cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
Juring (Journal for Research in Mathematics Learning)
ISSN : 26217430     EISSN : 26217422     DOI : -
Core Subject : Education,
Juring: Journal for Research in Mathematics Learning (pISSN 2621-7430 | eISSN 2621-7422) is a peer-reviewed publication with free access. The journal aims to publish original manuscripts on research and review from mathematics learning area. The main objective of the journal is to promote the discussion of issues related to mathematics learning in different levels and contexts. Published every six months, it receives original articles, and review article. Researchers of all countries are invited to submit their work, which will be evaluated by members of the Editorial Board. In the event of a tie, a third reviewer will be invited. Such works must be written in English and Bahasa. All items are preceded by a title and abstract in English. Each abstract should have approximately 150 words. For more details on the submission of papers see the author guidelines The originals should not have been published or submitted simultaneously to another journal.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2019)" : 10 Documents clear
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share terhadap Kemampuan Representasi Matematis ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika Siswa Indah Julia Sari; Arnida Sari
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.837 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7525

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Think Pair Share dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional berdasarkan kemampuan awal matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah Non-equivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Pekanbaru. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, terpilih kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran Think Pair Share, dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol yang diberikan model pembelajaran konvensional. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalahtes uraian untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa dan kemampuan awal matematika siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji-t dan anova dua arah (two way anova). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran Think Pair Share dengansiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa dengan  kemampuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah, dan 3) Tidak terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa.
Pengaruh Penerapan Model Scaffolding terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Berdasarkan SElf Efficacy Siswa SMP Fakhriatul Masnia; Zubaidah Amir
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.921 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7675

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta empiris yang menyatakan bahwa rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Scaffolding dengan siswa yang belajar mengikuti pembelajaran langsung, jika ditinjau berdasarkan Self Efficacy siswa, dan ada tidaknya pengaruh interaksi penerapan model pembelajaran dengan Self Efficacy siswa terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 40 Pekanbaru. Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling berdasarkan pertimbangan guru bahwa kemampuan pemahaman konsep dan Self Efficacy siswa tidak berbeda pada kedua kelas.Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes dan angket. Instumen tes yang digunakan yaitu tes kemampuan pemahaman konsep matematis berbentuk uraian, sedangkan instrument angket yaituangket Self Efficacy. Teknik analisis data yaitu uji t dan uji anova dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran Scaffolding dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran langsung, 2) Jika ditinjau dari Self Efficacy siswa, tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran Scaffolding dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran langsung. 3) Tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran dengan Self Efficacy terhadap kemampuan konsep matematis.
Pengaruh Penerapan Model Learning Cycle 7E terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis ditinjau berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMPN 31 Pekanbaru Hayatun Nufus; Cut Wira; Annisah Kurniati
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.168 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7730

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, 3) untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan quasi experiment dan desain yang digunakan adalah the non equivalent post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 31 Pekanbaru yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel kelas VII.1 dan VII.2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, dan obeservasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal post-test kemampuan pemecahan masalah matematis, angket kemandirian belajar dan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data di dapat kesimpulan bahwa: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 31 Pekanbaru, 2) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah  3) tidak terdapat terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Search Solve Create and Share Di Kelas VIII Putri Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia Rahmatal Karima; Aniswita Aniswita; Pipit Firmanti
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.935 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7746

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan cara siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah yang diberikan guru. Keterampilan dalam memecahkan masalah matematika yang dimiliki siswa masih sangat kurang. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Search Solve Create and Share. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Search Solve Create and Share. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian pra eksperimen dengan rancangan penelitian The Static Group Comparison: Randomized Control- Group Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Putri Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia dengan  kelas VIII 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 6 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh dari 28 siswa terdapat 53,6% siswa termasuk kategori baik sekali, 17,8% siswa kategori baik, 14,3% kategori cukup dan 14,3% kategori kurang. Adapun diperoleh thitung = 3,16 sehingga kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Search Solve Create and Share lebih baik dari konvensional.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis berdasarkan Self Regulated Siswa SMP/MTs Resty Fauziah; H Hasanuddin; Zulkifli M Nuh
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.705 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.8073

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan self regulated siswa SMP/MTs. Penelitian ini mengunakan desain faktorial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tambang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-4 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diterapkan model pembelajaran MID dengan siswa yang diterapkan pembelajaran konvensional. (2) Terdapat perbedaan pemahaman konsep matematis siswa yang memiliki self regulated pada kelas eksperimen dan siswa yang memiliki self regulated pada kelas kontrol. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran MID dengan self regulated terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Secara umum model  pembelajaran MID erpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan self regulated siswa SMP Negeri 3 Tambang.
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Kelas VIII.C di SMP Negeri 1 Bukittinggi An Nisaa Alfafah; Aniswita Aniswita; Pipit Firmanti
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.229 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.8064

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif matematika merupakan kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Kemampuan ini terdiri dari tiga indikator, yaitu kefasihan, keluwesan dan kebaruan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa SMP N 1 Bukit Tinggi dalam memecahkan masalah matematika yang memuat kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dengan instrumen penelitian berupa soal tes uraian/essay. Instrumen soal tes dikembangkan melalui kegiatan perancangan soal tes, uji validitas soal tes, dan uji coba soal tes. Teknik analisis data menggunakan tabulasi data, yang dilanjutkan dengan menentukan kategori tingkat kemampuan berpikir kreatif, menyajikan data, mendeskripsikan dan menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dalam menjawab soal tes kemampuan berpikir kreatif matematika dalam memecahkan masalah matematika terkategori dalam beberapa tingkatan. Terdapat 4 siswa(12,5%) berada pada TKBK 4 (Sangat Kreatif), 25 siswa(78,125%) berada pada TKBK 3 (Kreatif), 2 siswa (6,25%) berada pada TKBK 2 (Cukup Kreatif), dan terdapat 1 siswa (3,125%) berada pada TKBK 1 (Kurang Kreatif).
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Eksploratif Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa Berdasarkan Kepercayaan Diri Siswa SMP Agustina Anggraini; Lies Andriani
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.306 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7807

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif jika berdasarkan kepercayaan diri siswa SMP N 4 Tambang. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan uji anova dua jalan. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif, 2) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif jika berdasarkan kepercayaan diri siswa, 3) Tidak terdapat pengaruh interaksi penerapan model eksploratif dan kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model eksploratif berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematis berdasarkan kepercayaan diri siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru.
Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Metakognitif terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMP/MTs A. Asmawati; R. Risnawati; Ramon Muhandaz
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.7 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7813

Abstract

Kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan pembelajaran matematika yang harus dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran metakognitif terhadap kemampuan koneksi matematis berdasarkan kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan desain The Nonequivalent Posttest Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII.7 sebagai kelas eksperimen dan VII.8 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian ini berupa tes kemampuan koneksi matematis, angket kemandirian belajar dan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk hipotesis 1 adalah uji-t sedangkan untuk hipotesis 2 dan 3 menggunakan anova dua arah. Hasil analisis data dengan menggunakan uji-t menunjukkan nilai  sehingga disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran metakognitif dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan strategi pembelajaran metakognitif. Kemampuan koneksi matematis siswa di kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, dimana nilai rata-rata kelas eksperimen adalah  dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah Hasil analisis data menggunakan anova dua arah menunjukkan  sehingga disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah dan menunjukkan  sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemandirian belajar siswa dalam mempengaruhi kemampuan koneksi matematis siswa. Hasil tersebut mengidentifikasi bahwa strategi pembelajaran metakognitif mempengaruhi kemampuan koneksi matematis. Hasil penelitian ini dapat digunakan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya kemampuan koneksi matematis.
Pengaruh Penerapan Pendekatan Open-Ended terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pekanbaru Rahayu Lestari; Depriwana Rahmi; Risnawati Risnawati
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.354 KB) | DOI: 10.24014/juring.v%vi%i.7664

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Open-Ended dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa pendekatan pembelajaran Open-Ended berdasarkan kemandirian belajar siswa pada siswa SMPN 2 Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan desain The Nonequivalent Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMPN 2 Pekanbaru tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan sampel kelas VIII 2 sebagai kelas eksperimen dan VIII 3 sebagai kelas kontrol.Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan angket untuk mengukut kemandirian belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa 1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Open-Ended dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa pendekatan pembelajaran Open-Ended;. 2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah; 3) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran Open-Ended dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis berdasarkan Self Regulated Learning Siswa Sekolah Menengah Pertama Ade Setiawarni; Depriwana Rahmi; Risnawati Risnawati
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.228 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7663

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta dilapangan yang  menunjukkan masih terdapat siswa di SMP Negeri 1 Kampa yang belum optimal memiliki kemampuan koneksi matematis. Adapun hipotesis penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada atau tidaknya terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan  pendekatan RME dengan siswa yang memperoleh pembelajaran tanpa pendekatan RME, mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memiliki Self Regulated Learning belajar tinggi, sedang, dan rendah dan ada atau tidak terdapat interaksi antara pendekatan RME dan  Self Regulated Learning belajar siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan desain The Nonequivalent Postest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Kampa tahun ajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.1 dan VIII.2. Teknik analisis data yang digunakan untuk hipotesis pertama adalah Uji-t sedangkan untuk hipotesis kedua dan ketiga menggunakan anova dua arah. Hasil analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan nilai thitung= 3,470 > ttabel=2,006 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan RME dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa pendekatan RME. Hasil analisis data dengan menggunakan uji anova dua arah untuk  menunjukkan F(B)hitung=95,1 > F(B)tabel=3,19 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memiliki Self Regulated Learning belajar tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan F(A×B)hitung=-47,2 < F(A×B)tabel=3,19 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pendekatan RME dan  Self Regulated Learning belajar siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa.

Page 1 of 1 | Total Record : 10