cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalalulum99@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pondok Pesantren Miftahul Ulum Bettet Pamekasan
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan penelitian ke-Islaman
The journal AL-ULUM (Islamic thought and Educational Journal) published an article on the theme of education, using the language of Indonesia or the United Kingdom that includes the study of literature, conceptual thinking and research results in the field of education. These journals give priority to studies related to Islamic thought and education from different perspectives. This journal serves as a means and medium of communication that is used by researchers, lecturers, teachers, students, and practitioners to examine education and Islamic thought. This journal became the medium of exchange of ideas and research findings from various traditions of interacting learning scientifically.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman" : 11 Documents clear
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM MODERAT DI MADRASAH Heny Fitriyana; Supandi Supandi
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Islam moderat menjadi salah satu jalan dalam membentengi siswa terhadap berbagai paham radikal.Pendidikan dan pengajaran tentang Islam moderat menjadi penting diberikan pada anak-anak yang belajar di bangku Madrasah Tsanawiyah sebagai bekal membangun pemahaman Islam yang penuh dengan toleransi dan kedamaian.Penelitian ini berusaha mengungkap bagaimana MTs Imam Syafi’i dan MTs. Nyai Hj. Ashfiyah mengembangakan kurikulum pendidikan Islam moderat di Lembaga masing-masing serta bagaimana penerapannya. Menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi diperoleh data sebagai berikut :Pertama, pengembangan kurikulum pendidikan Islam moderat di kedua madrasah tersebut adalah dengan berpegang pada asas awal pendirian lembaga pendidikan yaitu berhaluan ahlussunnah wal jama’ah dengan berpegang pada organisasi nahdlatul ulama’.Sementara penerapan kurikulum pendidikan Islam moderatnya dengan pengajaran dan pembiasaan.
MENGATASI LIMBAH INDUSTRI PLASTIK MENURUT PANDANGAN ISLAM Mochammad Berliano Putra Ramadhan; Mirza Ghulam Ahmad; Imamul Arifin
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah plastik industri merupakan material buangan yang terbuat dari plastik yang berasal dari industri dan sudah tidak terpakai dan tidak bermanfaat lagi bagi manusia. Limbah plastik merupakan masalah yang tidak pernah mempunyai ujung penyelesainnya. Keberadaan limbah plastik selalu meresahkan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan solusi untuk mengatasi limbah industri dalam al-Qur’an, Hadist, dan berdasar fikih lingkungan. Serta memahami dampak limbah industri terhadap tatanan masyarakat dan memahami solusi yang tepat dalam mengatasi limbah industri. Penelitian. Karya Tulis Ilmiah ini kami laksanakan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya pada bulan Februari 2020 sampai Mei 2020. Metode pengumpulan data dari penelitian ini kami dapatkan yang bersumber dari internet, berita baik di televisi maupun online dan jurnal – jurnal mengenai lingkungan khususnya tentang limbah plastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak sekali upaya untuk mencegah dan mengurangi kuantitas limbah plastik industri. Upaya-upaya tersebut antara lain dengan cara menerapkan 3R(Reuse, Reduce, Recycle) yang di implementasikan dengan pembuatan Undang-Undang yang mengatur tentang bagaimana cara mengolah limbah yang baik dan benar dan memberikan sanksi yang tegas terhadap perusak lingkungan.
Metode Bercerita untuk Ibu Karir dalam Memberikan Pendidikan Islam untuk Anak Kamila Izzati
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic education needs to be instilled in children from an early age, in this case the role of the family and the environment around the child is very important especially the role of a mother as the child's first madrasa. But in this era, many mothers were also found to be career women with a number of reasons behind this. The purpose of this study was to determine the effect of career women in providing Islamic education for their children and the effectiveness of the method of storytelling for career women in educating children. The sample of this study were 100 students of Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya, the majority of whom had mothers as a career woman. This study uses a qualitative analysis method seen from the statements presented by the sources and the results obtained that the method of storytelling is quite effective for career women in providing education to children.
DINAMIKA LOGIC DAN PESANTRAN Abdul Munib; Atnawi Atnawi
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/alulum.7.2.2020.113-122

Abstract

Mantiq atau logika merupakan ilmu kaidah berfikir yang dirintis pertama kali oleh Aristoteles dan mulai berkembang di dunia Islam pada masa Umayyah. Kedatangan logika di dunia Islam ini, mendapatkan tanggapan yang beraneka ragam, ada yang apresiatif dan mengembangkannya lebih jauh dengan cara menafsirkan dan menyempurnakannya, tetapi ada juga yang menolak dan menganggapnya bid’ah.
Evolusi Nilai dan Orientasi Lembaga Pendidikan Islam Supandi, Ahmadi, M. Sahibudin
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren layaknya rumah sakit, yang banyak menampung orang ‘sakit’. Begitu banyak orang yang butuh ketenangan jiwa. Untuk itu, pesantren sangat pas dan cocok mengobati tipe-tipe penyakit yang seperti itu. Inilah tujuan awal dibangunnya pesantren, pada masa "Wali Songo". Nuansa sufistik tidak akan pernah terlepas di dunia pesntren selama pola hidup santri tatap dalamkepatuhan dan kesederhanaan. Seiring perkembangan zaman, pesantren tidak hanya mengajarkan hal-hal vertikal (hubungannya dengan Tuhan), tapi juga mengajarkan ilmu sosial, sastra, dan budaya. Pesantren mulai terbuka dengan ilmu-ilmu modern. Hal inidapat merusak tradisi keilmuan pesantren, jika tidak segera diantisipasi dan dicarikan solusinya. Terbukti, ketertarikan santri terhadap ilmu keagamaan mulai menurun. Tulisan sederhana ini akan membahas problematika yang muncul di dunia pesantren, dandapat diambil benang merahnya sehingga pesantren tidak hanya sebatas nama, tapi tetap sesuai dengan tujuan dan rute operasionalnya.
KONSTRUKSI BAHASA TULIS DAN LISAN DALAM KEILMUAN PESANTREN Khoirul umam umam
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membincang soal pesantren, akan selalu menarik dan tidak pernah habis-habisnya, pasalnya pesantren atau pondok ditinjau dari aspek historis, sebagaimana dikatakan oleh Nur Cholis Madjid, adalah lembaga pendidikan bersifat nasional, yang tidak hanya mengandung unsur corak keislaman an sich, tetapi juga mengandung makna keaslian (indigenous) pendidikan Indonesia.[1]Pesantren secara etimologis, dapat diartikan sebagai tempat tinggal santri. Sedangkan dalam pengertian terminologis pesantren dapat diartikan sebagai asrama tempat santri atau tempat murid mengaji dan mendalami ilmu agama Islam. Pengertian tersebut tidak lepas dari akar dasar pesantren yang berasal dari kata “santri”. Dalam makna sederhana, kata santri berarti orang-orang yang mendalami agama Islam dengan sungguh-sungguh. [1]Nur Cholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren (Jakarta, Paramadina, 1997), 17. PDF.
PRILAKU KEBERAGAMAAN KELOMPOK JAMAAH TABLIGH DI KOTA GERBANG SALAM (Studi tentang perilaku social dan dakwah keagamaan di Kabupaten Pamekasan) Supandi Supandi; Mujibur rohman
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/alulum.7.2.2020.243-255

Abstract

The preaching pattern of the Tablighi Jamaah Group in the Gate of Salam land has its own charm for researchers to study and research, the aim is to find out in depth about the work patterns of the Tablighi Jamaat in carrying out their da'wah activities, the research method used is to use a qualitative approach with a phenomenological type, informants in This research is about tablighi congregation leaders and members of the public who researchers consider to have knowledge about the tablighi congregation movement. The results of this research are preaching from house to house, making mosques and prayer rooms prosperous. Meanwhile, the objectives of the Tabligh Jamaah group's da'wah on the ground at Gate Salam include: a) Islahunnafsih namely improving oneself from all forms of bad deeds to become good in everyday life, inviting everyone to be close to Allah SWT, namely by inviting other people to be active in ubudiyah activities, namely praying together in the mosque, increasing the amount of dhikr and prayer to the Prophet and even imitating and practicing the deeds carried out by the Prophet's companions through exemplifying the characteristics of the prophet and his companions. and so forth. Harmony between society and the Tablighi Jamaah group in the land of Salam Gate, Harmony between the Tablighi congregation and the Pamekasan district government with the Salam Gate program, according to researchers, there is a connection between one another, because their ideals and desires are the same, namely the realization of an Islamic society.
SISTEM PENDIDIKAN AL-QUR’AN PADA ANAK USIA DINI (STUDY KOMPARASI PENGGUNAAN METODE TARTILA DAN AT-TANZIL DI RA ASH-SHIDDIQI DAN RA TARBIYATUS SHOLIHIN KELURAHAN KOWEL KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN) Kurratul Aini Aini
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada empat permasalahan yang menjadi pokok kajian dalam penelitian ini, Petama, adalah penerapan metode Tartila di RA Ash-Shiddiqi. Kedua, adalah penerapan metode Iqro’ di RA Ash-Shalihin. Ketiga, adalah perbedaan metode tartla dan iqro’ di RA Ash-Shiddiqi dan RA Ash-Shalihin. Keempat adalah kelebihan dan kekurangan metode Tartila dan Iqro’ di RA Ash-Shiddiqi dan RA As-Sholihin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan instrument yang digunakan dalam pengumpulan data oleh peneliti diantaranya adalah interview, observasi dan dokumentasi. Sedangkan informan atau subjek dari penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Sebagian guru, dan sebagian siswa di RA Ash-Shiddiqi dan RA As-Shalihin Kowel Pamekasan. Adapun tehnik yang digunakan untuk mengecek kredibilitas data yaitu dengan perpanjangan kehadiran peneliti, observasi mendalam, triangulasi, uraian rinci dan analisis kasus negatif. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan maka dapat dikemukakan dalam penelitian ini Pertama, adalah penerapan metode Tartila di RA Ash-Shiddiqi adalah 1) Memberikan contoh bacaan, 2) Membuat kelompok belajar, 3) Mengajari siswa satu persatu, 4) System klasikal (baca simak). Kedua, penerapan metode Iqro’ di RA Ash-Shalihin adalah 1) Menyuruh anak menyimak, mendengar dan menirukan ucapan guru, 2) mengajari satu persatu, 3) memberikan contoh bacaan. Ketiga, perbedaan metode tartila dan iqro’ di RA Ash-Shiddiqi dan RA Ash-Shalihin adalah 1) Jumlah halaman masing-masing jilid pada metode tartila lebih sedikit dari pada metode iqro’, 2) Pada metode tartila terdapat metode drill sedangkan pada metode iqro’ tidak ada, 3) Pada metode tartila terdapat pengenalan angka arab dengan simulasi halaman sedangkan pada metode iqro’ tidak ada, 4) Pada metode tartila lebih ditekankan pada pengenalan bacaan tajwid sedangkan pada metode iqro’ tidak ditekankan pada pengenalan istilah-istilah tajwid melainkan cukup dengan anak bisa membaca dengan baik, 5) Pengenalan huruf, harokat dan bacaan bersambung pada metode tartila dilakukan secara bertahap sedangkan pada metode iqro’ pengenalan huruf, harokat dan bacaan bersambung dilakukan secara acak. Keempat, adalah kelebihan dan kekurangan metode Tartila di RA Ash-Shiddiqi, adapun kelebihannya adalah 1) siswa bisa membaca al-Qur’an dengan cepat, 2) siswa cepat menghafal hurufnya, 3) siswa cepat hafal harokatnya, 4) siswa cepat hatam kitab tartila. Sedangkan kekurangannya 1) belum ada pelatihan khusus tentang penerapan metode tartila, 2) sulitnya memahami huruf mati dan tanwin, 3) memerlukan daya fikir yang cukup baik, 4) membutuhkan pembelajaran yang berkesinambungan. Sedangkan kelebihan dan kekurangan metode Iqro’ di RA Ash-Shalihin, adapun kelebihannya adalah 1) memudahkan guru dalam mengajar, 2) Anak bisa belajar membaca al-Qur’an sesuai tingkat kemampuannya masing-masing, 3) anak bisa belajar al-Qur’an dengan mudah. Adapun kekurangannya adalah, 1) Kurangnya penekanan terhadap pembelajaran tentang makhorijul huruf, 2) Jumlah halaman tiap jilidnya terlalu banyak. Dengan demikian diharapkan dari hasil penelitian ini bisa menjadi bahan masukan bagi seluruh civitas akademik di RA Ash-Shiddiqi dan RA Ash-Shalihin Kowel Pamekasan, sehingga mereka bisa lebih giat lagi dan semangat dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Sebuah Pandangan Kafir dalam Konsep Jihad Evita Dwi Octaviani P
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jihad is fighting earnestly according to Islamic law, jihad is carried out to carry out the main mission of mankind which is to uphold the religion of God. However, it turns out there are still many people who are mistaken in understanding this jihad case, and place it not in its proper place. The meaning of jihad becomes reduced so narrowly, as if jihad is only a matter of war and military invasion. Even though the position of qital in jihad is very great, jihad is not only about qital (war). Jihad law according to the majority of fiqh scholars argues that jihad law is fardu kifayah, although there are some of them who argue fard ‘ain. Jihad which is understood as war is divided into two parts, namely the resistance jihad and the attack jihad. Infidels who must be protected are dhimmi and infidels who must be fought are harbi infidels. There are several acts of terrorism to carry out terrorism including bombings that occurred in New York and Bali. War in Islam has an ultimate purpose. War in Islam carries the mission of truth, humanity and human dignity. And the purpose of the Islamic struggle is not for the personal interests of the fighters, not even for the interests of the Muslims, but for the benefit of humanity on earth.
GENEOLOGI PESANTREN DAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA Moh Subhan; Moh Shoheh
Jurnal Al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ke-Islaman Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman
Publisher : Universitas Islam Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/alulum.7.2.2020.123-140

Abstract

Pesantren didirikan seiring dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kehadiran pondok pesantren di masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga penyiaran agama dan sosial keagamaan. Pesantren berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat gerakan pengembangan Islam. Selama kolonial, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang paling banyak berhubungan dengan rakyat, dan tidak berlebihan kiranya untuk menyatakan pesantren sebagai lembaga pendidikan grass root people yang sangat menyatu dengan kehidupan mereka. Pada zaman kolonial, pesantren lepas dari perencanaan pendidikan pemerintah kolonial belanda. Pemerintah Belanda berpendapat bahwa sistem pendidikan Islam sangat jelek baik ditinjau dari segi tujuan, maupun metode dan bahasa (bahasa Arab) yang dipergunakan untuk mengajar, sehingga sulit untuk dimasukkan dalam perencanaan pendidikan umum pemerintahan kolonial. Tujuan pendidikannya dinilai tidak menyentuh kehidupan duniawi, metode yang dipergunakan tidak jelas kedudukannya. Secara rentetan dan urutan sejarahnya jelas bahwa Islam sudah ada di bumi nusantara sebelum kolonial Belanda menginjakkan kakinya di Indonesia lewat perdagangan. Abstract Islamic boarding schools were established along with the entry of Islam into Indonesia. The presence of Islamic boarding schools in the community is not only as an educational institution, but also as a religious and social broadcasting institution. The pesantren has succeeded in making itself the center of the Islamic development movement. During the colonial era, pesantren were the educational institutions that had the most contacts with the people, and it was no exaggeration to declare the pesantren as an educational institution for grassroots people who were deeply integrated into their lives. In the colonial era, pesantren separated from the Dutch colonial education planning. The Dutch government believes that the Islamic education system is very bad both in terms of objectives, as well as the methods and language (Arabic) used for teaching, so it is difficult to be included in the general education planning of the colonial government. The purpose of education is considered not to touch worldly life, the method used is not clear its position. In a series and historical sequence, it is clear that Islam had existed on the archipelago before the Dutch colonialists set foot in Indonesia through trade. Keywords: Islamic Boarding School Genealogy, Indonesian Independence

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 3 (2024): al-Ulum: Jurnal Pendidikan, Penelitian dan Pemikiran Keislaman Vol 11 No 2 (2024): al-Ulum: Jurnal Pendidikan, Penelitian dan Pemikiran Keislaman Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Al-Ulum: Jurnal Pendidikan, Penelitian dan pemikiran ke Islaman Vol 10 No 4 (2023): al-Ulum: Jurnal Pendidikan, Penelitian dan Pemikiran Keislaman Vol 10 No 3 (2023): al-Ulum: Jurnal Pendidikan, Penelitian dan Pemikiran Keislaman Vol 10 No 2 (2023): al-Ulum: Jurnal pendidikan, penelitian dan pemikiran keislaman Vol 10 No 1 (2023): al-Ulum: Jurnal pendidikan, penelitian dan pemikiran keislaman Vol 9 No 4 (2022): al-Ulum: Jurnal Pendidikan, Penelitian dan Pemikiran Keislaman Vol 9 No 3 (2022): al-Ulum: Jurnal pendidikan, penelitian dan pemikiran keislaman Vol 9 No 2 (2022): al-Ulum: Jurnal pendidikan, penelitian dan pemikiran keislaman Vol 9 No 1 (2022): al-Ulum: Jurnal pendidikan, penelitian dan pemikiran keislaman Vol 8 No 2 (2021): al- Ulum (Jurnal Pendidikan, Penelitian dan pemikiran ke Islaman) Vol 8 No 1 (2021): al- Ulum (Jurnal Pendidikan, Penelitian dan pemikiran ke Islaman) Vol 7 No 2 (2020): al- Ulum: Jurnal pemikiran dan penelitian ke Islaman Vol 7 No 1 (2020): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 6 No 2 (2019): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Pemikiran dan Penelitian keislaman) Vol 6 No 1 (2019): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 5 No 2 (2018): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 5 No 1 (2018): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 4 No 2 (2017): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 4 No 1 (2017): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 3 No 1 (2016): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 2 No 1 (2015): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman Vol 1 No 1 (2014): Jurnal al- Ulum: Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke-Islaman More Issue