cover
Contact Name
M. Maulana Masudi
Contact Email
alhikmah@um-surabaya.ac.id
Phone
+6281250614657
Journal Mail Official
alhikmah@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Kantor Prodi Perbandingan Agama FAI UMSurabaya,Universitas Muhammadiyah Surabaya Gedung Tauhid Lt. 4, Jl. Sutorejo 59 Surabaya, Tlp, (031) 38111966, fax (031) 3813096
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-agama
ISSN : 24079146     EISSN : 25495666     DOI : http://dx.doi.org/10.30651/ah.v7i2.7044
Journal of Al-Hikmah: a journal of studies of religions that publishes the results of studies and original research with the latest editions in the religious and social fields from a multidisciplinary perspective. This journal aims to expand and create concepts, theories, paradigms, perspectives and methodologies in the religious and social fields. Scope of Al-Hikmah : Journal of Religious Studies 1. World religions 2. socio-religious 3. Islam 4. Religious organizations
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2023)" : 8 Documents clear
Makna Tajau dalam Ritual Adat Sekati Delima Dayak Hibun Majo Sanggau Samsul Hidayat; Euis Rokayah
Al Hikmah Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v9i1.18407

Abstract

Fokus penelitian ini untuk menghubungkan makna di balik penggunaan simbol Tajau dalam Acara Adat Sekati Delima (Adat Kecelakaan Lalu Lintas) pada masyarakat Dayak Hibun Majo Suku Dayak Pampang Di Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Simbol Tajau adalah salah satu tradisi turun temurun masyarakat Dayak Kalimantan Barat yang mengandung nilai spiritual terkait hubungan manusia dengan lelulur nenek moyang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan secara mendalam mengenai komunikasi simbolik Tajau dalam Acara Adat Sekati Delima (Adat Kecelakaan Lalu Lintas) pada Masyarakat Dayak Hibun Majo. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa Tajau sebagai bentuk komunikasi simbolik masyarakat Dayak terhadap sebuah peristiwa yang melibatkan semangat atau roh manusia melalui pertolongan roh nenek moyang. Aktivitas ritual keagamaan ataupun bagian dari komunikasi simbol ditujukan untuk menjaga keseimbangan serta hubungan antara manusia dengan pencipta atau leluhurnya. Keyword : Tajau, Sekati Delima, Semangat, Roh
INTERNALIZATION OF ANTI-CORRUPTION CHARACTER IN GENERATION Z STUDENTS Fazka Khoiru Rijal; Mahmutarom Mahmutarom; Muh. Syaifuddin; Ifada Retno Ekaningrum
Al Hikmah Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v9i1.17334

Abstract

Riset ini bertujuan buat menganalisis nilai-nilai anti korupsi yang diajarkan di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Perihal tersebut terdiri dari nilai kejujuran, kepedulian, kemandirian, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, kesederhanaan, kebenaran, serta keadilan. Penanaman nilai-nilai tersebut dalam kurikulum di sekolah bisa menanamkan jiwa anti korupsi semenjak masih sekolah. Tata cara yang digunakan dalam riset ini merupakan tata cara kualitatif dengan pendekatan fenomena sosial. Hasil dari riset ini menampilkan kalau Perencanaan kurikulum pembelajaran nilai- nilai anti korupsi Sekolah berbentuk terdapatnya visi, misi, serta tujuan sekolah( tanggung jawab) serta Keadaan, dalam keadaan yang gimana partisipan didik bisa menggapai tujuan. Keadaan tertib serta taat dalam peraturan partisipan didik bisa menjajaki aktivitas sekolah. Tata tertib semacam yang dilansir dalam novel tata tertib siswa( tanggung jawab). Implementasi kurikulum pembelajaran nilai- nilai anti korupsi di Sekolah meliputi aktivitas belajar mengajar, pelaksanaan shalat berjamaah, serta gerakan sedekah (kepedulian). Penilaian kurikulum pembelajaran nilai-nilai anti korupsi di Sekolah meliputi tahapan pengamatan (observation), tahapan penyelidikan lebih lanjut dari hasil pengamatan (inquiry), serta tahapan tindak lanjut revisi persoalan- persoalan yang terdapat (explanation).  
Digitalisasi Dakwah Muhammadiyah: Reaktulisasi Pola Baru Dakwah Muhammadiyah Era Kontemporer Sholihul Huda
Al Hikmah Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v9i1.17630

Abstract

Istilah digitalisasi muncul ke permukaan ketika teknologi mulai berkembang dan dengan didukung oleh unsur-unsur ini yakni adanya jaringan (internet) kemudian ada aplikasi yang digunakan dan didukung dengan pengguna, terkadang pengguna jaringan terlena oleh dunia maya ini. Sehingga dia merasa bebas dan menjadi berekspresi hingga tak jarang Ia orang lain selain dirinya di dunia nyata. Sebuah survei menyatakan pengguna media sosial terbanyak di dunia di antaranya ialah negara Indonesia. Citra sopan di dunia nyata namun terkadang barbanding sebaliknya di dunia maya (medsos). Dengan demikian tantangan dalam berdakwah juga semakin bertambah yang awalnya sebatas sosial kultural, politik, dan kemudian ditambah dengan morality error di medsos. Adapun penelitian ini guna mengkaji sekaligus mencari sebuah kesimpulan mengenai peran digitalisasi dakwah itu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis pustaka. Berdakwah merupakan sebuah keharusan yang bisa dilakukan siapa saja namun dalam melakukan kewajiban tersebut, beberapa hal haruslah terpenuhi seperti pengetahuan, baik itu pengetahuan ilmu agama maupun ilmiah serta karakter individu yang menjadi sasaran dakwah. Juga perlunya menyiapkan kader literasi media. Kerangka tersebut dapat dicetak melalui kerjasama Majelis Pendidikan Kader dan Majelis Pustaka Informasi.
SEJARAH AGAMA YAHUDI Dwi Kurniawan; khoidir idir; Tazkia Suhaila Musa; Fitriani Fitriani
Al Hikmah Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v9i1.16630

Abstract

Agama yahudi menempati posisi yang sangat penting dalam sejarah agama-agama. Agama yahudi adalah agama monoteisme tertua. Agama yahudi memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan pengertian tentang kerakteristik agama-agama masa silam di timur dekat (Near East). Agama yahudi juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan agama Kristen dan islam. Disamping itu agama yahudi juga memiliki peranan yang sangat penting untuk memahami sejarah bangsa yahudi dan mengetahui gerakan zionis modern, penelitian deskriptif, penelitian sejarah, dan penelitian eksperimental. Agama yahudi merupakan salah satu dari agama samawi (agama yang berdasarkan wahyu Allah), agama ini telah ada sekitar 2000 tahun sebelum agama islam turun. Orang islam cenderung mengartikan sebagai agama yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. sebagai nabinya dan taurat sebagai kitabnya. Penganut agama ini hanya dianut oleh sebagian kecil umat manusia yang jumlahnya tidak lebih dari enam juta jiwa sebelum perang dunia II dan sekarang sudah menjadi sekitar belasan juta jiwa. Asal kata yahudi, diantaranya yang paling mendekati kebenaran adalah bahwa kata yahudi diambil dari kata haada yahuudu yang sama artinya dengan raja’a yarji’u (kembali), agama yahudi dikenal dengan lebih dari satu nama, ada tiga gelar yang disematkan pada mereka yaitu Ibri (al-Ibraniyyun), Israel, dan yahudi.
Keberagamaan Masyarakat Muslim Inklusif di Perum Royal Residence Surabaya: Analisis Fenomenologi Edmund Husserl Paramaramya Moktikanana Marjuwwa; Isa Anshori
Al Hikmah Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v9i1.18707

Abstract

Abstract: Indonesia is a plural country with many cultures, races, languages and religions. Surabaya is one of big cities in which there is a lot of multicultural interaction. Surabaya people are a society that is tolerant of differences. In Perum Royal Residence, the people adhere to six different beliefs, Islam, Christian, Catholic, Buddha, Hindu and Kong Hu Cu. Muslims as majority community play important roles in forming harmonious relationship among them. This research focus on the relations between Muslims and Christians, Catholics, Hindus, Buddhists and Kong Hu Cu in the application of Inclusivism based on Islamic values. This study was conducted with qualitative methods with interview and observation to collect data. Analysis methods of this study uses Phenomenology of Edmund Husserl which consist of three reductions, phenomenological, eideitic and transcendental. The conclusion of this research is Muslims in Perum Royal Residence apply inclusivism well in their relations with non-Muslims.Keywords: Inclusivism, Islam, Edmund Husserl
KEHIDUPAN BERBANGSA DENGAN PRINSIP MODERASI Muhammad Wahid Nur Tualeka
Al Hikmah Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v9i1.18708

Abstract

Indonesia sebagai negara bangsa memiliki keunikan dalam hal suku, ras, adat istiadat, tradisi, budaya, bahasa, kepercayaan dan kepercayaan yang dapat menyatu dalam ideologi pancasila. Besarnya janji Indonesia merupakan potensi luar biasa yang harus kita syukuri, jaga dan pelihara agar tidak dirusak oleh paham ekstrimisme dan radikalisme yang berkembang menyusup dalam arus globalisasi dan keterbukaan informasi. Perlu dicarikan solusi untuk menjadikannya sebagai filter bagi hantaran kehidupan bangsa yang harus disisipkan ke dalam jiwa bangsa. Moderasi menawarkan solusi perantara untuk memerangi pemahaman yang bertentangan dengan identitas nasional;Dalam konteks agama, moderasi dipahami oleh penganut dan pendukung Islam, yang dikenal dengan Islam Wasatiyah atau Islam moderat, yakni Islam moderat. Islam jalan tengah yang jauh dari kekerasan, cinta damai, toleran, menanamkan nilai-nilai moral yang baik, menerima segala perubahan. dan pembaharuan sebagai sesuatu yang bermanfaat.Prinsip-prinsip Islam yang moderat adalah sebagai berikut: 1)Tawassuth (jalan tengah), 2) Tawazun (seimbang), 3) I'tidal (lurus dan teguh), 4) Tasamuh (toleransi), 5) Musawah (persamaan), 6) Syura (pertimbangan), 7) Ishlah (pembaruan), 8) Aulawiyah (pengutamaan), 9) Tathawur wa ibtikar (dinamis dan inovatif), 10) Tahadhdhur (beradab). Kata Kunci : Moderasi, bangsa, Wasatiyah
PERAN KATEKIS MELALUI KATEKESE KEBANGSAAN DEMI TERCIPTANYA PARTISIPASI UMAT KATOLIK DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA Vinsensius Rixnaldi Masut
Al Hikmah Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v9i1.18334

Abstract

This paper focuses on revealing the important role of catechists endowed with a spirit of nationalism in building the lives of grassroots Catholics. Its motivation is the fact that grassroots Catholics behave passively and apathetically in social life. They are more likely to actively build fellowship within (the Church) and neglect fellowship outwards (society) with other groups. Therefore, a nationalistic catechesis is needed, carried out by catechists. It must be an elaboration of Christian spirituality with the values of Pancasila. The Indonesian Catholic Church in its long history has always supported and practiced the values of Pancasila in its mission. The methodology used in writing this academic paper is library research. The author performed a critical reading of news items in HIDUP magazine, relating them to Church teaching or other books connected with the theme of this academic work. The conclusion of this paper is that grassroots Catholics “are present” together with other groups in order to actively participate in building this nation.
Pembinaan Akhlak Bagi Anak Usia Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Pembiasaan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Rusman
Al Hikmah Vol 9 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ah.v9i1.20761

Abstract

Kegiatan pembinaan akhlak anak dilakukan di melalui metode pembiasaan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Metode yang digunakan adalah metode pengabdian yang mendeskripsikan fenomena yang terjadi apa adanya, sumber data diperoleh melalui pimpinan sekolah, guru dan orang tua anak. Analisis dilakukan dengan mengacu pada tahapan tabulasi, koding dan pemberian makna pada data. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembinaan akhlak anak melalui metode pembiasaan sudah memuat ajaran pokok Islam adalah Akidah (keimanan), Syariah (keIslaman) dan Akhlak (Ihsan). Metode pembiasaan yang diberikan dengan cara membiasakan perilaku atau sikap moral anak secara berulang-ulang dan terus-menerus. Selain pembiasaan yang dilakukan oleh guru di sekolah, peran orang tua sesungguhnya menjadi penting bagi pembiasaan anak dalam mengamalkan ajaran Islam yang telah diajarkan melalui pembiasaan di sekolah, namun peran ini tidak akan bisa maksimal manakala keterlibatan orang tua tidak penuh pada perkembangan perilaku dan akhlak anak

Page 1 of 1 | Total Record : 8