cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Metal Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia" : 9 Documents clear
Cover METAL INDONESIA Vol. 42 No. 2 Desember 2019 Admin Jurnal Metal
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.302 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.%p

Abstract

PENGARUH DOPAN Ni TERHADAP KARAKTERISTIK LISTRIK DAN MAGNETIK PADA ZnO YANG DISINTESIS DENGAN METODE SOLID STATE REACTION Golfrid Gultom; Enda Rasilta Tarigan; Evi Christiani Sitepu
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.244 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.41-46

Abstract

ZnO yang memiliki stabilitas kimia serta energi thermal yang tinggi merupakan material non magnetik dan ion Ni yang merupakan salah satu golongan transisi metal yang memiliki sifat magnetik. Kombinasi antara ion Zn2+ dan ion Ni2+ akan menghasilkan material ferromagnetik serta mengakibatkan munculnya perubahan karakteristik listrik dan magnetik. Zn1-xNixO (x =0, 0.01, 0.03 dan 0.05) telah disintesis dengan menggunakan teknik Solid-state reaction. Serbuk ZnO dan NiO dimixer dan di miling dengan menggunakan high speed shaker mill. Pengaruh dari dopan Ni terhadap sifat listrik dan magnetik telah diinvestigasi dengan menggunakan I-V dan C-V serta VSM. Pengukuran  resistivitas, konduktivitas dan konstanta dielektrik dengan menggunakan I-V dan C-V meter, diperoleh resistivitas sampel Zn1-xNixO(x = 0, 0.01, 0.03 dan 0.05) sebesar (3.44 x 105 ohm.m, 3.54 x 105 ohm.m, 3.91 x 105 ohm.m dan 4.80 x 105 ohm.m) . Resistansi yang naik mengindikasikan bahwa perbedaan antara jari-jari ion Zn2+ dan ion Ni2+ menyebabkan internal stress pada sistem kisi ZnO yang sehingga mengakibatkan cacat pada batas butir (grain boundaries). Konstanta dielektrik sampel Zn1-xNixO(x = 0, 0.01, 0.03 dan 0.05) sebesar (13, 28.36, 34.81 dan 47.55). Konstanta dielektrik yang meningkat diakibatkan karena dengan meningkatnya komposisi dopan, yang diindikasikan Ni2+ dapat menempati posisi pada pusat Zn2+, yang mengarah ke daerah dipol listrik permanen yang menunjukkan perilaku dielektrik. Hasil karakterisasi VSM untuk melihat sifat magnet sampel  Zn1-xNixO menunjukkan sifat ferromagnetik pada seluruh sampel.
Susunan Redaksi METAL INDONESIA Vol. 41 No. 2 Desember 2019 Admin Jurnal Metal
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.i

Abstract

METODE KESEIMBANGAN BIDANG TUNGGAL PADA PROSES BALANCING KOMPONEN BOILER FEED PUMP ROTOR Sony Harbintoro
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.878 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.55-63

Abstract

Proses balancing pada komponen berputar dilakukan untuk mengurangi getaran pada saat proses operasi. Getaran disebabkan oleh ketidakseimbangan massa yang terjadi jika sumbu utama inersia rotor tidak satu sumbu dengan sumbu geometrisnya.Proses balancing pada rotor umumnya banyak terdapat dalam sistem mekanis pada mesin turbo industri, mesin pembangkit listrik, alat pemesinan, dan mesin turbin gas pesawat terbang. ISO 1940-1 : 2003 Mechanical Vibration-Balance Quality Requirements for Rotor in a Constant (Rigid) State mendefinisikan kualitas keseimbangan untuk berbagai aplikasi dengan mendefinisikan sejumlah nilai kualitas keseimbangan untuk berbagai jenis rotor. Ketidakseimbangan residual untuk rotor didefinisikan dalam standar ini dalam notasi G. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan balancing  pada komponen boiler feed pump rotor dengan menggunakan dua grade (G) yang berbeda sesuai ISO 1940-1 : 2003. Pada penelitian ini digunakan metode balancing off line dengan kategori bidang tunggal pada komponen boiler feed pump rotor yang terdapat pada mesin pembangkit listrik. Berdasarkan hasil pengumpulan data, pada proses balancing dengan metode keseimbangan bidang tunggal pada komponen boiler feed pump rotor maka tingkat kualitas keseimbangan (G) yang dipilih akan sangat berpengaruh terhadap toleransi massa berat maksimum ketidakseimbangan yang diijinkan pada komponen boiler feed pump rotor. Dengan menggunakan balance quality grade G 6.3 massa berat maksimum ketidakseimbangan yang diijinkan yaitu 16.8 gram dan dengan menggunakan balance quality grade G 0.4 massa berat maksimum ketidakseimbangan yang diijinkan yaitu 1.064 gram.
Kata Pengantar METAL INDONESIA Vol. 41 No. 2 Desember 2019 Admin Jurnal Metal
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.ii

Abstract

ANALISIS KUALITAS SEKOP DARI HASIL PRODUKSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) DI INDONESIA Sina Jamilah; Gugum Gumilar; Dewi Amalia
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.735 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.64-70

Abstract

Sekop merupakan salah satu peralatan yang biasanya digunakan dalam bidang pertanian dan konstruksi bangunan. Berdasarkan Standar Sekop SNI 0333:2011, kualitas bahan baku sekop diklasifikasikan menjadi kelas 1 (baja karbon menengah) dan kelas 2 (baja karbon). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sekop hasil produksi IKM di  beberapa kota di Indonesia dengan metode sampling. Fokus kegiatan penelitian ini yaitu  pada kualitas bahan baku sekop yang dibatasi analisa pada uji kekerasan, uji beban, dan uji komposisi kimia. Hasil uji diolah untuk mendapatkan tren/karakter dari kualitas sekop hasil produksi IKM. Dari hasil uji kekerasan didapatkan 60 % dari jumlah sampel berada pada tingkat kekerasan tinggi (20-39 HRC), 20 % sampel memiliki tingkat kekerasan sedang (1-20 HRC), dan 20 % sampel memiliki tingkat kekerasan yang rendah (0-81 HRB). Hasil dari uji beban, sebanyak 87 % sampel mengalami deformasi kurang dari 25 mm dan 13 % sampel sekop mengalami patah pada bagian pegangan. Hasil pengujian komposisi kimia menunjukkan bahwa terdapat 40 % sampel yang kandungan karbonnya rendah, namun sebagian besar adalah baja karbon rendah dengan kandungan karbon < 0,1 %.  Baja karbon menengah hanya terdapat sebanyak 20 %, dan sisanya sebanyak 40 % adalah baja karbon tinggi.
Daftar Isi METAL INDONESIA Vol. 41 No. 2 Desember 2019 Admin Jurnal Metal
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.483 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.iii

Abstract

PENGARUH VARIASI WAKTU HOLDING PROSES ARTIFICIAL AGING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETAHANAN IMPAK PADUAN Al-Si Moch Iqbal Zaelana Muttahar; Purbaja Adi Putra; Greida Frista
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.571 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.71-76

Abstract

Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumsi aluminium terbesar, salah satunya untuk komponen bogie tank baja.  Upaya pembuatan roda bogie wheel telah dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah proses pengecoran. Untuk memenuhi spesifikasi teknis tersebut, bogie hasil pengecoran harus dikenai proses heat treatment agar memiliki sifat mekanik yang memadai. Dalam penelitian ini dilakukan variasi waktu holding proses artificial aging selama 2, 3, 4, dan 5 jam. Pengujian yang dilakukan berupa uji metalografi, pengujian tarik, dan pengujian impak. Hasil dari pengujian, didapatkan bahwa kekuatan tertinggi adalah sebesar 193,08 MPa yang dicapai oleh spesimen aluminium dengan waktu holding proses artificial aging selama 5 jam. Ketahanan impak tertinggi adalah sebesar 2,55 Joule yang dicapai oleh spesimen aluminium dengan waktu holding proses artificial aging selama 5 jam. Presipitat yang terbentuk pada hasil artificial aging berupa presipitat AlSi yang halus, membulat dan membentuk kluster.
MICROSTRUCTURE AND HARDNESS PROFILE OF DISSIMILAR LAP JOINT OF TYPE 304 STAINLESS STEEL TO SS400 CARBON STEEL Herry Oktadinata; Adi Ganda Putra
Jurnal Metal Indonesia Vol 41, No 2 (2019): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.311 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2019.v41.47-54

Abstract

Dissimilar metal welds between austenitic stainless steel and carbon steel are commonly used in oil and gas industries for certain reasons. The objective of this research is to asses the effect of filler metal and shielding gas on the microstructure and hardness of dissimilar lap joint of type 304 austenitic stainless steel to JIS SS400 low carbon steel. For the purpose of this investigation, the weldments were produced using flux-cored arc welding (FCAW). Three types of filler metals (E316L, E309L and E308L) and two different gas compositions (100%CO2 and 90%Ar+10%CO2) were selected to be used. Each of the weldments were analyzed on the microstructure characteristic and hardness profile of base metal (BM), heat affected zone (HAZ) and weld metal (WM) using optical microscope and microhardness Vickers. The metallographic examination revealed HAZ-SS400 contains martensites. Both HAZ-304 and WM show austenitic microstructure, with columnar and cellular sub-structures present at WM. The hardness profile of HAZ-304 is higher than BM-304, it may be attributed to the presence of the fine grains in HAZ-304 due to high temperature during welding. The hardness profile of WM-E309L exhibited the hardness from HAZ to WM tend to decrease linearly, while WM-E316L and WM-E308L showed the hardness from HAZ to WM also decreased but drastically dropped at fusion line (FL). The welds using E309L offer the best result in the point of view homogeneity of the hardness profile.

Page 1 of 1 | Total Record : 9