cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
InComTech: Jurnal Telekomunikasi dan Komputer
ISSN : 20854822     EISSN : 25796089     DOI : -
Program Studi Magister Teknik Elektro UMB menerbitkan Jurnal InComTech sebagai wadah bagi para akademisi, praktisi dan penggiat lainnya dalam bidang telekomunikasi dan computer (Information and Communication Technology/ICT) untuk menerbitkan karya tulisnya. Bidang-bidang yang menjadi bahasan jurnal ini meliputi teknologi, bisnis dan regulasi di bidang ICT, seperti (namun tak terbatas), teknologi IP, Wireless technology, Internet of Things, Microwaves, digital broadcasting, Fiber optik, strategi bisnis ICT, sumber daya manusia ICT, perencanaan bisnis, regulasi NGN, security in ICT, cyberlaw.
Arjuna Subject : -
Articles 198 Documents
Analisis Interferensi Frekuensi Radar Cuaca C-Band di Indonesia Eko Wardoyo
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v5i2.1139

Abstract

Pada World Radio Conference 2003 (WRC-03), The International Telecomunications Union (ITU) merekomendasikan alokasi baru untuk frekuensi bebas pada spectrum, 5470 – 5725 MHz. Sebagaimana diketahui beberapa system berjalan seperti Radar cuaca, Radar Satelite dan radar militer memiliki potensi untuk terinterferensi dengan alokasi baru ini. Sehingga untuk meminimalisir potensi gangguan pada radar sistem tersebut maka ditetapkan suatu algoritma yang disebut Dynamic Frequency Selection (DFS). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga akhir tahun 2012 mengoperasikan 27 Radar Cuaca C-Band dengan Frekuensi kisaran 5 GHz (5.6 – 5.65) Ghz. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi Interferensi Frekuensi operasional Radar Cuaca C-Band di Indonesia dengan menerapkan metode Silent Mode pada radar cuaca untuk mendapatkan data sumber interferensi, pengukuran frekuensi di lingkungan operasional radar dan upaya proteksinya dengan melakukan analisis teknik terhadap spesifikasi operasional radar C-Band yang di Operasikan BMKG dengan parameter algoritma DFS sehingga dapat diketahui efektifitas kinerja DFS-ETSI dalam memproteksi Radar C-Band BMKG. Selain itu juga dilakukan diskusi dan analisis regulasi dan peraturan perundang-undangan dalam tataran internasional dan nasional khususnya terkait operasional Radar C-Band. Sehingga diketahui adanya kelemahan pada algoritma DFS yang ada dan disampaikan saran perubahan serta usulan proteksi radar C-Band kepada regulator telekomunikasi di Indonesia
Analisis Tekno Ekonomi Perancangan Migrasi 2G/3G ke 4G (LTE) Harry Chrismanaria; Kus Prayoga Kurniawan
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 3 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i3.1175

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan informasi dan komunikasi terus berkembang pesat dari waktu ke waktu. Menyebabkan pihak penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler dituntut untuk berkembang guna memenuhi keragaman kebutuhan konsumennya Area Kota Bekasi merupakan area dengan prospek akan penggunaan layanan data yang tinggi karena merupakan pusat bisnis, perkantoran, perumahan dan perbelanjaan, sehingga pada area tersebut sangat cocok untuk dibuat analisis perencanaan jaringan migrasi 2G/3G ke 4G LTE. Upaya peningkatan layanan yaitu dengan mengimplementasikan teknologi yang lebih handal dari segi kecepatan akses maupun kapasitas serta ekspansi jangkauan. Teknologi Long Term Evolution(LTE) dapat menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut. Di penelitian ini dianalisa secara teknologi dan ekonomi terhadap implementasi LTE pada jaringan operator XYZ. Model analisa yang digunakan berdasarkan prinsip tekno ekonomi dengan menggunakan metoda capacity and coverage estimation untuk menentukan perancangan teknologi LTE dan metoda DCF untuk menganalisa secara ekonomi dan mengukur kelayakan biaya yang dikeluarkan untuk implementasi LTE tersebut. Ada 3 Skenario untuk simulasi teknoeknomi yaitu Pesimis, Moderat dan Optimis. Dari simulasi skenario yang dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu NPV terbesar diperoleh berdasarkan skenario pertama dengan revenue optimis dengan pencapaian NPV sebesar Rp. 235.743.544.721,24, IRR sebesar 6% , dan waktu balik modal pada tahun ke 4 dan bulan ke 6. Untuk skenario kedua dengan pencapaian NPV sebesar Rp. 65.217.367.323,14, IRR sebesar 10% , dan waktu balik modal pada tahun ke 3 dan bulan ke 6. , diperoleh bahwa kemungkinan nilai NPV akan tetap positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi LTE di wilayah Bekasi adalah layak untuk diimplementasikan.
Efisiensi Biaya dan Optimasi Data Rate pada Jaringan System Banking Online Andi Rosano; Bambang Setiawan; Iwan Krisnadi
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 2, No 2 (2011)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v2i2.1107

Abstract

Operasional dan pelayanan kepada nasabah suatu bank dengan system online sangat tergantung kepada kinerja dari jaringan komunikasi data, baik komunikasi data antara kantor pusat dengan kantor cabang maupun pelayanan langsung kepada nasabah melalui terminal atau channel transaksi.Biaya suatu bank untuk mengoperasikan jaringan komunikasi data merupakan salah satu biaya operasional bank yang terbesar. Usaha melakukan efisiensi biaya dan optimasi pemakaian data rate jaringan system banking online harus dilakukan guna menurunkan biaya operasional sekaligus peningkatan kinerja jaringan. Untuk itu digunakan kerangka kerja terukur berdasarkan e-TOM (Enhanced Telecom Operation Map).Untuk mendapatkan nilai-nilai Key Performance Indicators (KPI) dilakukan pengukuran terhadap besarnya data rate yang diperlukan oleh banking system, jumlah seluruh paket data yang ditransmisikan, besarnya data yang mampu ditransmisikan, dan banyaknya data yang tak dikehendaki pada segmen jaringan.Berdasarkan Key Performance Indicators (KPI) tersebut dilakukan perubahan setting data rate dan pengaturan alokasi port data komunikasi pada segmen jaringan hingga didapatkan nilai KPI terbaik.
Survei Penelitian Pengenalan Pola dalam Identifikasi Biometrik Regina Lionnie; Mudrik Alaydrus
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i1.1162

Abstract

Pengenalan pola memainkan peranan yang penting dalam identifikasibiometrik. Hal ini dikarenakan pengenalan pola dalam identifikasibiometrik membantu pihak berwenang dalam mengungkap identitasseorang kriminal. Pengenalan pola identifikasi biometrik dalam imageprocessing mencakup pengenalan pola wajah, geometri dari sebuahtangan, iris dan retina dari organ mata, sklera mata, pembuluh darah,tanda kulit dan rambut tubuh. Pengenalan pola identifikasi biometrikmembutuhkan metode pengenalan pola yang akurat, pemilihan tahap praproses dan metode klasifikasi yang sesuai. Pada survei paper ini dibahasmengenai beberapa metode tahap pra proses seperti Averaging Filter,Histogram, Desaturation, Binerisation dan Image Alignment. Metodepengenalan pola yang dibahas pada paper ini adalah Gabor Features,Local Binary Pattern, Local Gabor Binary Pattern dan Haar WaveletTransform. Sedangkan metode klasifikasi yang dibahas adalah Euclideandistance, Chi-square distance dan Histogram Matching. Agar dapatmemberikan hasil terbaik, setiap sistem pengenalan pola tidak dapatmenggunakan metode yang sama untuk mengenali pola identifikasibiometrik yang berbeda. Dibutuhkan penelitian dalam penggunaanmetode pra proses, ekstraksi fitur dan klasifikasi untuk setiap identifikasibiometrik yang ingin dikenali polanya.
Strategi Pemasaran Produk VSAT Kuband Pada Layanan Internet dengan Pendekatan Analisa Five Porters dan Fuzzy SWOT Nurcahyono Nurcahyono; Waseso Segoro; Minarminata Vera Bakara
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v4i2.1130

Abstract

Penelitian ini mencoba untuk menganalisa posisi produk Kuband VSATpada pasar internet di Indonesia dengan menggunakan analisa FivePorters dan untuk menentukan pilihan strategi pengembanganpemasaran produk VSAT Kuband dengan menggunakan analisa FuzzySWOT. Obyek penelitian dilakukan pada PT. X di Indonesia denganmenggunakan data kuesioner dari tujuh responden yang memilikikompetensi di bidang VSAT Kuband. Hasil analisa menggunakan FivePorters menerangkan bahwa peluang produk VSAT Kuband cukupkompetitif dengan nilai Middle. Untuk hambatan faktor eksternalterbesar adalah ancaman dari pesaing (83%) dan ancaman produksubstitusi (57%). Hasil analisia Fuzzy SWOT menempatkan koordinatmatriks SWOT dalam posisi Threats Weakness (-0,64, -1,05) untukkondisi Pesimis, dalam posisi Strength Opportunity (1,74, 1,73) untukkondisi Kemungkinan dan dalam posisi Strength Opportunity (2,97,3,08) untuk kondisi optimis. Hasil ini menunjukkan bahwa produkVSAT Kuband berada dalam kuadran Strength Opportunity (SO). Olehkarena itu strategi pemasaran yang agresif dengan menggunakanKekuatan untuk memanfaatkan Peluang yang ada dapat diterapkan.
Penggelaran Teknologi HSPA+ di Indonesia Rahmad Hidayat
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 1, No 2 (2010)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v1i2.1098

Abstract

Akses data kecepatan lebih tinggi melalui jalur nirkabel memungkinkan dilayani oleh teknologi High Speed Packet Access Evolved (HSPA+). HSPA+ mampu meningkatkan kemampuan broadband mobile dengan kecepatan data sampai 42 Mbps dengan latensi dan delay yang rendah . Kemampuan ini diperoleh dariadanya penambahan teknologi HOM (High Order Modulation), 2x2 MIMO(Multiple Input Multiple Output) dan DTX / DRX (Discontinuous Transmissionand Reception) pada platform WCDMA. HSPA+ merupakan evolusi HSPAyang memungkinkan peningkatan upgrade dengan biaya relatif lebih rendah.Tulisan ini akan mendeskripsikan spesifikasi teknologi HSPA+ dan peluangnyayang cukup besar untuk digelar bagi peningkatan infrastruktur Information andCommunication Technology (ICT) di Indonesia.
Studi Perbandingan Throughput pada Algoritma Pemetaan eOCSA dan Ohseki pada Teknologi WiMAX Mobile dengan Menggunakan Teknologi OFDMA Yudiastuti Yudiastuti
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v4i1.1121

Abstract

Sistem Mobile WiMAX berdasarkan pada standard IEEE 802.16emembutuhkan alokasi semua sumber daya downlink yang dipetakankedalam wilayah persegi empat dalam dua dimensi peta Time-Frequency . Dimana teknologi yang digunakan adalah OFDMA(Orthogonal Frequency Division Multiple Access).Sudah banyakproposal algoritma pemetaan yang pernah diajukan para peneliti.Namun algoritma yang simple untuk diimplementasikan dan memilikiefisiensi throughput yang bagus adalah eOCSA yang diajukan olehChakchai So-In dkk. Dalam tugas akhir ini algoritma eOCSA akandibandingkan dengan salah satu algoritma yang pernah diajukansebelumnya yaitu algoritma Ohseki. Dari perhitungan diperoleh bahwaalgoritma pemetaan eOCSA lebih efisien dibandingkan algoritmaOhseki, dimana efisiensi algoritma eOCSA 87.54 % sedangkanalgoritma Ohseki 69.8 %.
Analisis dan Perencanaan Strategis Pengembangan Infrastruktur Jaringan TIK Sustono Sustono
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 5, No 3 (2014)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v5i3.1144

Abstract

Yayasan Pendidikan XYZ dalam penerapan dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memerlukan perencanaan, strategi dan dana yang sangat besar. Yayasan XYZ telah memiliki masterplan yang berisi rencana pengembangan TIK. Penggunaan TIK di Yayasan Pendidikan XYZ saat ini sudah cukup banyak dan berkembang dengan cepat. Hampir tiap unit dan bagian menggunakan SI/TI dalam membantu pelaksanaan proses pekerjaan, pembelajaran setiap hari, tetapi tidak ada keseragaman dan keteraturan dalam pengembangan yang ada. Kebanyakan pembangunan aplikasi tersebut tidak mempertimbangkan integrasi antar sistem, sehingga koordinasi pekerjaan, pengajaran antar unit dan bagian menjadi tidak optimal dan mengakibatkan terjadi duplikasi pekerjaan dimana mana. Dokumen masterplan harus ditindak lanjuti atau dilaksanakan, karena jika tidak dapat diibaratkan hanya sebagai wacana yang tidak memberikan nilai tambah bagi program pengembangan TIK bagi sebuah lembaga atau organisasi. Adapun metode yang akan dilakukan menggunakan metode Ward and Peppard dan tool yang akan digunakan untuk analisis, SWOT, PEST, untuk selanjutnya menentukan rencana strategis pengembangan infrastruktur jaringan TIK di lingkungan Yayasan Pendidikan XYZ rencana strategis terdiri dari tiga aspek yaitu kebijakan pengembangan infrastruktur jaringan TIK, program pengembangan infrastruktur TIK, dan program kompetensi sdm pengelola TIK.
Internet of Things Smart Agriculture on ZigBee: A Systematic Review Taufik Hidayat
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v8i1.2146

Abstract

Teknologi WSN kini semakin meningkat diakhir-akhirnya dan banyak diterapkan diberbagai bidang. Salah satu dari penerapan WSN seperti pada Agiculture yang berbasis Internet of things. WSN ini contoh seperti ZigBee, penerapan ZigBee pada Agiculture sangat membantu pada berbagai bidang Agiculture dimulai dari system control irigasi, pemantauan iklim pada Agiculture serta pengendalian system control rantai makan pada system Agiculture. Internet of things ini mendukung system Agiculture untuk memberikan komunikasi pada sensor-sensor yang ada di Aguculture ini. Sistem Agiculture ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas maupun prediksi masalah yang ada di system pertanian. Systematic riview ini memberikan gambaran bahwa teknologi Internet of things di Agiculture sangat berpontensi baik karena dapat meningkat para petani dalam operasional produksi pangan maupun ternak.
Mengukur Cash Conversion Cycle Perusahaan Terbuka Operator Telekomunikasi Seluler Di Indonesia Dalam Keterkaitannya Dengan Kinerja Pengelolaan Modal Kerja Beny Benardi; Minarnita Verawati Bakara
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v3i1.1112

Abstract

Tingkat kinerja pengelolaan modal kerja perusahaan terbuka operatortelekomunikasi selular di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktorkeuangan yang yang dapat diukur menggunakan rasio keuangan. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja perusahaan melaluiparameter Cash Conversion Cycle (CCC) Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh perusahaan terbuka operator telekomunikasi selular yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2010. Sampel terdiridari 5 perusahaan terbuka bidang telekomunikasi. Pengaruh variabel CCCterhadap ROA dan ROE diteliti menggunakan metode analisis korelasiPearson. Hasil penelitian menyajikan analisa parameter Days SalesOutstanding (DSO), Days Inventory Outstanding (DIO) dan Days PayableOutstanding (DPO) masing-masing operator telekomunikasi selulartersebut. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai CCC perusahaanterbuka sebesar -68,96 hari.

Page 1 of 20 | Total Record : 198