cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
AL-HUKAMA´
ISSN : 20897480     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Al-Hukama': Jurnal Hukum Keluarga Islam di Indonesia diterbitkan oleh Prodi Hukum Keluarga Islam (ahwal As-Syakhsiyyah) Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya. Jurnal ini memuat tentang kajian yang berkaitan dengan seluruh aspek Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jurnal ini terbit dua kali setahun: bulan Juni dan Desember. p-ISSN: 2089-7480 , e-ISSN: 2548-8147
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2013): Desember 2013" : 5 Documents clear
DINAMIKA PEMIKIRAN HUKUM ISLAM DI MALAYSIA Achmad Kemal Riza
AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 3 No. 2 (2013): Desember 2013
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/al-hukama.2013.3.2.124-147

Abstract

Abstract: The dynamics of Islamic legal thought in malaysia is a contestation of conservatism, moderatism and that of liberalism. When the opposition party of PAS promote conservatism and accuse the government to be not-islamic, UMNO the ruling party responded by launching serial of Islamic campaign. The government try to promote a modern and modern Islam by introducting Islamic Banks, establishing JAKIM to develop modern understanding and application of Islam in Malaysia, hosting an International Islamic Uniersity of Malaysia. Plenty of Muslim intellectuals and clerics were admissed as employees in these institutions. Among the product of this campaign is the enactment of Islamic law act in 1984 for Federal Territory which was reasonably progressive. Thus, criticism from the opposition remains and lead the government to lean toward conservatism. On the other hand, liberal thought of Islam, which in the area of Islamic family law was boosted by gender equality as represented by Sisters in Islam (SIS), also actively engage in discussion and try their best to influence the government policy on Islamic family law with the help of their international exposure.Keywords: Islamic law, Malaysia, conservatism, modernization of the lawAbstrak: Dinamika pemikiran hukum Islam di Malaysia adalah kontestasi konservatisme, moderatism dan liberalisme. Ketika partai oposisi PAS mempromosikan konservatisme dan menuduh pemerintah menjadi tidak-Islam, UMNO partai yang berkuasa merespon dengan meluncurkan seri kampanye Islam. Pemerintah mencoba untuk mempromosikan Islam yang modern dengan mengenalkan Bank Islam dan mendirikan JAKIM untuk mengembangkan pemahaman modern dan penerapan Islam di Malaysia. Banyak intelektual dan ulama Muslim bekerja sebagai karyawan di lembaga-lembaga ini. Di antara produk dari kampanye ini adalah diberlakukannya hukum Islam pada tahun 1984 untuk Wilayah Federal yang cukup progresif. Di sisi lain, pemikiran liberal Islam dalam bidang hukum keluarga Islam didorong oleh kesetaraan gender yang diwakili oleh Sisters in Islam (SIS), yang aktif terlibat dalam diskusi dan mencoba yang terbaik untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah pada keluarga Islam.Kata Kunci: Politik hukum Islam, Malaysia, konservatisme dan modernisasi hukum 
AKTUALISASI HUKUM ISLAM TERHADAP MASALAH-MASALAH KONTEMPORER Abd. Wahed
AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 3 No. 2 (2013): Desember 2013
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/al-hukama.2013.3.2.148-164

Abstract

Abstraks: Keluwesan dan kedinamisan  hukum Islam harus diimbangi kreatifitas yang tinggi para pemikir kaum muslimin supaya aktualisasi hukum Islam dalam era modern ini berjalan semestinya sehingga hukum Islam mampu menjadi pioner dalam mengarahkan kehidupan umat manusia khususnya kaum muslimin menuju keridlaan Allah swt. Aktualisasi hukum Islam dalam era modern ini adalah usaha menjadikan hukum Islam sebagai barometer aktifitas hukum  dalam masyarakat Islam, khususnya masyarakat Islam Indonesia. Aktualisasi ini dimaksudkan sebagai pencerahan dari ketidakberdayaan system yang lain mengantarkan manusia kepada kesejahteraan. Aktualisasi hukum Islam terhadap masalah-masalah kontemporer adalah rangkaian kegiatan untuk meng‟ekstrak‟ unsur-unsur masalah kontemporer tersebut kemudian dicarikan solusi supaya sesuai dengan ideal moral syari‟ah melalui metodemetode penetapan hukum yang telah ditetapkan oleh imam-imam mazhab fiqh klasik. Terdapat dua bentuk usaha untuk aktualisasi hukum Islam di dalam NKRI, pertama, menjadikan hukum Islam sebagai hukum voluntir ( voluntary law ) yaitu pelaksanaan hukum Islam oleh individu dan masyarakat dalam rangka civil society yang relatif independen daripada pelaksanaa hukum Islam oleh negara. Kedua, formalisasi syariat Islam menjadi hukum positif, sebagai jalan pintas. Kedua pola usaha ini yang sebenarnya sudah berjalan di Indonesia, tanpa formalisasi Piagam Jakarta. Jadi, walaupun terdapat dualisme pelaksanaan hukum di Indonesia, aktualisasi hukum Islam tetap bisa diupayakan dan dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab moral cendikiawan kaum muslimin.Kata Kunci:  Aktualisasi, Hukum Islam, Masalah-Masalah Kontemporer 
FRAGMENTASI OTORITAS ANTAR ORGANISASI PEMERINTAH DAN ORGANISASI KEAGAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN ISLAM Ahmad Mushonnif
AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 3 No. 2 (2013): Desember 2013
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/al-hukama.2013.3.2.165-179

Abstract

Abstrak: Fragmentasi otoritas keagamaan di kalangan umat Islam adalah fenomena nyata yang harus diakui membawa dampak positif dan juga negatif. Umat Islam cenderung terkotak-kotak dalam faksi-faksi dan terjebak dalam fanatisme kelompok yang terkadang berlebihan. Di satu sisi semangat Ijtihad mulai berkembang meskipun terkadang untuk bersaing dengan kelompok lain. Bagaimanapun persatuan umat Islam harus diutamakan agar tujuan utama ajaran Islam dalam membentuk masyarakat yang damai dan kondusif dapat terealisasi. Di tengah situasi otoritas agama yang terus terfagmentasi, semua pihak harus bersikap bijak. Karena fragmentasi otoritas keagamaan tersebut merupakan keniscayaan. Yang perlu dikembangkan dan ditingkat usaha untuk berdialog agar sikap tasamuh, toleransi satu sama lain semakin. Selain itu sikap eksklusif, dan fanatisme kelompok perlu diminimalisasi. kecenderungan untuk saling mendominasi dan menghegemoni di antara otoritas tersebut harus segera dihilangkan. Sinergi di antara berbagai otoritas harus ditumbuhkan, agar dapat menimbulkan suasana psikologis yang nyaman dan kondusif bagi umat dalam menjalankan ajaran agamanya dan kehidupan sosialnya.Kata Kunci: Fragmentasi, otoritas, organisasi, pemerintah, keagamaan. 
PERBANDINGAN HUKUM ANTARA HUKUM BARAT DAN HUKUM ISLAM Moh. Makmun
AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 3 No. 2 (2013): Desember 2013
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/al-hukama.2013.3.2.180-197

Abstract

Abstract : This paper is a study of two laws in society, the Islamic law and the Western law. The study of both is conducted by comparing the terms of the definition, characteristic, objective, and source of law. This study aims to look at the difference of both to find the possibility of co-existing and complement. The main sources of law in Islam are the Qur‟an and Sunnah in addition to the other sources such as ijma‟ (consensus), qiyas(analogical reasoning), istihsan(juridical preference), and maslahah mursalah(unrestricted interest). In addition to Islamic law, the common law, with the characteristics of the prohibition or command that must be obeyed, is also applied in the community. While, the characteristics of Islamic law include: source of Islam, intimately connected and integral to faith and moral of Islam, having two key terms namely the shari‟ah law and jurisprudence, consisting of two main areas namely worship and mu‟amalah in the broad sense, layered structure, consisting of the text of the Qur‟an and the Sunnah. Broadly speaking, the law aims to ensure legal certainty in the community. The law should also consist of justice namely the principles of justice of the community. Due to the dynamic nature of law, the judge as a law enforcement just look codification as a guideline to a legal certainty, whereas in delivering the verdict they must also consider the feeling of justice in society.Kata Kunci: Sumber, tujuan, Hukum Barat, hukum Islam, 
قانون أحوال الشخصية العراقية: قرأة قانون الوصية الواجبة Abd. Kholiq Syafa'at
AL-HUKAMA: The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol. 3 No. 2 (2013): Desember 2013
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/al-hukama.2013.3.2.198-214

Abstract

إن قانون احوال الشخصية العراقية قد تعدل عدة مرات من قبل المشرعين العراقيين وذلك لمراعة مصاٌف الشعب , ويعدل المشرعون العراقيون لاستجواب شارع العراق الذين يريدون العدل والمساواة في توزيع الإرث، ويراعي المشرعون العراقيون في تعديل قانون احوال الشخصية العراقية خصوصا فيما يتعلق حبكم الوصية الواجبة على عدة امور ابرازها: ا- العدل طبقا لقوله تعالى : ان اهلل يأمر بالعدل والإحسان ب- قانون احوال الشخصية في بعض الدول العربية اليت مت تطبيقها مسبقا قبل قانون احوال الشخصية العراقية ج- اراء ومذاهب الفقهية اليت تنسجم مع عرف وعادة المواطنين العراقيين ،وعند جمهور الأصوليين ان قاعدة العرف مستخدمة في استنباط الأحكام الشرعية

Page 1 of 1 | Total Record : 5