cover
Contact Name
Mappanyompa
Contact Email
Mappanyompaputrakaltim@gmail.com
Phone
+6282333380383
Journal Mail Official
Mappanyompaputrakaltim@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI
Ruang lingkup Al ibtida: jurnal pendidikan guru MI adalah: Desain kurikulum MI/SD pembelajaran (Math, Science, IPS, Civicus, English, Indonesia, Islamic Education, Art dan Local Content) dalam MI/SD Media dan alat peraga pendidikan dalam belajar di MI/SD strategi pembelajaran dalam MI/SD kompetensi guru MI/SD Neuro Psycholinguistics untuk anak MI/SD
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2017): Oktober" : 6 Documents clear
URGENSI PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS VA MIN MALANG 2 Mappanyompa Mappanyompa Mappanyompa; Mustapa Ali Mustapa Ali Mustapa Ali
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1271.728 KB) | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v2i2.1049

Abstract

Proses pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang sangat kompleks, tidak hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan kepada siswa, akan tetapi sebelum itu guru harus menyiapkan banyak hal dan salah satunya adalah membuat siswa termotivasi, senang dan butuh terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai harapan. Terutama pada pelajaran bahasa Arab yang cukup sulit untuk siswa tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI). Oleh sebab itu perlu adanya kondisi belajar yang menyenangkan yang membuat siswa termotivasi, salah satunya adalah dengan membuat media (multimedia interaktif) sehingga materi tidak terasa begitu sulit.
PENGARUH TEKNIK PERMAINAN BAHASA DAN TINGKAT KECEMASAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IV di Kecamatan Bayan Lombok Utara) Sintayana Muhardini
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.541 KB) | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v2i2.1050

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik permainan bahasa dan tingkat kecemasan terhadap kemampuan kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan desain treatment by level 2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kemampuan berbicara siswa yang diajarkan dengan teknik permainan mengarang lisan lebih baik daripada kemampuan berbicara siswa diajarkan dengan teknik permainan benda kongkret, (2) secara keseluruhan ada pengaruh interaksi antara teknik permainan bahasa dan tingkat kecemasan terhadap kemampuan berbicara bahasa indonesia siswa (3) kemampuan berbicara siswa kelompok kecemasan ringan yang diajar dengan teknik permainan mengarang lisan lebih baik daripada kelompok siswa yang diajar dengan teknik permainan benda kongkret ( 4 ) kemampuan berbicara kelompok siswa yang memiliki kecemasan berat  yang diajarkan dengan teknik permainan mengarang lisan tidak lebih rendah atau hampir sama dengan kelompok siswa yang diajarkan dengan teknik permainan benda kongkret. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui teknik permainan mengarang lisan dengan tidak perlu memperhatikan tingkat kecemasan siswa.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ESTIMASI ROUNDING TERHADAP PENJUMLAHAN MELALUI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KARTU DAN GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS VB SDN 2 TAMAN SARI LOBAR Yuni Maryati Yuni Maryati
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.982 KB) | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v2i2.1046

Abstract

The study was conducted to examine the improving ability of the estimation rounding of the students through assisted card learning and number line to describe the application of assisted learning and the number lines that improve the students rounding estimation’s ability of VB class of 2 Taman Sari State Elementary School, West Lombok.This study used classroom action research. In this case, the researcher had a role as a conduit of action, a key instrument, a reporter of the research results, and an interviewer on the research subjects. The data of this study are in the form of the review of the student test answers and the interviews. The data was collected by researcher by using the student activity observation sheets, field notes, teacher observation sheets, guidelines for scoring test questions, and interviewing guides. The Result of the study shows thatthe application ofassisted card learningandthe number line which canimprove the ability of rounding estimationconsistsof5stages namely:(1) observingthe card and number line, (2) writing down the reasons of estimation in the card,(3) displaying card whichcontainsthe estimation resultan,(4) comparing the estimationrounding,(5) presenting thereasonswiththe card. The criteria of  success which was specified by the researcher had been achieved in the second cycle. More detail the percentage of the students who did not make the mistake of the concepts, the calculations, and the procedures was as follows: (1) the percentage of the students who did not make the mistake of the concept was 76%, (2) the percentage of the students who did not make the mistake of the procedures was 70%, and (3) the percentage of the students who did not make the mistake of the calculation was 94% and (4) the percentage of the students who had reached the KKM was 87%.
ORIENTASI PROFESIONALISME DAN PROSFEKSI MASA DEPAN (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)) Riadi Riadi
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.968 KB) | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v2i2.1051

Abstract

Pendidikan seperti kata dasar yang melekat yakni ‘didik’ memiliki makna mewariskan ‘nilai-nilai luhur’ sekaligus diproyeksikan menjadi modal bagi orang yang terdidik. Secara formal, semua tahu akan masa depan putera-puteri bangsa dalam tanggung jawab orang yang mendidik. Akan tetapi, orang yang menjadi guru di lembaga formal (negeri) sekalipun dan memiliki kesadaran akan masa depan anak dalam tanggung jawabnya, terkadang masih menyelenggarakan proses pembelajaran yang kurang menunjukkan profesionalitas. Hasil tidak akan terlepas dari proses yang dijalani, karenanya baik-buruk hasil pendidikan sangat ditentukan oleh proses yang dipraktikkan.
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS (STUDI KOMPARASI DI SD DAN MI DI YOGYAKARTA) Aqodiah Aqodiah Aqodiah
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1111.92 KB) | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v2i2.1047

Abstract

Tulisan  ini mengkaji tentang Implementasi Kebijakan Pendidikan Dasar Gratis di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik yang negeri maupun yang swasta di Yogyakarta. Secara normatif dasar penyelenggaraan pendidikan dasar gratis ini telah diatur dalam UUD 1945 pasal 31 ayat (2), UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 34 ayat (2), PP No. 47 Tahun 2008 tentang wajib belajar dan PP No. 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan. Alasan utama Pendidikan dasar gratis ini dilakukan oleh pemerintah adalah masih banyak jumlah siswa putus sekolah di SD/MI dan SMP/MTs, pemerataan pendidikan dan persebaran tenaga pendidik tidak merata. Akan tetapi dalam implementasinya, pihak sekolah/Madrasah masih memungut anggaran secara terselubung yang membebani orang tua siswa (tidak gratis). Hal itu dilakukan karena pihak sekolah sesungguhnya “tidak setuju” dengan pendidikan gratis karena menurut mereka semua pembiayaan itu harus ditanggung oleh Negara baik yang negeri maupun swasta dari dana Investasi, Personal dan operasional. Sementara yang yang dialokasikan gratis itu hanya biaya operasional Sekolah (BOS), itupun hanya 22% dari kebutuhan operasional siswa selama 1 tahun.Bahkan pendidikan dasar gratis ini telah memunculkan persoalan baru dalam dunia pendidikan diantaranya muncul keresahan pada kepala sekolah dan guru karena mereka harus diberi tugas tambahan untuk menyusun laporan, perlakuan tidak adil dalam dunia pendidikan, semangat kerja menurun, ruang gerak dibatasi oleh regulasi, pelayanan minimal terhadap siswa, motivasi belajar siswa menurun, dan pembelajaran hanya untuk mengejar target sehingga menciptakan siswa menjadi “robot” bukan siswa yang berkarakter dan menemukan sesuatu. Hal itu dikarenakan oleh kebijakan pemerintah yang dipaksakan dengan regulasi (aturan yang mengekang) demi sebuah pencitraan.Untuk itu perlu dimaknai ulang pendidikan dasar gratis secara jelas. Karena pendididikan dasar gratis menurut versi pemerintah hanyalah Bantuan Opersional Sekolah (BOS). Padahal pembiayaan pendidikan bukan hanya urusan biaya operasional saja, tetapi juga menyangkut biaya personal (gaji guru) dan biaya investasi (pembangunan tempat belajar). Istilah “gratis” apakah peserta didik tanpa dibebani dengan biaya apapun, tidak hanya SPP yang gratis, tetapi seluruh biaya investasi, personal dan operasional harus digratiskan. Ataukah tidak dipungut biaya untuk komponen tertentu, tetapi komponen lain tetap harus bayar dengan istilah “sekolah bersubsidi”, agar tidak melambung harapan masyarakat.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI MADARASAH TERPENCIL (STUDI KASUS DI MI RIYADUL FALAH AIKPERAPA, AIKMEL, LOMBOK TIMUR) M. Musfiatul Wardi M. Musfiatul Wardi M. Musfiatul Wardi
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 2, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1236.506 KB) | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v2i2.1048

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengetahui Manajemen Pembelajaran pada madrasah pinggiran/terpencil yakni  MI  Riyadul Falah Aikprapa yang dilihat dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitataif dengan pendekatan studi kasus. Subyek dari penelitian ini adalah para pelaksana pengelolaan pembelajaran di madarasah yaitu kepala madarasah dan guru. Data dari penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara, observasi dan  dokumentasi, yang kemudian dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan teknik analisis Interaktif (Model Huberman).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang ada d MI RF terdiri dari beberapa tahap, yaitu : (1) perencanaan pembelajaran dimulai dengan perumusan program madarasah, penyusunan RAPBM. Perencanaan pembelajaran disusun dengan membuat silabus berdasarkan standar isi dan penyusunan RPP, dengan melihat silabus dan RPP yang dibuat oleh madarasah lain, hal ini dilakukan karena keterbatasan yang dimiliki oleh MI  Riyadul Falah. Penyusaian silabus dan RPP yang diambil dari madarasah lain dilakukan oleh setiap guru; (2) pelaksanaan pembelajaran belum berjalan dengan baik, karena kegiatan belajar mengajar belum efektif karena guru sering terlambat bahkan tidak masuk disebabkan oleh faktor geografis yang jauh serta kesibukan guru yang tidak hanya mengajar di MI, tapi di keseluruhan lembaga pendidikan yang bernaung di Yayasan Riyadul Falah Aikperapa dan kesibukan guru yang  memenuhi kebutuhan ekonomi di luar. Kendala yang lain juga,  siswa siswa tidak masuk karena persoalan jarak tempuh madarasah dari salah satu dusun jauh, harus melewati tengah hutan sebagai jalan pintas menuju madarasah. Selain itu, siswa di ajak oleh orang tua ikut ke ladang.(3) pengawasan pembelajaran pembelajaran telah dilakuan oleh kepala madarsah dan guru baik di kelas maupun di luar kelas. Evaluasi hasil belajar siswa telah dilaksanakan oleh guru untuk mengetahui tingkat ketuntasan pencapaian komptensi dasar siswa di MI. penilaian hasil belajar siswa dilaksanakan setiap akhir kompetensi dasar selsai, sesuai dengan beberapa indikator yang telah dibahas dengan mengacu kepada nilai-nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM).

Page 1 of 1 | Total Record : 6