cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
ISSN : 25486365     EISSN : 25486365     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
HUBUNGAN LAMA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DIDUSUN MENTOKOK DESA JELANTIK KECAMATAN JONGGAT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Mei Sultia Ulandari, Nely
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 1, No 2 (2017): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit hipertensi atau darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan di atas normal yang ditunjukkan dengan angka sistolik dan angka diastolik pada pemeriksaan tensi darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah. Secara garis besar, hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dengan tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui adanya  hubungan antara lama penderita hipertensi dengan tingkat kecemasan pada lansia di Dusun Mentokok Desa Jelantik Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional.Jumlah sampel penelitian ini adalah 45 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneliti ini yaitu dengan cara mendatangi responden kerumahnya. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan uji statistik  Rank Spearman.Dari hasil uji analisis statistik dengan menggunakan spss versi 22. diketahui nilai r sebesar 0.864 dengan nilai signifikansi 0.00 dan kurang dari 0.05. Hal ini dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama hipertensi dengan tingkat kecemasan responden. Semakin lama responden mengalami hipertensi, maka semakin tinggi tingkat kecemasan yang dirasakan responden
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa balbisiana) DALAM MENGOBATI LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) Astuti, Risti Widia; suhada, adriyan; Rahmawati, Sri
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 2, No 1 (2018): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thing neded  is kapok banana’s skin that has been macerated for healing skin tight on second level deep. The ultimate goal of this research is to know the exact percentage of exstract ethanol of kapok banana’s skin (Musa balbisiana) in healing skin tight to the back side of male (Rattus norvegicus) by comparing negative control group and control group (10%, 25%, 50%, 75% and 100%). Method used centralistic data to know the result of control group in 7 days treatments. The type of this research is library experimental, where the researcher used one shot case study. It’s mean the researcher doing intervence to a particular group. The result of it’s intervence areobserved on independent variable.Furthermore, the result getting of the research is from all control group (10%, 25%, 50%, 75% and 100%) having ability healing better than negative control group. From control group 10% skin tight 2 cm to be 1,7 cm, healing everage is 6, 43%. Control group 25%skin tight 2cm to be 1,6 cm the same case with control group 50% healing everage is 10,71% and 12, 14%. Control group 50% and 75% skin tight 2 cm to be 1,5 cm having healing 15, 71% and 17,14%. From all control group the most effective healing is extract ethanol to be 1,4 cm healing ability is 20, 71%.
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIENBPJS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INFORMASI OBAT Rahayu, Krisna Puji
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 1, No 1 (2017): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Hasil penelitian yang dilakukan pada pelayanan informasi obat di Apotek Daerah Kendal, dengan mengambil sempel pasien 280 responden. Gambaran tingkat kepuasan pasien BPJS Terhadap kualitas pelayanan informasi obat di Apotek Daerah Kendal pada bulan Maret–April 2016 adalah hasil pernyataan dari kuesioner pasien merasa puas jawaban tertinggi pada pertanyaan 1–8 :>75% kecuali pada pertanyaan no 6 menyatakan cukup puas:>48%.
EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP Propionibacterium acnes Chairunnisa, Afra
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 1, No 2 (2017): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekstrak etanol 70% daun kelor (Moringa oleifera) telah terbukti sebagai antibakteri pada pengobatan jerawat yang disebabkan Propionibacterium acnes. Ekstrak etanol 70% daun kelor dilaporkan mengandung glikosida, flavonoid dan tanin. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gel ekstrak etanol 70% daun kelor dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes. Uji aktivitas antibakteri  pada gel esktrak etanol 70% daun kelor (Moringa oleifera) dilakukan dengan metode difusi cakram. Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol 70% daun kelor yang diencerkan menjadi 3 dalam formulasi gel, yaitu formula A (konsentrasi 20%), formula B (konsentrasi 30%), formula C (konsentrasi 40%), kontrol positif (klindamisin) dan kontrol negatif (basis gel).  Daerah jernih di sekitar cakaram diukur sebagai zona hambat dengan menggunakan jangka sorong. Hasil : Hasil efektivitas menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun kelor (Moringa oleifera) dalam gel terbukti memiliki aktivitas antibakteri. Zona hambat yang terbentuk  mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan konsentrasi ekstrak etanol 70% daun kelor berturut-turut adalah formula A 9,6 mm; formula B 10,9 mm dan formula C 12,0 mm. Kesimpulan : Gel ekstrak etanol 70% daun kelor (Moringa oleifera) formula C memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes yang paling besar
TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016 anhar, andi
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 1, No 1 (2017): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Formularium Rumah Sakit (FRS) adalah suatu daftar obat baku beserta   peraturannya   yang   digunakan   sebagai   pedoman   dalam pemakaian   obat   di   suatu   rumah   sakit   yang   dipilih   secara   rasional, berdasarkan informasi obat yang sah dan kebutuhan pasien di rumah sakit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam penulisan resep pasien rawat jalan berdasarkan formularium di Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan pendekatan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh resep di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram. Hasil penelitian ini yaitu kepatuhan dokter dalam penulisan resep pasien rawat jalan sesuai dengan formularium, yaitu dari hasil penelitian pada bulan Januari 2016 sebanyak 96,70%, bulan Februari 2016 sebanyak 96,43 %, dan bulan Maret 2016 sebanyak sebanyak 96,97 %. Kepatuhan dokter dalam penulisan resep dapat dikatakan patuh karena apabila patuh dalam penulisan resep ≥ 80 % dan dikatakan tidak patuh jika dalam penulisan resep < 80 %. Sedangkan Ketersediaan obat di Rumah Sakit Biomedika Kota Mataram yaitu dari hasil penelitian pada bulan Januari 2016 sebanyak 99,51%, bulan Februari 2016 sebanyak 99,57 % dan bulan maret 2016 sebanyak 99,56 %, dapat dikatakan obat yang tersedia di rumah sakit tersedia karena memenuhi standar ketersediaan. Dikatakan tersedia apabila  > 90 % dan tidak tersedia apabila  < 90 %. Kesimpulan dari kepatuhan dokter dalam penulisan resep pasien rawat jalan sesuai dengan formularium yaitu : patuh, karena dari data penelitian resep ≥ 80 % penelitian pada bulan Januari  sampai bulan Maret dikatakan patuh karena standar kepatuhan yang apabila patuh dalam penulisan resep ≥ 80 % dan dikatakan tidak patuh dalam penulisan resep <80 %, sedangkan ketersedian obat dari hasil penelitian pada bulan Januari sampai bulan Maret 2016  lengkap karna standar ketersediaan, dikatakan tersedia apabila > 90 % dan tidak tersedia apabila < 90 %.
ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN OBAT DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN DOMPU Sekardania, Amanda Putri
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 2, No 1 (2018): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penyimpanan serta pelaporan. Tujuan penelitian ini adalah  adalah untuk mengetahui manajemen pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apaadanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang proses pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas kesehatan Kabupaten Dompu pada bulan Mei 2017. Data diolah dengan menggunakan content analysis. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa secara umum manajemen pengelolaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyusunan stok, serta pendistribusian obat, sudah sesuai. Hal ini sesuai dengan Pedoman  Pengelolaan Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten. Kesimpulannya adalah bahwa Pengelolaan Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten sudah sesuai dengan stándar.
ANALISIS KADAR BAHAN PENGAWET NATRIUM BENZOAT PADA PRODUK MINUMAN ISOTONIK MEREK X SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Suryaningrum, Afilia
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 1, No 1 (2017): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Natrium benzoat merupakan bahan pengawet yang  digunakan dalam produk  makanan/minuman. Salah satu produk yang menggunakan  natrium benzoat adalah minuman isotonik. Batas penggunaan maksimum natrium benzoat sebagai bahan pengawet pada minuman ringan adalah 600mg/kg. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar bahan pengawet natrium benzoat pada produk minuman isotonik merek X serta membandingkan kadar sampel dengan standar yang telah ditentukan. Penelitian  dilakukan melalui pengujian eksperimental jenis post test only design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 minuman isotonik merek X menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan pengujian uji kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan uji FeCl3 dan hasilnya positif dengan terbentuknya endapan warna coklat. Uji kuantitatif dilakukan menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis dengan 3 sampel minuman isotonik merek X. Hasil  penelitian diperoleh kadar pada sampel 1 sebesar 58,11 mg/kg, sampel 2 sebesar 60,11 mg/kg dan sampel 3 sebesar 57,24 mg/kg. Rata-rata kadar bahan pengawet natrium benzoat yang terdapat pada ke-3 sampel minuman isotonik merek X sebesar 58,49 mg/kg. Kadar tersebut tidak melebihi batas penggunaan maksimum natrium benzoat yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/ Menkes/ Per/ IX/ 88  dan SNI 01-0222-1995 yaitu 600 mg/kg.
FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius roxb) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus Diana, Linda
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 1, No 2 (2017): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandan wangi mengandung banyak zat senyawa bioaktif yang berkhasiat obat sehingga digunakan sebagai obat tradisional.Salah satu khasiat pandan wangi ialah sebagai antimikroba (antibakteri dan antijamur) yang diduga berasal dari kandungan alkaloid, flavonoid, fenolik, maupun steroid dan terpenoid (Aisyah, 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi gel hand sanitizerekstrak etanol daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius roxb) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%.Formulasi sediaan dibuat menggunakan carbomer 940 sebagai gelling agent. Gel hand sanitizer ekstrak etanol daun pandan wangi dibuat sebanyak 4 formulasi. Formulasi 1 mengandung 3 gram ekstrak daun pandan, formulasi 2 mengandung 6 gram ekstrak daun pandan, formulasi 3 mengandung 9 gram ekstrak daun pandan dan formulasi 4 mengandung 12 gram ekstrak daun pandan. Kontrol negatif tanpa ekstrak dan kontrol positif menggunakan Dettol.Data yang diperoleh berupa uji organoleptik, uji pH, uji daya sebar, uji homogenitas dan uji aktivitas antibakteri.Dari hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa formulasi terbaik adalah formulasi I, nilai pH sudah sesuai dengan pH kulit, memiliki daya sebar yang baik dan uji homogenitas menunjukkan tidak ada butiran kasar yang terdapat dalam keempat formulasi tersebut. Hasil uji antibakteri menunjukkan adanya diameter zona hambat pada formulasi 3 dan 4 dengan rata-rata diameter zona hambatnya sebesar 17 mm dan 19,66 mm.
Penanganan Obat Di Puskesmas Gerung Mardiana, Dini
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 1, No 1 (2017): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengantisipasi carapenanganan obat rusak/kadaluarsa yang menyalahi ketentuan yang telah berlaku di Puskemas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Objek penelitian adalah obat rusak/kadaluarsa.Data yang diperoleh kemudian dalam bentuk tabulasi dan dianalisis.Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan terkait dengan cara penanganan obat rusak/kadaluarsa di Puskesmas Gerung dapat dijelaskan sebagai berikut : Memisahkan dan mengumpulkan obat rusak dari setiap sub unit Puskesmas, Membuat daftar nama obat rusak/kadaluarsa untuk dilaporkan ke Instalasi Farmasi Kabupaten, Membuatkan berita acara pengembalian obat rusak/kadaluarsa. Hasil dari semua data tersebut menunjukkan bahwa,di Puskesmas Gerung terdapat   beberapa   item obat yang kadaluarsa tingkat penggunaannya cenderung lebih kecil sehingga obat menumpuk dan menjadi kadaluarsa sedangkan obat yang yang kondisinya tidak baik atau rusak hal ini berhubungan  dengan  kondisi  penyimpanan obat  yang  tidak  sesuai  dan  sistem  distribusi yang  tidak  baik.  Selain itu adanya obatyang mengalami kadaluarsa pada setiap bulan  dipengaruhi oleh sistem penyimpanan yang kurang tepat dan tidak didukung    pencatatan    identitas    obat    yang tidak memadai, sehingga distribusi obat tidak efektif.
UJI EFEK INFUSA DAUN JARAK ULUNG (Jatropha gosspifolia l ) SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI VAKSIN DPT mahayani, mahayani
PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE Vol 2, No 1 (2018): PARMACEUTICAL AND TRADITIONAL MEDICINE
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jarak ulung mengandung zat flavonoid yang mampu menghambat prostaglandin sehingga mempunyai efek antipiretik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antipiretik infusa daun jarak ulung terhadap mencit jantan yang diinduksi vaksin dpt. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan sebanyak 15 ekor. Hewan uji dibagi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif menggunakan aquades, kelompok kontrol positif menggunakan parasetamol dan kelompok uji yaitu kelompok infusa daun jarak ulung 10%, 20%, dan 30%. Pengukuran suhu dilakukan sebelum diinjeksi vaksin DPT, 1 ,5 jam  setelah diinjeksi diukur suhu rektalnya. Kemudian 30 menit setelahnya dihitung suhunya sampai 180  menit dengan interval waktu 30 menit. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu efek antipiretik yaitu infusa daun jarak ulung dengan dosis 30%, sedangkan infusa daun jarak ulung dengan dosis 10%  dan 20% mengalami perubahan antipiretik yang rendah.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah infusa daun jarak ulung mempunyai efek antipiretik pada mencit jantan.

Page 1 of 3 | Total Record : 23