cover
Contact Name
dr. Mitayani, M.Si. Med
Contact Email
mitayani.dr@gmail.com
Phone
+6281320074327
Journal Mail Official
sifa_medika@um-palembang.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Gedung F lantai 1 Jl. K.H. Balqhi, 13 Ulu, Seberang Ulu I, Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 2087233X     EISSN : 25806971     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Syifa MEDIKA published by Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Palembang is a peer-reviewed journal that published two times a year: September and March. Syifa MEDIKA is a national peer-reviewed and open access journal. We accept original article, case report, and literature review from all area of medicine, biomedicine, and publich health fields. Focus and Scope: All area of medicine, biomedicine, and publich health fields. Anatomy, Biomedicine, Pharmacology, Microbiology, Nutrition, Biochemistry, Physiology, Tropical Medicine, Public Health, Pediatric, Internal Medicine, Obstetry and Gynaecology, Dermatovenereology, Surgery, Neurology, Family Medicine, Medical Education.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" : 7 Documents clear
ANALISIS HUBUNGAN MASA KERJA DAN UMUR TERHADAP ROM AKTIF FLEXI BAHU PADA KULI PANGGUL
Syifa'Medika Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v13i2.5689

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang dengan banyak kegiatan perekonomian. Pekerja didominasi oleh pekerja di sektor informal yaitu 58,22%. Sektor informal merupakan sektor yang membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar, seperti buruh dan kuli, untuk melakukan kegiatan ekonomi. Tuntutan ekonomi yang tinggi membuat karyawan harus meningkatkan intensitas pekerjaannya Pekerja kuli panggul banyak ditemukan di daerah yang dekat dengan kegiatan ekonomi padat seperti pasar tradisional. Pekerjaan yang mengangkut beban seperti  kuli panggul umumnya menggunakan bahu untuk mengangkat dan memindahkan barang-barang. Gerakan sendi dinilai dengan rentang gerak yang dikenal sebagai Range of Motion (ROM). Pekerjaan memanggul beban di bahu dilakukan dengan lengan yang ditekukan (fleksi sendi bahu) untuk menahan pada saat barang dipindahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan usia dan masa kerja dengan Range of Motion (ROM) aktif Fleksi bahu. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel untuk penelitian ini adalah kuli panggul dari Pasar Tradisional 16 Ilir kota Palembang, yang berjumlah 97 orang kuli panggul. Hasil dari penelitian ini yaitu hubungan masa kerjaterhadap ROM aktif fleksi bahu didapatkan nilai p= 0,024; sedangkan hubungan usia terhadap ROM aktif fleksi bahu adalah p=0,020. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan secara bermakna masa kerja dan usia terhadap ROM aktif fleksi bahu pada kuli pangul di Pasar Tradisional 16 Ilir kota Palembang.
PERBANDINGAN NILAI EOSINOFIL ANTARA PENDERITA RINITIS ALERGI DAN PENDERITA ASMA BRONKIAL
Syifa'Medika Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v13i2.4066

Abstract

Rinitis alergi dan asma bronkial merupakan penyakit saluran pernapasan yang memiliki kesamaan dalam hal anatomi dan mediator inflamasi. Inflamasi  pada rinitis alergi dan asma bronkial melibatkan akumulasi eosinofil dalam membran mukosa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan nilai eosinofil antara penderita rinitis alergi dan penderita asma bronkial. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik desain cross sectional. Pemeriksaan nilai eosinofil menggunakan Automated Hematology Analyzer Sysmex XS-800i di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Teknik consecutive sampling sebanyak 31 penderita rinitis alergi dan 31 penderita asma bronkial yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian memperlihatkan rata-rata nilai eosinofil penderita rinitis alergi 2,26% dan penderita asma bronkial 5,74% dengan hasil Mann-Whitney test diperoleh p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan, terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai eosinofil antara penderita rinitis alergi dan penderita asma bronkial.
LITERATUR REVIEW TENTANG PERSEPSI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT TUBERCULOSIS PARU
Syifa'Medika Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v13i2.4586

Abstract

Indonesia memiliki beragam suku, budaya, adat istiadat dan kepercayaan.Penyakit TBC (Tuberkulosis) merupakan penyakit infeksi menular yang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih tinggi. Masalahtersebut baik kematian maupun kesehatan yang terjadi pada masyarakat akibat penyakit TBC tidak terlepas dari faktor sosial budaya dan lingkungan. Disadari atau tidak pengaruh budaya terhadap status kesehatan masyarakat tidak dapat diabaikan begitu saja. Penelitian ini menggunakan pendekatan literatur review yang membahas empat jurnal yang berkaitan dengan faktor sosial budaya pada penyakit TBC. Pada empat artikel yang dibahas semua nya sama bahwa faktor sosial budaya sangat besar pengaruhnya terhadap persepsi masyarakat tentang penyakit TBC yang mengakibatkan penyakit TBC mudah dan cepat menularkan kepada orang lain. Di daerah Sumatera Barat, NTT dan NTB masyarakat beranggapan penyakit TBC merupakan penyakit keturunan dan penyakit yang di guna - guna. Dapat disimpulkan bahwa untuk mengubah persepsi masyarakat yang erat kaitannya dengan sosial budaya, tenaga kesehatan dapat membuat program untuk mengubah persepsi masyarakat dengan melakukan pendekatan sosial budaya.
LITERATURE REVIEW: EFEK SAMPING PENGGUNAAN ISOTRETINOIN PADA TERAPI ACNE VULGARIS
Syifa'Medika Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v13i2.4364

Abstract

Acne vulgaris adalah penyakit kulit dengan prevalensi global sebesar 9.38%. Salah satu terapi acne derajat sedang-berat adalah dengan isotretinoin. Namun, pemberian isotretinoin dapat memberikan berbagai efek samping multi organ. Angka kejadian isotretinoin sulit dilaporkan dalam satuan pasien karena sebagian pasien melaporkan lebih dari satu efek samping. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek samping apa saja yang muncul dari pemberian isotretinoin pada pasien acne vulgaris. Desain penelitian ini adalah tinjauan pustaka dengan mengumpulkan artikel penelitian melalui database PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Didapatkan sebanyak 1.988 artikel penelitian mengenai akne, namun hanya sebanyak 20 artikel yang sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Efek samping yang muncul dari pemberian isotretinoin pada pasien acne vulgaris antara lain efek teratogen, Drug-induced Vasculitis (DV), gangguan psikologis, gangguan mata, efek samping mukokutaneus (iritasi kulit, xerosis, selaput lendir kering, dan cheilitis), bibir kering pecah-pecah, hidung kering tersumbat hingga epistaksis, peningkatan enzim hepar, peningkatan profil lipid, peningkatann homosistein, dan stres oksidatif.
KARAKTERISTIK PASIEN DAN POLA PENGGUNAAN OBAT ANTI BANGKITAN (OAB) PADA PASIEN EPILEPSI DI RS. MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Syifa'Medika Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v13i2.4446

Abstract

Penggunaan obat anti bangkitan (OAB) secara tepat dan patuh pada pasien epilepsi dapat mengurangi frekuensi bahkan menghilangkan bangkitan dan meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pasien dan pola penggunaan OAB, melalui studi deskriptif dengan desain potong lintang. Data diambil melalui rekam medik pasien di polikinik Saraf RS. Muhammadiyah Palembang (RSMP) pada tahun 2020. Sampel penelitian berjumlah 45 orang. Pada penelitian ini didapatkan bahwa jenis kelamin laki-laki, usia 26-64 tahun, pendidikan terakhir SMA, onset kejang usia >18 tahun, dengan jenis bangkitan umum dan etiologi simptomatik adalah karakteristik pasien epilepsi di RS. Muhammadiyah Palembang. Dapat disimpulkan bahwa di RSMP, OAB yang digunakan pada pasien epilepsi adalah monoterapi (Fenitoin) dan politerapi (Fenitoin dan Klobazam).
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT SELF CARE DAN FUNGSI KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP PENYANDANG DISABILITAS FISIK DI SLB N 1 PEMALANG
Syifa'Medika Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v13i2.4157

Abstract

Masalah yang dialami oleh individu disabilitas fisik terutama mengenai efisiensi dan efektifitas dalam mengerjakan aktivitasnya. Kualitas hidup seseorang dapat dipengaruhi oleh kondisi disabilitas, sehingga memerlukan dukungan, kasih sayang, dan perhatian dari lingkungan terdekat yaitu keluarga. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat self care dan fungsi keluarga dengan kualitas hidup penyandang disabilitas fisik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan sampel penelitian 50 orang yang dipilih secara proportional stratified random sampling. Data diperoleh dengan cara pengisian kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan hubungan yang bermakna antara tingkat self care dengan kualitas hidup dan fungsi keluarga dengan kualitas hidup penyandang disabilitas fisik secara berturut-turut (p = 0,000; rasio prevalensi = 4,7) dan (p = 0,000; rasio prevalensi = 4,5) dengan p < 0,05. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat self care dan fungsi keluarga terhadap kualitas hidup penyandang disabilitas fisik di SLB N 1 Pemalang. Penyandang disabilitas fisik yang mempunyai ketergantungan total, berat dan sedang memiliki kualitas hidup 4,7 kali lebih buruk dari penyandang disabilitas fisik yang memiliki ketergantungan ringan dan mandiri. Penyandang disabilitas fisik yang memiliki fungsi keluarga tidak sehat dan kurang sehat memiliki kualitas hidup 4,5 kali lebih buruk dari penyandang disabilitas fisik yang memiliki fungsi keluarga sehat
GAMBARAN DOSIS TERAPI ARIPIPRAZOLE PASIEN SKIZOFRENIA DENGAN POLIMORFISME GEN DRD2 PADA TITIK RS6277 (C957T)
Syifa'Medika Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v13i2.3825

Abstract

Polimorfisme gen C957T merupakan synonymous mutation yang terletak pada pasang basa ke-957 gen DRD2. Terdapat perbedaan konformasi antara mRNA 957T dengan mRNA 957C, yaitu mRNA 957T kurang stabil dan lebih rentan terhadap degradasi. Tujuan penelitian ini untuk menunjukkan gambaran dosis terapi aripiprazole pasien skizofrenia dengan polimorfisme gen DRD2 pada titik rs6277 (C957T). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat untuk mengidentifikasi responden berupa usia, jenis kelamin, polimorfisme gen DRD2, dan dosis terapi aripiprazole. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data kuesioner untuk mendapatkan data karakteristik responden serta pengambilan sampel darah untuk mendapat data polimorfismen gen DRD2. Responden penelitian ini terdapat 60 orang responden yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki karakteristik usia 21-39 tahun (65,0%), jenis kelamin laki-laki (71,7%), dosis terapi aripiprazole 10 mg (60,0%), dan alel C (65,0 %) pada polimorfisme gen DRD2 pada titik rs6277 (C957T). Aripiprazole diduga menyebabkan multiplisitas fungsional pada reseptor dopamin D2 jalur pascasinaps, dimana pengikatan preferensial untuk konformasi berbeda dari reseptor D2, untuk mengaktifkan jalur transduksi diferensial sesuai dengan subtipe neuron dimana mereka diekspresikan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk penentuan kadar konsentrasi aripiprazole di dalam darah pasien skizofrenia dan dengan mempertimbangkan lama terapi dengan evaluasi lebih lama

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 1 (2023): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 1 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 2 (2022): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 1 (2021): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2021): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2020): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 2 (2020): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2019): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2019): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2018): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 2 (2018): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2017): vol.7 no.2 Vol 8, No 1 (2017): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2017): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2016): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2016): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2015): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2015): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2014): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2014): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2013): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2012): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2012): syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2011): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2011): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2010): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan More Issue