cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition and Health
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23383380     EISSN : 26228483     DOI : -
Core Subject : Health,
JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH) is a journal scientific articles about nutrition and health managed by Department of Medicine of diponegoro university and Departement of Doctor of Clinical Nutrition , Faculty of Medicine, Diponegoro University.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)" : 6 Documents clear
ASUPAN GIZI DAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH/ DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.225 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.2.2019.23-31

Abstract

Demam dengue/DF dan DBD atau DHF adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik.Penyakit DBD mempunyai perjalanan penyakit yang sangat cepat dan sering menjadi fatal karena banyak pasien yang meninggal akibat penanganan yang terlambat. Demam berdarah dengue (DBD) disebut juga dengue hemoragic fever (DHF), dengue fever (DF), demam dengue, dan dengue shock sindrom (DDS). Penyakit DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang merupakan Arbovirus (arthro podborn virus ) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty ) nyamuk aedes aegepty.
EPIDEMIOLOGI, MANIFESTASI KLINIS, DAN PENATALAKSANAAN DEMAM TIFOID Ardiaria, Martha
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.449 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.2.2019.32-38

Abstract

Penyakit demam tifoid merupakan infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam lebih dari satu minggu, mengakibatkan gangguan pencernaan dan dapat menurunkan tingkat kesadaran. Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik yang bersifat akut. Penyakit ini disebabkan oleh Salmonella typhi. Gejala klinis dari demam tifoid yaitu demam berkepanjangan, bakterimia, serta invasi bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel-sel fagosit mononuklear dari hati, limpa, kelenjar limfe, usus dan peyer?s patch.
ANALISIS GEN GSTM1 NULL, GSTT1 NULL, RASIO GSH/GSSG DAN KADAR LOGAM BERAT TERHADAP DERAJAT AUTISM SPEKTRUM DISORDER Hermawati, Donna; A, Mahayu Dewi; Utari, Agustini; Winarni, Tri Indah; Faradz, Sultana MH
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.941 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.2.2019.1-10

Abstract

Background : Autism Spectrum Disorder (ASD) is an behavioral disorder included in multifactorial disease. Several theory said that genetics factor, parental age, immunologic dysfunction, chemical induced, heavy metal intoxication and oxidative stress are related to ASD. A study about genetics and environmental factor is very important. High polymorphism of GSTM1 and GSTT1 genes were reported in autism population. The measurement of heavy metal concentration in hair specimen has been done to know excretion ability of the body. GSTM1 null and GSTT1 null polymorphism in subjects with autism, reflect individual vulnerability for environmental induced, such as heavy metal. Objectives : The objectives of this study was to know the frequency of GSTM1 null and GSTT 1null od ASD patients compare to the wildtype and the heavy metal concentration (Pb and Hg) of ASD patients Methods: Blood samples and hair specimen were collected from thirty eight autism children of Autism School in Semarang, Surakarta and Probolinggo. The Multiplex Polymerase Chain Reaction was used to analyze GSTM1 and GSTT1 gene. The GSH and GSSG concentration were done using ELISA. Heavy metal (Pb) concentration of hair specimen were done using  Atomic Absorption Spectrophotometer. Results : The higher frequency of GSTM1 null & GSTT1 null were obtained in ASD children compared to the wildtype. The average of  Pb concentration reached beyond the maximum standart (3,34 ppm).
HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI DENGAN KEJADIAN DEMENSIA Gustri, Lia
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.342 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.2.2019.39-42

Abstract

Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih. Menurut The National Old People?s Welfare Council di Inggris, penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia salah satunya adalah demensia. Demensia (pikun) adalah kemunduruan kognitif yang sedemikian beratnya, sehingga mengganggu aktivitas hidup sehari-hari dan aktivitas sosial. Kemunduran kognitif pada demensia biasanya diawali dengan kemunduran memori atau daya ingat atau biasa yang sering disebut juga pelupa.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SKIZOFRENIA Hadiati, Titis
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.366 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.2.2019.11-18

Abstract

Latar Belakang: Sejumlah penelitian telah melaporkan bahwa penderita skizofrenia memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih besar dibanding populasi normal. Penderita skizofrenia sangat beresiko memiliki berat badan yang berlebih, sehingga peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki kaitan dengan gangguan pada kualitas hidup populasi umum dan peningkatan berat badan berkaitan dengan semakin buruknya kualitas hidup penderita skizofrenia. Kualitas hidup merupakan outcome yang paling bermakna pada penderita skizofrenia.Tujuan: Mengetahui hubungan antara IMT dan kualitas hidup penderita skizofrenia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel berasal dari pasien rawat jalan dan rawat inap di RSJ Amino Gondohutomo Semarang (n=37), berusia 17-25 tahun yang telah terdiagnosis dengan skizofrenia. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling jenis consecutive. Data penilaian berasal dari catatan medis untuk memperoleh data sosiodemografi, SF36, dan pengukuran berat serta tinggi badan. IMT dihitung (kg/m2). Uji statistik menggunakan SPSS. Hubungan antara IMT dan kualitas hidup penderita skizofrenia dianalisis dengan chi square.Hasil : Dari 37 data yang diperoleh, didapatkan responden dengan kualitas hidup tidak terganggu sebesar 51,4% dan kualitas hidup terganggu sebesar 48,6%. Dari hasil uji statistik didapatkan usia, jenis kelamin dan pendidikan berhubungan secara signifikan dengan kualitas hidup. Sementara, hasil uji statistik untuk variabel IMT diperoleh hasil p value 0,642, sehingga dapat diartikan bahwa IMT tidak berhubungan secara signifikan terhadap kualitas hidup penderita skizofrenia.Kesimpulan :  IMT berlebih hanya terjadi pada 35,1% penderita skizofrenia. Tidak terdapat hubungan antara IMT dan kualitas hidup penderita skizofrenia. Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, Kualitas hidup, Skizofrenia, SF-36
ANTIPSIKOTIK DAN MENYUSUI PADA PSIKOTIK POST PARTUM Wardani, Natalia Dewi
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.516 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.2.2019.19-22

Abstract

Latar BelakangGangguan jiwa berat bisa terjadi pasca melahirkan sebagai lanjutan proses kronis psikotik sebelum kehamilan atau episode psikotik yang muncul segera setelah melahirkan. Episode Psikotik post partum bisa memberat walaupun pada wanita yang memiliki keluarga yang sangat suportif. Farmakoterapi diperlukan di fase akut dengan mempertimbangkan paparan antipsikotik terhadap bayi saat menyusui.MetodeLiteratur antipsikotik dan menyusui pada psikotik pot partum dicari di media dan dipilah referensi sesuai akses yang didapatkan.HasilOlanzapin dan Quetiapin aman diberikan untuk ibu menyusui. Chlorpromazine, Haloperidol dan Risperidon memungkinkan untuk ibu menyusui dengan pengawasan dokter.KesimpulanLiteratur yang ditemukan menyarankan evaluasi risiko dan keuntungan paparan antipsikotik pada neonates, derajat keparahan gangguan psikiatri pada ibu dan pemilihan antipsikotik secara seksama. Kata kunci: antipsikotik, menyusui, psikosis post partum 

Page 1 of 1 | Total Record : 6