cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. lamongan,
Jawa timur
INDONESIA
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam
ISSN : 26210452     EISSN : 26210460     DOI : -
Core Subject : Education,
TA‘LIM: Jurnal Studi Pendidikan Islam published by Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Darul' Ulum Lamongan. TA‘LIM Journal that focus studies on Islamic Education. This journal is published twice a year in January and July.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2018): January" : 7 Documents clear
Kompetensi Multikultural Lembaga Pendidikan Islam Sauqi Futaqi
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): January
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.38 KB) | DOI: 10.52166/talim.v1i1.621

Abstract

Abstrak : Tulisan ini berupaya mendorong perlunya pengembangan kompetensi multikultural bagi lembaga pendidikan Islam. Pengembangan kompetensi ini didasarkan pada perkembangan dan permasalahan global yang memaksa lembaga pendidikan Islam harus memainkan perannya. Dalam menjalankan peran ini, peningkatan kompetensi multikultural bisa menjadi satu tawaran yang relevan. Dalam persaingan global, kompetensi multikultural tidak hanya menjadi benteng kebudayaan nasional, tetapi juga menjadikan para generasi lebih adaptif terhadap perubahan dan memiliki fleksibilitas di dalam menghadapi berbagai kemungkinan. Dengan watak multikultural bangsa Indonesia dan moderatisme pendidikan Islam, sangat besar kemungkinan lembaga pendidikan Islam mampu melahirkan keunggulan yang beragam. Kajian dalam tulisan ini ingin melakukan konseptualisasi kompetensi multikultural yang dirasa menjadi salah satu kompetensi penting dalam menghadapi persaingan global. Selain itu, kajian ini juga ingin menegaskan bahwa kompetensi multikultural tidak hanya dipahami dalam konteks harmoni sosial, melainkan harus dikembangkan menjadi strategi pendidikan Islam dalam melahirkan perubahan dan kemajuan yang tanpa merusak tatanan kemanusiaan. Di samping kompetensi multikultural bisa dipahami sebagai modal budaya dan sosial bagi kesuksesan para lulusan pendidikan Islam, ia juga bisa dipahami dalam kerangka modal bagi pengembangan lembaga pendidikan Islam dalam melahirkan keunggulan yang beragam dan kompetitif secara global.
Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah melalui Total Quality Management (TQM) di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Yogyakarta Lailatul Maghfiroh
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): January
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.346 KB) | DOI: 10.52166/talim.v1i1.623

Abstract

Abtrak : Konsep Total Quality Management (TQM) di MI Wahid Hasyim mempunyai karakteristik sebagai berikut: fokus pada pelanggan baik pelanggan internal maupun eksternal, memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas, menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, memiliki komitmen jangka panjang, membutuhkan kerjasama tim (teamwork), memperbaiki proses secara berkesinambungan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, memberikan kebebasan yang terkendali, memiliki kesatuan tujuan, dan adanya keterlibatan dan pemberdayaan SDM. Sedangkan pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Terpadu di Madrasah meliputi Perencanaan Strategi Mutu (visi, misi, tujuan, strategi institusional jangka panjang, pengawasan dan evaluasi), peningkatan mutu proses (Kurikulum dan Proses pembelajaan), peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan mutu lingkungan, peningkatan mutu pelayanan, peningkatan mutu output.
Filsafat Pendidikan Islam dan Tameng Moralitas Bangsa Sulhatul Habibah
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): January
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.387 KB) | DOI: 10.52166/talim.v1i1.624

Abstract

Abstrak : Artikel ini melihat absurditas pola perilaku orang terdidik tetapi perilakunya korup. Tidaklah mungkin pendidikan mencederai moral sebab misi suci pendidikan membentuk kemanusiaan luhur: menaikkan tarafnya lebih tinggi dari sekedar lingkup fisik dan jangka pendek. Ada kekeliruan dalam proses pendidikan di Indonesia yang tidak menghasilkan perilaku orang terdidik menjadi pribadi bersih. Artikel ini menganalisa dan mengkritik pandangan umum pendidikan sebagaimana berlangsung dan dianggap umum di Indonesia. Pendekatan dalam artikel ini menggunakan filsafat pendidikan Islam: menjabarkan apa sebenarnya landasan filosofis pendidikan dalam tinjauan Islam. Tinjauan kefilsafatan kiranya sudah tepat untuk menelaah basis perilaku moral manusia. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk memperkuat keutuhan bangsa sekaligus menyelamatkannya dari bahaya krisis moral yang sudah merajalela.
Kurikulum 2013 Dalam Prespektif Teori Pembelajaran Konstruktivis Hendri Purbo Waseso
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): January
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.703 KB) | DOI: 10.52166/talim.v1i1.632

Abstract

Abstrak : Tulisan ini berupaya membuktikan keterlibatan teori pembelajaran konstruktivisme dalam konsep kurikulum 2013. Melalui kajian pustaka, diketahui bahwa pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 mengandung asumsi-asumsi pembelajaran yang ada dalam teori pembelajaran konstruktivisme. Secara lebih spesifik, kegiatan seperti mengamati, menanya, menalar dan mencoba dalam pendekatan saintifik kurikulum 2013 menampilkan ciri-ciri dari proses pembelajaran konstruktivisme yaitu 1) proses untuk mengubah gagasan/ide siswa yang sudah dimilikinya yang mungkin salah; 2)kemandirian dalam konstruksi pengetahuan; 3) belajar merupakan pembentukan makna (meaning) dengan cara membangun atau mengkonstruksi hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki oleh pembelajar dan pengetahuan yang sedang dipelajari, proses pembelajaran yang berlangsung secara terus-menerus dan aktif; dan 4)belajar juga menyangkut kesedian pembelajar untuk menerima pengetahuan yang sedang dipelajari, sehingga pembelajar bertanggung jawab tentang belajarnya.
Modernisasi Pendidikan Islam: Gagasan Alternatif Fazlur Rahman Muhammad Fazlurrahman
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): January
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.284 KB) | DOI: 10.52166/talim.v1i1.634

Abstract

Abstrak: Modernisasi pendidikan Islam terus saja dilakukan, namun upaya-upaya tersebut masih saja dihadapkan pada problem-problem yang tiada hentinya. Maka Fazlur Rahman, salah satu pemikir pendidikan Islam, berusaha untuk memperbaharui pendidikan Islam, mulai dari tujuannya sampai bagaimana langkah-langkah yang harus di ambil dalam rangka memajukan pendidikan Islam serta dapat bersaing. Rahman menawarkan tiga pendekatan pembaharuan pendidikan yang dilakukan pada waktu itu, yaitu pengislaman pendidikan sekuler modern, menyederhanakan silabus-silabus tradisional, dan menggabungkan cabang-cabang ilmu pengetahuan lama dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan modern.
Radikalisme Islam Indonesia Mochamad Thoyyib
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): January
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.575 KB) | DOI: 10.52166/talim.v1i1.636

Abstract

Abstrak : Fenomena radikalisme Islam di Indonesia sudah menampakkan dirinya secara masif. Berbagai agenda sudah mereka bangun untuk disebarluaskan melalui berbagai cara. Kemunculan gerakan Islam radikal lahir seperti cendawan di musim hujan pada penghujung pemerintahan Orde Baru. Tulisan ini menunjukkan bahwa gerakan ormas radikal muncul disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Dan tujuannya ingin menjadikan Islam sebagai pijakan perpolitikan Indonesia, baik itu dengan mendirikan negara Islam atau menancapkan peraturan daerah syariah di daerah maupun pusat.
Pengembangan SDM Dalam Pembentukan Karakter Santri di Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta Ibnu Rosidi
TA'LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): January
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Darul 'Ulum Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.116 KB) | DOI: 10.52166/talim.v1i1.637

Abstract

Abstrak : Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis peran LPM dalam mengembangkan SDM dan implikasinya dalam pembentukan karakter santri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Pengumpulan data dengan mengadakan observasi atau pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi pendidikan. Pendekatan ini dipilih karena pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Analisis data dilakukan dengan menyeleksi dan menyusun data yang sudah diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis agar dapat ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data tersebut di atas dengan menggunakan teknik triangulasi. hasil penelitian yang di dapat (1) Bentuk-bentuk pengembangan SDM santri yang dilakukan oleh LPM meliputi : (a) Santri diberi amanah untuk mengajar TPA, (b) Santri diberi amanah untuk mengampu kajian remaja, (c)Santri diberi amanah untuk mengisi pengajian Bapak-bapak/ Ibu-ibu, (d) Santri diberi amanah untuk menjadi Khotib Jum’at, (e) Santri diberi amanah dalam pembentukan kepanitiaan kegiatan LPM. (2) Implikasi yang terbentuk terhadap karakter santri meliputi: (a) Religius , (b) Disiplin, (c) Kreatif dan (d) Tanggung jawab.

Page 1 of 1 | Total Record : 7