cover
Contact Name
Adhie Tri Wahyudi
Contact Email
adhie@setiabudi.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
tekinfo@setiabudi.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Tekinfo | Scientific Journal of Industrial and Information Engineering
Published by Universitas Setia Budi
ISSN : 23031476     EISSN : 23031867     DOI : -
Scientific Journal of Industrial Engineering and Information (Tekinfo) is a journal managed by Study Programme of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Setia Budi. Tekinfo published every six months, in May and November in each year. Our published manuscript covers disciplines of Industrial Engineering and Information Technology. We are open to readers and researchers to contribute submit the articles. It is our hope that research published at Tekinfo provide a meaningful contribution to the development of science and technology. Our thanks to all the researchers who participated also to the readers of the Tekinfo journal. Each article published in Jurnal Tekinfo is Open Access. Full text can be freely accessed, but still observes the principles of literacy in terms of citations or references.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2016)" : 6 Documents clear
Tingkat Kebisingan Akibat Aktivitas Bandara Temindung Samarinda dan Pengaruhnya Terhadap Pemukiman Masyarakat di Kelurahan Bandara Ika Meicahayanti; Hanri Hanri; Muhammad Busyairi
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.435 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v4i2.111

Abstract

Bandara Temindung merupakan bandara yang terletak di ibukota provinsi Kalimantan Timur yaitu Samarinda. Bandara ini berada di pusat kota yang dekat dengan pemukiman masyarakat, sehingga dalam aktivitasnya dapat memberikan pengaruh kebisingan terhadap pemukiman sekitarnya. Kelurahan Bandara merupakan salah satu area pemukiman yang berada di dekat Bandara Temindung. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji tingkat kebisingan yang berada di Kelurahan Bandara dan pengaruhnya terhadap masyarakat yang terkena dampak. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran langsung di lokasi pengukuran, dimana terdapat tiga lokasi pengukuran (H1, H2, H3) dan masing-masing di lokasi pengukuran tersebut memiliki empat titik pengukuran berdasarkan jarak terhadap sumber bising, yaitu 0, 10, 15, dan 20 meter. Pengukuran dilakukan melalui 3 waktu yang berbeda, yaitu L1 (08:00-10:00), L2 (10:00-12:00), dan L3 (12:00-14:00). Selain itu untuk mengetahui pengaruhnya terhadap masyarakat dilakukan survei dengan memberikan kuesioner kepada masyarakat yang terkena dampak. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai kebisingan pada level siang (Ls) adalah 72,65±3,3 dB(A). Nilai tersebut berada di atas baku mutu atau Nilai Ambang Batas (NAB) sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, yaitu sebesar 55 dB(A) untuk kawasan perumahan dan pemukiman. Jika dilihat jarak pengukuran terhadap sumber kebisingan, jarak 15 meter memiliki nilai kebisingan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada jarak lain. Dari hasil kuesioner, meskipun nilai kebisingan berada di atas baku mutu, masyarakat merasa tidak terganggu dengan kebisingan aktivitas bandara.
Analisis Program Keselamatan Kerja untuk Meningkatkan Produktifitas dengan Metode Balanced Scorecard Petrus Wisnubroto; Tri Hadi Wibowo
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1097.089 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v4i2.112

Abstract

Dengan berkembangnya persaingan era globalisasi yang terjadi saat ini dalam sektor bisnis dan industri, persaingan tersebut meliputi sumber daya manusia. Kegiatan sektor industri tidak terlepas dari penggunaan teknologi yang dapat berdampak terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Di dalam permasalahan keselamatan kerja dengan evaluasi key performance indicator kita dapat melihat pengukuran konsekuensi dengan nilai SR dan FR dengan melakukan evaluasi key performance indicator dalam metode balanced scorecard yang akan diketahui nilai produktivitasnya. PT. Aneka Adhilogam Karya mempunyai nilai SR dan FR rata-rata tiga tahun 2010 sampai dengan 2012 adalah sebesar 57,35 dan 833,4 dengan Safe-TScore (0,2). Nilai evaluasi key performance indicator pada keuangan memiliki ROA pada tahun 2010 sebesar 7,25%, tahun 2011 sebesar 5,31% dan tahun 2012 sebesar 10,01%, ROE pada tahun 2010 sebesar 73,98%, tahun 2011 sebesar 46,78% dan tahun 2012 sebesar 85,78%, TATO pada tahun 2010 sebesar 44,78%, tahun 2011 sebesar 34,42% dan tahun 2012 sebesar 57,70% dan untuk nilai Pmos pada tahun 2010 sebesar 16,19%, tahun 2012 sebesar 15,44% dan tahun 2012 sebesar 17,36%. Pada pelanggan memiliki nilai total komplain pada tahun 2010 sebesar 11,80% tahun 2011 sebesar 12,10% dan tahun 2012 sebesar 8,02%. Pada proses bisnis internal memiliki jam kerja hilang pada tahun 2010 sebesar 0,08%, tahun 2011 sebesar 0,10% dan tahun 2012 sebesar 0,05%. Sedangkan untuk pembelajaran danpertumbuhan memiliki nilai pelatihan kerja pada tahun 2010 sebesar 32,29%, tahun 2011 sebesar 33,15% dan tahun 2012 sebesar 34,47%. dengan nilai produktivitastahun 2010 sebesar 99,91%, tahun 2011 sebesar 99,89% dan tahun 2012 sebesar99,94% dengan rata rata produktivitas selama tiga tahun adalah 99,91%.
Integrasi Metode ABC dan Multi Item EOQ with Discount dalam Pengendalian Persediaan Obat Dispensing Anita Nilawati; Ida Giyanti
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1064.543 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v4i2.113

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh apotek, termasuk di apotek XYZ adalah persediaan. Selama ini permintaan obat dispensing oleh dokter, bidan maupun klinik kesehatan di apotek XYZ cukup tinggi, namun hal itu tidak diimbangi dengan manajemen pengendalian persediaan yang baik. Pengelola apotek belum melakukan perhitungan secara khusus untuk mengetahui obat mana yang memerlukan pengawasan secara ketat dalam hal persediaan, berapa ukuran pemesanan yang sebaiknya dilakukan serta kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan kembali sehingga tidak terjadi stock out. Penelitian ini bertujuan membuat model pengendalian persediaan obat yang mampu memberikan kinerja yang lebih baik dalam sistem pengendalian obat di apotek. Secara umum, prosedur pengendalian persediaan obat pada penelitian ini dibagi dalam dua tahap, yaitu: (1) klasifikasi obat dengan metode ABC, dan (2) penentuan jumlah optimum pemesanan obat menggunakan model EOQ multi item dengan diskon kuantitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan sistem pengendalian persediaan yang saat ini dilakukan di apotek, total biaya persediaan per tahun mencapai Rp 1.105.480.000,-. Berdasarkan rancangan sistem persediaan yang dilakukan dalam penelitian ini, total biaya persediaan per tahun mencapai Rp 1.085.780.000,-. Dengan kata lain, rancangan sistem pengendalian persediaan obat dispensing mampu menurunkan total biaya persediaan per tahun sebesar Rp 19.700.000,- atau sekitar 1,78%.
Penempatan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Studi Kasus: PT. XYZ Yogyakarta Jono Jono
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1529.856 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v4i2.114

Abstract

PT. XYZ Yogyakarta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan guci dengan variasi yang beraneka ragam. Pasar produk PT. XYZ tersebar dari pasar lokal hingga pasar luar negeri. Permintaan produk guci yang terus meningkat belum bisa dipenuhi oleh pihak perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan jumlah produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung meningkat. Jumlah produksi akan meningkat apabila ada dukungan dan kondisi lingkungan kerja yang baik dan adil. Salah satu usaha yang dapat dipertimbangkan untuk dilakukan yaitu dengan menentukan alokasi jumlah tenaga kerja yang seharusnya pada setiap elemen kerja. Penempatan jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan beban kerja masing-masing stasiun kerja. Penempatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran kerja dan perhitungan waktu baku setiap stasiun kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa waktu baku yang dibutuhkan untuk membuat guci, dan penempatan pekerja berdasarkan beban kerja tiap elemen untuk mencapai kondisi kerja yang mendukung, Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk proses pembuatan guci dengan tinggi 80 cm, diadakan perubahan penempatan jumlah tenaga kerja dari sistem lama yaitu untuk bagian pembentukan guci dialokasikan sebanyak 3 orang, bagian pembakaran 20 orang, bagian pengecatan 6 orang dan bagian penggosokan, pemeriksaan dan sekaligus pembungkusan sebanyak 1 orang. dan waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu buah guci 58131 detik atau 16, 5 jam.
Sistem Pendukung Keputusan untuk Penentuan Beasiswa Penuh dan Beasiswa Bantuan Belajar Bagas Andi Wibowo; Adhie Tri Wahyudi
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.078 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v4i2.115

Abstract

Penetapan beasiswa belajar dan beasiswa bantuan belajar memiliki potensi akan tingginya unsur subjektivitas Decision Maker (DM) pada prosesnya. Selain itu, tingginya minat pendaftar beasiswa juga menimbulkan potensi ketidaktelitian pada proses pengolahan data berkas calon penerima beasiswa. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) dapat dimanfaatkan untuk meminimalkan potensi subjektivitas yang mungkin terjadi dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh DM. Metode DSS yang digunakan untuk menentukan calon penerima beasiswa adalah metode profile matching. Metode tersebut dipandang tepat untuk menyelesaikan permasalahan karena mampu merumuskan komponen seleksi atau persyaratan kelayakan calon penerima beasiswa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan DM. Setelah bobot dan rumus perhitungan syarat kelayakan penerima beasiswa (kriteria) ditetapkan maka DSS mampu menilai kelayakan berkas-berkas calon penerima beasiswa yang mendaftar. Output yang diberikan oleh DSS adalah ranking calon penerima beasiswa. DM dapat menetapkan calon penerima beasiswa dengan berdasarkan output yang dihasilkan oleh DSS tersebut. DSS dapat digunakan oleh DM sebagai alat bantu pemroses dan pengolah data hingga menghasilkan output ranking calon penerima beasiswa. Dengan demikian, potensi subjektivitas DM dan juga potensi ketidaktelitian DM pada saat proses pengolahan data dapat dihilangkan.
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Pemasok Nata De Coco Dengan Metode Weighted Product (WP) Dian Eko Hari Purnomo; Ag. Eko Susetyo
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1741.505 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v4i2.116

Abstract

Dunia industri saat ini berkembang dengan pesat, sehingga memerlukan suatu kerjasama dengan bebagai pihak untuk tetap menjalan suatu sitem produski di suatu perusahaan. Salah satu contoh kerjasama perusahaan dengan pihak lain adalah dengan pemasok bahan baku. Sebagai contoh pemasok nata de coco lembaran bagi CV. Agrindo Suprafood Yogyakarta merupakan suatu bagian yang penting bagi perusahaan. Saat ini, di perusahaan dalam melakukan pemilihan pemasok tidak kontrak menjadi pemasok kontrak terkadang mengalami kesulitan. Kesulitan terebut terjadi karena belum adanya kriteria yang secara rinci dapat dipergunakan untuk pemilihan pemasok. Sehingga pada penelitian ini akan berusahaan menemukan kriteria-kriteria yang berpengaruh dalam pemilihan pemasok. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan metode Weighted Product (WP). Selain itu, model yang telah dibuat akan diimplementasikan menjadi suatu sistem pendukung keputusan. Kriteria yang dapat mempengaruhi pemilihan pemasok adalah jumlah total, jumlah total kualitas satu, jumlah total kualitas dua, jumlah total nata rusak, jumlah pengiriman maksimal, jumlah maksimal kualitas satu, jumlah maksimal kualitas dua,jumlah maksimal rusak, jumlah pengiriman minimal, jumlah minimal kualitas satu, jumlah minimal kualitas dua, jumlah minimal rusak, kerutinan, harga kualitas satu dan harga kualitas dua. Di samping itu, berdasarkan hasil pengujian sistem pendukung keputusan yang telah dibuat diperoleh kesimpulan bahwa sistem yang telah dibuat dapat dipergunakan oleh CV. Agrindo Suprafood Yogyakarta.

Page 1 of 1 | Total Record : 6