cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
InComTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer
ISSN : 20854822     EISSN : 25796089     DOI : -
Program Studi Magister Teknik Elektro UMB menerbitkan Jurnal InComTech sebagai wadah bagi para akademisi, praktisi dan penggiat lainnya dalam bidang telekomunikasi dan computer (Information and Communication Technology/ICT) untuk menerbitkan karya tulisnya. Bidang-bidang yang menjadi bahasan jurnal ini meliputi teknologi, bisnis dan regulasi di bidang ICT, seperti (namun tak terbatas), teknologi IP, Wireless technology, Internet of Things, Microwaves, digital broadcasting, Fiber optik, strategi bisnis ICT, sumber daya manusia ICT, perencanaan bisnis, regulasi NGN, security in ICT, cyberlaw.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2016)" : 5 Documents clear
Survei Penelitian Pengenalan Pola dalam Identifikasi Biometrik Regina Lionnie; Mudrik Alaydrus
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i1.1162

Abstract

Pengenalan pola memainkan peranan yang penting dalam identifikasibiometrik. Hal ini dikarenakan pengenalan pola dalam identifikasibiometrik membantu pihak berwenang dalam mengungkap identitasseorang kriminal. Pengenalan pola identifikasi biometrik dalam imageprocessing mencakup pengenalan pola wajah, geometri dari sebuahtangan, iris dan retina dari organ mata, sklera mata, pembuluh darah,tanda kulit dan rambut tubuh. Pengenalan pola identifikasi biometrikmembutuhkan metode pengenalan pola yang akurat, pemilihan tahap praproses dan metode klasifikasi yang sesuai. Pada survei paper ini dibahasmengenai beberapa metode tahap pra proses seperti Averaging Filter,Histogram, Desaturation, Binerisation dan Image Alignment. Metodepengenalan pola yang dibahas pada paper ini adalah Gabor Features,Local Binary Pattern, Local Gabor Binary Pattern dan Haar WaveletTransform. Sedangkan metode klasifikasi yang dibahas adalah Euclideandistance, Chi-square distance dan Histogram Matching. Agar dapatmemberikan hasil terbaik, setiap sistem pengenalan pola tidak dapatmenggunakan metode yang sama untuk mengenali pola identifikasibiometrik yang berbeda. Dibutuhkan penelitian dalam penggunaanmetode pra proses, ekstraksi fitur dan klasifikasi untuk setiap identifikasibiometrik yang ingin dikenali polanya.
Analisis Perencanaan Jaringan LTE di Pita Frekuensi 3500 MHz dengan Mode TDD dan FDD Dheni Kuncoro Adri Saputro
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i1.1163

Abstract

Perkembangan telekomunikasi saat ini mengalami kemajuan yangsangat pesat. kemajuan dalam telekomunikasi ini seiring denganpeningkatan jumlah pengiriman data. Hal ini memicu munculnya erabroadband yang dapat mengatasi masalah pengiriman data yang lebihbesar dengan waktu yang lebih cepat. Teknologi LTE (Long TermEvolution) merupakan salah satu teknologi dari era broadband yangdapat menawarkan kecepatan akses data mencapai 100 Mbps atausekitar 4 kali kecepatan teknologi HSPA+. Salah satu hal yang menjadipermasalahan dalam implementasi LTE di Indonesia adalah alokasifrekuensi. LTE memang memberikan beberapa alternatif alokasifrekuensi yang dapat digunakan seperti 700, 850, 900, 1800, 2100 dan2600 MHz dan dengan lebar pita yang dapat disesuaikan yaitu 5, 10, 15dan 20 MHz. Namun pada pita frekuensi tersebut telah dialokasikanuntuk jaringan lain maka frekuensi 3500 MHz dapat diambil sebagaialternatif untuk penerapan LTE. Dalam perencanaan jaringan LTEdikenal mode FDD dan TDD sebagai akses komunikasi antara jaringan(eNB) ke penerima (UE). Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan didaerah pulau Batam yang mewakili karakteristik geografis yangberagam di Indonesia, kemudian melakukan pengukuran pada setiapmode dengan disesuaikan lebar bandwidth berdasarkan throughputmelalui pengukuran uplink throughput dan downlink throughputkemudian parameter coverage melalui pengukuran SINR dan RSRPsehingga diperoleh analisa untuk penerapan frekuensi 3500 MHzsebagai frekuensi alternatif untuk perencanaan jaringan LTE diIndonesia.
Analisis Tekno Ekonomi Kelayakan Migrasi Jaringan 2G/3G ke 4G LTE Pada Frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz di DKI Jakarta Rangga Yudha Utama
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i1.1164

Abstract

Tantangan penyediaan jaringan komunikasi nirkabel yang handaldengan kapasitas sistem yang tinggi tidak terlepas dari biaya investasiyang tinggi. Pemanfaatan resource spectrum secara efisien yangsemaksimal mungkin merupakan salah satu solusi untuk mengatasibiaya investasi yang tinggi. Penelitian ini mem-fokuskan pada analisistekno ekonomi implementasi secara co-existance antara jaringan 2G/3Gexisting dan 4G LTE sesuai dengan tingkat prosentase pertumbuhanpelanggan nirkabel layanan data (2015-2019) dengan membandingkanmana yang lebih ekonomis apakah menggunakan resource spektrumfrekuensi di 900MHz atau 1800MHz.Pada penelitian ini model analisa yang digunakan berdasarkan prinsiptekno-ekonomi dengan metoda capacity estimation dan coverageplanning untuk menentukan perancangan teknologi 4G LTE dan metodaDCF untuk menganalisa secara ekonomi dalam mengukur kelayakanbiaya yang dikeluarkan untuk implementasi 4G LTE tersebut denganmemanfaatkan resource spectrum frekuensi secara efisien pada operatorselluler Indosat Ooredoo.Hasil dari penelitian menunjukan bahwa implementasi migrasi jaringan2G/3G ke 4G LTE pada frekuensi 1800MHz menggunakan bandwidth10 MHz dari perhitungan ekonomi menghasilkan hasil yang lebihefisien dan layak untuk di implementasikan. Diperoleh diperoleh nilaiNPV positif sebesar Rp107.749.194.676 dan IRR sebesar 31.07%,dengan nilai Pay Back Period 3 Tahun 6 Bulan. Dibandingkan denganpenggelaran 4G LTE pada frekuensi 900MHz dengan bandwidth 5MHzdiperoleh nilai NPV positif sebesar Rp 61.075.272.890, namun IRRhanya sebesar 1,71% (dibawah suku bunga perbankan), dengan nilaiPay Back Period 4 Tahun 1 Bulan.
Analisis Jaringan LTE Pada Frekuensi 700 MHz Dan 1800 MHz Area Kabupaten Bekasi Dengan Pendekatan Tekno Ekonomi Ketty Siti Salamah
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i1.1165

Abstract

Upaya peningkatan layanan yaitu dengan mengimplementasikanteknologi yang lebih handal dari segi kecepatan akses maupun kapasitasserta ekspansi jangkauan. Teknologi Long Term Evolution (LTE) dapatmenjadi jawaban atas kebutuhan tersebut. Pemanfaatan spektrumDigital Dividend dan LTE memungkinkan pembangunan broadbandpaling efisien, khususnya untuk menjangkau wilayah - wilayah yangsulit dijangkau. Implementasi LTE di pita frekuensi Digital Dividendmenyediakan solusi paling ideal untuk mempercepat ketersediaan aksesbroadband yang terjangkau secara universal kepada seluruh masyarakatdalam rangka memenuhi target cakupan dan kapasitas. Model analisayang digunakan berdasarkan prinsip tekno-ekonomi denganmenggunakan metoda capacity and coverage dimensioning untukmenentukan perancangan teknologi LTE. Penelitian ini bertujuanmemberikan gambaran site yang diperlukan untuk penerapan teknologiLTE pada frekuensi 700 MHz dan 1800 MHz. Dan metoda CBA untukmenganalisa secara ekonomi dan mengukur kelayakan biaya yangdikeluarkan untuk implementasi LTE tersebut. Dua skenario yangdigunakan dan dibedakan dengan frekuensi 700 MHz dan 1800 MHzdan bandwidth 5 MHz, 10 MHz, 15 MHz dan 20 MHz. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa minimal bandwidth yang diperlukan agarimplementasi LTE layak digunakan adalah 15 MHz.
Strategi LPS-RTV Dalam Era Siaran Digital Yang Menjadi Salah Satu Penyelenggara Multipleksing Di Wilayah Jabodetabek Muslim Muslim; Iwan Krisnadi
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i1.1161

Abstract

Dengan perkembangan Teknologi konvergensi, serta mengacu padaperaturan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Nomor36/PER/M. KOMINFO/11/2012. tentang Persyaratan Teknis Alat danPerangkat Pemancar Televisi Siaran Digital Berbasis Standar DigitalVideo Broadcasting Terrestrial – Second Generation DVB-T2. Yangmana standar generasi kedua ini memiliki keunggulan dari generasisebelumnya diantaranya ada penghematan 50% daya dan tambahankapasitas data ratenya mencapai 40 Mbit/s. Dengan menggunakanCOFDM – Modulasi 64QAM untuk penerimaan tidak bergerak dan256QAM untuk HDTV. Digital Video Broadcasting generasi kedua(DVB-T2) ini sebagai standar yang resmi digunakan di Indonesia.Dengan menggunakan Analisa SWOT kinerja di suatu instansi dapat dilihat apakah Strategi perusahaan tersebut masih sesuai untuk dijalankanoleh manajemen perusahaan itu untuk mencapai tujuan yang diharapkankedepannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 5