1996) No 3 (1996) Vol 12 No 3 (1995) Vol 12 No 2 (1995) Vol 12 No 1 (1995) Vol 11 No 1 (1994) Vol 10 No 3 (1993) Vol 10 No 2 (1993) Vol 10 No 1 (1993) Vol 9 No 4 (1993) Vol 9 No 3 (1992) Vol 9 No 2 (1992) Vol 9 No 1 (1992) Vol 8 No 3 (1992) Vol 7 No 3 (1991) No 2 (1991) No 1 (1991) No 1 (1990) No 2 (1989) No 1 (1989) No 4 (1987) No 2 (1987) No 1 (1987) No 1 (1986) No 3 (1985) No 3 (1984) No 2 (1984) No 1 (1984) More Issue