cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. indragiri hilir,
Riau
INDONESIA
SYAHADAH : Jurnal Ilmu Al-Qur?an & Keislaman
ISSN : 23380349     EISSN : 23380349     DOI : -
Jurnal Syahadah merupakan jurnal Ilmu al-Qur’an dan keislaman dengan kajian multidisipliner, terbit dua kali dalam satu tahun (April dan Oktober), dikelola oleh Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri Tembilahan. Redaksi menerima tulisan yang relevan selama mengikuti petunjuk penulisan yang ditetapkan.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 2 (2020)" : 6 Documents clear
NILAI-NILAI QUR’ANI DALAM MENGATASI PERILAKU ADIKTIF GENERASI MUDA TERHADAP GADGET Nasrullah Nasrullah; Syarifudin Syarifudin; Muhammad Khairullah
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia moderen yang melahirkan suatu era revolusi teknologi dan informasi digital, telah menandai suatu babakan khas bagi kehidupan manusia. Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi informatika secara fenomenal merubah suatu gaya sekaligus hidup manusia saat ini. Adaptasi-adaptasi berlangsung secara evolutif bahkan revolutif. Suka tidak suka, mau tidak mau, kehidupan di sektor yang dominan ditarik pada arus besar dunia yang diistilahkan dengan cyber ini. Persoalan adaptasi ternyata tidak segampang peralihan dari suatu tempat ke tempat lain. Namun, dalam konteks ini, ada suatu permasalahan besar, karena menyangkut kebiasaan dan norma-norma sekaligus ada dimensi ideologis tersendiri. Salah satu alat yang diciptakan dalam perangkat dunia informasi dan teknologi ialah gadget. Hampir saat ini semua kalangan masyarakat menggunakannya. Akan tetapi, kelompok yang rawan menggunakannya adalah generasi muda. Sebab, ada kekhawatiran berdasarkan sebuah penelitian, bahwa tingkat penggunaan di kelompok ini, cukup signifikan berpengaruh pada hal-hal yang negatif. Misal kesibukan pada dunia gadget membuat lalai dari tugas dan tanggung jawab serta fakta ditemukan penyerapan informasi yang terkategori belum cukup umur dan terkadang ikut terlibat pada perkara cyber crime. Pada dasarnya, kemanfaatan gadget juga besar adanya, sekaligus memiliki potensi negatif di dalamnya. Atas dasar itu, tulisan ini berkontribusi sebagai suatu tawaran nilai yang diambil dari nilai-nilai al-Qur’an seperti: optimalisasi memperkuat pendidikan keluarga untuk anak-anaknya sebagai generasi muda, mengarahkan anak untuk bijak dalam menghargai dan menggunakan waktu, dan mengajarkan jika mendapat informasi agar mencerna dengan nalar sehat dan mempertimbangkan baik-buruknya. Nilai-nilai tersebut hendaknya bisa sebagai guidance khusunya bagi generasi muda untuk bijak dalam menggunakan gadget sesuai dengan keperluan dan kemanfaatannya, tidak terjebak pada prilaku adiktif dan abai pada eksistensi diri dan tanggung jawabnya.
PANDANGAN QURAISH SHIHAB TERHADAP PENGAJARAN TAFSIR AL-QUR’AN DI PERGURUAN TINGGI Raja Muhammad Kadri; Syafril Syafril
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepakaran Quraish Shihab dalam bidang al-Qur’an dan tafsir tidak diragukan lagi, karena studinya mulai dari S1 sampai dengan S3 dibidang Ilmu al-Qur’an dan tafsir. Pengalamannya dalam mengajar dibidang tersebut juga sudah cukup lama. Sehingga melalui latar belakang keilmuan dan pengalaman mengajar tersebut, beliau memiliki gagasan dan pandangan tersendiri terhadap pengajaran tafsir yang selama ini dianggap kurang mengena bagi mahasiswa di perguruan tinggi, terutama bagi mahasiswa yang mendalami bidang al-Qur’an dan tafsir. Pandangan dan gagasan nya, diungkapkan dalam beberapa tulisan. Diantara pandangan nya terhadap pengajaran tafsir di perguruan tinggi yaitu mengenai materi pokok yang harus diajarkan, orientasi pembelajaran, dan kunci dari keberhasilan pengajaran tafsir al-Qur’an di perguruan tinggi tersebut.
KONSEP MUNÂSABAH DALAM KAJIAN AL-QUR’AN Rahmatus Sa’idah
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

يتناول هذ االبحث علماً هاماً من علوم القرآن الكريم وأصلاً هاماً منأصول التفسير . ألا وهو علم المناسبة الذي يبحث في وجوه الارتباطوالاتصال في القرآن الكريم طبقاً لترتيب التلاوة في المصحف العثماني .والذي يُشكل بدوره ركيزةً أساسية في إعجاز القرآن الكريم، من حيثتصنيف العلماء فيه قديماً وحديثاً، وبيان آرائهم في أوجه الاتصالوالتناسب في القرآن الكريم وتطبيقات ذلك في مصنفاتهم، وأهم ما يميزهذه المصنفات، وأبرز ما يُستدرك عليها من موضوعات لها أثرها الواضحفي الدراسات القرآنية
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF LINGUISTIK Fahrul Usmi
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

From a linguistic perspective, the Qur'an has a very beautiful and balanced composition of words and phrases. The beauty of the language is a miracle in itself for this holy book. If it is explored and analyzed in depth using its knowledge, it will find a variety of useful values from the aspect of the language referred to. Among the values that can be expressed are educational values. When the Qur’an as holy book chooses the pronoun and indicative word used, linguistically it is not a coincidence, but deliberately said by the Almighty God like that. For example, when God told about Adam in heaven, 1). Allah told Adam to stay in heaven and please enjoy all the facilities, but don't even ever approach this tree. 20 utterances. Allah said to Adam when His prohibition was violated by Adam because of being consumed by the seduction of the devil, Allah said; "Didn't I forbid you to approach that tree?". To designate the same goods / objects, Allah SWT uses different pronouns. What does it mean; in heaven, Adam and his wife were very close to Allah and Allah was close to them so that the word near (haadzihi in Arabic) was used, but Adam and his wife violated Allah's prohibition, then the transgression caused humans to move part away from Allah's grace and Allah also moved part away from humans, so that at that time the word for distant indicator was used (tilkuma Arabic). Allah knows all the best 'a'lam bi al-shawwab
TRADISI MAANTAR NIAT KE MAQBARAH SYEKH ABDURRAHMAN SIDDIK Fiddian Khairudin; Asmariani Asmariani; Ali Murtopo
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maantar niat adalah salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat di daerah Indragiri Hilir, Riau. Terdapat maqbarah (pemakaman) Syekh Abdurrahman Siddik, seorang ulama kharismatik asal Martapura Kalimantan Selatan, teladan masyarakat, mampu berpartisipasi dalam membina masyarakat. Tradisi mantar niat dilaksanakan dengan mengantar sesuatu berupa materi sebagai nazar atau janji. Konteks niat dengan arti nazarlah yang menjadi unsur utama dalam pengertian tradisi maantar niat ke tempat pemakaman Syekh Abdurrahman Siddik, materi yang diantar antara lain uang, makanan, atau hewan ternak sesuai niat masing-masing. Islam memandang nazar sebagai janji untuk berbuat baik, keharusan atau kewajiban berbuat kebaikan untuk dilaksanakan jika tujuan yang diinginkan tercapai. Dengan teori konstruksi sosial, berjenis yuridis-empiris, menggunakan pendekatan sosiologis, sehingga didapatilah bahwa latar belakang dan tujuan masyarakat melaksanakan tradisi maantar niat adalah melaksanakan nazar, berhajad, dan berziarah.
PENAFSIRAN AYAT-AYAT YAS’ALUNAKA DALAM AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR AL-MARAGHI Amaruddin Amaruddin
SYAHADAH : Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Keislaman Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fak. Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/syhd.v8i2.413

Abstract

Fokus dalam artikel ini adalah menjelaskan bagaimana ayat-ayat yas’alunaka dalam al-Qur’an yang ditafsirkan oleh al-Maraghi. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adala mengetahui bagiamana klasifikasi ayat-ayat yas’alunaka dan bagaimana penafsirannnya menurut al-Maraghi. Dari penelitian ini didapati bahwa penafsiran ayat-ayat yas’alunaka dalam al-Qur’an dikelompokkan menjadi dua, yaitu makkiyah dan madaniyah. Adapun yang menjadi kontek makkiyah adalah orang-orang Quraisy, Yahudi, dan Musyrik. Adapun yang menjadi kelompok madaniyah konteksnya yaitu tentang bulan sabit, infaq, berperang pada bulan muharram, khamar dan infaq, anak yatim, haidh, hala, dan juga tentang harta ramparasan perang.

Page 1 of 1 | Total Record : 6