cover
Contact Name
Gema
Contact Email
gemarullyana@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
pedagogia@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
PEDAGOGIA
ISSN : 16935276     EISSN : 25797700     DOI : -
Core Subject : Education,
PEDAGOGIA (e-ISSN 2579-7700, p.ISSN 1693-5276 is a peer-reviewed (double blind review) journal published by Faculty of Education, Indonesia Univerity of Education. The goal of this journal is to facilitate scholars, researchers, and teachers for publishing the original research articles or review articles. Pedagogia : Jurnal Ilmu Pendidikan is available in print and online version. PEDAGOGIA published three editions in one year in April, August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2018)" : 8 Documents clear
PEDAGOGIK LITERASI KRITIS ; SEJARAH, FILSAFAT DAN PERKEMBANGANNYA DI DUNIA PENDIDIKAN Hendriani, Ani
PEDAGOGIA Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v16i1.10811

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk menganalisis konsep pedagogik literasi kritis, mulai dari sejarah, pemikiran para filsuf, dan perkembangannya di dunia pendidikan dewasa ini. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih jarangnya pembahasan literasi sebagai kekuatan pengubah struktur sosial, pendidikan literasi kritis dapat membantu siswa untuk menandai dan mengurai beragam teks yang merepresentasikan marjinalisasi sosial, penyalahgunaan kekuasaan, ketidakadilan, penindasan, isu ras, isu gender, dan beragam kesenjangan sosial lainnya. Pendidikan literasi kritis akan membantu siswa menjadi agensi untuk mengubah realitas sosial yang kurang memihak. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis konsep dengan desain analisis generik (McMillan Schumacher, 2001) atau integrative review (Whittemore and Knafl 2005).  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sejarah literasi kritis dimulai dari pemikiran Paulo Freire, seorang pedagog dari Brazil yang banyak membawa perubahan di dunia pendidikan melalui pemikirannya tentang konsep literasi sebagai aktivitas membaca kata dan dunia, literasi kritis juga dianggap sebagai kekuatan sosial (Gramsci), perjuangan emansipasi wanita (Ajayi), Agensi dan pemecahan masalah sosial (Hendriani dkk). Penelitian ini memiliki signifikansi untuk memperkaya khazanah pedagogik pada umumnya, khususnya pedagogik kritis pada lingkup pendidikan literasi. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk pengembangan pendidikan berbasis literasi kritis pada jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. This paper aims to analyze the concept of critical literacy pedagogy, from history, philosophers' thinking, and its development in the world of education today. This research is motivated by the rarely discussed literacy as a power to change social structure, critical literacy education can help students to mark and parse various texts representing social marginalization, abuse of power, injustice, oppression, racial issues, gender issues, and various other social inequalities. Critical literacy education will help students become an agency to change the impartiality of social reality. The research method used is concept analysis with generic analysis design (McMillan Schumacher, 2001) or integrative review (Whittemore and Knafl 2005). The results of the research indicate that the history of critical literacy begins with the thought of Paulo Freire, a Brazilian pedagogue who brought much change in the world of education through his thoughts on the concept of literacy as the activity of reading the word and the world, critical literacy also regarded as social forces (Gramsci), the struggle for emancipation women (Ajayi), Agency and social problem solving (Hendriani et al). This study has significance to enrich the pedagogic treasures in general, especially critical pedagogy on the scope of literacy education. The implications of this research are for the development of critical literacy-based education at the elementary to higher education level. 
KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Rapisa, Dewi Ratih
PEDAGOGIA Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v16i1.10731

Abstract

Penelitian berangkat dari masalah rata-rata guru kurang memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi kendala yang dialami Anak Berkebutuhan Khusus. Oleh karena itu, kebutuhan akan kemampuan guru untuk mengidentifikasi Anak Berkebutuhan Khusus dalam menentukan layanan pendidikan secara optimal. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan guru dalam mengidentifikasi anak-anak berkebutuhan khusus di Sekolah Dasar 3 SD di Banjarmasin. Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru reguler dan guru kebutuhan khusus di SD Pasar Lama 3 di Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di SD Pasar Lama 3 di Banjarmasin belum dapat melakukan skrining. Guru tidak memberikan tes kepada anak-anak menggunakan alat identifikasi yang tepat. Guru di Sekolah Dasar 3 SD di Banjarmasin telah melakukan rujukan sejak awal penerimaan siswa baru di sekolah terutama pada awal tahun pertama sekolah dasar dan atau peningkatan kelas. Guru di SD Pasar Lama 3 Banjarmasin tidak melakukan klasifikasi karena semua kru langsung dilayani di kelas reguler. The research departs from the problem of the average teacher lacks ability in identifying the obstacles experienced Children with Special Needs. Primary School teachers especially graduates in addition to Special Education have not gained insight into Children with Special Needs education, even though Children with Special Needs is highly possible in regular schools of inclusive education providers. So that, the ability of teachers to identify the Children with Special Needs in determining the optimal education services. The goal to be achieved in this research is to find out how the ability of teachers in identifying children with special needs at Pasar Lama 3 Elementary School  in Banjarmasin.            In this research, the research approach used is qualitative descriptive approach. Research subjects in this study are principal, regular teachers and special need teachers at Pasar Lama 3 Elementary School in Banjarmasin.The results showed that teachers at Pasar Lama 3 Elementary School in Banjarmasin have not been able to do screening. Teachers do not provide tests to children using appropriate identification instruments. Teachers at Pasar Lama 3 Elementary School in Banjarmasin has been doing referral since the beginning of new students admission in school especially at the beginning of the first year of primary school and or grade increase. Therefore, the teacher does not create a database of children who need to switch and the database of children who do not need to switch because since the beginning the teacher has been doing the transfer (referral) all cases of Children with Special Needs to psycholog. Teachers at Pasar Lama 3 Elementary School in Banjarmasin did not do classification because all the crew were directly served in the regular class.
EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN ALTERNATIF DI KOTA BANDAR LAMPUNG Ananda, Nandang Kosasih
PEDAGOGIA Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v16i1.10840

Abstract

Pendidikan alternatif sebagai pilihan alternatif bagi masyarakat yang memiliki akses pendidikan terbatas, dan pelaksanaan pendidikan alternatif memiliki kontribusi signifikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sejak pendidikan alternatif ada di Kota Bandar Lampung, tidak ada proses evaluasi yang dilakukan ke sekolah-sekolah pendidikan alternatif. Jadi, merupakan suatu keharusan untuk mengevaluasi sekolah-sekolah tersebut untuk mendapatkan informasi dalam membantu pembuat kebijakan untuk memiliki keputusan yang baik terkait dengan pendidikan alternatif di kota Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan mendeskripsikan secara empiris tentang pendidikan alternatif, dan memberikan rekomendasi kepada instansi terkait seperti dinas pendidikan kabupaten tentang: (1) masyarakat, lembaga / lembaga pelaksana, dan persepsi siswa tentang pendidikan alternatif. (2) prestasi belajar siswa, (3) sistem pembelajaran, (3) faktor pendukung, dan (5) hambatan untuk melaksanakan pendidikan alternatif di Kota Bandar Lampung. Teknik purposive sampling digunakan dalam penelitian ini, dan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Rekomendasi untuk masa yang akan datang: (1) Untuk siswa sekolah RoKiA (12 kelas) yang memiliki kompetensi dalam sains dapat mengembangkan minat dan kompetensi mereka, akan lebih baik bagi mereka untuk diizinkan oleh dinas pendidikan kabupaten untuk mengikuti ujian atau sains Paket C ujian yang setara, (2) Agar lebih efisien, akan lebih baik bagi sekolah RoKiA untuk memiliki rasio murid-guru sesuai dengan standar nasional atau setidaknya 1: 10, (3) Untuk melaksanakan artikel UU Guru No. 14/2005 8, 9, dan 11, akan lebih baik bagi guru sekolah RoKiA untuk memiliki setidaknya kualifikasi akademik S1 atau D4, dan sertifikat guru sebagai pendidik profesional, dan (4) pemerintah daerah harus lebih proaktif untuk memberikan perhatian dan dukungan terhadap alternatif lembaga pendidikan seperti sekolah RoKiA. Alternative education as an alternative choice for the community who has limited access to education, and the implementation of alternative education has significant contribution to achieve the national education goal. Since the alternative education existed in Bandar Lampung city, there was no evaluation process conducted to the alternative education schools. So it was a must to evaluate those schools to get information in helping the policy makers to having good decision related to alternative education in Bandar Lampung city. The purpose of this study was to get information and describe empirically about the alternative education, and give some recomendations to related institutions such as district education office about: (1) the community, the implementing agencies/institutions, and the students’ perception about alternative education, (2) students’ achievement, (3) instructional system, (3) supporting factors, and (5) the obstacles to implement the alternative education in Bandar Lampung city. Purposif sampling technique was used in this study, and the data was collected by using questionnaire, in-depth interview, and documentation study. The data was analysed by using qualitative-descriptive technique.This study found that: (1) RoKiA (homeschooling) school as an alternative school have given positive contribution toward education problems especially in Bandar Lampung city, (2) RoKiA school used combination of classical and individual system of instruction, (3) In general, student achievement of RoKiA school was very good, (4) All RoKiA school components either students, parents/community or teachers were aware of the important of alternative education, (5) RoKiA school infrastructure was good and appropriate for student to learn, (6) Some RoKiA school teachers have no  S1 or D4 academic qualification, (7) Most RoKiA school teachers have no teacher certificate as professional educators, and (8) there was no support and attention from the local government either to improve the infrastructure or quality of RoKiA school. Recommendations for the future: (1) In order to RoKiA school students (12 grade) who have competency in science could develop their interest and competencies, it would be better for them to be permitted by district education office to take Paket C  examination or science equivalent examination, (2) To be more efficient, it would be better for RoKiA school to have student-teacher ratio suitable with the national standard or at least 1 : 10, (3) To implement the Teacher Law No. 14/2005 article 8, 9, and 11, it would be better for RoKiA school teachers to have at least S1 or D4 academic qualification, and teacher certificate as a professional educator, and (4) local government should be more proactive to give attention and support to alternative education institutions such as RoKiA school.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH IPA PADA SISWA KELAS VI SD NO 5 JINENG DALEM Oktaviani, Laras; Tari, Nirmala
PEDAGOGIA Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v16i1.10718

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sains melalui penerapan problem based learning model pada siswa kelas VI SD No 5 Jineng Dalem pada tahun akademik 2017/2018. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan mengambil 32 siswa kelas VI semester 1 sebagai mata pelajaran. Data kemampuan pemecahan masalah dikumpulkan dengan menggunakan tes problem solving dalam bentuk esai. Data kemampuan pemecahan masalah dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan problem based learning model dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah sains pada siswa kelas VI semester 1 SD No 5 Jineng Dalem pada tahun akademik 2017/2018. Pada siklus pertama, rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa adalah 69,31 dengan presentase 62,5%. Pada siklus II, nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah mencapai 81,05 dan persentase penguasaan siswa secara klasik mencapai 87,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa telah ada peningkatan nilai rata-rata keterampilan pemecahan masalah yaitu 11,74 dan persentase peningkatan penguasaan pembelajaran siswa sebesar 25% dari siklus I ke siklus II. This classroom action research aims to improve the problem solving ability of science through the implementation of problem-based learning model in the grade VI students of SD No 5 Jineng Dalem in the academic year 2017/2018. The design of this study was a classroom action research by taking 32 students of grade VI semester 1 as a subject of study. The data of problem solving capability was collected by using problem solving test in the form of essay. The data of problem solving abilities was analyzed quantitatively. The results of this study indicate that the implementation of problem-based learning model can improve the ability of science problem-solving in the grade VI students semester 1 elementary school No 5 Jineng Dalem in the academic year 2017/2018. In the first cycle, the average of student problem solving ability is 69.31 with the percentage of 62.5%. In the cycle II, the average value of problem solving ability reaches 81.05 and the percentage of students mastery classically reaches 87.5%. These results indicate that there has been an improvement in the average value of problem solving skills that is 11.74 and the percentage improvement of students' learning mastery by 25% from cycle I to cycle II.
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MELALUI METODE “SUGGESTOPEDIA” TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN BAHASA INGGRIS Pujasari, Yayah; Rahayu, Wandi Wardiana
PEDAGOGIA Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v16i1.10900

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan MMI (interaktif multimedia) melalui Sugestopedia motivasi belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Inggris. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian Quasi Experimental Design dengan model Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X SMK AL HALIM Garut 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji korelasi berganda, ternyata (3,44 atau 5,72) dapat dinyatakan bahwa korelasi ganda adalah signifikan, artinya ada hubungan yang signifikan antara penggunaan MMI melalui metode Sugestopedia dengan motivasi belajar dalam pelajaran bahasa Inggris. Hasil uji hipotesis kedua dengan t-test diperoleh nilai (9,212) (2,6933) dan berada di area penerimaan maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan motivasi belajar yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan MMI melalui metode Sugestopedia dengan siswa belajar dengan metode Konvensional dalam pelajaran bahasa Inggris. This study aims to determine the effect of the use of MMI (interactive multimedia) through the suggestopedia of student learning motivation in English lessons. The research approach used in this research is quantitative approach with Quasi Experimental Design research design with Nonequivalent Control Group Design model. The sample of this research is student X SMK AL HALIM Garut 2 class. The results showed that the results of multiple correlation test, it turns out (3.44 or 5.72) it can be stated that the double correlation is significant, meaning there is a significant relationship between the use of MMI through the method suggestopedia with learning motivation in English lessons. Result of second hypopenelitian test with t-test obtained value (9,212) (2,6933) and reside in area of acceptance hence Ho is rejected, meaning there are difference of learning motivation significant between student learn using MMI through method of suggestopedia with student learn by method Conventional in English lessons.
PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN KELAS VIRTUAL TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 KOTA TANGERANG SELATAN Nurhemah, Nen
PEDAGOGIA Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v16i1.10739

Abstract

 Penelitian dilatar belakangi belum terlaksananya pembelajaran dengan maksimal. Belum maksimalnya pembelajaran tersebut karena masih terbatasnya kemampuan pendidik mengelola waktu dan sumber belajar yang hanya tarbatas dari buku pelajaran, terbatasnya media ataupun sumber belajar untuk peserta didik. Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan media alternatif dalam meningkatkan pemahaman pengetahuan konseptual dan kemandirian Belajar siswa. Penelitian menggunakan Bentuk desain yang dipilih adalah Quasi Experimental Design. Bentuk design Quasi Experimental yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design dimana setiap perlakuan yang diberikan berbeda untuk mengetahui seberapa besar manfaat dalam penggunaan smartphone dialam pembelajaran. Tahapan pelaksanaannya meliputi 1) melakukan pendahuluan yang dituangkan dalam proposal yang terdiri dari menentukan latar belakang sebagai masalah dari penelitian kemudian merumuskan masalah, menentukan hipotesis, dan mengumpulkan literatur yang relevan 2) menyusun perangkat pembelajaran, membuat kisi-kisi instrumen, dan instrumen penelitian berupa soal pengetahuan konseptual dan instrumen berupa angket Kemandirian Belajar siswa. Faktor yang diteliti yaitu perbedaan yang mendasar tentang penggunaan media smartphone dan prbedaan gender terhadap pengetahuan konseptual dan kemandirian belajar siswa. melihat hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t (independent-Samples T Test) menggunakan SPSS Windows 24 dengan hasil thitung4,832 dan Ftabel2,120 signifikan pada α 0,05, nilai rata – rata model pembelajaran yang menggunakan media smartphone sebesar 60,56 dan model pembelajaran Ekspositori sebesar 46,39 dan uji t (independent-Samples T Test) menggunakan SPSS Windows 24 dengan hasil thitung3,297 dan Ftabel2,120 signifikan pada α 0,05, nilai rata – rata kemandirian belajar yang menggunakan media smartphone sebesar 65,28 dan model pembelajaran Ekspositori sebesar 54,94 Hal ini berarti terdapat perbedaan terhadap penggunaan media smartphone dan kelas virtual terhadap pengetahuan konseptual dan kemandirian belajar di SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan. Background research has not implemented maximal learning. The lack of learning is due to the limited ability of educators to manage time and learning resources that are only tarbatas from textbooks, limited media or learning resources for learners. The purpose of this study is to provide alternative media in improving the understanding of conceptual knowledge and independence of student learning. The research using the selected design form is Quasi Experimental Design. Quasi Experimental design form used is Nonequivalent Control Group Design where each given treatment is different to know how much benefit in the use of smartphones in the learning. Implementation stages include 1) preliminary as outlined in the proposal which consists of determining the background as the problem of the research then formulating the problem, determining the hypothesis, and collecting relevant literature 2) composing learning tools, making the instrument gratings, and research instruments in the form of questions conceptual knowledge and instruments in the form of questionnaire Student Learning Independence. Factors studied are the fundamental differences regarding the use of smartphone media and gender differences to the conceptual knowledge and student learning independence. see the results of hypothesis testing using t-test (independent-Samples T Test) using SPSS Windows 24 with thitung4,832 and Ftabel2,120 significant at α 0.05, the average value of learning models using smartphone media of 60.56 and Expository learning model of 46.39 and t-test (independent-Samples T Test) using SPSS Windows 24 with thitung3.297 and Ftable2,120 significant at α 0.05, the average value of learning independence using smartphone media of 65, 28 and Expository learning model of 54.94 This means that there is a difference to the use of smartphone media and virtual classroom to the conceptual knowledge and learning independence in SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK Sutisna, Nia; Rachmawati, Yeni
PEDAGOGIA Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v16i1.10743

Abstract

Kesulitan yang dihadapi oleh anak cerebral palsy dengan tipe spastik yaitu ia memiliki kesulitan dalam menggunakan otot-ototnya untuk bergerak, disebabkan adanya kekejangan pada otot, akibatnya gerakan tubuh menjadi terbatas dan lambat. Dampak dari kekejangan atau kekakuan yang dialami anak cerebral palsy tipe spastik diantaranya adalah hambatan dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan otot, yaitu kemampuan motorik halus seperti dalam kegiatan bina diri dan belajar. Untuk mengembangkan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik dibutuhkan suatu metode atau aktivitas pembelajaran yang tepat agar kemampuan motorik halus yang dimiliknya dapat dikembangkan. Salah satunya dengan aktivitas kolase yang dilakukan guna melatih motorik halus anak, koordinasi mata dan tangan melalui sebuah aktivitas yang menyenangkan serta bermanfaat. Kolase merupakan teknik yang kaya akan aktivitas yang memungkinkan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus terutama kelenturan dalam menggunakan jari-jarinya seperti merobek dan menempel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas kolase berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik kelas VII di SMPLB-D YPAC Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah Single Subject Research (SSR) dengan desain penelitian A-B-A. Teknik pengumpulan data melalui tes perbuatan dan teknik analisis data menggunakan persentase, dengan indikator mampu mengambil dan meletakkan benda dalam berbagai posisi, mampu memasang dan melepas resleting celana, serta mampu memasang dan melepas kancing baju. Hasil penelitian diperoleh mean level baseline 1 (A-1) sebesar 50,97%, mean level intervensi (B) sebesar 71,8% dan mean level baseline 2 (A-2) sebesar 85,29%. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa melalui aktivitas kolase dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada siswa cerebral palsy tipe spastik (MBY), terbukti dari kenaikan mean level pada setiap sesi. Hasil penelitian ini sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pendidik dalam pemilihan aktivitas pembelajaran pada anak cerebral palsy. Difficulties arising from the child's spastic cerebral palsy type is a person who has difficulty in using his muscles to move that affects muscle spasm. The impact of spasticity or stiffness experienced by children of cerebral palsy type is an obstacle in performing activities related to muscle ability. To develop fine motor abilities in students, the type of cerebral palsy spastic technology or the proper learning activities for fine motor skills that can be developed. This study was conducted to determine whether the collage process can improve fine motor skills in grade VII cerebral palsy spastic students at SMPLB-D YPAC Bandung. The research method used is Single Subject Research (SSR) with A-B-A research design. Data processing techniques through tests and data analysis techniques using percentages, with indicators that can be used in various positions, able to load and finish pants, and able to lift and remove clothes. The result of the research obtained average level of baseline 1 (A-1) equal to 50,97%, mean intervention level (B) equal to 71,8% and mean level of baseline 2 (A-2) equal to 85,29%. The results of this study suggest that through the collage stage can improve fine motor skills in students of cerebral palsy spastic type (MBY), as evidenced by the increase in the average rate in each session.
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MATAPELAJARAN SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SERTA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X FILIAL SMA KERTANEGARA MALANG Hidayah, Nihayatul; Putra, Wildan Prima
PEDAGOGIA Vol 16, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v16i1.9081

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Dalam sistem pendidikan nasional Indonesia, pendidikan diselenggarakan melalui 2 (dua) jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Objek penelitian ini adalah siswa IPS kelas filial SMA Kertanegara di daerah Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kelas filial diperuntukkan untuk anak-anak disekitar daerah Kalisongo yang tidak dapat mengikuti kelas reguler pada umumnya, baik itu karena faktor ekonomi maupun jarak tempuh yang cukup jauh. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru masih menggunakan metode ceramah sehingga kondisi di kelas banyak siswa kelas filial SMA Kertanegara Malang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dalam kelas ( bergurau dengan teman di luar konteks pembelajaran, bermain gadget ). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dengan tujuan : (1) Memaparkan respon kelas ketika diterapkannya model picture and picture , (2) Memaparkan tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan ketika diterapkannya model pembalajaran picture and picture. Metode yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan mengolaborasikan pendekatan Lesson study (LS). Hasil dari penelitian ini bahwa ranah yang paling dominan dapat dicapai oleh siswa yakni ranah kognitif, dibuktikan dengan kemampuan analisis fenomena yang diberikan oleh guru. Selain itu kemampuan lain yang dapat dicapai oleh siswa sebagai data primer yakni kemampuan untuk menghargai pendapat teman (ranah afektif), dan kemampuan untuk menginterpretasikan hasil diskusi dengan kelompok dalam bentuk tulisan (psikomotorik). Education is one of the supporting factors to realize the ideals of the nation. In the national education system of Indonesia, education is conducted through 2 (two) channels, namely the school education path and the out-of-school education path. The object of this research is students of IPS class filial SMA Kertanegara in Kalisongo, Dau District, Malang Regency. The filial class is for children around the Kalisongo area who can not attend regular classes in general, be it economic or long distance. This research is motivated by teachers still using lecture method so that the condition in the class of many students of SMA Kertanegara Malang filial class can not follow the learning activity in the class (joking with friends outside the learning context, playing the gadget). Classroom Action Research is done with the aim of: (1) Exposing the class response when the application of the picture and picture model, (2) Presenting the level of understanding and student learning outcomes to the material presented when applied model of picture and picture. The method used is Classroom Action Research Method by collaborating with Lesson Study (LS) approach. The results of this study that the dominant domain can be achieved by students that is cognitive domain, evidenced by the ability of analysis of phenomena given by the teacher. In addition other capabilities that can be achieved by students as primary data that is the ability to appreciate the opinions of friends (affective sphere), and the ability to interpret the results of discussion with the group in writing (psychomotor).

Page 1 of 1 | Total Record : 8