Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DENGAN NAFSU MAKAN DAN TINGGI BADAN BALITA KUSUMASTUTI, ARYU CANDRA; NUGRAHENI, NUGRAHENI
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 3, No 2 (2015): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.3.2.2015.%p

Abstract

HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DENGAN NAFSU MAKAN DAN TINGGI BADAN BALITA
ASUPAN GIZI DAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH/ DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 2 (2019): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.225 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.2.2019.23-31

Abstract

Demam dengue/DF dan DBD atau DHF adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diathesis hemoragik.Penyakit DBD mempunyai perjalanan penyakit yang sangat cepat dan sering menjadi fatal karena banyak pasien yang meninggal akibat penanganan yang terlambat. Demam berdarah dengue (DBD) disebut juga dengue hemoragic fever (DHF), dengue fever (DF), demam dengue, dan dengue shock sindrom (DDS). Penyakit DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang merupakan Arbovirus (arthro podborn virus ) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes Albopictus dan Aedes Aegepty ) nyamuk aedes aegepty.
HUBUNGAN FREKUENSI ISPA DENGAN STATUS GIZI BALITA Elyana, Mei; Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 1, No 1 (2013): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.468 KB) | DOI: 10.14710/jnh.1.1.2013.%p

Abstract

ABSTRAKPendahuluanInfeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sangat seringdijumpai dan merupakan penyebab kematian paling tinggi pada anak balita. KejadianISPA dipengaruhi oleh banyak faktor terutama status gizi. Peneliti ingin mengetahuiseberapa besar hubungan status gizi dengan frekuensi ISPA.MetodePenelitian dilakukan terhadap 180 sampel yang merupakan pasien yang berkunjungke Klinik Masjid Agung Jawa Tengah dari bulan April 2008 sampai bulan April2009. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain crosssectional. Sampel diambil dengan tehnik random sampling, kemudian dikelompokkanmenjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih berdasarkan Z score berat badanper umur yang ditetapkan oleh WHO.HasilDari hasil analisis data diperoleh 4 anak memiliki status gizi buruk (2,2%), 31 anakmemiliki status gizi kurang (17,2%), 144 anak memiliki status gizi baik (80%), dan 1anak memiliki status gizi lebih (0,6%). Frekuensi ISPA dihitung selama tiga bulandan diperoleh hasil frekuensi paling banyak adalah 1 kali (77 sampel; 42,8%),kemudian 2 kali (71; 39,4%), 3 kali (30; 16,7%), dan terakhir 4 kali (2; 1,1%). Darianalisis disimpulkan bahwa status gizi berhubungan frekuensi ISPA (p<0,05).Variabel lain yang diukur yaitu jenis kelamin dan umur, setelah dianalisis dengan ujidisimpulkan tidak berhubungan dengan frekuensi Infeksi Saluran Pernafasan Akut(ISPA) (p>0,05)SimpulanFrekuensi ISPA berhubungan dengan status gizi balita. Semakin tinggi frekuensiISPA, status gizi balita semakin kurang.Keywords: status gizi, ISPA
HUBUNGAN UNDERLYING FACTORS DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK 1-2 TH Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 1, No 1 (2013): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.305 KB) | DOI: 10.14710/jnh.1.1.2013.%p

Abstract

ABSTRACTIntroductionStunting is short stature due to chronic malnutrition. Prevalence of stunting in childrenunder five years in Indonesia is high, more than 35%. Risk factors of stunting arecategorized as basic factors, underlying factors, and immediate factors. Researcher wantsto know what factors in underlying factors that influence stunting at children 1-2 yearsold.MethodsThis was a case control study, completed with qualitative study about the occurrence ofstunting at  low and middle economic status. Samples were 58 cases and 58 controls.Datawere analyzed by univariate analysis, bivariate analysis with chi square test, andmultivariate analysis with multiple logistic regression.ResultThe multivariate analysis result show that risk factors of stunting at children 1-2 years oldare, low economic status (money spent for food consumption <Rp 25.000,-) (p=0,047;OR=2,43; CI=1,01-5,15), birth distance <2 years (p=0,024; OR=11,65; CI=1,38-98,3),and number of children in family >2 (p=0,002; OR=4,08; CI=1,65-10,85) (p=0,002;OR=4,08; CI=1,65-10,85). Risk factors which are not proven to influence  the incidenceof stunting are age of mother when getting pregnant, mother?s levels of education,father?s level of education, and father?s smoking history.ConclusionRisk factors that influence the incidence of stunting in children 1-2 years old are loweconomic status, birth distance <2 years, and number of children in family >2. Keywords: stunting, malnutrition, children, growth, risk factors
KANDUNGAN ZAT GIZI DAN MUTU MIKROBIOLOGI BUBUR INSTAN DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG IKAN GABUS DAN LABU KUNING Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 4, No 1 (2016): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.4.1.2016.%p

Abstract

Kandungan Zat gizi dan mutu mikrobiologi  bubur instan dengan substitusi tepung ikan gabus dan labu kuning Aryu Candra Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Latar Belakang: Bubur instan merupakan salah satu bentuk makanan pendampina ASI (MP ASI) yang permintaannya semakin meningkat karena dinilai lebih praktis dan cepat dalam penyajian. Untuk meningkatkan kandungan gizinya, bahan-bahan tersebut dapat disubstitusi dengan bahan pangan lokal lain seperti ikan gabus dan labu kuning.Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan zat gizi dan mutu mikrobiologi dalam MP ASI tersebut. Metode: Lima forrmulasi bubur instan(satu sebagai kontrol) dengan komposisi yang berbeda diuji kandungan zat gizi, organoleptik, dan uji mikrobiologi. kandungan zat gizi bubur instan yang meliputi kadar air, kadar abu, lemak, protein, energi, beta-karoten, dan zinc serta data tingkat penerimaan yang didapatkan dari uji hedonik pada panelis. Uji mikrobiologi dilakukan dengan metode TPC dengan mediaPlate Count Agar (PCA) dan MPN dengan media Lactose Broth (LB) pada tabung reaksi dengan tabung durham seri 3-3-3. Hasil: Kadar protein, lemak, dan beta karoten seluruh seluruh formulasi meningkat secara signifikan dibanding kontrol. Kadar karbohidrat dan energi seluruh formulasi menurun secara signifikan dibanding kontrol. Hasil uji identifikasi Salmonella menyatakan bahwa selama 0-1 bulan masa penyimpanan MP-ASI bubur instan tidak ada Salmonella yang terdeteksi. Simpulan: Kandungan zat gizi dan keamanan formula MP ASI bubur instan dengan substitusi tepung labu kunig dan ikan gabus sudah memenuhi standar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kata kunci: MP ASI, bubur instan, balita, labu kuning, ikan gabus
SUPLEMENTASI MIKRONUTRIEN DAN PENANGGULANGAN MALNUTRISI PADA ANAK USIA DI BAWAH LIMA TAHUN (BALITA) Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 5, No 3 (2017): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.615 KB) | DOI: 10.14710/jnh.5.3.2017.159-165

Abstract

Faktor risiko malnutrisi pada balita sangat banyak dan saling terkait satu dengan yang lain.Salah satu faktor risiko yang berperan penting adalah penyakit infeksi dan defisiensi mikronutrien. Malnutrisi gizi kurang pada balita berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan. Gangguan pertumbuhan yang tampak adalah berat badan dan tinggi badan yang kurang dari normal. Sedangkan gangguan perkembangan dapat berupa gangguan perkembangan psikomotor, gangguan kecerdasan, dan gangguan mental.Pencegahan dan penanggulangan malnutrisi pada balita dapat dilakukan dengan pemberian suplementasi mikronutrien seperti vitamin A, seng, dan zat besi. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan status gizi balita, nafsu makan, dan kecerdasan intelektual balita.
FAKTOR RISIKO INFEKSI PADA ANAK 1-2 TH KUSUMASTUTI, ARYU CANDRA
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 2, No 1 (2014): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.742 KB) | DOI: 10.14710/jnh.2.1.2014.%p

Abstract

Background Infectious diseases, especially respiratory and gastrointestinal infections are the leading cause of death in children in developing countries, including Indonesia . Risk factors for infection can be categorized into external factors (eg environment) and internal factors (eg nutrition status and immunity status). Objective This study aimed to explore the risk factors of infection in children 1-2 years old with hope can help reduce the incidence of infectious diseases in Indonesia. Methods This study is a case-control study with a sample of 46 for each group of cases and controls. The study was conducted in Semarang city in 2011. Dependent variable was the incidence of infection in children 1-2 years old while the independent variable are the level of mother's education, father's education level, economic status of the family, father smoking status, a history of low birth weight, immunization history, nutritional status, history of exclusive breastfeeding, and complementary feeding. Data analysis was performed using univariate, bivariate by chi-square test, and multivariate by multiple logistic regression. Results Multivariate analysis showed that the variables proved to be a risk factor for infection is nutritional status (p: 0.011; OR: 3.34; :1,28 CI-8, 75), Complementary feeding (p: 0.009; OR: 3.6; :1,32 CI-9, 73), and the father smoking status (p: 3.34, OR: 3.34, CI :1,28-8, 75). Variables not significantly associated with the incidence of infection is sex, birth weight, immunization history, history of breastfeeding, economic status, mother's education level and father's education level. Conclusions Nutritional status, history of complementary feeding, and father smoking status is a risk factor for infectious diseases in children 1-2 years old. Keywords: infection, infectious disease, risk factors, children ABSTRAK Latar Belakang Penyakit infeksi terutama infeksi pernafasan dan pencernaan merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di negara berkembang termasuk Indonesia..Faktor risiko infeksi dapat dikategorikan menjadi faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor risiko infeksi pada anak 1-2 th dengan harapan dapat membantu menurunkan angka kejadian penyakit infeksi di Indonesia. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan jumlah sampel 46 untuk masing-masing kelompok kasus dan kontrol. Penelitian dilakukan di kota Semarang pada tahun 2011. Variable terikat adalah kejadian infeksi pada anak 1-2 th sedangkan variable bebas adalah  tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan ayah, status ekonomi keluarga, status perokok ayah, riwayat berat badan lahir rendah, riwayat imunisasi, status gizi, riwayat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, dan Makanan Pendamping (MP) ASI. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariate dengan uji regresi logistic berganda Hasil Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang terbukti sebagai faktor risiko infeksi adalah status gizi (p:0,011; OR:3,34; CI:1,28-8,75),  Makanan Pendamping ASI (p:0,009; OR:3,6; CI:1,32-9,73), dan status perokok ayah (p:3,34, OR: 3,34, CI:1,28-8,75). Variabel yang berhubungan tidak bermakna dengan kejadian infeksi adalah jenis kelamin, berat lahir, riwayat imunisasi, riwayat ASI eksklusif, status ekonomi, tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendidikan ayah. Simpulan Status gizi, riwayat Makanan Pendamping ASI, dan status perokok ayah merupakan faktor risiko infeksi pada anak 1-2 th. Kata kunci: infeksi, factor risiko, anak, malnutrisi
PENGARUH SUPLEMENTASI SENG (ZN) DAN ZAT BESI (FE) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN BALITA USIA 3-5 TAHUN Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 4, No 2 (2016): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.761 KB) | DOI: 10.14710/jnh.4.2.2016.1

Abstract

Latar Belakang : Hemoglobin merupakan molekul yang terdiri dari kandungan zat besi dan bertugas untuk mengangkut oksigen. Pada masa anak anak sering terjadi penurunan kadar hemoglobin akibat sakit atau hal lainnya. Prevalensi anemia di Indonesia menurut WHO mencapai 63,5%. Pemberian suplementasi Fe dan Zn diyakini dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Oleh karena itu penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh suplementasi seng dan zat besi terhadap kadar hemoglobin balita usia 3-5 tahun.Metode :  Penelitian ini adalah  true eksperimental dengan randomized control group pre post test design dengan total subjek 32 berusia 3-5 tahun. Subjek dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu  kelompok kontrol  dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan tersebut adalah diberi suplementasi seng ( 1) , suplementasi zat besi (2) , serta suplementasi seng dan zat besi (3). Dosis suplementasi zat besi 7,5 mg/ hari, suplementasi seng adalah 10 mg/ hari. Intervensi dilakukan selama 60 hari. Pengambilan sampel darah untuk mengetahui kadar hemoglobin dilakukan sebelum dan setelah intervensi oleh tenaga laboratorium dengan metode fotometri.Hasil : Terdapat 40% dari seluruh subjek memiliki kadar hemoglobin < 11 gr/dl. Terjadi peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok perlakuan kedua dengan nilai p 0,001. Sedangkan pada kelompok perlakuan 1 dan 3 juga ada peningkatan kadar hemoglobin namun tidak signifikan.Simpulan : Pemberian suplementasi zat besi terbukti berpengaruh meningkatkan kadar hemoglobin balita.Kata Kunci : Suplementasi, seng-besi, gizi kurang, anemia, hemoglobin
PENGETAHUAN GIZI DAN KEJADIAN SINDROM METABOLIK PADA LANSIA DI KELURAHAN JOMBLANG KOTA SEMARANG Candra, Aryu
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 7, No 1 (2019): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.202 KB) | DOI: 10.14710/jnh.7.1.2019.24-32

Abstract

BackgorundThe high incidence of malnutrition in the Jomblang village is partly due to a lack of knowledge about healthy food. Elderly has the ability to receive knowledge and skills about nutrition so that they can be directly targeted for programs to increase knowledge and skills in the field of nutrition. Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia) is a health facility in the Jomblang village, consisting of the elderly. This study aims to describe the knowledge and incidence of metabolic syndrome in the elderly in the Jomblang village.MethodsThesestudy conducted in the area of Jomblang village, Candisari Village, Semarang City at the beginning until mid-2018. These was a descriptive study with 60 elderly subjects. The data taken were knowledge of metabolic syndrome, body weight, height, waist circumference, blood pressure, blood sugar levels and total cholesterol. Data were taken every month for 3 months.ResultsThe knowledge of the elderly about metabolic syndrome still low. After counseling and intervention, there was an improvement in nutritional status, the incidence of obesity decreased by 3.3%, eldery whose high blood glucose levels increased by 3.3%, elderly whose high cholesterol levels decreased 1.6%. Elderly people who had symptoms of metabolic syndrome are still 6 people (10%), but the elderly who had symptoms of pre-metabolic syndrome decreased to 10 people (17%). Thus, although there were increase in the number of patients with hyperglycemia, in general the symptoms of metabolic syndrome were decreased.ConclusionFurther research is needed to provide real interventions to reduce the incidence of metabolic syndrome in Jomblang village.Keywords: elderly, metabolic syndrom, nutrition knowledge
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP KONSUMSI MAKANAN JAJANAN ANAK 4-6 TH CANDRA, ARYU
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 3, No 2 (2015): JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.3.2.2015.%p

Abstract

PENGARUH PENDIDIKAN GIZI TERHADAP KONSUMSI MAKANAN JAJANAN ANAK 4-6 TH
Co-Authors Ahmad Syauqy Aida Fitri Nazillah Alnur Aulia A, Alnur Amatulloh Dewi Fajar Andreas Arie Setiawan Ani Margawati Annta Kern Nugrohowati Ariosta Ariosta Asprilia, Annisa Astuti, Anak Agung Ayu Fuji Dwi Ayu Rahadiyanti Ayu Rahadiyanti Binar Panunggal Chairunnisa, Estillyta Choirun Nissa Choirun Nissa Chyntia Septi Nurifadah Darmawati Ayu Indraswari Deny Yudi Fitranti Desy Amelia Ardi Dewi Marfu’ah Kurniawati Dewi Masitha Diana Nur Afifah, Diana Nur Dwi Astuti Dwi Retnoningrum Dzuriyati Solikhah Elok Dwi Anggitasari Endrinikapoulos, Ariana Enny Probosari Ervi Diantari Etika Ratna Noer Etisa Adi Murbawani Farinta Annisa Maulidina Fatinah Shahab Fauzia Purnamasari Ferry Sandra Fillah Fithra Dieny Fillah Fithra Dieny Fransiska Nimas Ayu Kristiyanti Furi, Agnes Kalpita Ghazian, Muhammad Isyraqi Hartanti Sandi Wijayanti Hertanto Wahyu Subagio Hillary Meita Audrey I Ketut Suada Ika Vemilia Warlisti JC Susanto Jessica Christanti Josephine Josephine Josevaldo Bagus P Karina S, Else Karunia Agustin Nurrul Affanti, Karunia Agustin Kusmiyati Tjahjono Lilyn Setyorini Puspitaningrum Lusi Setiyani Luthfiatul Khusna M Nino Nurhakim, M Nino Maharani, Dara Gumintang MARTHA ARDIARIA Mei Elyana Meita Hendrianingtyas Menad M, Aria Muhammad Ryan Radifan Gustisiya Muhammad Sulchan Nanda Ilham Nur Kharisma Nanda Indrawan Nida Nur Amalia Niken Puruhita Ninik Rustanti Nissa, Choirun Noviasti Rahma Utami Nugraheni Nugraheni Nugraheni Saptyaningtiyas Nur Widianti Nuraenny Ratna Bauw Nurbaity, Annisa Dinah Nuriza Astari Nurmasari Widyastuti Nuryanto Nuryanto Nyoman Suci Widiastiti Prabu Giusta Nugraha Prasetya, Gita Zeny Pravita Dewi Suhada Puteri P, Pradipta Rachma Purwanti Rachmaningrum, Cindy Annissa Rahadiyan Nur Widiawan Rahmadanti, Tia Sofa Rahmawati, Rahmawati Retno Safitri, Retno Rikhana Dwi Rahmawati, Rikhana Dwi Rintis Widya Utami Sahara, Mailina Prima Salma S Salma S Shiany Henly Citraminata Syafira Noor Pratiwi Taradipa, Priska Tamara Ulayya, Talitha Ulil Albab Vonny Folanda Wahyu Budiyono Yuhud Tri Hapsari Yulia Harsanti Yuni Yanti Mariza Yuniasri, Eka Endah