cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
lppmsyedza@gmail.com
Editorial Address
jln Prof.Dr.Hamka No..228 Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
ISSN : 20878508     EISSN : 25409611     DOI : 10.30633
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Kesehatan Medika Saintika adalah Jurnal Kesehatan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Stikes Syedza Saintika Padang dua kali setahun pada setiap bulan Juni dan Desember. Proses penyerahan naskah terbuka sepanjang tahun. Semua naskah yang dikirim akan melalui peer review ganda dan ulasan editorial sebelum diberikan penerimaan publikasi. Dikelola sebagai media informasi dan pengetahuan ilmiah, Jurnal Kesehatan Medika saintika meliputi banyak literatur, artikel penelitian, dan studi kasus yang berfokus pada bidang Kebidanan, Ilmu Keperawatan, Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Biomedik.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017" : 10 Documents clear
PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RSUMAYJEN H.A. THALIB KABUPATEN KERINCI vino rika nofia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201787-991

Abstract

ABSTRAK Keterbatasan dalam sarana dan prasarana, mengakibatkan kurangnya motivasi dalam bekerja dan beberapa perawat terlambat dalam bekerja yang mengakibatkan tidak disiplin. Permasalahan ini berhubungan dengan kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja perawat di ruangan rawat inap RSU mayjen H.A. Thalib Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian surveyanalitikdesaincross sectional study yaitu melihat hubungan antara variabel independen dan dependen. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 30 Juni-22 Juli2016 di ruangan rawat inap RSU mayjen H.A. Thalib Kerinci. Populasi penelitian ini adalah 102 orang d jumlah sampel yaitu 51 orang. Sampel diambil secara rendom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di ruang rawat inap RSU Mayjen H.A.Thalib Kerinci 84,9% responden memiliki kinerja yang baik, 54,7 % responden memiliki motivasi kerja yang baik, 84,9% respondenmemiliki disiplin kerja yang baik, terdapat  hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat(p=0,012), dan terdapathubungan antara disiplin kerja dengan kinerja perawat (p=0,000). Kesimpulan penelitian ini bahwa semakin tinggi motivasi kerja perawat maka semakin tinggi juga kinerja perawat dan semakin tinggi disiplin kerja perawat maka semakin tinggi juga kinerja perawat. Dan hasil penelitian ini diharapkan untuk lebih ditingkatkan lagi kinerja, motivasi dan disiplin kerja perawat. Kata kunci: Kinerja; motivasi kerja; disiplin kerjaABSTRACT Deficient in facilities and infrastructure, resulting in a lack of motivation in the work and several nurses working late in the resulting discipline. This problem is related to performance. This study aims to determine the factors associated with the performance of nurses in the inpatient room RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci. This type of research is that by using survey analysisdisign with cross sectional study. Correlation research is see the relationship between independent and dependent variables. The data collection was on 30 June to 22 July 2016 in the inpatient room RSU mayjen H.A. Thalib Kerinci.The population was 102 people and the total sample of 51 people. Samples were taken at random. The results showed in the inpatient room RSU Mayjen H.A. Thalib Kerinci that 84.9% of respondents has good performance, 54.7% of respondents has a good motivation, 84,9% of respondents has a good discipline, there is a significant relationship between work motivation and performance of nurses (p=0.016), and there is a significant relationship between work discipline and performance (p=0,000). The conclusion of this study that the higher work motivation nurse, the higher the performance of nurses and the higher work discipline nurse, the higher the performance of nurses. And the results of this study are expected to be further enhanced performance, motivation and discipline nurses. Key words: Performance; work motivation; work discipline 
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K4 ANTENATAL CARE DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK KILANGAN PADANG meldafia idaman
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/8812201720171-81

Abstract

Salah satu program untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah dengan melakukan pengawasan dan pemeriksaan  secara teratur sehingga dapat  mendektesi lebih dini keadaan-keadaan yang mengandung resiko kehamilan dan persalinan bagi ibu maupun janin. Penyebab kurangnya pencapaian target kunjungan ibu hamil dalam rangka Antenatal Care ini tentu saja sangat kompleks, namun pada dasarnya dominan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap kunjungan pelayanan Antenatal Care pada ibu hamil. Data yang didapat dari cakupan kujungan  ibu hamil di Puskesmas Lubuk Kilangan Padang pada tahun 2015, dari jumlah sasaran ibu hamil 1.093 orang, yang melakukan K4 80,4 %. Jumlah tersebut belum  memenuhi target cakupan kunjungan ibu hamil di Puskesmas Lubuk Kilangan Padang.Jenis penelitian adalah analitik dengan desain Cross Sectional. Tempat Penelitian ini  dilaksanakan di Puskesmas Lubuk Kilangan Padang pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan usia kehamilan 36-40minggu sebanyak 42 orang dan seluruh populasi dijadikan sampel (Total populasi). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Consecutive Sampling. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan hubungan  tingkat pengetahuan dengan kunjungan K4 Antenatal Care didapatkan nilai p= 0,00 (p< 0,05) dan  hubungan sikap dengan kunjungan K4 Antenatal Care didapatkan nilai p= 0,04 (p< 0,05).Simpulan penelitian ini terdapat hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kunjungan K4 Antenatal Care di Puskesmas Lubuk Kilangan Padang.Kata Kunci          : Kunjungan K4 Antenatal Care; Tingkat Pengetahuan; Sikap
KAJIAN KELEMBAGAAN SANITASI DALAM PENGEMBANGAN KEGIATAN PERDESAAN SEHAT DI KABUPATEN SIJUNJUNG Oktariyani Dasril
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201747-571

Abstract

Permasalahan sanitasi di Kabupaten Sijunjung merupakan permasalahan prioritas, dimana pada tahun 2014 hanya 63,4% masyarakat memiliki akses jamban yang sehat, sedangkan target jamban sehat 75%. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah menjalankan kebijakan dengan menggunakan pendekatan partisipasi masyarakat diantaranya peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat. Salah satu jenis kegiatan pemerintah adalah kegiatan perdesaan sehat di bawah kordinasi Deputi Sumber Daya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dimana kebijakan perdesaan sehat ini diarahkan pada percepatan pembangunan kualitas kesehatan yang bertumpu pada peningkatan kapasitas lembaga dan infrastruktur pelayanan kesehatan dasar di perdesaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan fungsi atas keberadaan kelembagaan sanitasi dalam meningkatkan kegiatan pemberdayaan pembangunan kesehatan di daerah tertingal yang dilihat dari pendekatan kemitraan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dengan informan yang terdiri dari satuan kerja perangkat daerah terkait dan forum masyarakat di tingkat kabupaten serta menggunakan metode diskusi kelompok dengan pemerintahan nagari, tokoh masyarakat dan anggota pokja di tingkat nagari.Hasil penelitian ini menggambarkan peran dan fungsi kelembagaan masyarakat melalui pendekatan kemitraan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan di tingkat kabupaten sudah berjalan dengan baik sesuai dengan perannya masing-masing. Namun di tingkat nagari peranan kelembagaan masyarakat ini belum berjalan sesuai dengan yang diinginkan, baik melalui pendekatan kemitraan, pemberdayaan masyarakat maupun pembinaan. Berdasarkan hal tersebut diperlukannya peningkatan pembinaan dari kabupaten kepada nagari melalui kerjasama dengan forum kabupaten sehat untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pokja nagari serta diperlukannya penguatan kelembagaan di tingkat nagari baik oleh pemerintahan nagari itu sendiri maupun oleh pemerintahan kabupaten agar peran dan fungsi kelembagaan masyarakat di nagari dapat berjalan optimal di masyarakat.  
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dalam Melakukan Hubungan Seks Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Mariani Medan Melia Pebrina
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201717-241

Abstract

ABSTRAK              Kehamilan merupakan salah satu peritiwa penting dalam kehidupan perempuan. Suatu peristiwa yang dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan terhadap kondisi fisik dan psikis perempuan, termasuk hubungan seksnya. Menurut Eisenberg beberapa pasangan akan mengalami penurunan kenikmatan dan gairah seksual 21% yang tidak mengalami kenikmatan sebelum kehamilan. Persentasi wanita yang tidak mengalami kenikmatan seksual ini meningkat menjadi 41% pada minggu ke-12 dari kehamilan, dan meningkat lagi menjadi 59% memasuki bulan kehamilan. Demikian pula pada minggu ke-12 kehamilan, kira-kira satu dari 10 pasangan sama sekali tidak melakukan hubungan seksual, memasuki bulan kesembilan sepertiganya menjadi pantang seksual. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dalam melakukan hubungan seks pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan desain Analitik dengan pendekatan cross sectional, Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 55 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik  Bersalin Mariani Medan pada tanggal 15 Februari 2010 s/d 5 April 2010. Analisa data digunakan uji statistik chi-cquare. Dari hasil uji chi-cquare disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisik ibu hamil dengan hubungan seks dimana (nilai p= 0,943), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara psikologis ibu hamil dengan hubungan seks dimana (nilai p= 0,317), dan ada hubungan yang signifikan antara mitos yang dianut ibu hamil dengan hubungan seks dimana (nilai p= 0,042). Disarankan kepada peneliti berikutnya agar dapat melanjutkan penelitian yang lebih mendalam yang berhubungan dengan hubungan seks selama kehamilan.
ANALISIS FAKTOR RISIKO INTRINSIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN PNEUMONIA PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Annisa Novita Sary
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201758-681

Abstract

Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi pada anak yang serius dan paling banyak menyebabkan kematian pada balita. Cakupan penemuan Pneumonia Puskesmas Andalas tahun 2015 sebesar 54,2%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik dengan kejadian Pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control study. Populasi yaitu semua pasien anak balita usia 12-59 bulan yang didiagnosis menderita Pneumonia di Puskesmas Andalas terhitung bulan Januari-April 2016. Jumlah sampel adalah 102 orang. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95% (p-value < 0,05). Analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik metode Backward LR. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor risiko yang berhubungan dengan Pneumonia pada anak balita di Puskesmas Andalas Kota Padang adalah riwayat pemberian ASI ekslusif (p=0,023; OR=2,752 ;95%CI=1,795-3,858), sedangkan status gizi (p=0,821; OR=0,813; 95%CI=0,333-1,985), BBLR (p=0,318; OR=2,545; 95%CI=0,620-10,458), riwayat imunisasi dasar (p=0,321; OR=1,607; 95%CI=0,734-3,517), dan riwayat pemberian Vit.A (p=0,091; OR=3,231; 95%CI=0,954-10,940), tidak terbukti secara signifikan sebagai faktor risiko Pneumonia Balita di Puskesmas Andalas Kota Padang. Diharapkan kepada orang tua balita untuk mengetahui tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup yang sehat.Kata Kunci : Faktor risiko, Pneumonia Balita, Case Control   ABSTRACT          Pneumonia is one of the infectious diseases in children and the most serious causes of death in infants. The coverage of Pneumonia at Health Center of Andalas in 2014 amounted to 45.1%. The purpose of this research was determine the relationship risk factors of intrinsic and extrinsic with the incidence of pneumonia on under five years old children in Health Center of Andalas in Padang. This research was observational analytic study with case control study design. The population was all patients children aged 12-59 months who were diagnosed with pneumonia in Health Center of Andalas in January-April 2016. The total sample were 102 people. Data was analyzed by univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The bivariate analysis using Chi-square test with 95% confidence level (p-value <0.05). Multivariate analysis was using logistic regression analysis methods Backward LR. The results showed that the risk factors associated with pneumonia in children under five in Health Center of Andalas Padang City were a history of exclusive breastfeeding (p = 0.023; OR = 2.752; 95% CI = 1.795 to 3.858), while the nutritional status (p = 0.821; OR = 0.813; 95% CI = 0.333 -1.985), low birth weight (p = 0.318; OR = 2.545; 95% CI = 0.620 to 10.458), basic immunization history (p = 0.321; OR = 1.607; 95% CI = 0.734 to 3.517), did not prove significant as a risk factor for pneumonia in children under five years old in Health Center of Andalas City of Padang. It was expected that parents of toddlers to learn about the importance of maintaining a healthy environment.Keywords: Risk factors, Pneumonia on Under Five Years Old, Case Control
HUBUNGAN MOTIVASI BERMAIN GAME ONLINE DENGAN ADIKSI GAME ONLINE PADA REMAJA Dwi Christina Rahayuningrum
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/8812201720179-161

Abstract

Adiksi game online saat ini menjadi permasalahan global. Game online  memiliki kecenderungan membuat pemainnya asik bermain game online hingga melupakan waktu Kelompok usia yang paling rentan akan adiksi game online ini adalah para remaja. Banyak studi yang telah menunjukkan bahwa adiksi game online memberikan dampak negatif psikososial gamer remaja. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi adiksi game online diantaranya motivasi bermain. Penelitian ini  merupakan penelitian dengan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi bermain dengan adiksi game online pada remaja. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas 7 dan 8 SMP N 13 Padang yang berjumlah 150 orang. Hasil penelitian menunjukkan remaja yang mengalami adiksi game online adalah 64,7%, motivasi remaja 66,7%. Terdapat hubungan antara motivasi bermain dengan adiksi game online,. Perawat jiwa perlu melakukan skrinning adiksi game online pada remaja kemudian memberikan upaya kerjasama dengan sekolah untuk membentuk Usaha Kesehatan Jiwa Sekolah (UKJS) serta memberikan terapi perilaku kognitif untuk menurunkan adiksi game online untuk mengembangkan konsep adiksi game online di Indonesia.The current online game additions are becoming a global issue. Online game has a tendency to make the players cool to play online games to forget the time The most vulnerable age group will be the addiction of this online game is the teenagers. Many studies have shown that online game addiction positively affects teens' psychosocial gamers. There are several factors that influence the online game addiction including play motivation. This research is a research with descriptive analytic design with cross sectional approach that aims to know the relationship of motivation to play with adiksi online game in adolescent. The sample in this research is the students of grade 7 and 8 SMP N 13 Padang which amounts to 150 people. The results showed adolescents who experienced online game addiction was 64.7%, teen motivation 66.7%. There is a relationship between the motivation of playing with online game addiction. Nurse of the soul needs to do online game addiction screening in adolescent then give effort co-operation with school to establish School Mental Health Business (UKJS) as well as provide cognitive behavioral therapy to decrease addiction game online to develop game addiction concept online in Indonesia.
GEJALA KESEHATAN YANG DIDERITA PENAMBANG EMAS AKIBAT PROSES PENAMBANGAN EMAS MENGGUNAKAN MERKURI (Hg) Gusliani Eka Putri
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201769-781

Abstract

Kegiatan tambang emas di Desa talakiak, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan masih secara Tradisional dengan menggunakan teknik amalgamasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dilapangan hasil menunjukkan bahwa sebagian besar penambang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti sepatu karet, masker dan sarung tangan. Hal ini dapat meningkatan resiko para penambang emas tersbut terpajan merkuri karena merkuri yang digunakan selama proses penambangan secara amalgamasi bisa masuk langsung dengan kulit dan inhalasi. Berdsarkan hasil kuisioner dan wawancara langsung dengan penambang kajian awal gangguan kesehatan yang banyak diderita penambang yaitu E17 (penyakit sendi-sendi kaku, nyeri otot, reumatik, ngilu, sendi kaki/tangan terasa kesemutan, pegal-pegal, mudah lelah, menggigil/gemetar, meriang, sakit pinggang dan dada terasa sakit), dan E17002 (penyakit kulit gatal-gatal/alergi) sebanyak 22 orang penambang dengan presentasi 39%. Kajian awal gangguan kesehatan para penambang dapat diperkuat dengan cara pengambilan sampel rambut atau urin yang akan dipelajari dalam penelitian selanjutnya. Gold mining activities in Talakiak Village, Sangir Subdistrict, South Solok Regency are Traditionally using amalgamation techniques. Based on observations and direct interviews in the field results show that most miners do not use Personal Protective Equipment (PPE) such as rubber boots, masks and gloves. This may increase the risk of gold miners exposed to mercury because the mercury used during the mining process by amalgamation can enter directly with the skin and inhalation. Based on questionnaires and direct interviews with miners of preliminary study of health disorders that many miners suffer from E17 (stiff joint disease, muscle pain, rheumatism, aches, foot / hand joints feel tingling, achy, tired, shivering / shaking, Fever, sore waist and chest pain), and E17002 (skin diseases of itching / itching / allergy) as much as 22 people miners with 39% presentation. Initial assessment of health disorders of miners can be strengthened by hair sampling or urine to be studied in further research
PENGARUH PEMBERIAN PERASAN LABU SIAM (SECHIUM EDULE) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI Etri Yanti
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201779-861

Abstract

Angka kejadian hipertensi  tahun demi tahun terus mengalami  peningkatan.  Selain tanpa gejala penyakit juga  menyebabakan berbagai komplikasi hingga kemataian. Penanganan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis. Labu siam merupakan salah satu pengobatan non farmakologis dan merupakan jenis sayuran yang umum dikonsumsi  masyarakat. Tetapi masyarakat tidak mengetahui  kegunaan labu siam sebagai terapi herbal untuk hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan labu siam terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.Jenis penelitian ini adalah Quast eksperiment  dengan pendekatan non equivalen comparison group pretest-posttest design.Tempat penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Tanah Kampung dengan Jumlah populasi 128 orang. sampel pada penelitian ini sebanyak 16 responden dalam satu kelompok. Pengambilan sampel menggunakan teknik Non random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran tekanan darah. Analisa data dilakukan dengan univariat dengan mencari rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian perasan labusiam dan analisa Bivariat diolah dengan uji  paired t-test dan independent sample test.Hasil analisa didapatkan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik 15,500 mmHg dan diastolik 9,000 mmHg dan p-value 0,000 setelah diberikan perasan labu siam.Kesimpulan terdapat pengaruh bermakna  antara perasan labu siam terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja puskesmas Tanah Kampung. Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar bekerjasama dengan puskesmas setempat dalam melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan kepada masyarakat terkait pemberian terapi secara non Farmakologis yaitu dengan perasan labu siam agar diterapkan dalam penanganan terhadap  tekanan darah pada penderita hipertensi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BELIMBING PADANG TAHUN 2016 Laila Rahmi
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/88122017201735-461

Abstract

Chronic Energy Deficiency (CED) is a condition of pregnant women who suffer from long-lasting food shortages with various health problems (Sayogo, 2007). An increase in the incidence of CED in pregnant women from the year 2013 (4.4%) to 2014 (4.9%) (Padang City Health Office). The purpose of this research is to know the factors related to CED in pregnant women at Puskesmas Belimbing Padang in 2016. This type of research is analytical with cross sectional design, conducted at Puskesmas Belimbing Padang in February until September 2016. Population is all pregnant women in Puskesmas Belimbing Padang with sample 42 people taken using consecutive sampling technique. Data were analyzed by univariate and bivariate using chi square test. More than half of pregnant women experience CED, have low incomes, and age at risk, and less than half of pregnant women with risky parity and with risky gestational distance. There is a relationship between family income, age, parity, and distance pregnancy with CED in pregnant women
Analisis Spasial Temporal Hubungan Kepadatan Penduduk Dan Ketinggian Tempat Dengan Kejadian DBD Kota Padang handayani, sri
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 8, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.093 KB) | DOI: 10.30633/88122017201725-341

Abstract

ABSTRAK  Kejadian DBD di kota padang terus meningkat pada tahun 2013 terjadi 998 kasus dan tahun 2014 terjadi 666 kasus. menurut HL. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, yaitu faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan. lingkungan ini termasuk kepadatan penduduk dan ketinggian tempat.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecepatan angin dan kepadatan penduduk dengan kejadian DBD. Penelitian ini menggunakan rancangan study kolerasi ( correlasion study ) merupakan jenis penelitian deskriptive yang pada hakikatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua  variabel pada situasi atau sekelompok subjek. Penelitian ini dilakukan di kota padang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita penyakit DBD di kota padang tahun  2015, yang tercatat dalam register DBD dinas kesehatan kota padang. berjumlah 2790 . sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan antara kepadatan penduduk dengan Kejadian DBD (p = 0, 360, r = 0,307). Ada hubungan yang bermakna yang berpola negatif hubungan antara ketinggian tempat dengan kejadian DBD (p = 0,038, r = - 0, 659). Tidak tidak ada hubungan antara kepadatan penduduk dengan kejadian DBD dan terdapat hubungan yang bermakna antara ketinggian tempat dengan kejadian DBD di kota padang. Diharapkan pihak kesehatan dapat menjadikan ketinggian tempat dan kepadatan penduduk sebagai salah satu landasan dalam melakukan penanggulangan penyakit DBD. Kata kunci : DBD; kepadatan penduduk; ketinggian tempat  ABSTRACT Incidence of DHF in Padang had increased, 998 cases in 2013 and 666 cases in 2014. According to HL. Blumm, there are four factors that affect the degree of public health : behaviour, environment, heredity, and health services. The environment includes population density and altitude. The aim of this study was to determine the relationship between wind direction, and population density with incidence of DHF.This study used a correlasion study design, a descriptive research which is essentially study or review of the relationship between two variables in a group situation or subject. This research was conducted in Padang. The populationof this study were all of DHF patients in Padang year  2015, which is recorded in the register of DHF in Health Department Padang City, which is 2790 population. All of population became sample in this study.The result showed, there was no correlation between density (p = 0, 360, r = 0.307) with DHF incident. There is a significant relationship with negative pattern between altitude and DHF incident (p = 0.038, r = - 0, 659).There is no relationship between population density and incidence of DHF. There is a significant relationship between altitude with incidence of dengue in the city of Padang. Health authorities should make a collaboration with the condition demografi so thats factors can be monitored well. Key Word                     : DHF, population density, altitude

Page 1 of 1 | Total Record : 10