cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Metal Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 44, No 1 (2022): Metal Indonesia" : 7 Documents clear
Surfaces Casting Defect Analysis and its Countermeasures on Products Manufactured by Alkali-Phenolic Binder Sand Molding Husen Taufiq; Aditianto Ramelan; Ekavianty Prajatelistia; Susana Susana; Muhammad Fathurrohman
Jurnal Metal Indonesia Vol 44, No 1 (2022): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2022.v44.35-41

Abstract

This paper presents the results of the analysis of surface casting defects and their countermeasures. To find out the root causes of defects, and their mechanisms. Product casting defects have been characterized by visual inspection and SEM/EDX, also collecting production data information. Studied relation between the composition of molding sand and the mechanical properties of compressive strength and surface stability index has been done. The visual inspection results, field data collection, and SEM/EDX analysis showed a rough product surface and the presence of SiO2 inclusions. The product has been made with an alkaline phenolic mold using reclaimed sand with a compressive strength of 18 kg/cm2. The study results show that with increasing binder levels, there is an increase in the mechanical properties of compressive strength and surface stability index. They were based on the experimental results of the test block product casting with improved mechanical properties above. Obtained a much better surface of the casting product, and relatively no surface inclusion defects were found. The above experiment shows that the surface stability index is an important parameter the critical value is 90%, and the necessary compressive strength is 20 kg/cm2. The effect of Loss on Ignition content on mechanical properties is also reviewed.
Scale-Up Rotary Joint dengan Penerapan Metode Perancangan Parametrik Gunadi Katon; Yatna Yuwana Matawirya
Jurnal Metal Indonesia Vol 44, No 1 (2022): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2022.v44.1-10

Abstract

Mesin drum dryer adalah salah satu jenis mesin pengering yang diaplikasikan untuk produk pangan siap saji.  Mesin drum dryer menghasilkan adonan kering berupa lembaran dari cairan adonan yang memiliki viskositas tinggi (heavy pastes). Mesin drum dryer terdiri dari beberapa komponen pendukung salah satunya adalah komponen rotary joint yang berfungsi menyalurkan sumber panas berupa uap dari saluran statis kepada bagian yang berputar yaitu drum. Perancangan parametrik merupakan salah satu metode perancangan untuk membuat rancangan/objek baru berdasarkan rancangan/objek lama namun memiliki kebutuhan yang berbeda dengan mempertimbangkan beberapa parameter. Parameter tersebut seperti dimensi geometri, material bahan baku, dan lain-lain. Konsep desain parametrik dapat menghasilkan desain baru dengan dimensi yang berbeda namun tetap memenuhi kriteria yang diinginkan. Pada penelitian ini, dilakukan proses scale-up rotary joint jenis dual flow merk Pearl joint tipe AC-10A (rotary joint ½ inch) dengan mempertimbangkan dimensi sebagai acuan. Output yang didapatkan dari proses scale-up ini adalah rotary joint dengan ukuran (¾ Inch, 1 Inch, 1¼ Inch, dan 1½ Inch). Kemudian, dilakukan juga pembuatan prototipe rotary joint  ¾ Inch dari hasil scale-up untuk diuji unjuk kerja dari prototipe rotary joint.
Preface Metal Indonesia Vol.44 No.1 2022 Admin Jurnal Metal
Jurnal Metal Indonesia Vol 44, No 1 (2022): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2022.v44.I-III

Abstract

Studi Karakteristik Pisau Sadap Karet Manual Produksi Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia Muhammad Fathurrohman; Martin Doloksaribu; Adhe Aries Priatna
Jurnal Metal Indonesia Vol 44, No 1 (2022): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2022.v44.11-17

Abstract

Indonesia memiliki potensi menjadi negara produsen karet terbesar tidak hanya di Asia Tenggara namun di dunia. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, diperlukan upaya agar dapat memproduksi karet secara optimal. Salah satu faktor penting dalam produksi karet adalah sistem eksploitasi. Sistem eksploitasi yang baik dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu: tenaga penyadap yang terampil dan peralatan pisau sadap karet yang berkualitas. Indikator kualitas pisau sadap karet dapat ditentukan dari dimensi dan bentuk pisau sadap, serta pemilihan material logam. Namun, sampai saat ini belum ada standardisasi pisau sadap karet secara nasional. Studi karakteristik geometri, berat dan sifat mekanik pada 8 macam sampel pisau sadap produksi Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai representasi produk pisau sadap karet manual di Indonesia dilakukan pada penelitian ini. Parameter pengambilan data yang diuji adalah pengukuran geometri pisau sadap, pengukuran berat, pengujian sifat mekanik dengan uji kekerasan, serta uji komposisi kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai acuan indikator pada pisau sadap karet manual, yaitu: geometri pisau sadap karet, terutama panjang total dan sudut mata pisau yang membentuk alur/ paritan sadap, berat pisau sadap, pemilihan material pada bilah pisau sadap, serta nilai kekerasan pada pada pisau sadap. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan rujukan dalam merumuskan standar pisau sadap karet di Indonesia. Indonesia has the potential to become the largest rubber producer not only in Southeast Asia but in the world. Therefore, more efforts are needed in order to produce optimally. One of the important factors in rubber production is the exploitation system. A good exploitation system is affected by two factors: skilled tappers and rubber tapping knife quality. The quality indicator of a rubber tapping knife can be determined by the dimensions and shape of the tapping knife and the material selection. However, there is no national standard for rubber tapping knife yet. This research studied the characteristics of the geometry, weight, and mechanical properties of eight kinds of manual tapping knives produced by IKM in Indonesia. The parameters tested were tapping knife geometry, weight, mechanical properties with hardness, and chemical composition. The results showed that some references that can be used as indicators of the quality of manual rubber tapping knife are the geometry of the rubber tapping knife, especially the total length and the angle of the blade that formed tapping groove, the weight of the tapping knife, the material of the tapping knife, and the hardness value of the tapping knife. The results of this study can be used as a reference in formulating standards for rubber tapping knife in Indonesia.
Front Cover Metal Indonesia Vol.44 No.1 2022 Admin Jurnal Metal
Jurnal Metal Indonesia Vol 44, No 1 (2022): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2022.v44.%p

Abstract

Analisis Laju Korosi Baja A36 dalam Media Air Laut Hasil Proses Pengelasan Metode FCAW dengan Variasi Waktu Perendaman Fauzi Widyawati; Syamsul Bahtiar; Syamsul Hidayat; Supianto Cibro
Jurnal Metal Indonesia Vol 44, No 1 (2022): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2022.v44.18-26

Abstract

Air laut merupakan media korosi yang paling mudah mengkorosi material, terutama baja. Pada industri perkapalan, sebagian besar konstruksi kapal terbuat dari material baja yang akan kontak langsung dengan air laut dalam waktu yang lama. Seringkali korosi yang terbentuk di permukaan plat, namun pada area sambungan las bisa saja terjadi kecacatan yang selain dipengaruhi oleh media korosi, juga dipengaruhi dari proses pengelasan. Sehingga dilakukan penelitian untuk melihat perbandingan laju korosi antara plat baja yang diaplikasikan untuk lambung kapal, yaitu baja A36 tanpa pengelasan dan dengan pengelasan metode FCAW pada media korosi air laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kehilangan berat. Hasil Penelitian menunjukkan laju korosi pada sampel baja A36 tanpa pengelasan dari hari ke 21 hingga hari ke 42 adalah 0,0705 mm/y dan 0,1560 mm/y. Kedua sampel mengalami kenaikan laju korosi, namun pada hari ke 63 dan hari ke 84 mengalami penurunan laju korosi yaitu 0,1824 mm/y dan 0,1804 mm/y. Begitupun dengan sampel baja A36 hasil pengelasan mengalami kenaikan laju korosi pada hari ke 21 dan hari 42 yaitu 0,1265 mm/y dan 0,2123 mm/y. Namun pada hari ke 63 dan hari ke 84 mengalami penurunan laju korosi yaitu 0,2066 dan 0,1977 mm/y. Sehingga, laju korosi yang didapat pada sampel baja A36 tanpa pengelasan lebih rendah dibandingkan sampel baja A36 hasil pengelasan. Hal ini terjadi karena kondisi media korosi sudah mencapai pada titik jenuh. Jenis korosi yang terjadi pada baja A36 tanpa dan dengan pengelasan menghasilkan jenis korosi merata dan korosi sumuran.
Karakterisasi Sifat Fisik Dan Kimia Bentonit Australia Untuk Aplikasi Green Sand Casting Apang Djafar Shieddieque; Jatira Jatira; Moch Iqbal Zaelana Muttahar; Mochamad Firdaus
Jurnal Metal Indonesia Vol 44, No 1 (2022): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32423/jmi.2022.v44.27-34

Abstract

Sand casting merupakan salah satu metode pengecoran logam yang masih digunakan di industri hingga saat ini. Proses pengecoran dengan metode sand casting menggunakan dua jenis cetakan, yaitu cetakan pasir kering dan cetakan pasir basah. Pada proses pengecoran menggunakan cetakan pasir basah tidak semua produk hasil pengecoran dapat digunakan karena terdapat produk yang tidak memenuhi spesifikasi penggunaan produk, seperti kekasaran permukaan coran, intrusi logam cair ke dalam cetakan, gelembung udara, rongga, kegagalan cetakan, dan inklusi terak. Pembentukan cacat ini salah satunya dipengaruhi oleh permeabilitas atau campuran komposisi pasir dan bentonit yang kurang baik. Adapun peneliti melakukan pengamatan yaitu pengujian karakterisasi sifat fisik dan kimia bentonit Australia adalah difraksi sinar X, distribusi ukuran, swelling index, pH Value, methylene blue value dan kadar air. Nilai kadar senyawa Natrium Oksida (Na2O) yang diperoleh sebesar 4,7% dan Kalsium Oksida (CaO) sebesar 3,5%. Hal ini menunjukkan bahwa basis bentonit australia merupakan basis natrium, didukung oleh hasil pengujian swelling index, bentonit Australia mengalami mengembangkan hingga 15,5 kali lipat yaitu 33 ml/2gr dan nilai pH berada pada rentang 8,5-9,8. Distribusi ukuran bentonit Australia didapatkan nilai P80 sebesar 2,25 mm. Hasil  pengujian Methylene Blue Value (MBV), dengan larutan H2SO4 diperoleh bentuk halo pada konsentrasi H2SO4 2% sebanyak 21 ml. Hasil ini menunjukkan bahwa bentonit Australia dapat digunakan sebagai pengikat yang baik pada cetakan pasir basah untuk pengecoran logam.

Page 1 of 1 | Total Record : 7