cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi
Published by Universitas Terbuka
ISSN : 14111934     EISSN : 24429147     DOI : -
Merupakan media informasi dan komunikasi para praktisi, peneliti, dan akademisi yang berkecimpung dan menaruh minat serta perhatian pada pengembangan Matematika, ilmu pengetahuan dan teknologi. Diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Terbuka.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 15 No. 2 (2014)" : 6 Documents clear
REGRESI ROBUST UNTUK MEMODELKAN PENDAPATAN USAHA INDUSTRI MAKANAN NON-MAKLOON BERSKALA MIKRO DAN KECIL DI JAWA BARAT TAHUN 2013 Agung Priyo Utomo
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2612.908 KB)

Abstract

Kontribusi subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) sektor industri pengolahan non-migas Indonesia yaitu sebesar 36,27%. Industri ini mampu menyerap 29,29% tenaga kerja sektor industri. Industri tersebut pada umumnya merupakan industri berskala mikro dan kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan usaha industri makanan bukan jasa (non-makloon) skala mikro dan kecil. Data yang digunakan bersumber dari Survei Tahunan Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun 2013 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Metode analisis yang digunakan adalah regresi robust karena data menunjukkan terjadinya nilai pencilan (outlier). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah pengeluaran, jumlah tenaga kerja, dan jumlah modal berpengaruh terhadap pendapatan usaha industri makanan non-makloon skala mikro dan kecil. Pengeluaran untuk material memiliki nilai elastisitas lebih besar dibandingkan jumlah tenaga kerja dan jumlah modal. Usaha industri makanan non-makloon skala mikro dan kecil, sebaiknya lebih fokus pada peningkatan bahan baku dan bahan-bahan lainnya yang digunakan untuk keperluan produksi jika ingin meningkatkan pendapatan.
PERBANDINGAN AKURASI ENSEMBLE ARIMA DALAM PERAMALAN CURAH HUJAN DI KOTA BATU, MALANG, JAWA TIMUR Ria Faulina
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.288 KB)

Abstract

Di Indonesia, perubahan pola iklim sangat mempengaruhi produksi pertanian. Salah satu upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim dalam pertanian saat ini adalah melalui pendekatan taktis dengan pengembangan metode dalam pemodelan dan peramalan. Dalam studi ini digunakan metode ARIMA sebagai model individu dan ensemble ARIMA sebagai model kombinasi untuk meramalkan rata-rata curah hujan dasaharian di enam stasiun Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Keakuratan model dalam prediksi diukur berdasarkan kriteria RMSE dimana model terbaik yang dipilih adalah model dengan RMSE terkecil. Model ARIMA pada enam stasiun curah hujan menunjukkan akurasi yang lebih baik untuk 54 periode ke depan dibandingkan dengan model Ensemble ARIMA.
KANDUNGAN KLOROFIL, KAROTENOID, DAN VITAMIN C BEBERAPA JENIS SAYURAN DAUN PADA PERTANIAN PERIURBAN DI KOTA SURABAYA Dwi Iriyani; Pangesti Nugrahani
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.03 KB)

Abstract

Periurban agriculture actually means agriculture that is found surrounding urban boundary. Due to heavy load for various non-agricultural activity and transportation, it necessary to pay attention on the agro-ecological conditions where each crop could grows well. The quality of environment for growing plantsin periurban influences on composition of biochemistry in plants’ tissue. The purpose of this study is to determine the chlorophyll, carotenoid, and ascorbic acid contents in three species of vegetables, those are bayam (Amaranthus tricolor, L.), kangkung (Ipomoea reptans) and sawi (Brassica juncea L.) which were cultivated in three periurban agriculture areas of Surabaya. Total contents of chlorophyll and carotenoid was measured by spectrophotometer. Vitamin C contents was analyzed by DCPIP dye method. The results showed that bayam which was cultivated in Bangkingan-Lakarsantri has the highest content of chlorophyll (3.046 mg/g ) and carotenoid (375.33 μmol/L). The highest content (4.55 μg/g) of vitamin C was found on sawi which was cultivated in Wonorejo. There was no significant difference on chlorophyll content, carotenoid content and vitamin C content between organic vegetables labeled and those are cultivated on Bangkingan-Lakarsantri periurban area. Kawasan pertanian periurban merupakan daerah pertanian yang dijumpai di sekitar pinggiran perkotaan. Berkaitan dengan tekanan lingkungan yang berat di kawasan periurban, akibat berbagai kegiatan non pertanian dan transportasi, perlu adanya perhatian terhadap kondisi agro klimat yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Kualitas lingkungan tempat tumbuh tanaman pada kawasan pertanian periurban berpengaruh terhadap komposisi kandungan biokimia jaringan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar klorofil, karotenoid, dan vitamin C pada sayuran bayam (Amaranthus tricolor, L.), kangkung (Ipomoea reptans) dan sawi (Brassica juncea L.) yang dibudidayakan di tiga kawasan periurban Kota Surabaya. Kadar klorofil dan karotenoid diukur dengan spectrophotometer, sedangkan kandungan vitamin C ditetapkan dengan metode titrasi DCPIP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sayuran bayam yang dibudidayakan di kawasan Bangkingan-Lakarsantri memiliki kadar klorofil (3.046 mg/g) dan karotenoid (375.33 μmol/L) tertinggi. Kandungan vitamin C tertinggi (4.55 μg/g) terdapat pada sayuran sawi yang dibudidayakan di kawasan Wonorejo. Tidak ada perbedaan nyata pada kadar klorofil, karotenoid dan vitamin C antara sayuran organik dengan sayuran yang dibudidayakan di kawasan periurban Bangkingan-Lakarsantri.
ISOLASI MIKROBA YANG DAPAT MENGHILANGKAN BAU PADA PUPUK ORGANIK AIR LIMBAH CUCIAN BERAS Elfarisna; Rita Tri Puspitasari; Yati Suryati; Nosa T. Pradana
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.436 KB)

Abstract

Air limbah cucian beras jika difermentasi selama dua minggu menimbulkan bau. Penelitian yang dilakukan dengan menambah Efektif Microorganisme (EM 4) dapat memperpendek waktu fermentasi dan tidak menimbulkan bau. Efektif Microorganisme 4 adalah produk dari luar, sementara Indonesia mempunyai banyak mikroorganisme lokal yang potensial untuk dikembangkan. Pupuk organik ini telah diteliti pada tanaman anggrek, sayur-sayuran, dan kedelai. Tujuan penelitian untuk mendapatkan mikroorganisme lokal yang dapat menghilangkan bau pada air limbah cucian beras yang akan digunakan sebagai pupuk organik. Isolasi dengan menggunakan media Patato Dextrose Agar (PDA) dan Mann Rogosa Sharpe Agar (MRSA), dengan sumber inokulan air limbah cucian beras, ragi tape, kombucha, dan yoghurt. Hasil isolasi diperoleh 2 jenis Lactobacillus dari air limbah cucian beras dan yogurt. Ada tujuh khamir yang diperoleh, yaitu dari air limbah cucian beras (4 jenis), ragi tape (2 jenis), dan kombucha (1 jenis). Dari hasil penelitian ini dipilih 1 jenis Lactobacillus, dan 4 jenis khamir yang dapat hidup dengan baik di dalam air limbah cucian beras dan tidak menimbulkan bau.
PERILAKU KONSUMSI DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA SERANG Marhamah Marhamah; Abzeni Abzeni; Juwita Juwita
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.88 KB)

Abstract

Anak usia sekolah dasar merupakan aset negara dalam bentuk sumber daya manusia yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan bangsa. Anak usia sekolah dasar memerlukan perhatian khusus dalam hal kecukupan gizi sesuai kebutuhannya. Anak dengan gizi kurang yang kronis memiliki IQ lebih rendah dibandingkan anak yang tidak mengalami masalah gizi. Masalah gizi anak usia sekolah saat ini tidak hanya pada masalah gizi kurang, namun berkembang dengan meningkatnya prevalensi gizi lebih berupa overweight dan obesitas. Kebiasaan jajan makanan dan minuman yang berenergi tinggi namun kekurangan zat gizi lainnya menjadi salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian, karena kelebihan energi memicu anak mengalami kelebihan berat badan dan berpotensi menderita obesitas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan perilaku konsumsi terhadap status gizi anak sekolah dasar di Kota Serang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, mencakup data kebiasaan konsumsi pangan utama dan makanan serta minuman jajanan, pengukuran antropometri dan status gizi anak SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan sebelum berangkat ke sekolah berkorelasi positif sangat nyata terhadap status gizi siswa, dengan r =0,263**. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar siswa sekolah dasar membiasakan diri sarapan setiap pagi serta harus memperhatikan jumlah dan jenis makanan dan minuman jajanan untuk menghindari risiko kelebihan berat badan karena mengonsumsi makanan yang kandungan gizinya tidak berimbang.
POTENSI TEGAKAN SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KEBERHASILAN PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) PERHUTANI Adi Winata; Ernik Yuliana
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.052 KB) | DOI: 10.33830/jmst.v15i2.465.2014

Abstract

Program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) melibatkan masyarakat desa sekitar hutan untuk mengelola hutan secara berkelanjutan. Tujuan penulisan artikel adalah menganalisis potensi tegakan sebagai indikator keberhasilan program PHBM. Populasi penelitian adalah semua tegakan pohon yang ditanam oleh petani pada hutan PHBM di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Sukabumi, tepatnya di Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sampel penelitian adalah tegakan pohon yang ditanam oleh 20 orang petani terdiri atas 10 petak lahan yang dirawat secara intensif dan 10 petak yang tidak intensif. Satu petak lahan berukuran 0,1 ha. Data yang dikumpulkan adalah data primer, yaitu lingkar batang pohon, tinggi pohon, jenis dan jumlah pohon, diameter pohon, dan luas bidang dasar. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah pohon di lahan yang dikelola dengan intensif dan tidak intensif. Distribusi pertumbuhan pohon di antara kedua lahan cenderung sama. Jumlah jenis pohon hanya berbeda 1 pohon. Struktur vegetasi mempunyai perbedaan, terutama pada tanaman masyarakat. Indeks keragaman pohon mempunyai nilai yang hampir sama, yaitu 0,36 dan 0,35. Keduanya menunjukkan heterogenitas yang hampir sama, meskipun jumlah pohon lebih banyak pada lahan yang dikelola dengan intensif. Tanaman yang dominan mempunyai kecenderungan yang hampir sama, yaitu pinus pada tanaman pokok dan karet pada tanaman masyarakat. Rata-rata diameter pohon lebih besar pada lahan yang tidak dikelola dengan intensif. Program PHBM yang dikelola dengan intensif lebih menguntungkan dibandingkan dengan program PHBM yang tidak dikelola dengan intensif, dari sisi jumlah pohon, keragaman jenis pohon, dan manfaat yang dapat diambil oleh petani dalam jangka pendek.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol. 24 No. 2 (2023) Vol. 24 No. 1 (2023) Vol. 23 No. 2 (2022) Vol. 23 No. 1 (2022) Vol. 22 No. 2 (2021) Vol. 22 No. 1 (2021) Vol. 21 No. 2 (2020) Vol. 21 No. 1 (2020) Vol 20 No 2 (2019) Vol. 20 No. 2 (2019) Vol 20 No 1 (2019) Vol. 20 No. 1 (2019) Vol 20 No 1 (2019) Vol 19 No 2 (2018) Vol. 19 No. 2 (2018) Vol. 19 No. 1 (2018) Vol 19 No 1 (2018) Vol. 18 No. 2 (2017) Vol 18 No 2 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol. 18 No. 1 (2017) Vol 17 No 2 (2016) Vol. 17 No. 2 (2016) Vol. 17 No. 1 (2016) Vol 17 No 1 (2016) Vol 16 No 2 (2015) Vol. 16 No. 2 (2015) Vol 16 No 1 (2015) Vol. 16 No. 1 (2015) Vol 15 No 2 (2014) Vol. 15 No. 2 (2014) Vol 15 No 1 (2014) Vol. 15 No. 1 (2014) Vol 14 No 2 (2013) Vol. 14 No. 2 (2013) Vol 14 No 1 (2013) Vol. 14 No. 1 (2013) Vol. 13 No. 2 (2012) Vol 13 No 2 (2012) Vol. 13 No. 1 (2012) Vol 13 No 1 (2012) Vol 12 No 2 (2011) Vol. 12 No. 2 (2011) Vol. 12 No. 1 (2011) Vol 12 No 1 (2011) Vol 11 No 2 (2010) Vol. 11 No. 2 (2010) Vol. 11 No. 1 (2010) Vol 11 No 1 (2010) Vol. 10 No. 2 (2009) Vol 10 No 2 (2009) Vol. 10 No. 1 (2009) Vol. 9 No. 2 (2008) Vol 9 No 2 (2008) Vol. 9 No. 1 (2008) Vol 9 No 1 (2008) Vol 8 No 2 (2007) Vol. 8 No. 2 (2007) Vol. 8 No. 1 (2007) Vol 8 No 1 (2007) Vol. 7 No. 2 (2006) Vol 7 No 2 (2006) Vol 7 No 1 (2006) Vol. 7 No. 1 (2006) Vol 6 No 2 (2005) Vol. 6 No. 2 (2005) Vol. 6 No. 1 (2005) Vol 6 No 1 (2005) Vol. 5 No. 2 (2004) Vol 5 No 2 (2004) Vol 5 No 1 (2004) Vol. 5 No. 1 (2004) Vol. 4 No. 2 (2003) Vol. 4 No. 1 (2003) Vol 4 No 1 (2003) More Issue