cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 1907817X     EISSN : 25500023     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2013): Vol. 10 No. 1 (2013)" : 5 Documents clear
PENGGUNAAN KARBON AKTIF DARI SAMPAH PLASTIK UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN PHOSPHAT PADA LIMBAH CAIR (Studi Kasus: Limbah Cair Industri Laundry di Tembalang, Semarang) Wardhana, Irawan Wisnu; Handayani, Dwi Siwi; R, Dessy Ika
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 10, No 1 (2013): Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.833 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v10i1.30-40

Abstract

ABSTRAK Meningkatnya jumlah industri laundry akan mengakibatkan meningkatnya penggunaan deterjen. Zat yang  dominan  terkandung  dalam  deterjen  adalah  natrium  tripolyphosphat  yang  berfungsi  sebagai builder dan surfaktan, sehingga limbahnyapun mengandung phosphat. Hampir semua industri laundry membuang  limbahnya  tanpa  melalui  pengolahan  terlebih  dahulu,  hal  tersebut  akan  menyebabkan eutrofikasi  dimana  badan  air  menjadi  kaya  akan  nutrien  terlarut,  menurunnya  kandungan  oksigen terlarut  dan  kemampuan  daya  dukung  badan  air  terhadap  biota  air.  Menurut  hasi  uji  pendahuluan, limbah  cair  industri  tersebut  mengandung  kadar  phosphat  sebesar  10,21  mg/l.  Kadar  tersebut melebihi baku mutu Perda Prop. Jateng No 10 tahun 2004, dimana kadar maksimum untuk phosphat total  adalah  2  mg/l.  Salah  satu  cara  pengolahan  limbah  adalah  dengan  proses  adsorpsi menggunakan  karbon  aktif  dari  sampah  plastik  jenis  polyethylene.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk mengetahui kemamapuan karbon aktif dari sampah plastik dalam menurunkan kandungan phosphat dengan percobaan batch dan kontinyu.  Percobaan batch menggunakan variasi berat karbon aktif dari sampah plastik 1,2, dan 3 gram untuk masing-masimg variasi ukuran media 30-60 mesh dan 100-200 mesh. Percobaan batch mempunyai efisiensi penurunanphosphat tertinggi pada berat 3 gram (100-200mesh) sebesar 45,45%. Sedangkan percobaan kontinyu dilakukan pada kolom berdiameter 1 inchi dengan  variasi  debit  50  ml/menit  dan  100  ml/menit.  Percobaan  kontinyu  mempunyai  efisiensi penurunan phosphat terbesar pada debit 50 ml/menit sebesar 54,75%. Nilai konstanta kecepatan (k1) 0,0108 ml/mg.dtk dengan kapasitas serap (qo) 0,677 mg/g. Kata kunci: limbah industri laundry, phosphat, adsorpsi, karbonaktif dari sampah plastik
KAJIAN PUSTAKA POTENSI PEMANFAATAN GREYWATERSEBAGAI AIR SIRAM WC DAN AIR SIRAM TANAMAN DI RUMAH TANGGA Handayani, Dwi Siwi
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 10, No 1 (2013): Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.796 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v10i1.41-50

Abstract

ABSTRACT The  level  of  water  service  coverage  in  Indonesia  is less  than  60  %  at  2011.  The  one  reason  is because  of  the  scarcity  of  raw  water  both  in  quantity  and  quality.  Besides  the  level  of  service coverage,  Indonesia  face  to  the  environmental  degradation  specially  Pantura  area  with landsubsidence  and  abrassion  by  the  sea  water.  It  is  because  of  over  extraction  of  groundwater  to fulfill  water  demand  people  who  did  not  served  by  PDAM.  Indonesia  also  not  yet  give  attention  on wastewater services. Mostly of greywater goes enterto waterbody directly without treatment through drainage system. So, to economize on using clean water and to crack the greywater goes enter to drainage system is very important to do immediately by using greywater as substitute of water toilet flushing and gardening irrigation. Greywater is domestic waste water excluded feces and urine. Many country have already been using greywater for toilets flushing and gardening irrigation. The aim of this studi is to know potentially of greywater as toilets flushing and gardening irrigation. The method for data collecting is documentation method with descriptif analysis data method. The results is thatthe  quantity  greywater  generated  from  bathing  each  person  per  day  can  fulfill  demand  of  toilets flushing  each  person  per  day.  The  greywater  generated  from  home  laundry  can  fulfill  demand  of gardening irrigation. But there are some challangespotentially to conduct reusing greywater as toilets flushing and gardening irrigation, such as negativeperception on using it, difficulties on storage it, etc. So, many research topics to cope these challanges have been identified in this study..Keywords: greywater, toilets flushing, gardening irrigation
MASTERPLAN AIR LIMBAH KAWASAN BUKIT SEMARANG BARU (BSB) KOTA SEMARANG Putri, Priska Septiana; Samudro, Ganjar; Oktiawan, Wiharyanto
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 10, No 1 (2013): Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.729 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v10i1.1-6

Abstract

Air limbah adalah  air  buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi  industri maupun domestik (rumah tangga), yang terkadang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan  karena  tidak  memiliki  nilai ekonomis.  Perencanaan  ini  bertujuan  untuk  mengelola  air limbah  khususnya grey water  dalam  mengatasi  permasalahan  sanitasi.  Dalam  perencanaan  ini rencana induk  atau  masterplan  dikaji  berdasarkan  lima  aspek  yaitu  aspek  kelembagaan, teknis, sosial-ekonomi, pembiayaan, dan lingkungan. Pada masterplan ini direncanakan akan dibangun dua buah  IPAL  yang  berlokasi  pada kawasan  Jatisari dan  Mijen  serta  penyaluran  air  limbah  yang dilakukan  secara gravitasi. Berdasarkan  skala  prioritas,  dengan  kriteria  yang  menyangkut aspek kepadatan penduduk,  kondisi  eksisting,  dan  kondisi  sosial-ekonomi,  maka prioritas utama penanganan adalah kawasan Jatisari, baru kemudian kawasan Mijen.Kata kunci : masterplan, air limbah, grey water, Bukit Semarang Baru
TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DI KAWASAN PERKANTORAN DAN WISMA (Studi Kasus: Werdhapura Village Center, Kota Denpasar, Provinsi Bali) Wardiha, Made W.; Putri, Pradwi S.A.; Setyawati, Lya M.; Muhajirin, Muhajirin
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 10, No 1 (2013): Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.416 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v10i1.7-17

Abstract

ABSTRAK Sampah merupakan salah satu masalah yang potensial di Provinsi Bali. Salah satu sumber sampah di kawasan perkotaan terutama Denpasar adalah perkantoran dan wisma. Werdhapura Village Center merupakan salah satu kawasan perkantoran dan wisma  di Kota Denpasar. Manajemen Werdhapura belum  memiliki  pengelolaan  sampah  yang  terintegrasi.  Oleh  karena  itu,  perlu  dibuat  suatu  rencana pengelolaan  sampah  yang  dimulai  dengan  melakukan  penelitian  mengenai  timbulan  dan  komposisi sampah.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  timbulan  dan  komposisi  sampah  di Werdhapura  dan  memperkirakan  jumlah  sampah  yang  berpotensi  untuk  dikelola.  Penelitian  dimulai dengan  survey  dan  wawancara  mengenai  sumber  sampah  dan  kondisi  eksisting  dari  pengelolaan sampah  di  Werdhapura.  Survey  dilakukan  dengan  meninjau  fasilitas  tempat  sampah,  tempat penampungan  sementara,  dan  sumber-sumber  sampah,  sedangan  wawancara  dilakukan  terhadap manajemen  Werdhapura.  Timbulan  dan  komposisi  sampah dihitung  dengan  metode  SNI  19-3964-1995. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume timbulan sampah sekitar 4,6 m3/hari dan beratnya sekitar 302,3 kg/hari.  Komposisi sampah (% berat) yang terbanyak adalah sisa makanan (26,43%), kertas (18,55%), residu (14,64%), dan sampah organik (10,93%). Sekitar 47,51% dari total sampah di Werdhapura berpotensi untuk didaur ulang yaitu sampah organik, sisa makanan, dan sampah kering. Kata kunci: komposisi, perkantoran dan wisma, sampah, timbulan
KAJIAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH SUB SISTEM BRIBIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL Wardhana, Irawan Wisnu; Budihardjo, M. Arief; P, Scylla Adhesti
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 10, No 1 (2013): Vol. 10 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.272 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v10i1.18-29

Abstract

ABSTRAK Sub  Sistem  Bribin  merupakan  salah  satu  dari  13  (tiga  belas)  Sub  Sistem  yang  dimiliki  oleh  PDAM Kabupaten  Gunungkidul.  Sub  Sistem  Bribin  memiliki  sumber  air  baku  yang  sangat  potensial  yaitu berupa  sungai  bawah  tanah  dengan  debit  rata  –  rata  1000  liter/detik.   Namun  pendistribusian  air bersihnya  masih  belum  merata.  Sampai  saat  ini  sudah ada  6.478  SR  yang  terpasang  di  wilayah cakupan  Sub  sitem  Bribin,  namun  baru  27%  yang  sudah teraliri  oleh  air  dari  PDAM.  Hal  ini disebabkan karena keterbatasan  dana dari  PDAM untukmemfasilitasi keseluruhan wilayah  layanan sehingga  pendistribusian  air  bersih  tidak  merata.  Namun  dengan  adanya  penerapan  teknologi mikrohidro, didapatkan debit baru dari sumber Bribin II yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat layanan  di  wilayah  cakupan  sub  sistem  Bribin  .  Kondisi  eksisting  yang  ada  saat  ini  menunjukkan tingkat kebocoran produksi sebesar 31 % dengan durasi pelayanan air bersih 7-8 jam perhari. PDAM Sub  Sistem  Bribin  memiliki  kapasitas  produksi  sebesar  60  l/detik.  Debit  dari  sumber  Bribin  II direncanakan  sebesar  80  liter/detik  yang  akan  dipompa  ke  Reservoir  Kaligoro  untuk  selanjutnya masuk kedalam sistem eksisting. Untuk itu akan dipilih satu dari dua alternatif jalur transmisi yang paling  efektif.  Alternatif  yang  terpilih  memiliki  headloss  lebih  kecil,  yaitu  sebesar  45,97  m  dan  sisatekan sebesar 25,03 m. Rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 4.310.577.000,00.Kata kunci: sistem penyediaan air bersih, sub sistem Bribin, teknologi mikrohidro

Page 1 of 1 | Total Record : 5