cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi
Published by Universitas Paramadina
ISSN : 19797273     EISSN : 25409255     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ilmiah Psikologi Inquiry ISSN 1979-7273 (Print); ISSN 2540-9255 (Online) diterbitkan oleh program studi psikologi Universitas Paramadina yang mengakomodir publikasi karya ilmiah baik yang bersifat penelitian lapangan, review buku, tinjauan teoretik atau inovasi teoretik dalam bidang psikologi atau perilaku manusia. Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah psikologi Inquiry secara khusus juga mengarahkan pada pengembangan Psikologi Indonesia dengan mendasarkan pada tema-tema keragaman sebagai dasar ke-Indonesiaan dan mengusung kearifan lokal yang berkembang dalam bidang Industri dan Organisasi, Sosial, Pendidikan, Klinis, Perkembangan, Konseling, Kesehatan dan lain-lain. Jurnal Ilmiah Psikologi Inquiry diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Desember. Saat ini Inquiry telah terindeks pada Google Scholar dan Onesearch.id.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 02 (2021)" : 5 Documents clear
Gambaran Psychological Well-Being pada Remaja di Dusun Krasak yang Tidak Melanjutkan Pendidikan Formal Sita Angelia; Rudangta Arianti
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i02.353

Abstract

Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor yang memengaruhi psychological well-being, namun masih banyak remaja di Dusun Krasak yang tidak melanjutkan pendidikannya secara formal. Mereka memilih mengikuti kejar paket C. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran psychological well-being remaja di Dusun Krasak yang tidak melanjutkan pendidikan formal dengan menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Partisipan penelitian ini terdiri dari 2 orang remaja berusia 16 dan 18 tahun yang tidak melanjutkan pendidikan formal. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan partisipan tidak melanjutkan pendidikan formal karena dipengaruhi oleh faktor reaksi emosional. Hal tersebut membuat kedua partisipan memilih bekerja dan mengikuti kejar paket C. Terdapat rasa penyesalan dari kedua partisipan karena tidak melanjutkan pendidikan formal. Selain itu, kedua partisipan mengungkapkan hal positif dan negatif yang dirasakan saat bekerja maupun mengikuti kejar paket. Keduanya sempat memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang lain, yaitu P1 dengan orang tua dan P2 dengan teman. Kemudian, dalam hal otonomi kedua partisipan cenderung mengikuti orang lain dalam menentukan keputusannya, seperti teman dan orang tua. Dalam hal penguasaan lingkungan, kedua partisipan mengungkapkan kesulitan selama bekerja. Pengembangan diri partisipan terlihat dari adanya potensi yang dikembangkan dari keduanya, tetapi P2 sempat terlibat dalam perilaku negatif dengan meminum minuman beralkohol.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA BAWAAN Maria Iga; Wahyuni Kristinawati
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i02.502

Abstract

Resiliensi merupakan kapasitas untuk merespon secara sehat dan produktif ketika seseorang menghadapi suatu tekanan maupun trauma, dan penting dalam mengelola tekanan hidup sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada remaja penyandang tunadaksa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan subjek sebanyak 50 dengan karakteristik remaja penyandang tunadaksa bawaan, berusia 18-22 tahun, dan tinggal bersama keluarga. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan snowball sampling. Alat ukur yang digunakan menggunakan skala resiliensi yang diadaptasi dari Reivich dan Shatte tahun 2002 dan skala dukungan sosial yang diadaptasi dari Sarafino tahun 1998. Hasil analisis data menggunakan uji korelasi product moment menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial khususnya dukungan sosial keluarga dengan resiliensi yang memiliki nilai korelasi (r) sebesar 0,512 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,005). Dukungan sosial teman tidak memiliki hubungan dengan resiliensi. Sehingga tinggi rendahnya resiliensi remaja penyandang tunadaksa tidak ditentukan melalui dukungan sosial khususnya dukungan sosial teman yang diterimanya.
STUDI PERBANDINGAN STUDI PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP ANTARA REMAJA TUNANETRA DAN REMAJA AWAS DI KOTA BANDUNG DAN KOTA CIMAHI: STUDI PERBANDINGAN KUALITAS HIDUP ANTARA REMAJA TUNANETRA DAN REMAJA AWAS DI KOTA BANDUNG DAN KOTA CIMAHI Novi - Samiasih; Marisa Fransiska Moeliono; Fredrick Dermawan Purba
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i02.503

Abstract

Kualitas hidup merupakan penilaian seseorang tentang hidupnya serta menikmati segala peristiwa selama hidupnya. Remaja perlu memiliki kualitas hidup yang baik untuk menikmati kehidupan yang dirasakan dan merasakan peluang untuk perubahan atau peningkatan diri, begitupun dengan remaja tunanetra walaupun memiliki keterbatasan fisik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat adakah perbedaan kualitas hidup antara remaja tunanetra dengan remaja awas. Data dikumpulkan dari 155 remaja (n = 155), 50 remaja tunentra dan 105 remaja awas dengan teknik pengambilan purposive sampling. Kualitas hidup dinilai dengan kuesioner Pediatric Quality Of Life pada Inventory (PedsQL) Generic Score versi 4.0. yang mencakup empat domain kualitas hidup yaitu domain fisis yang terkait dengan kesehatan, domain psikologis yang terkait dengan emosional, domain sosial, dan domain fungsi lingkungan sekolah. Hasil dari uji t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan rerata skor total kualitas hidup remaja tunanetra dengan remaja awas (t: -2,317; P-value: 0,022, df: 153). Terdapat perbedaan pada domain fisik yang mana remaja awas memiliki skor lebih tinggi dibandingkan dengan remaja tunanetra hal ini dikarenakan adanya keterbatasan fisik yang dimiliki oleh remaja tunanetra menghambat untuk melakukan aktivitas dengan ruang gerak yang luas dibandingkan dengan remaja awas. Sedangkan pada domain sosial juga terdapat perbedaan yang signifikan pada remaja tunanetra melaporkan lebih banyak mengalami kesulitan dalam berinteraksi di lingkungan sosial terutama saat berinteraksi dengan remaja awas. Hasil penelitian ini sangat berguna untuk mengidentifikasi bagaimana cara optimal dalam megembangkan aspek-aspek perkembangan remaja khususnya siswa tunanetra sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang baik
HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN FORGIVENESS PADA MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 Safira Hanun Nabila; Ika Herani
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 memaksa seluruh masyarakat untuk menghadapi situasi yang jauh berbeda dari biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara regulasi emosi dengan forgiveness pada mahasiswa khususnya di masa pandemi COVID-19. Menggunakan rancangan kuantitatif dengan teknik analisis korelasi product moment Pearson, 581 mahasiswa terlibat melalui teknik simple random sampling. Instrumen pada penelitian menggunakan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) oleh Gross dan John tahun 2003 dan skala Transgression-Related Interpersonal Motivations 12 (TRIM-12) oleh McCullough, Rachal, Sandage, Worthington, Brown dan Hight tahun 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara regulasi emosi dengan dimensi forgiveness, yaitu penghindaran (avoidance) dan balas dendam (revenge). Regulasi emosi dengan avoidance memperoleh rxy sebesar -0,034, dengan taraf signifikan sebesar p=0,414 (p>0,05). Artinya, regulasi emosi tidak memiliki hubungan dengan perilaku penghindaran pada mahasiswa di masa pandemi COVID-19. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai rxy sebesar 0,012, dengan taraf signifikan sebesar p=0,764 (p>0,05) antara regulasi emosi dengan dimensi balas dendam (revenge). Artinya, regulasi emosi juga tidak memiliki hubungan dengan perilaku balas dendam pada mahasiswa di masa pandemi COVID-19.
PERAN MEDIASI MAKNA HIDUP PADA PENGARUH PSYCHOLOGICAL HARDINESS TERHADAP ADAPTABILITAS KARIER SISWA SMK DI INDONESIA Ananda Zhafira; Wahyu Indiati
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v12i02.514

Abstract

Karier merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan seseorang. Proses transisi dari kehidupan sekolah ke dunia kerja merupakan fase yang menantang. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran makna hidup pada pengaruh psychological hardiness terhadap adaptabilitas karier melalui pendekatan penelitian kuantitatif. Adaptabilitas karier diukur dengan Career Adapt-Abilities Scale-International Form (CAAS) yang telah dikembangkan oleh Savickas dan Porfeli tahun 2012, psychological hardiness diukur dengan Dispositional Resilience Scale 15-Revised yang dikembangkan oleh Bartone tahun 2007, dan makna hidup yang diukur dengan Meaning in Life Questionnaire (MLQ) yang dikembangkan oleh Steger dkk tahun 2006. Responden penelitian ini merupakan 608 orang siswa SMK yang berdomisili di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna hidup memiliki efek mediasi parsial pada pengaruh psychological hardiness terhadap adaptabilitas karier. Sementara itu, psychological hardiness memiliki pengaruh langsung terhadap adaptabilitas karier. Hal ini menunjukkan bahwa adanya makna hidup pada diri seseorang dapat membantu dalam beradaptasi dengan kehidupan karier. Oleh karena itu, orangtua maupun guru di sekolah perlu memberikan kegiatan yang dapat meningkatkan psychological hardiness dan makna hidup pada siswa SMK.

Page 1 of 1 | Total Record : 5