cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Medika Muda
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2017)" : 10 Documents clear
BERBAGAI FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TENAGA ALIH DAYA RUMAH SAKIT NASIONAL DIPONEGORO SEMARANG Diah Rahayu Wulandari; Arwinda Nugrahaeni; Teddy Wahyu; Dodik Pramono
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang:  Petugas alih daya  rumah sakit adalah pekerja dengan potensi bahaya terpapar penyakit dari limbah rumah sakit. Petugas perlu mengerti potensi bahaya yang ada, cara pencegahan masuknya faktor risiko dengan pemakaian Alat Pelindung Diri dan cuci tangan yang baik dan benar. Penyuluhan  yang akan dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, presentasi dan simulasi.Tujuan:  Mengetahui berbagai faktor yang berhubungan dengan  peningkatan pengetahuan  petugas alih daya Rumah Sakit Nasional Diponegoro Semarang.Metode:  Penelitian experimental dengan ”one group pretest post test”, dengan sampel seluruh tenaga kerja alih daya  Rumah Sakit Nasional Diponegoro sejumlah 132 orang terdiri dari cleaning service, security, dan tenaga administrasi.  Penyuluhan berisi materi tentang limbah medis rumah sakit, tata cara menggunakan APD, dan cara cuci tangan. Mereka mendapat tes sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.Hasil: Faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan petugas alih daya RSND tentang K3 adalah penyuluhan (p=0,000). Faktor yang tidak berpengaruh adalah umur, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan kehadiran pada saat penyuluhan.Kesimpulan: Peningkatan pengetahuan petugas alih daya tentang Kesehatan dan keselamatan kerja rumah sakit dipengaruhi oleh adanya kegiatan penyuluhan. Kata kunci: Kesehatan dan keselamatan kerja, Rumah sakit, penyuluhan, tenaga alih daya
KARAKTERISTIK PENYAKIT KULIT AKIBAT INFEKSI DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP Dr. KARIADI SEMARANG PERIODE JANUARI 2008-DESEMBER 2010 Radityastuti Radityastuti; Primasthi Anggraeni
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang:  Kulit merupakan organ kompleks yang melindungi seseorang dari lingkungan sekitar seperti agen infeksius, paparan sinar matahari, debu, maupun paparan lainnya. Penyakit kulit akibat infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Penyakit kulit akibat infeksi di negara maju jarang didapatkan, sebaliknya di negara berkembang masih sering dijumpai.Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif berdasarkan catatan medik pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1  Januari 2008 – 31 Desember 2010.Hasil:   Pada tahun 2008-2010 terdapat 3.154 orang (33,52%) penderita penyakit kulit akibat infeksi dari 9.409 penderita penyakit kulit maupun kelamin yang berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Kariadi. Dari keseluruhan penyakit kulit akibat infeksi, terdapat infeksi virus sejumlah 897 kasus (9,53%), infeksi bakteri sejumlah 584 kasus (6,20%) dan infeksi jamur superfisial sejumlah 1.673 kasus (17,78%).Kesimpulan: Penyakit kulit yang disebabkan infeksi masih mendominasi, dengan jumlah melebihi sepertiga dari keseluruhan kasus penyakit kulit dan kelamin di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2008-2010. Kata kunci: penyakit kulit infeksi, bakteri, virus, jamur
PENGARUH PEMBERIAN BERAS MERAH TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR Herlina DN; Nesha TRT; Noor F; Okki A; Ebigail D; Darmawati AI
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang.Diabetes melitus (DM) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dengan menempati urutan ke empat terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus di dunia. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dapat mengontrol kadar gula darah penderita diabetes dan meningkatkan sensitivitas insulin. Kadar indeks glikemik pada beras merah(68%) lebih rendah dari beras putih (73%). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian beras merah dosis bertingkat terhadap kadar gula darah tikus wistar.Penelitian dilakukan dengan mengondisikan tikus hiperglikemia menggunakan larutan glukosa monohidrat. Kemudian 20 tikus wistar (lima tikus setiap kelompok) diberi nasi merah dengan dosis 3,375; 6,75; dan 13,5 gram per hari sementara kelompok kontrol diberi nasi putih 6,75 gram/tikus/hari. Perlakuan diberikan selama 30 hari dengan dilakukan pengukuran gula darah setiap tiga hari sekali. Terdapat perbedaan bermakna kadar gula darah pada pengambilan hari ke 3, 7, dan 9. Hasil uji beda diketahui bahwa perbedaan kadar gula darah pada pengambilan ke-3, 7, dan 9 yang semuanya bermakna didapatkan pada uji antara kelompok kontrol dan perlakuan 2. Dosis beras merah 6,75 gram/hari pada tikus wistar merupakan dosis yang tepat untuk memperoleh kadar gula darah yang optimal. Kata kunci: beras merah; hiperglikemia; indeks glikemik
HUBUNGAN EKSPRESI TUMOR-ASSOCIATED MACROPHAGES (TAM)/CD68 DENGAN STATUS EKSPRESI HER2 PADA KARSINOMA PAYUDARA INVASIF Dik Puspasari; Hermawan Istiadi; Siti Amarwati
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Kanker payudara merupakan kanker terbanyak pada wanita yang menyebabkan kematian di Indonesia. Ekspresi HER2 yang overexpressed pada kanker payudara merupakan penanda prognosis yang buruk. Tumor Associated Macrophage (TAM) berperan dalam pertumbuhan, invasi dan metastasis tumor dan berkaitan erat dengan prognosis yang buruk. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara ekspresi TAM/CD68 dengan status ekspresi HER2 pada karsinoma payudara invasif.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case control, dengan jumlah sampel total 50 blok paraffin dari pasien yang telah didiagnosis invasive carcinoma of no special type di RSUP dr. Kariadi Semarang pada tahun 2015-2016, yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok : HER2 positif (+) dan HER2 negatif (-). Data yang diambil adalah distribusi dan intensitas ekspresi CD68 menggunakan Allred immunohistochemistry score pada 5 lapangan pandang besar pada masing-masing sampel.Hasil : Jumlah distribusi ekspresi CD68 kelompok HER2 positif lebih banyak daripada kelompok HER2 negatif pada skor 3, 4 dan 5, dengan perbedaan yang bermakna (p = 0,001). Untuk intensitas ekspresi CD68, kelompok HER2 positif memiliki jumlah sel dengan intensitas kuat lebih banyak secara bermakna dibandingkan kelompok HER2 negatif. (p = 0,005).Kesimpulan : Karsinoma payudara invasif HER2 positif memiliki distribusi dan intensitas ekspresi TAM/CD68 yang lebih banyak dan lebih kuat secara bermakna dibanding kelompok karsinoma payudara invasif HER2 negatif. Kata Kunci : Tumor Associated Macrophage (TAM), CD68, HER2, Kanker Payudara Invasif
EFFECTS OF BLACK SEEDS EXTRACTS SUPPLEMENTATION ON IFNΓ LEVEL OF MULTIBACILLARY LEPROSY PATIENTS RECEIVING WHO-MDT Primasthi Anggraeni; R. Sri Djoko Susanto; Meilien Himbawani; Retno Indar Widayati
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Multibacillary leprosy patients exhibit a defective CMI response to M. leprae thereby causing a high bacillary load and lots of skin lesions, making untreated multibacillary patients becoming main reservoir and transmission of M.leprae. Th2 cytokines like IL-4, IL-5 and IL-10 elevated anc becoming characteristic of lepromatous or multibacillar patiens, with low level of Th1 cytokines, including IFN-g. Several studies showed that black seeds enhanced the production of IFN γ , posses potent potentiating effects on the CMI/ stimualtory effect on Th1 cells, while posses suppressor effects on humoral immunity/ inhibitory effect on Th2 cells. The purpose of this study is to know the effects of black seeds extract supplementation on IFN γ level of multibacillary leprosy patients. Methods: this study is experimental research with randomized controlled trial design. A sample of 44 patients was randomized into 2 groups: (i) placebo group, receiving WHO-MDT  and palcebo, (ii) black seed goup, receiving WHO-MDT and black seed extracts. The independent variable was the WHO-MDT plus black seed supplementation (3000 mg), and WHO-MDT plus placebo given  for 2 months . The dependent variable was IFN γ level. Results: Mean level of IFN γ before and after study from black seed groups was significantly different (p<0,0001), and mean delta value of black seed group was significantly superior (p=0,005/ p<0,05) to that of placebo. Conclusion: supplementation with black seeds extracts can enhance IFNγ production of multibacillary leprosy patients. Keywords: MB Leprosy, black seeds extract, Nigella sativa, IFNγ
FAKTOR DETERMINAN SOSIAL DAN FUNGSI KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH LANJUT USIA Hari Peni Julianti; Nita Arisanti; Kuswandewi Mutyara
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Prevalensi dan insidensi nyeri punggung bawah (NPB) pada lanjut usia (lansia) menunjukkan peningkatan. Dampak NPB adalah nyeri,spasme pada otot, fleksibilitas punggung berkurang, fungsi punggung terganggu, keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (AKS) dan kualitas hidup yang kurang. Faktor determinan sosial seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status ekonomi, kepemilikan asuransi kesehatan dan fungsi keluarga merupakan faktor yang dapat berhubungan dengan kualitas hidup lansia penderita NPB. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan determinan sosial dan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia dengan NPB. Manfaat penelitian adalah sebagai sumber informasi pengetahuan dan meningkatkan pelayanan kesehatan di layanan kesehatan primer terutama upaya promotif dan preventif.Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kasus kontrol. Subyek penelitian adalah lansia yang mengalami NPB di daerah praktik lapangan Interprofessional Education Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Puskesmas Rowosari Semarang. Determinan sosial yang dinilai adalah  tingkat pendidikan, status ekonomi, jenis kelamin, usia dan kepemilikan asuransi kesehatan. Fungsi fisiologis keluarga diukur dengan APGAR dan fungsi patologis keluarga diukur dengan SCREEM.  Kualitas hidup dinilai dengan SF-36. Analisis statistik menggunakan uji Chi Squre.Hasil :. Hasil uji dengan chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara usia dengan kualitas hidup lansia penderita NPB (p=0,18), jenis kelamin dengan kualitas hidup lansia penderita NPB (p=0,82). Tingkat pendidikan (p=0,006, OR=8,31,SD=1,71-40,32) dan status ekonomi (p-0,00, OR=7,84, SD=2,82-21,77) serta kepemilikan asuransi kesehatan (p=0,005, OR=4,43, SD=1,65-11,89) menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup penderita NPB lansia.  Fungsi fisiologis (0,00, OR=30,86, SD=6,43-148-18) dan fungsi patologis (p=0,00, OR=44,18, SD=9,04-216,03) keluarga menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup penderita NPB lansia  .Simpulan : Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan, status ekonomi, kepemilikan asuransi kesehatan, fungsi fisiologis dan fungsi patologis keluarga dengan kualitas hidup lansia penderita NPB. Kata kunci : determinan sosial, fungsi keluarga, kualitas hidup, nyeri punggung bawah, lansia.
INHIBISI FRAKSI BIOAKTIF MAHKOTA DEWA (PHALERIA MACROCARPA) TOPIKAL TERHADAP EKSPRESI VEGF KORNEA TIKUS WISTAR PASCA TRAUMA BASA Mandasari Mandarana; Trilaksana Nugroho; Sri Inakawati
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kornea merupakan jaringan mata yang bersifat transparan dan avaskuler, sifat tersebut diperlukan dalam fungsi penglihatan normal, dipertahankan oleh keseimbangan faktor angiogenik dan antiangiogenik. Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) berperan dalam angiogenesis, terdapat peningkatan ekspresi VEGF pada neovaskularisasi kornea. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa fraksi bioaktif Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa), DLBS1425, memiliki efek antiangiogenesis dengan cara menghambat ekspresi mRNA VEGF-C pada sel kanker payudara. Penelitian ini ingin mengetahui efek antiangiogenesis DLBS1425 di bidang mata, dinilai dari ekspresi VEGF kornea tikus Wistar pasca trauma.Tujuan: Membuktikan DLBS1425 topikal berbagai konsentrasi memiliki efek terhadap ekspresi VEGF kornea tikus Wistar pasca trauma basa.Metode: Penelitian ini merupakan true experimental post-test only design. Dua puluh empat ekor tikus Wistar mendapat paparan NaOH 1M dengan diameter 1 mm, dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok K diberi tetes Hyalub, kelompok P1 diberi tetes DLBS1425 konsentrasi 1 x 101 mg/ml, kelompok P2 diberi tetes DLBS1425 konsentrasi 1 x 100 mg/ml, kelompok P3 diberi tetes DLBS1425 konsentrasi 1 x 10-1 mg/ml. Setelah 7 hari, dinilai ekspresi VEGF kornea secara imunohistokimia. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal Wallis.Hasil Penelitian: Rerata ekspresi VEGF pada kelompok K=4,93, kelompok P1=4,33, kelompok P2=4,47, kelompok P3=4,77. Ekspresi VEGF kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (p=0,134).Kesimpulan: DLBS1425 topikal konsentrasi 1x10-1, 1x100 dan 1x101 memiliki efek terhadap ekspresi VEFG kornea tikus Wistar pasca trauma basa. Ekspresi VEGF pada kelompok perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kata kunci: Phaleria macrocarpa, DLBS1425, VEGF, neovaskularisasi kornea
PERBEDAAN KADAR SERUM CEA DALAM DETEKSI KANKER REKTUM PRIMER DAN REKURENSI LOKAL DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE JANUARI 2013 – DESEMBER 2014 Bernardus Parish Budiono; Joni Then; Hermawan Istiadi
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: CEA merupakan penanda tumor yang klasik pada kanker kolorektal dan telah digunakan untuk penegakan diagnosis, evaluasi rekurensi dan sebagai faktor prognostik. Penelitian ini bertujuan membandingkan perbedaan kadar serum CEA saat diagnosis awal ditegakkan dan hubungan dengan adanya rekurensi lokal pada pasien dengan kanker rektum.Metode: Penelitian retrospektif ini mengikutsertakan 42 pasien dengan kanker rektum yang diambil dari rekam medis sejak Januari 2013 sampai Desember 2014, terdiri dari 23 wanita dan 19 pria, lokasi tumor rektum, kadar serum CEA preoperasi, tindakan operasi, jenis histopatologi dan adanya rekurensi lokal.Hasil: Tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara kadar serum CEA preoperasi terhadap lokasi tumor (p=0.106 vs p=0.100), tidak berbeda signifikan antara rekurensi lokal terhadap lokasi (p=0.525 vs p=0.200). Kecenderungan rekurensi lokal pada kadar serum CEA preoperasi dengan cut off point 8,75 mg/dl (sensitivitas 66.7%, spesifisitas 33.3%).Kesimpulan: Perbedaan lokasi tumor secara anatomis terhadap refleksi peritoneal tidak mempengaruhi perbedaan kadar serum CEA preoperasi dan kecenderungan adanya rekurensi lokal pada kadar serum CEA preoperasi dengan cut off point 8,75 mg/dl (sensitivitas 66.7%, spesifisitas 33.3%).  Kata Kunci: CEA, rekurensi lokal, kanker rektum
HUBUNGAN ANTARA NEUTROPHIL/LYMPHOCYTE RATIO (NLR) DANHIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) PADA SINDROM KORONER AKUT Dwi Retnoningrum; Nyoman Suci Widyastiti; Ardhea Jaludamascena
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.555 KB)

Abstract

Latar belakang: Sindrom koroner akut (SKA) merupakan 80 % penyebab kematian akibat penyakit jantung. SKA disebabkan penurunan aliran darah ke jantung sehingga terjadi iskemik dari miokard. Neutrophil/lymphocyte ratio (NLR) merupakan pemeriksaan laboratorium yang akhir-akhir ini terbukti sebagai petanda untuk inflamasi sistemik. High density lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein yang berfungsi sebagai anti aterogenik dan  kardio proteksi. Studi sebelumnya menunjukkan terdapat hubungan NLR dengan keparahan SKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubunganNLR dan HDL pada sindrom koroner akut.Metode: Penelitian belah lintang pada penderita sindrom koroner akut di RS Dr. Kariadi Semarang periode Januari-Desember 2014. NLR diperoleh dengan membagi jumlah netrofil dengan jumlah limfosit. Kadar HDL serum ditetapkan dengan alat kimia klinik otomatik. Analisis statistik dengan Spearman Rank Correlation Test.Hasil: Lima puluh enam pasien dengan sindrom koroner akut (41 laki-laki dan15 perempuan) dengan usia antara 32-83 tahun. Nilai tengah NLR 3,55 (1,1-17,6) dan HDL 34 (16-71) mg/dL. Analisisstatistikmenunjukkanterdapathubungan yang bermaknaantaraNLR dan HDL (p = 0,001;  r =-0,44).Simpulan: Terdapat hubungan negatif sedang yang bermakna antara NLR dan HDL pada sindrom koroner akut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai NLR perlu diperhatikan pada pasien dengan HDL yang rendah. Kata kunci: Sindrom koroner akut, NLR, HDL
EFEK REMOTE ISCHEMIC PRECONDITIONING TERHADAP LUAS KEMATIAN OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR PASCA INFARK MIOKARD YANG DIINDUKSI ISOPROTERENOL Rachmatu Bill M; Novi Angriyani; Noor Wijayahadi; Sulistiyati Bayu U; Satrio Adi W
Media Medika Muda Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.259 KB)

Abstract

Latar Belakang : Infark miokard adalah salah satu penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Infark miokard dapat terjadi karena adanya iskemi berkepanjangan pada otot jantung. Baku emas indikator terjadinya infark miokard adalah pemeriksaan histopatologi. Terdapat suatu iskemi singkat dan sementara suatu organ sebelum infark miokard yang dapat melindungi otot jantung dari kerusakan yang disebut RIPC.Tujuan : Mengetahui efek RIPC terhadap luas kematian otot jantung tikus pasca infark miokard yang diinduksi isoproterenol.Metode : Penelitian eksperimental murni dengan rancangan randomized posttest only control group design. Sampel sebanyak 21 ekor tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan RIPC 3x5 menit, dan kelompok perlakuan RIPC 3x15 menit. Ketiga kelompok tersebut diinjeksi dengan isoproterenol untuk menginduksi infark miokard. Luas kematian otot jantung tikus wistar diukur menggunakan pemeriksaan histopatologi. Uji statistik menggunakan Uji Mann Whitney-U.Hasil : Skoring luas kematian otot jantung rerata pada kelompok kontrol sebesar 4,0000, kelompok perlakuan RIPC 3x5 menit sebesar 2,8957, dan kelompok perlakuan RIPC 3x15 menit sebesar 1,3714. Uji Mann Whitney-U perbedaan bermakna pada luas kematian otot jantung tikus Wistar pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan RIPC 3x5 menit(p=0,025) serta terdapat perbedaan bermakna antara luas kematian otot jantung tikus Wistar pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan RIPC 3x15 menit(p=0,001).Kesimpulan : Terdapat perbedaan luas kematian otot jantung antara tikus wistar yang diberi perlakuan RIPC 3x5 menit (P1) dan RIPC 3x15 menit (P2) dengan yang tidak diberi perlakuan RIPC (K). Kata kunci: RIPC, Infark Miokard, Isoproterenol

Page 1 of 1 | Total Record : 10